Binar menggigit bibir dalamnya, menahan amarah yang bergejolak di dadanya. Matanya memerah, menahan genangan air mata menghunus tajam ke arah Vincent."Kalian ...," geram Binar. Ia pikir Valleria tak akan mengusiknya lagi, tapi melihat Vincent di sini ... berarti wanita itu berusaha melenyapkannya.Sialan!Vincent tertawa melihat Binar yang berusaha melawan. Ia menjepit dagunya, tertawa senang. "Kau menggemaskan sekali, kucing kecil. Sayang sekali, cakar kecilmu tak berhasil melukaiku."Jemari Vincent terus menelusuri wajah Binar meski wanita itu trerus memberontak. "Dante pasti frustasi sekali ketika trophy kebanggaan miliknya kuambil paksa tepat di depan matanya."Binar terus memperhatikan dengan waspada tatapan Vincent yang seperti menelanjanginya. Ia ingin berteriak, tapi tenggorokannya terasa sakit.Vincent tertawa geli. "Sepertinya, ruangan ini kurang cocok untukmu." Ia mencondongkan tubuhnya, berbisik lirih tepat di telinga Binar sembari mengendus lehernya. "Aku punya ruangan i
Last Updated : 2025-04-12 Read more