Semua Bab One Night Stand: Bab 211 - Bab 220

Di sisi lain, Victor menatap layar ponsel dengan sorot mata tajam. Ia duduk lesehan di atas karpet bulu yang empuk, menemani Zack, putra kecilnya, yang sedang bermain. Balita itu dengan riang menggulingkan tubuh gempalnya ke kanan dan ke kiri, sesekali mengeluarkan tawa kecil yang menggemaskan. Nam

Ternyata, dia juga tahu panggilan spesial Mary untuk Victor—Babi. Entah, Michael mendengarnya dari mana. Dari data yang ia analisis, Michael menyadari betapa terorganisirnya setiap langkah Victor. Semua jejak yang mengarah kepadanya disamarkan dengan sangat rapi, hampir mustahil ditemukan jika buka

Dominic menghela napas panjang, seolah beban berat terangkat dari pundaknya. “Syukurlah,” gumamnya, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri. Namun, matanya melirik sekilas ke arah Michael, seolah ingin memastikan reaksi menantunya. Michael, yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama, memicing

*** Mary mengalihkan pandangannya ke dinding kamar, memperhatikan jam besar di sana. Jarum jam menunjukkan waktu yang sudah cukup larut. Ia menghela napas, menyadari suaminya masih saja sibuk di ruang kerja. "Sudah jam segini, tapi dia masih bekerja," gumamnya pelan, nada suaranya seperti protes ke

*** Victor kemudian menegakkan tubuh, berdiri menjulang di hadapan Mary yang tengah terengah-engah. Kedua tangannya bergerak menurunkan celana serta boxer, kemudian berlanjut dengan kaos hitam yang melapisi tubuh atletisnya. Hingga kini, Victor berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benang yang m