All Chapters of Pelakor Itu Ternyata Bawahanku : Chapter 31 - Chapter 33

33 Chapters

Bab 31

Di dalam ballroom, suasana tampak meriah. Para tamu menikmati hidangan dan dekorasi mewah yang menghiasi ruangan. Namun, semua mata tertuju padaku dan Adnan saat kami melangkah. Dadaku berdegup kencang seiring kaki ini melangkah. Keringat dingin mulai membasahi kening. Dapat kurasakan dinginnya telapak tanganku yang basah oleh keringat gerogi. Kalau begini terus, bagaimana aku bisa berbicara lancar nanti."Halo, Nak. Akhirnya kamu bersedia datang ke sini." Paman Bamantara menghampiriku."Eh, Paman. Apa kabar?" sapaku."Baik, dong. Seperti yang kamu lihat." Paman merentangkan tangannya, menunjukkan bahwa badannya tetap tegap, itu artinya dia sehat meskipun sudah tidak muda lagi.Kemudian aku dan paman ngobrol. Beberapa kolega ayah yang mengenalku juga turut menghampiri dan menyambutku dengan baik.Saat aku tertawa, tak sengaja mataku melihat Mas Juna dan Hanum yang memperhatikan aku dari jarak yang agak jauh. Mungkin mereka heran kenapa aku bisa mengenal para petinggi perusahaan ini.I
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 32

Aku menuruni panggung dengan tenang setelah memberikan pidato singkat tadi. Adnan mengiringiku hingga kembali ke tempat dudukku, lalu berbisik pelan, “Kamu pasti akan menghadapi banyak pertanyaan setelah ini. Tapi aku yakin kamu sudah siap, kan?” Aku mengangguk sambil tersenyum tipis. “Sudah waktunya, bukan?” Adnan mengangguk tipis, lalu duduk di tempatnya. Ponselku kembali bergetar. Dugaanku itu adalah Mas Juna yang mengirimkan pesan, dan ternyata tebakanku tak meleset. [Wulan.] [Ya, Mas ] kali ini aku langsung membalasnya [Kita perlu bicara sekarang] [Baiklah] Setelah itu aku sedikit menoleh ke belakang. Ekor mataku menangkap Mas Juna melangkah keluar ballroom. Ia meninggalkan Hanum yang masih terpaku di tempatnya. Aku pun mulai beranjak."Mau ke mana?" tanya Adnan."oh, aku mau ke toilet sebentar," jawabku terpaksa berbohong."ya, baiklah."Setelah itu aku benar-benar melangkah menuju balkon.Mas Juna sudah menungguku. Dengan stelan jas hitam senada dengan celana d
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 33

Mataku terpejam, menahan geram dan keinginan untuk merobek mulutnya yang tak bertulang itu. Sekuat tenaga aku menetralkan emosi, karena jika aku terpancing, Hanum pasti akan merasa menang. Menarik napas panjang, aku kemudian menatapnya. "Siapa yang piala bergilir ya? Ah, aku jadi teringat cerita tentang seorang wanita yang rela melakukan segala cara, asalkan bisa naik jabatan dan dapat uang jajan setiap bulan. Termasuk menyerahkan kesuciannya." Satu tanganku terangkat memegang janggut seakan tengah berpikir. Sementara wajah Hanum terlihat berubah merah. "Apa maksudmu?!" sentaknya. "Gak ada. Udah, ah. Aku malas meladeni orang yang suka fitnah gak jelas." Setelah itu aku melangkah meninggalkannya begitu saja, kembali ke ballroom. Ketika aku masuk, tepuk tangan semakin meriah. Rupanya MC menyebutkan acara yang selanjutnya yaitu penghargaan khusus untuk karyawan. Sepertinya ini yang mereka tunggu-tunggu. MC mulai menyebutkan kategori apa saja yang akan mendapatkan penghargaan. B
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status