Share

Bab 28~Menjauh~

Penulis: Giana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 12:11:56

Setelah beberapa saat, Ziandra menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.

“Aku butuh waktu,” akhirnya Ziandra berkata pelan. “Untuk memahami semuanya.”

Angga menoleh cepat, seolah tidak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar, namun tak lama kemudian ia menganguk. “Baik. Aku akan menunggumu,” balasnya dengan halus.

Setelah percakapan itu, tak ada lagi suara dari keduanya hingga beberapa menit ke depan. Hanya ada kesenyapan tanpa ada yang mau memutus siklus tersebut. Keduanya sedang beradu dalam pikiran masing-masing hingga hari beranjak gelap.

Angga berdiri lebih dulu, menyodorkan sebelah tangannya untuk mengajak Ziandra beranjak. “Sudah malam, kau juga sudah diperbolehkan pulang. Meski begitu, kau tidak boleh kelelahan. Kau harus menjaga kesehatanmu dengan baik. Ayo, kuantar kau pulang agar bisa cepat istirahat.”

Ziandra menerima ularan tangan Angga dengan mudah. Keduanya lalu berjalan be

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 29~Pulang ke Kampung Halaman~

    Sejak kabar duka itu, Ziandra hampir tidak bisa berpikir jernih. Air mata terus menggenang di pelupuk matanya, meski ia berusaha untuk tidak menangis di depan Angga.Tanpa banyak bicara, Angga langsung mengurus tiket pesawat dan menemaninya pulang kampung. Ziandra sebenarnya ingin menolak, tetapi Angga bersikeras.“Aku tidak mau kau menghadapi ini sendirian,” ucap Angga tegas, ketika Ziandra terus saja menyuruhnya pergi.Perjalanan menuju kampung halamannya terasa seperti mimpi buruk bagi Ziandra. Selama di pesawat, dia hanya diam, menatap kosong ke luar jendela. Angga yang duduk di sampingnya, tidak banyak bicara, hanya memastikan bahwa Ziandra baik-baik saja.Begitu tiba di rumah duka, suasana sunyi menyambut mereka. Beberapa kerabat datang melayat, dan bibinya langsung menangis saat melihat Ziandra.“Ziandra, akhirnya kau pulang juga,” ujar bibinya memeluk erat Ziandra. “Tapi sayang, kau terlambat. Nenekmu sudah per

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 30~Keluarga yang Hanya Memanfaatkan~

    Ziandra terdiam. Hatinya masih bergemuruh, tetapi ucapan Angga barusan seakan menjadi benteng perlindungan di antara dirinya dan keluarganya yang hanya menginginkannya demi keuntungan mereka.Feri—pamannya—tampak tersentak. Ia jelas tidak menyangka ada orang yang berani menentangnya secara langsung. “Kau bilang apa tadi?!”“Aku rasa sudah cukup jelas.” Angga melipat tangan di dada. Tatapannya tajam, menusuk langsung ke mata Feri. “Aku akan menikahi Ziandra. Dan dengan begitu, kalian tidak akan punya hak lagi atas dirinya.”“Tidak semudah itu! Ini keluarga kami dan sudah sepantasnya, Ziandra, kami yang mengurusnya. Sejak kedua orangtuanya meninggal, dia sudah seperti anakku.” Feri membentak dengan raut wajah berubah marah.Angga mendengus sinis. “Keluarga macam apa yang hanya peduli ketika ada keuntungan? Kurasa, Ziandra bahkan tak merasakan kasih sayang sedikitpun dari kalian selama ini kar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 31~Pernikahan Penuh Sorotan~

    Hari ini, gedung pernikahan mewah dihiasi lampu kristal yang berkilauan. Lampu yang menggantung megah di langit-langit, memancarkan sinar keemasan yang berpendar di dinding kaca dan lantai marmer. Bunga mawar putih dan orkid yang disusun elegan menghiasi setiap sudut ruangan, menguarkan aroma lembut yang bercampur dengan suara musik klasik yang mengalun syahdu.Di tengah kemewahan itu, Ziandra berdiri dengan gaun pengantin yang menawan.Meskipun persiapan untuk pernikahan terkesan buru-buru dan mendadak, nyatanya mudah bagi Angga untuk membuat acara pernikahannya seperti di negeri dongeng.Para tamu dari kalangan elite yang berkumpul, sebagian besar bukan untuk memberi restu, melainkan untuk membicarakan sosok pengantin wanita yang mereka anggap tidak pantas untuk Angga.“Perempuan itu siapa, sih?” bisik salah satu tamu wanita sambil melirik gaun pengantin Ziandra yang meski elegan, tetap kalah mencolok dibanding tamu-tamu sosialita yang berke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 32~Malam Pengantin~

    Selesai acara, Ziandra dan Angga masuk ke dalam kamar. Kamar pengantin mereka begitu mewah, dengan pencahayaan lembut dan lampu-lampu di sudut ruangan. Sengaja Angga sedikit merubah desain kamar yang sebelumnya memiliki nuansa gelap, kini sedikit jauh lebih hangat dan nyaman.Ziandra duduk di kursi meja rias, melepas perlahan perhiasan yang tadi menghiasi tubuhnya. Sementara itu, Angga berdiri di dekat jendela yang terbuka, mengendorkan dasi dan menggulung lengan kemejanya, menghirup udara malam dengan santai.Angga melirik ke arah Ziandra yang tampak kesulitan melepaskan kalung yang melingkar di lehernya. Tanpa basa-basi, ia bergerak tenang untuk membantu melepas kaitan kalung itu dengan berdiri di belakang Ziandra.“Capek?” tanya Angga sembari melirik ke arah Ziandra lewat cermin.Mata keduanya bertatapan di cermin. Anggukan kecil dan senyum tipis Ziandra terlihat oleh mata Angga yang seketika membuatnya ikut tersenyum.Angga memutar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 33~Kemunculan Adik Tiri~

    Pagi harinya, Ziandra bangun dengan perasaan lebih ringan. Ia menoleh ke sisi tempat tidur dan melihat Angga masih tertidur dengan napas yang teratur. Ia tersenyum kecil, merasa aneh melihat pria setegas Angga tampak begitu tenang dalam tidurnya.Sebelah tangan Ziandra terulur untuk mengelus pipi Angga. Karena pergerakannya itu, membuat tidur Angga sedikit terganggu.“Ada apa?” tanya Angga dengan suara serak khas bangun tidur. Sesaat kemudian ia menguap lebar dan menarik Ziandra untuk dipeluknya. Ia masih ingin melanjutkan tidur, rasanya nyaman ketika Ziandra ada di sampingnya begini.Ziandra memukul kecil lengan Angga sambil terkekeh. “Kita sudah terlambat bangun. Ayo, cepat bersiap!” ujarnya berusaha melepaskan diri dari pelukan erat suaminya.Angga mengeluh, “Tapi aku masih ingin bermanja denganmu. Nanti siang saja kita keluar kamarnya.”Angga tahu alasan kenapa Ziandra menyuruhnya untuk segera bangun. Pagi in

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 34~Ketenangan Sesaat~

    Setibanya di apartemen, Angga menarik napas dalam. Meski hanya sebuah unit modern yang diisi hanya dirinya dan sang istri, tempat ini terasa jauh lebih nyaman dibandingkan rumah keluarganya. Tidak ada tatapan dingin ibu tirinya, tidak ada rasa tersudut karena sikap ayahnya, bahkan tak perlu bersitegang dengan Devan. Yang paling penting, hanya ada dirinya dan Ziandra, berdua dan tenang.Ziandra pun merasakan hal yang sama. Ia menyadari bahwa sikap Angga lebih santai begitu mereka tiba di sini. Suaminya itu melepas jasnya, mengendurkan dasi, lalu duduk di sofa dengan ekspresi yang jauh lebih rileks.“Kau mau teh atau kopi?” tanya Ziandra sambil melangkah ke dapur.“Kopi,” jawab Angga singkat, matanya mengawasi Ziandra yang mulai sibuk di dapur.Ziandra tidak hanya menyiapkan kopi, tetapi juga membuat sarapan sederhana dengan bahan yang ada di kulkas. Tadi pagi, mereka hampir tidak menyentuh makanan di rumah Angga karena suaminya buru

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 35~Deklarasi Perang~

    Langkah-langkah Angga menggema di sepanjang koridor kantor, tergesa dan penuh amarah. Wajahnya mengeras, rahangnya mengatup kuat, sementara jemarinya mengepal di sisi tubuh. Kabar yang baru saja ia terima benar-benar tak masuk akal—Devan saat ini sedang memimpin rapat besar terkait proyek yang seharusnya ada di bawah kendalinya.Sialan! Anak itu benar-benar berani melewati batas, amuknya membatin.Begitu sampai di depan ruang rapat, Angga mendorong pintu tanpa ragu, mengabaikan tatapan terkejut dari para eksekutif yang tengah berkumpul. Matanya langsung mengunci pada sosok yang berdiri di depan layar presentasi—Devan, dengan ekspresi santai dan percaya diri. Seolah-olah ia memang berhak berada di sana.“Siapa yang mengizinkanmu mengambil alih proyek ini?” suara Angga terdengar tajam, nyaris seperti ancaman.Devan menyeringai kecil, tangan di sakunya. Ia menunjukkan bahwa sama sekali tidak gentar dengan kemarahan kakaknya. “Ah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 36~Kepercayaan Tanpa Ragu~

    Ziandra menghentikan langkahnya sejenak, lalu berbalik. Matanya menatap Elden dengan jengah. “Apa?”Keduanya sedang ada di koridor yang cukup sepi. Elden sengaja terus mengekori Ziandra di belakang hingga membuat wanita itu risih sendiri dan akhirnya mau menyapanya seperti sekarang.Elden menyandarkan tubuhnya ke dinding, menatapnya dengan ekspresi santai, tapi nada suaranya penuh rasa ingin tahu. “Sepertinya ada perang dingin yang cukup besar antara suamimu dan saudara tirinya itu. Gosip menyebar dengan cepat mengatakan kalau mereka sedang berselisih karena perebutan kekuasaan. Apa itu benar? Kau pasti tahu lebih banyak, kan?”Ziandra menghela napas, jelas tak ingin terlibat dalam pembicaraan ini. “Jangan penasaran dan cari tahu! Ini urusan keluarga,” jawabnya singkat.Elden terkekeh, sama sekali tak mengacuhkan peringatan Ziandra padanya. Sebaliknya, ia malah makin tertantang untuk mencari tahu. “Oh, ayolah, Zia

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 62~Keadilan kecil~

    “Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Bagaimana kau tega memperlakukan Devan seperti itu? Dia juga anakmu. Kau harus adil dengan kedua anakmu tanpa pilih kasih.” Vidia langsung menyanggah dengan keras atas keputusan suaminya.Angga berdiri dengan santai, menatap dengan senyum remeh ke arah Vidia sebelum membungkuk hormat ke ayahnya untuk pamit.“Tentu saja perlakuan kami harus berbeda. Yang satu anak sah, sedangkan satunya tak lebih dari anak perebut suami orang.”Angga dengan sengaja menyindir saat berjalan di belakang kursi Vidia. Tentu saja itu membuatnya langsung tersinggung marah.Vidia dengan mata terbelalak merah, berdiri dan berbalik untuk menatap Angga yang bahkan tak mempedulikannya. Angga tetap berjalan pongah, keluar dari rumah ayahnya.“Sayang, kau tak dengar ucapannya Angga barusan? Dia menghinaku dengan begitu kejam.” Vidia mengadu dengan wajah tersinggung kesal.Yuda menatapnya sekilas. “Yang dikatakan Angga memang benar.”Vidia langsung terdiam seketika mendengar ucap

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 61~Ayahnya Kembali~

    Angga akhirnya bisa sedikit bernapas lega ketika mendengar kabar dari orang kepercayaannya bahwa ayahnya akan pulang. Setelah berjibaku dengan masalah pelik sebulan lebih akibat ulah Devan, akhirnya ia akan bebas. Ia akan langsung menemui ayahnya untuk mendapatkan kejelasan.Karena tidak mau Vidia makin menghasut ayahnya, Angga harus bertindak cepat ketika ada kesempatan. Ia buru-buru keluar dari ruang kerjanya sambil memakai jas yang sebelumnya sudah dilepas olehnya.Ziandra yang ada di luar ruangan, ketika melihat Angga keluar tampak tergesa, segera menghampirinya.“Mau ke mana? Kau terlihat buru-buru sekali, padahal kita baru tiba di kantor beberapa menit yang lalu.” Ziandra tampak khawatir, tak mau suaminya menyembunyikan apapun darinya.Angga menoleh sekilas. Langkah kaki yang awalnya lebar dan tergesa, kini mulai melambat. Saat di depan lift, Angga berbalik menghadap Ziandra.“Aku akan menemui Ayah. Dia baru saja pulang dari liburannya. Kau doakan aku agar bisa mendapat hasil me

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 60~Peralihan yang Sulit~

    Sebulan kemudian....Sudah hampir seminggu lamanya Elden bekerja sebagai buruh harian di sebuah pabrik pengemasan di kawasan industri dekat tempat tinggalnya. Hari-harinya kini diisi dengan rutinitas monoton: bangun sebelum matahari terbit, menempuh perjalanan dengan berjalan kaki karena ongkos transportasi terlalu mahal, lalu berdiri berjam-jam di depan mesin yang menderu tanpa henti.Tubuhnya mulai terbiasa dengan rasa pegal, tetapi tidak dengan rasa lelah yang menggerogoti harga dirinya.Ia yang sebelumnya bekerja di perusahaan besar milik keluarga Angga membuatnya disegani oleh orang-orang di sekitar rumahnya, bahkan para teman alumni sekolah juga. Namun kini, ia tak lebih dari seorang pria yang bekerja serabutan untuk mencukupi hidupnya.Pulang malam itu, Elden duduk di lantai kosannya yang sempit dan lembap. Makanan instan sudah jadi teman setianya selama beberapa hari terakhir. Ia membuka ponselnya, mengecek pesan—masih tidak ada kabar dari Ziandra maupun perusahaan. Bahkan taw

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 59~Pemecatan~

    Angga melangkah mendekat dengan langkah lambat, setiap jejaknya seolah menggema dalam keheningan yang mencekam.“Kenapa kau ada di sini bersama Elden?” tanyanya, datar. Sudah jelas itu ditujukan pada Ziandra karena hanya ada mereka bertiga di sana.Ziandra membuka mulut, ingin menjelaskan. Namun, suaranya tercekat. Ia tahu, dalam posisi seperti ini, penjelasan sering kali terdengar seperti pembelaan yang lemah. Ia mencoba menatap mata Angga, tetapi pria itu malah memalingkan pandangannya ke Elden.“Dan kau,” lanjut Angga, nadanya naik satu oktaf. “Sudah kuperingatkan untuk jangan lagi mendekati Ziandra! Sepertinya kau memang meremehkan atasanmu ini, kan? Kau pikir aku main-main dengan ancamanku jika sampai kau mengganggu istriku lagi?”Elden menggeleng cepat. “Kau salah paham. Aku hanya—”“Cukup.” Angga memotong, suaranya tajam. “Mulai sekarang, kau bukan lagi bagian dari perusahaan ini. Kau kupecat, Elden.”Angga lalu beralih menatap ke arah Ziandra lagi.“Aku ini suamimu, tapi kau m

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 58~Jangan Bersikap Peduli~

    Ziandra mendengus lirih ketika menerima telepon dari Elden. Pria itu tiba-tiba mengajaknya bertemu secepatnya, dengan alasan ada hal penting yang harus dibicarakan. Namun, sebelum sempat menolak, sambungan sudah lebih dulu terputus.Ia menghela napas pelan, menatap layar ponselnya beberapa detik sebelum meletakkannya di pangkuan. Sekilas, pandangannya berpindah ke Angga yang tengah menyetir dengan tatapan serius. Suaminya itu jelas sedang tidak tenang—sorot matanya kosong, rahangnya mengeras, dan tangannya menggenggam kemudi dengan kencang.Dengan gerakan hati-hati, Ziandra menggenggam tangan Angga yang bebas. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya ingin menyalurkan sedikit ketenangan lewat sentuhan hangat itu.Angga menoleh sekilas, menaikkan sebelah alisnya. “Ada apa?”Ziandra membuka mulut, ingin meminta izin kalau nanti akan bertemu Elden sebentar untuk urusan penting. Tapi mulutnya serasa terkunci, ia terdiam. Melihat raut letih Angga membuatnya mengurungkan niat bicara. Ia tahu, uca

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 57~Tidak Bisa Bertemu~

    Angga menggeram pelan, lalu kembali mengeluarkan ponsel dari sakunya. Satu kali lagi, ia mencoba menelepon ayahnya. Jari-jarinya menekan tombol cepat dengan gerakan tepat dan penuh amarah. Dada masih naik turun, rahangnya mengeras.Kali ini sambungan berhasil tersambung.Namun, yang menjawab bukan suara sang ayah.[“Halo?”]Suaranya lembut, tenang, dan sangat dikenal. Vidia.Angga langsung mendecih tajam, merasa perutnya melilit oleh rasa kesal yang makin mendidih. “Kenapa kau yang menjawab ponsel ayahku? Di mana dia?”[“Ayahmu sedang menikmati waktu bersama denganku. Kami baru saja sarapan, lho.”]“Aku tidak menelepon untuk mendengar omong kosongmu. Berikan telepon ini pada Ayah. Aku ingin bicara langsung dengannya.” Nada Angga tajam, tanpa basa-basi.[“Ayahmu sekarang sedang beristirahat dan tidak bisa diganggu.”]“Tidak mungkin,” desis Angga. “Dia pasti bisa bicara. Kau hanya sengaja menjauhkannya dariku.”Terdengar helaan napas malas dari seberang. [“Kalau kau terlalu sibuk menaru

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 56~Disokong Oleh Lawan~

    Pagi itu terasa biasa saja—hangat, tenang, dan penuh semangat. Setidaknya begitu yang dirasakan Angga dan Ziandra saat melangkah beriringan memasuki lobi kantor. Saling tersenyum kecil, menyapa beberapa staf yang membalas dengan tatapan lega, seolah menyambut kembalinya kedamaian antara keduanya.Namun, langkah mereka terhenti seketika.Di depan lift yang belum juga terbuka, berdiri seseorang dengan postur tegak dan senyum angkuh yang sangat dikenal oleh keduanya. Sosok itu menoleh perlahan—dan saat matanya bertemu dengan milik Ziandra dan Angga, senyum tipisnya makin melebar.“Selamat pagi, Pak Angga, Bu Ziandra.” Suaranya terdengar manis, tapi jelas terasa menusuk.Liona.Ziandra refleks menahan napas. Matanya membelalak, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Angga pun tidak kalah terkejut. Rahangnya mengeras, tubuhnya langsung menegang.Dengan langkah ringan, Liona mendekati mereka. Ia membungkuk kecil dengan sikap sopan yang dibuat-buat, lalu berdiri tegak kembali dengan ekspres

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 55~Membuka Lembaran Baru~

    Langkah Ziandra pelan memasuki apartemen. Sepi. Lampu ruang tamu menyala redup, menyambutnya dengan kehangatan yang tak ia sangka-sangka. Saat menutup pintu perlahan, matanya langsung menangkap sosok seseorang yang terbaring di sofa—Angga.Laki-laki itu tertidur dalam posisi setengah duduk, tangan kanannya menjuntai ke lantai, sementara ponselnya tergeletak tak jauh dari sana. Napasnya teratur, wajahnya tenang. Untuk sesaat, semua amarah yang sempat menggelayuti hati Ziandra menguap begitu saja.Ia mendekat pelan, berjongkok agar sejajar dengan wajah Angga. Cahaya lembut dari lampu mengenainya dari samping, membuat sorot wajah itu tampak lebih damai dari biasanya.Seperti bayi ... batin Ziandra.Tangan kanan Ziandra terangkat, mengelus pelan pipi Angga yang terasa hangat. Sentuhan itu lembut, seperti menyentuh sesuatu yang rapuh. Ia tersenyum kecil, mengagumi garis wajah suaminya yang—di balik semua kelakuan dan dinginnya sikap—

  • Pacarku Selingkuh, Kubalas Menikahi Bosku   Bab 54~Hubungan yang Membaik~

    Setelah percakapan panjang di rooftop, suasana hati Ziandra sedikit lebih ringan. Ia dan Jenna kini bisa saling memandang tanpa beban besar seperti sebelumnya. Mungkin belum benar-benar pulih, tetapi langkah menuju perbaikan sudah dimulai.Saat jam istirahat usai, Ziandra kembali ke ruangannya. Ia duduk di kursi kerja, memandangi layar komputer yang masih menampilkan dokumen yang belum rampung. Jemarinya sempat mengambang di atas keyboard, tapi pikirannya masih belum fokus.Namun, ketika Jenna sengaja lewat ke tempatnya dan mengedipkan mata sambil menunjukkan isyarat akan pulang bersama nanti, seulas senyum tipis akhirnya mengembang di wajahnya. Setidaknya, hari ini tidak sepenuhnya buruk.*****Sementara itu, di ruangannya, Angga hanya bisa memandangi jam dinding yang terasa berjalan lambat. Setiap menit yang berlalu terasa seperti menyiksa. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Ziandra sekarang, apakah hatinya sudah sedikit terbuka, atau justru semakin tert

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status