Semua Bab KALA TANTE JANDA BERTEMU DUDA MUDA: Bab 21 - Bab 30

38 Bab

Bab 21

“Lalu, apa yang terjadi?” Reinaldo sedang berada di ruangan kantornya yang mewah. Sosok pria kurus berambut gondrong dengan kumis dan cambang awut-awutan berada di depannya. Visualnya tampak aneh di tengah kerapian dan kemewahan kantor Reinaldo. Tetapi dialah senjata rahasia Reinaldo. Hacker yang hanya mau memenuhi panggilan Reinaldo dan datang ke kantornya seperti orang tidak penting sekedar mengantarkan dokumen. “Dia sempat memperhitungkanmu. Karena di beberapa kesempatan, kamu tampil berdua dengan Senja,” jawab Jay. “Bagus!” Reinaldo menggeretakkan jemarinya dengan wajah puas. “Tetapi kemudian dia memutuskan, kamu tidak memiliki tendensi apapun dengan Senja,” lanjut Jay. “O, crap! Kenapa begitu?” “Dia lebih curiga, ini adalah salah satu perlawanan Nana Citra karena mulai diabaikan oleh Denta. Ia berpikir, Nana Citra yang masih memiliki koneksi dengan beberapa supplier Mariska Couture, membantu mengklarifikasi bahwa berita kegoncangan finansial itu tidak benar.” Senyum mirin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Bab 22

Konferensi pers telah usai ketika Senja bersiap melangkah keluar dari rumah modenya. Namun, sekelompok wartawan ternyata belum puas dengan penjelasan profesional Senja selama konferensi resmi. Kini mereka mengejar pendapat pribadi dan personal direktur utama sekaligus designer pertama Mariska Couture. Halaman depan rumah mode itu masih dipenuhi oleh para wartawan. Senja yang melihat dari dalam, menarik napas dan bersiap untuk menyerbu keluar, bertekad tidak akan mengeluarkan pernyataan apapun. Ia takkan terpancing lebih jauh karena merasa perlu menjaga reputasi Mariska Couture yang sebentar lagi akan bersaing di kancah internasional. “Madam tidak apa-apa?” tanya Astrimei khawatir. Senja menggeleng. “Pak Parlin sudah kau siapkan?” tanyanya kemudian. Sekarang Astrimei mengangguk. Sekretaris Senja itu tampak memeriksa ponsel. “Pak Parlin sudah di dalam mobil dan siap berangkat kapanpun Madam siap.” Senja menarik napas sekali lagi lalu mengangguk. Astrimei mendorong pintu, berdua m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 23

Mentari musim panas sedang memeluk kota Paris ketika Senja dan rombongan Mariska Couture tiba di kota ini. Di sepanjang Sungai Seine, kerlip cahaya matahari menari di atas air. Menara Eiffel berdiri megah, seperti menara suar yang mengundang dunia untuk menyaksikan keajaiban Paris. Di tengah kota, persiapan untuk Paris Fashion Week sedang mencapai puncaknya. Butik-butik mewah di sepanjang Champs-Élysées memamerkan koleksi terbaru mereka, jendela-jendela toko dihiasi dengan gaun-gaun haute couture yang memukau. Di kafe-kafe tepi jalan, para desainer, model, dan kritikus mode berkumpul, berdiskusi tentang tren terbaru dan inspirasi artistik. Senja menatap itu semua dari mobil yang berjalan menuju ke hotel tempat ia dan rombongan menginap. Saat melewati Grand Palais, mata Senja menatap kagum. Di sinilah para desainer papan atas dunia akan memamerkan karya-karya terbaik mereka. Para model dengan langkah anggun melenggang di atas panggung, memamerkan gaun-gaun yang terbuat dari bahan-ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 24

Malam sebelum peragaan busana besar, Senja duduk di ruang kerja hotelnya, dikelilingi oleh sketsa dan kain-kain pilihan untuk koleksi terbarunya. Ia seharusnya fokus pada acara besok, tetapi notifikasi ponsel yang terus berbunyi membuatnya terganggu Saat ia membuka layar, matanya membelalak. Artikel dari beberapa media mode ternama di Prancis memenuhi berandanya, dengan judul yang cukup untuk membuat darahnya mendidih. “Desainer Asia dengan Reputasi Kontroversial: Kenaikan Senja Mariska dan Hubungan Misterius dengan Reinaldo Wicaksana.” Jari-jarinya gemetar saat ia mengklik salah satu artikel. [Dunia mode Paris menyambut kehadiran Senja Mariska, seorang desainer berbakat dari Indonesia, yang tiba-tiba melejit setelah perceraiannya dengan mantan suaminya, pengusaha Denta Prayudha. Namun, sumber yang dekat dengan industri menyebutkan bahwa kebangkitannya bukan semata-mata karena bakat. Ada spekulasi bahwa hubungannya dengan Reinaldo Wicaksana, investor besar yang mendukung ekspa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Bab 25

Senja kembali ke kamar hotelnya pada malam hari. Menara Eiffel yang memancarkan lampu berwarna warni setiap beberapa detik sekali, tak mampu menghibur Senja. Seharian ini ia telah cukup bagus memakai topeng kebahagiaan. Walaupun runway-nya berjalan cukup sukses dan Senja dielu-elukan di setiap kesempatan. Tetap saja rasanya kekhawatiran atas beritanya kemarin, menggerogoti hati. Apalagi selama sibuk seharian ini, Reinaldo juga tak menampakkan batang hidungnya. Senja mengembuskan napas berat saat membuka kamar pintu hotelnya dan melangkah masuk. “Hari yang melelahkan?” tanya Reinaldo, berdiri menyambutnya yang masih melepas satu sepatu. “Begitulah. Rasanya semua pujian itu hanya fatamorgana,” keluh Senja. “Kamu yakin?” Reinaldo mengulurkan kedua tangannya pada Senja yang telah melepas sepatu. Wanita itu melangkah masuk ke dalam pelukannya dan Reinaldo mendaratkan bibirnya ke kening Senja, seolah sudah terbiasa di sanalah tempatnya berada. “Aku punya sesuatu untuk menaikkan mood-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Bab 26

“Semua siap?” Senja mengedarkan pandangan k arah tim-nya. Semuanya mengangguk dengan wajah antusias. “Sebentar lagi, dunia akan melihat Mariska Couture. Semua ini terjadi bukan hanya karena aku, tetapi berkat kalian juga. Ijinkan aku mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam.“ Senja berkata sambil meletakkan telapak tangan di dadanya. “Sebelum mulai, mari kita berdoa untuk kelancaran acara.” Senja dan tim menundukkan kepala dengan khidmat. Berdoa menurut agama masing-masing. Jauh di sudut panggung, Reinaldo memperhatikan dengan matanya yang tajam. Ia telah mengetahui pergerakan wartawan yang mengincar Senja. Maka, ia berada di sini untuk melindungi wanita yang kini dicintainya. Saat jam pertunjukan semakin dekat, para tamu VIP mulai berdatangan. Mereka mengenakan pakaian terbaik mereka, siap menyaksikan pertunjukan mode yang akan menjadi sorotan Paris Fashion Week. Lampu-lampu terang menyorot ke panggung runway yang megah, dihiasi dekorasi menyerupai bebatuan yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

Bab 27

Pesta perayaan kesuksesan Mariska Couture di Paris Fashion Week malam itu berlangsung di "Le Diamant Noir," sebuah klub eksklusif yang terletak di jantung kota Paris. Para tamu yang hadir terdiri dari desainer, model, selebriti, dan tokoh-tokoh penting di dunia mode, mengenakan pakaian terbaik mereka. Gaun-gaun haute couture berkilauan di bawah lampu sorot, sementara jas-jas desainer tampak elegan dan berkelas. Aroma parfum mahal bercampur dengan aroma sampanye dan koktail eksotis, menciptakan suasana yang mewah dan menggoda. Di tengah lantai dansa, DJ memainkan musik elektronik yang enerjik. Membuat para tamu bergoyang mengikuti irama. Tawa dan obrolan terdengar di mana-mana. Beberapa model terlihat berpose untuk fotografer, sementara yang lain menikmati koktail di bar. Sebuah meja panjang dipenuhi dengan hidangan lezat. Koki-koki berbintang Michelin telah menyiapkan berbagai macam hidangan pembuka, hidangan utama, dan hidangan penutup yang menggugah selera. Foie gras, kaviar, dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 28

“Madam Senja, telepon untuk Anda dari Madam Giselle di saluran satu.” Senja yang sedang menunduk untuk memeriksa laporan bulanan segera mendongak ketika mendengar kalimat Astrimei yang disuarakan dari pintu ruang kerjanya. “Ah, thanks, Mei.” Ia bergegas meletakkan tab tempat membaca laporan lalu meraih telepon di mejanya yang menunjukkan kedip lampu di angka satu. “Senja speaking,” sapanya. Senja memang telah kembali ke Indonesia setelah sukses membawakan koleksi musim panas dan semi di Paris Fashion Week. Sejak itu, Mariska Couture berada di puncak gemilangnya. Madam Giselle mengajaknya bekerja sama untuk menggelar runway spesial di Milan. Beberapa brand ternama menghubungi untuk membeli hak cipta pada design Senja untuk mereka aplikasikan pada koleksi yang berbasis di pasar Asia. Lebih dari itu, kekasih Senja Mariska juga membuktikan kalau dirinya berguna bagi jalur gemilang sang wanita. Reinaldo menghubungi beberapa koneksinya di Eropa, termasuk editor majalah mode ternama d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 29

“Duduk.” Satu kata itu disuarakan dengan nada seperti memerintah oleh Senja, tidak ramah dan tanpa kesan menawari selayaknya pada seorang tamu. Nana Citra terlihat jauh lebih tua dari yang diingat Senja. Tubuhnya juga kurus hingga pakaian yang ia kenakan tampak kebesaran. Senja lebih dulu duduk dengan raut wajah tanpa ekspresi. Nana Citra tampak canggung, tetapi bergerak pelan mengikuti Senja untuk duduk di salah satu sofa yang ada di tengah ruangan. Ketukan pelan terdengar di pintu. Astrimei masuk, membawa baki yang di atasnya terdapat dua gelas. Segelas kopi hitam dengan uap yang masih mengepul. Satu lagi cangkir berisi teh. “Untuk penyihir desain yang hampir tenggelam di antara kertas dan deadline, kopi adalah pilihan terbaik. Meski begitu, ini adalah gelas terakhir Anda hari ini, Madam,” ujarnya sambil meletakkan cangkir di meja. Sementara untuk Citra, ia meletakkan teh tanpa berkata apa-apa. Senja tertawa kecil mendengar kalimat Astrimei. “Penyihir desain? Aku lebih suka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 30

“Aku benar-benar tak memiliki lowongan pekerjaan untukmu, Cit.” Senja menatap Citra yang masih menangis sesenggukan di sofa. Astrimei tetap berada di sisi wanita itu, menepuk bahunya seolah bersimpati, tetapi tatapan tajamnya ke arah Senja memberi sinyal bahwa mereka sepaham. Citra tidak layak diberi belas kasihan berlebihan. “Jadi, setelah semua yang kau lakukan, sekarang kau berharap aku menyelamatkan hidupmu?” suara Senja datar, tidak terpengaruh air mata dan drama. Citra mengangkat wajahnya yang berlinang air mata, suaranya tercekat. “Bukan begitu, Mbak. Aku hanya—aku tak tahu lagi harus meminta tolong ke siapa ....” Senja menyesap kopinya pelan, membiarkan aroma kafein itu menenangkan pikirannya sebelum kembali meletakkan cangkir, menatap dingi ke arah Citra. “Kau masih punya keluarga. Masih punya ibu yang mau merawat anakmu. Bukankah kamu seharusnya berjuang bersama Mas Denta? Bukannya dulu kau rela menghancurkan rumah tanggaku demi dia? Masa sekarang kalian berpisah begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status