Johan terperangkap dalam labirin rasa bersalah. Bayang-bayang malam bersama Maya terus menghantuinya, menggerogoti ketenangan yang tersisa. Setiap sudut rumah kos kini terasa asing, dipenuhi bisikan-bisikan godaan yang memecah konsentrasinya. Maya, dengan intuisi tajamnya, seolah menikmati kegelisahan Johan. Ia bermain-main dengan batas kesopanan, menyentuh, berbisik, dan menatap dengan cara yang membuat Johan merasa seperti mangsa yang diincar.Senja itu, langit Jakarta memerah, menandakan akhir dari hari yang panjang. Johan duduk di ruang tamu, berusaha menenggelamkan diri dalam lembaran buku, namun pikirannya melayang, terganggu oleh kehadiran Maya yang terasa semakin dekat. Langkah kaki ringannya terdengar, dan aroma parfumnya yang manis memenuhi udara."Johan," panggil Maya, suaranya lembut seperti beludru. Ia berdiri di ambang pintu, siluet tubuhnya yang menggoda terlihat jelas di balik cahaya senja. Ia mengenakan gaun tipis yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, seolah sengaja
Last Updated : 2025-03-05 Read more