All Chapters of Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku: Chapter 21 - Chapter 30

41 Chapters

Bab 21~Minta Tolong~

“Kau bilang apa barusan? Meminjam uang—padaku?” Ziandra mengulang ucapan Elden dengan alis menukik.Elden mengangguk lemas. “Aku berhutang dan mereka memukuliku karena tak bisa membayarnya. Aku diberi waktu sampai besok untuk melunasinya, apabila tidak kulakukan mereka akan membunuhku. Kumohon, kali ini saja tolong bantu aku. Aku janji akan membayar dan membalas kebaikanmu,” katanya dengan pandangan menghadap ke lantai. Membayangkan jika besok dirinya akan dihajar habis-habisan oleh penagih hutang membuatnya ketakutan.Ziandra menatap sinis ke arah Elden, menahan dirinya sendiri untuk tidak berbelas-kasihan pada pria di sampingnya ini.“Maaf, tapi aku tidak bisa membantumu. Aku tak memiliki uang sebanyak itu. Sebaiknya, kau cari pinjaman ke orang lain selain padaku,” terangnya dengan suara rendah dan nada dingin.Ziandra melihat jam dinding yang sudah menunjuk jam 10 malam. “Ini sudah malam. Aku ingin istirahat, El. Aku tak bermaksud mengusir, tapi sebaiknya kau pergi dari sini.”Elde
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 22~Putus~

“Kenapa kau menamparku?!” amuk Liona dengan napas memburu kesal.Ziandra mendelik tak suka. “Tentu saja kau pantas mendapatkannya. Bagaimana bisa kau setega itu pada Elden yang jelas-jelas kekasihmu? Kau biarkan dia dihajar oleh penagih hutang,” kecamnya.“Salahkan dirinya yang meminjam uang dan tak mampu bayar! Kenapa jadi aku yang kau maki. Dan biar kupertegas padamu. AKU DAN ELDEN SUDAH PUTUS. Aku sendiri yang lebih dulu memutuskannya jauh sebelum dia terlibat hutang itu. Jadi, ini bukan lagi tanggung jawabku,” berang Liona karena merasa disalahkan ulah sang mantan.Ziandra segera menelan ludah. Merasa bersalah karena sudah menampar Liona dan menuduhnya jahat.“Maaf, aku sudah menuduhmu. Tapi, kenapa kau putus dengannya? Kupikir kalian saling mencintai sampai tega berkhianat di belakangku.” Ziandra sedikit menurunkan nada suaranya. Ia agak menyindir Liona lebih tepatnya.Liona mendecih sambil mengusap kasar pipinya berharap rasa panas bekas tamparan segera hilang, karena sungguh r
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 23~Keputusan yang Sulit~

Angga terdiam. Rahangnya mengeras, tapi tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Ziandra mengambil kesempatan itu untuk membungkuk, mengemasi dokumen yang berserakan di lantai. Setelah semua rapi, ia meletakkan kembali di atas meja kerja Angga.“Aku akan kembali ke mejaku.” Ucapnya singkat, lalu berbalik meninggalkan ruangan tanpa memberi kesempatan bagi Angga untuk menahan langkahnya.Sejak itu, suasana antara mereka menjadi canggung. Saat mendiskusikan pertemuan penting dengan klien sore nanti, tak ada lagi gurauan atau interaksi yang biasanya terjadi. Hanya percakapan profesional yang terasa hambar. Bahkan ketika Angga hendak mengajak Ziandra pulang bersama setelah pertemuan, wanita itu dengan mudah menolak tanpa memberi alasan.“Tidak usah, aku bisa pulang sendiri,” jawabnya cepat sebelum melangkah pergi meninggalkan Angga yang hanya bisa menghela napas panjang.Ziandra berjalan kaki dengan pikiran yang penuh. Kakinya melangkah tanpa arah pasti, hingga suara dering ponselnya memeca
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 24~Pahlawan~

Ziandra memejamkan mata rapat-rapat, tubuhnya gemetar ketakutan. Ia memohon dalam hati, berharap ada keajaiban yang datang menyelamatkannya.Namun, sebelum tangan kasar pria itu benar-benar menyentuhnya—‘BRAK’Pintu gudang ditendang dengan kasar, terbuka begitu saja hingga membentur dinding dengan suara menggelegar.Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara.Sosok pria itu berdiri di ambang pintu, napasnya memburu, rahangnya mengeras, dan tatapannya tajam seperti belati. Angga.Wajah Angga penuh amarah, tatapan matanya gelap dan menusuk. Tangan kanannya mengepal kuat, seolah siap menghancurkan siapa pun yang berani menyentuh Ziandra.“Lepaskan dia!” Suaranya rendah, namun berbahaya.Ruangan mendadak terasa lebih mencekam.Ziandra terbelalak, hatinya seperti ingin berteriak lega, tapi ia masih terlalu shock untuk berkata-kata.*****Tiga pria berbadan b
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

Bab 25~Cemburu~

Angga mendengus, seolah malas membicarakan pria itu, tetapi ia tetap menjawab dengan nada jengah. “Dia masih dirawat di rumah sakit ini, sama sepertimu. Luka-lukanya cukup parah, tapi dia akan tetap baik-baik saja setelah menjalani perawatan.”Ziandra mengangguk. Bagaimanapun juga, meski Elden adalah seseorang dari masa lalunya yang tidak selalu menyenangkan, ia tetap tak ingin sesuatu yang buruk menimpanya.Ziandra lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Angga yang tampak lebih lelah dari biasanya. “Kau sendiri, bagaimana bisa tahu aku ada di sana?” tanyanya penasaran.Angga menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas panjang.“Malam itu, setelah kau menolak untuk kuantar pulang, aku tidak langsung pergi,” katanya jujur. “Aku mengikutimu dari jauh, memastikan kau aman sampai rumah.”Ziandra membelalakkan mata, terkejut dengan pengakuan itu. “Kamu mengikutiku?”Angga me
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 26~Rasa yang Hadir~

Angga mendengus mendengar obrolan mereka. “Sudah cukup drama murahannya. Kau sudah melihatnya, sekarang keluar!” tegasnya yang tertuju pada Elden.Elden balik membalas tatapan sinis Angga dengan ekspresi penuh ejekan. “Oh? Jadi rumor soal kalian bersama itu benar?”Wajah Angga mengeras. “Aku hanya tidak ingin melihat orang yang pernah menyakiti Ziandra berdiri di hadapannya seperti tidak pernah melakukan kesalahan.”Ziandra membelalak mendengar nada sarkas Angga. Jantungnya berdebar kencang, membayangkan bahwa kedua pria ini akan saling ribut di ruangannya.Tetapi, Elden malah menghela napas dan menunduk sedikit. Tak ada keinginan menyanggah ucapan sarkas Angga padanya.“Aku memang brengsek, kuakui itu. Aku bukan pria baik-baik yang pantas ada di hidup Ziandra.” Elden menjeda ucapannya lalu menatap Ziandra dengan pandangan dalam. “Tapi kau pasti tahu, ‘kan? Kalau kita pernah saling mencint
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 27~Pilihan yang Tak Terduga

Ziandra masih berdiri terpaku di tempatnya, memandang Angga yang perlahan menurunkan ponselnya sebelum akhirnya memasukkannya dalam saku. Angga menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan, antara terkejut, khawatir, dan sedikit panik.“Kau mendengar semuanya?” tanya Angga dengan suara sedikit bergetar.Ziandra menarik napas dalam, lalu mengangguk. “Aku tidak sengaja,” katanya datar.Hening sesaat. Angga mencoba membaca ekspresi Ziandra, tapi wajah wanita itu tetap datar seolah perasaannya terkunci rapat.“Ziandra—” Angga melangkah mendekat, suaranya sedikit goyah.Namun, Ziandra hanya menghela napas dan menatapnya sejenak. Tanpa berkata apa-apa, ia berbalik dan berjalan menuju taman kecil di halaman rumah sakit. Angga yang masih diliputi kepanikan, tentu saja buru-buru mengikutinya.Begitu mereka sampai di taman, Ziandra duduk di bangku kayu yang menghadap ke hamparan rumput hijau. Udara sore t
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 28~Menjauh~

Setelah beberapa saat, Ziandra menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.“Aku butuh waktu,” akhirnya Ziandra berkata pelan. “Untuk memahami semuanya.”Angga menoleh cepat, seolah tidak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar, namun tak lama kemudian ia menganguk. “Baik. Aku akan menunggumu,” balasnya dengan halus.Setelah percakapan itu, tak ada lagi suara dari keduanya hingga beberapa menit ke depan. Hanya ada kesenyapan tanpa ada yang mau memutus siklus tersebut. Keduanya sedang beradu dalam pikiran masing-masing hingga hari beranjak gelap.Angga berdiri lebih dulu, menyodorkan sebelah tangannya untuk mengajak Ziandra beranjak. “Sudah malam, kau juga sudah diperbolehkan pulang. Meski begitu, kau tidak boleh kelelahan. Kau harus menjaga kesehatanmu dengan baik. Ayo, kuantar kau pulang agar bisa cepat istirahat.”Ziandra menerima ularan tangan Angga dengan mudah. Keduanya lalu berjalan be
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 29~Pulang ke Kampung Halaman~

Sejak kabar duka itu, Ziandra hampir tidak bisa berpikir jernih. Air mata terus menggenang di pelupuk matanya, meski ia berusaha untuk tidak menangis di depan Angga.Tanpa banyak bicara, Angga langsung mengurus tiket pesawat dan menemaninya pulang kampung. Ziandra sebenarnya ingin menolak, tetapi Angga bersikeras.“Aku tidak mau kau menghadapi ini sendirian,” ucap Angga tegas, ketika Ziandra terus saja menyuruhnya pergi.Perjalanan menuju kampung halamannya terasa seperti mimpi buruk bagi Ziandra. Selama di pesawat, dia hanya diam, menatap kosong ke luar jendela. Angga yang duduk di sampingnya, tidak banyak bicara, hanya memastikan bahwa Ziandra baik-baik saja.Begitu tiba di rumah duka, suasana sunyi menyambut mereka. Beberapa kerabat datang melayat, dan bibinya langsung menangis saat melihat Ziandra.“Ziandra, akhirnya kau pulang juga,” ujar bibinya memeluk erat Ziandra. “Tapi sayang, kau terlambat. Nenekmu sudah per
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 30~Keluarga yang Hanya Memanfaatkan~

Ziandra terdiam. Hatinya masih bergemuruh, tetapi ucapan Angga barusan seakan menjadi benteng perlindungan di antara dirinya dan keluarganya yang hanya menginginkannya demi keuntungan mereka.Feri—pamannya—tampak tersentak. Ia jelas tidak menyangka ada orang yang berani menentangnya secara langsung. “Kau bilang apa tadi?!”“Aku rasa sudah cukup jelas.” Angga melipat tangan di dada. Tatapannya tajam, menusuk langsung ke mata Feri. “Aku akan menikahi Ziandra. Dan dengan begitu, kalian tidak akan punya hak lagi atas dirinya.”“Tidak semudah itu! Ini keluarga kami dan sudah sepantasnya, Ziandra, kami yang mengurusnya. Sejak kedua orangtuanya meninggal, dia sudah seperti anakku.” Feri membentak dengan raut wajah berubah marah.Angga mendengus sinis. “Keluarga macam apa yang hanya peduli ketika ada keuntungan? Kurasa, Ziandra bahkan tak merasakan kasih sayang sedikitpun dari kalian selama ini kar
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status