Terdengar suara gemerisik dahan pohon akibat embusan angin dingin.Luis menatap gadis yang sedang bersandar di depan dadanya. Hati yang baru mulai tenang dengan tidak gampangnya, malah kembali berdegup kencang.Bahkan ketika bermimpi, Anggi tetap memanggil nama Satya. Apa Anggi begitu menyukai Satya hingga tidak bisa melepaskannya?“Gigi ….” Suara Luis terdengar serak, tetapi terdapat pesona yang sangat khas. Sayangnya, Anggi tidak kedengaran.Sebelumnya, Luis tidak pernah merasa egois hingga ingin memiliki sesuatu. Namun kini, dia sangat jelas, tidak peduli siapa pun yang berada di hati Anggi, dia tetap menginginkan Anggi, pasti menginginkan Anggi!Tangan besar Luis mulai menempel di samping wajah si gadis. Namun, baru saja disentuh, dia bagai terkejut parah saja, raut wajahnya kelihatan ketakutan. “Jangan, Wulan! Wulan!”“Gigi! Gigi ….” Luis merasa kaget. Dia segera menenangkan gadis di dalam pelukannya. “Ada saya di sini. Jangan takut! Kamu jangan takut,” ucap Luis dengan nada ringa
Magbasa pa