All Chapters of Malam Pernikahan Yang Terenggut : Chapter 11 - Chapter 14

14 Chapters

Bab 11

Bab 11Nadiya melangkah dengan ragu menuju ranjang kamarnya. Ia khawatir pertemuannya dengan Kavi memantik amarah dalam diri sang suami. "Aku minta maaf atas apa yang terjadi hari ini," ucap Nadiya ragu-ragu. Ia berdiri dengan gelisah di dekat ranjang tempat sang suami terbaring.Dira yang sedang memainkan ponselnya terpaksa menghentikan aktifitasnya itu. Ia mengangkat wajah hingga pandangannya dan sang istri beradu."Tak masalah. Aku hanya tak mau kamu ikut denganku dan meninggalkan masalah di sini. Aku mau semuanya selesai saat ini." Tidak ada keramahan dalam ucapan Dira. Tak hanya dalam ucapan, sorot wajahnya pun datar. Tanpa ekspresi."Semuanya sudah selesai. Tidak ada masalah antara kami lagi." Nadiya kembali menjelaskan."Baiklah. Aku mau kita pulang besok." Dira berucap dengan entengnya. Sengaja.Mata Nadiya membola. Apa yang diucapkan Dira itu tidak sesuai dengan apa yang diucapkan papanya sebelum pulang. "Tapi, Mas, Papa bilang Mas masih harus di sini sampai sebulan. Mengap
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Bab 12

Bab 12"Beri aku waktu selama sebulan ini untuk menjadi istrimu seutuhnya la-""Apa maksudmu menjadi istriku seutuhnya?" sahut Dira memotong ucapan Nadiya. "Maksudmu kamu menuntutku untuk memberikan nafkah secara lahir batin begitu?" sambung Dira dengan satu sudut bibir terangkat ke atas.Bibir Nadiya tersungging miring. Ucapan Dira itu terlalu berlebihan. "Aku tidak serendah itu dengan memintah nafkah batin dari laki-laki yang belum mencintaiku,' sergah Nadiya tak setuju dengan ucapan suaminya."Lalu?" Mata Dira memicing."Biarkan aku melayanimu layaknya seorang istri. Kasarnya kita kenalan dan kamu tidak boleh protes atas perlakuanku padamu yang layaknya seorang istri itu. Setelah sebulan dan dirasa kamu tidak menaruh hati padaku, kita bisa selesaikan ini baik-baik."Dira terdiam untuk mencerna ucapan Nadiya. Tawaran yang tidak buruk untuk mereka yang sama-sama terjebak dalam pernikahan tanpa cinta.Sedangkan Nadiya, berbanding terbalik dengan Dira yang hanya menganggap pernikahan i
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

Bab 13

Bab 13Kesepakatan yang terjadi antara dirinya dan sang suami tak disia-siakan oleh Nadiya. Ia sengaja menjadikan itu sebagai alat untuk mengikat agar tahu lebih dalam tentang bagaimana karakter sang suami."Mas, yuk salat?" ajak Nadiya saat adzan Magrib berkumandang.Dira yang sedang sibuk dengan ponselnya tak menggubris ajakan sang istri. Matanya sibuk menekuri layar yang sedang menyala itu."Mas," panggil Nadiya lagi.Dira baru mengangkat wajah saat sang istri sudah berdiri di hadapannya. "Apa?""Yuk salat? Kita salat bareng," balas Nadiya kemudian.Dira kembali menatap layar ponsel, tak mempedulikan ucapan sang istri. Tak mau terus memaksa, Nadiya pun berjalan meninggalkan Dira di tempatnya."Kalau mau salat ya salat aja sendiri, ngga usah ajak-ajak kayak mereka yang menikah beneran!" omel Dira saat Nadiya sudah tidak lagi ada di hadapannya.Telinga Nadiya terusik dengan ucapan Dira. Ia lantas menoleh ke arah sang suami. "Kalau bukan menikah beneran lalu kita menikah apa? Surat n
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Bab 14

Bab 14Hari baru dengan status dan kehidupan baru sedang dijalani oleh Sarah dan Kavi. Babak baru dengan tanggung jawab baru harus diemban keduanya. Meskipun terasa berat, mereka tak mampu mengelak dari keadaan yang menyiksa ini.Sarah boleh merasa lega sebab janin dalam kandungannya itu kini sudah berbapak. Meskipun seharusnya tidak sah secara agama, tapi pernikahan itu cukup membuatnya bisa tinggal di kediaman Bu Aisyah, sesuai dengan apa yang diinginkan selama ini.Sayangnya, apa yang dirasakan oleh Sarah itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Kavi. Rumah yang dulunya memberikan kenyamanan, beberapa hari ini berubah bak onak yang penuh dengan duri. Wajahnya selalu tertekuk manakala masuk ke dalam kamar yang biasanya menjadi tempat ternyaman.Ya, Sarah sudah tinggal dan berada di kamar Kavi saat ini. Wanita yang mengaku hamil anak Kavi itu bisa tidur dengan nyenyak di kasur berukuran sedang miliknya, tak peduli bagaimana perasaan sang empunya tempat tidur."Mas," pan
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more
PREV
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status