Lahat ng Kabanata ng Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran: Kabanata 81 - Kabanata 90

110 Kabanata

Bab 81

Bukannya Wulan yang meracik dupa penenang untuk Nenek? Dupa itu sudah habis belakangan ini? Dimas sangat jarang berada di rumah. Dia lebih sering tinggal di rumahnya sendiri sehingga dia tidak begitu jelas mengenai hal-hal yang terjadi di Kediaman Jenderal Musafir. Setelah memikirkannya, dia pun mengalihkan pandangannya dari camilan di meja, lalu melangkah keluar dari aula. Di bawah salju, Anggi dan pelayannya sedang berjalan bersama di bawah satu payung. Dimas memandang mereka berjalan melewati koridor panjang hingga sosok mereka menghilang.Ucapan Anggi mengandung keanehan. Seberapa besar penderitaan dan kebencian yang dirasakannya sehingga dia menjadi begitu dingin?...Salju lebat turun selama tiga hari berturut-turut. Anggi, Mina, Naira dan pembantu lainnya membuat beberapa manusia salju di halaman. Tangan mereka sudah merah karena kedinginan.Ketika Dika mendorong kursi roda Luis mendekat, Luis melihat Anggi yang membuat manusia salju bersama para pembantu dan tertawa gembira.
Magbasa pa

Bab 82

Luis mengatakan Anggi layak mendapatkan yang terbaik .... Apa ini rasanya dilindungi, dicintai, dan diakui oleh orang? Jika begitu, betapa bahagianya Wulan yang disayangi semua orang di Keluarga Suharjo!Hati Anggi terasa sangat bergejolak. Dia sudah pernah tewas karena kebodohannya sekali. Dia pun memperingati dirinya sendiri untuk tidak percaya pada siapa pun. Namun, Luis .... Dia adalah orang yang dirumorkan bagaikan raja neraka. Hanya saja, dia sepertinya sama sekali tidak kasar maupun kejam. Perlindungannya terhadap Anggi malah sangat jelas dan hampir membuat Anggi tidak dapat menahan emosinya.“Putri sepertinya nggak percaya,” ucap Luis sambil tersenyum.Anggi tersenyum tipis dan menjawab, “Awalnya memang nggak percaya. Tapi, siapa suruh yang mengatakannya itu Pangeran. Saya pun percaya.”Anggi menyadari bahwa selama beberapa hari terakhir, Luis sangat sibuk meskipun salju turun sangat lebat. Selain itu, Luis sudah makin sering tersenyum. Entah itu hanyalah perasaannya atau buka
Magbasa pa

Bab 83

“Di rapat pagi ini, Jenderal Pratama minta Ayahanda untuk batalkan perjodohan Wulan.” Luis terdiam sejenak setelah mengucapkan hal itu. Setelah melihat Anggi tidak menunjukkan reaksi yang terlalu besar, dia baru melanjutkan, “Dia akhirnya ditegur Ayahanda. Pernikahan Wulan tetap akan dilanjutkan.”Anggi mengangguk. “Itu akibat perbuatannya sendiri.”Luis berujar, “Waktu kamu ketemu sama Ayahanda, dia mungkin akan tanya kamu soal ini. Kalau kamu memohon padanya ....” Luis menyimpan bidak terakhir ke dalam botol giok, lalu menutupnya dan melanjutkan, “Mungkin dia akan mempertimbangkan ulang hal ini.”“Saya nggak akan memohon padanya,” ucap Anggi dengan sangat tegas.Luis menggigit bibirnya dengan tidak sadar. “Kamu nggak mau restui mereka?”“Tentu saja.” Setelah berhenti sejenak, Anggi melanjutkan, “Itu cuma salah satu alasannya.”Hal yang terpenting adalah, nasib tokoh utama pria dan wanita telah berubah. Dengan begitu, apa yang terjadi selanjutnya mungkin juga bisa berubah. Itu adalah
Magbasa pa

Bab 84

Mina akhirnya paham, lalu berseru dengan nada tenang, “Putri tiba.”Di luar gerbang. Setelah mendengar seruan itu, Wulan langsung menerjang masuk. Mina pun buru-buru mengadang di depan Anggi.Wulan berlutut di depan Anggi dan berkata sambil menangis, “Kak, Ayah bilang cuma Kakak yang bisa menolongku. Kak, tolonglah aku ....”Anggi menggeser kakinya dengan ekspresi jijik dan menjawab, “Nona Wulan, kamu nggak salah? Ini pernikahan yang dianugerahkan Kaisar. Siapa yang bisa menolongmu? Bagaimana aku bisa menolongmu?”“Bisa kok, pasti bisa. Ayah sudah bilang, selama Kakak memohon pada Pangeran, Kaisar pasti akan batalkan perjodohan ini demi Pangeran.”“Memangnya yang dikatakan Ayah pasti benar?”Wulan pun tertegun. Air matanya masih lanjut menetes. Angin dingin yang bertiup langsung mengeringkan air matanya dan meninggalkan sedikit rasa sakit.“Sudah ada banyak istri Pangeran Pradipta yang meninggal, termasuk selir dan gundiknya yang tak terhitung jumlahnya. Anggi, kamu benar-benar begitu
Magbasa pa

Bab 85

Sura melempar Wulan ke dalam kereta kuda, lalu memelototi Fani dengan dingin dan juga melemparnya masuk ke kereta kuda. Selanjutnya, dia menyeret kusir turun dari kereta kuda dan menempati posisinya sebelum melajukan kereta kuda itu.“Putri.” Dalam perjalanan kembali, Torus menghentikan Anggi dan Mina di tengah jalan, lalu berkata, “Pangeran menyuruh Putri untuk langsung kembali ke kamar utama. Malam ini, kalian akan makan di sana.”Pada saat ini, langit sudah gelap.“Baik.” Setelah mengiakannya, Anggi memberi perintah pada Mina, “Bahan obat yang ada di Paviliun Pir nggak usah dipindahkan dulu.”Salep yang diracik Anggi sudah cukup digunakan Luis untuk setengah bulan.“Baik.  Aku akan segera kembali.” Mina membungkuk, lalu pergi. Sementara itu, Anggi mengikuti Torus berjalan ke kamar utama.“Pangeran sudah mau makan?” tanya Torus.Melihat Luis mengangguk, Torus segera pergi menyiapkan makan malam.Luis mengulurkan tangannya ke arah Anggi dan bertanya, “Semuanya lancar-lancar saja?”Ang
Magbasa pa

Bab 86

“Pangeran, kali ini kamu sudah memercayaiku?” Anggi merasa sedikit bangga. Senyuman di wajahnya juga semakin cerah lagi.Pada saat ini, Luis merasa Anggi adalah wanita tercantik di dunia. “Percaya.” Luis bahkan tidak menyuruh tabib istana atau tabib dari rumah sakit untuk memeriksa kandungan salep itu. Sejak dia tahu Anggi adalah gadis yang menyelamatkannya dulu, dia sepenuhnya memercayai Anggi. Alasannya karena waktu itu Luis pernah mengatakan ingin membalas budinya, Anggi malah menolak. Pada akhirnya, Anggi menghilang, dia benar-benar tidak meminta balasan apa-apa.“Kalau begitu ….” Anggi menatap kedua mata indah si pria, lalu bertanya dengan suara pelan, “Malam ini saya akan obati kaki Pangeran dengan akupuntur, ya?”Luis menggenggam tangan Anggi dan meletakkannya di dalam telapak tangannya, bagai barang yang sangat berharga saja.“Pangeran?” Ketika melihat Luis tidak berbicara, Anggi merasa agak gugup.Luis memang mengatakan kondisi tubuhnya baik-baik saja, tetapi sampai saat ini
Magbasa pa

Bab 87

“Masih, masih bisa diobati ….” Luis menatap Anggi dengan hati sedikit bergejolak. “Saya percaya dengan Putri.”“Saya nggak akan mengecewakan Pangeran.” Anggi kelihatan sangat percaya diri. Tatapannya yang indah dan teguh itu bagai memiliki daya magis yang bisa memikat hati orang-orang saja!Sekitar 15 menit kemudian, lutut, betis, dan perut Luis dipenuhi dengan banyak tusukan jarum perak.Sekitar 30 menit kemudian, kedua kaki Luis terasa panas. Dia tidak pernah merasa kakinya begitu hidup seperti sekarang.“Pangeran, apa kamu merasa ada yang nggak nyaman?” Kedua tangan Anggi sedang menekan-nekan kaki Luis.Luis merasa gerakan Anggi sangat lembut bagai sedang menguliti telur ayam saja. Dia pun menggeleng, lalu berkata dengan datar, “Sepertinya kedua kakiku terasa agak panas. Sebelumnya, Tabib dari rumah sakit juga pernah melakukan akupunktur, tapi aku nggak merasakan apa-apa.”Tentu saja, titik akupunktur para tabib kelihatan hampir mirip, tetapi kekuatan ketika menusukkan jarum perak s
Magbasa pa

Bab 88

Terdengar suara gemerisik dahan pohon akibat embusan angin dingin.Luis menatap gadis yang sedang bersandar di depan dadanya. Hati yang baru mulai tenang dengan tidak gampangnya, malah kembali berdegup kencang.Bahkan ketika bermimpi, Anggi tetap memanggil nama Satya. Apa Anggi begitu menyukai Satya hingga tidak bisa melepaskannya?“Gigi ….” Suara Luis terdengar serak, tetapi terdapat pesona yang sangat khas. Sayangnya, Anggi tidak kedengaran.Sebelumnya, Luis tidak pernah merasa egois hingga ingin memiliki sesuatu. Namun kini, dia sangat jelas, tidak peduli siapa pun yang berada di hati Anggi, dia tetap menginginkan Anggi, pasti menginginkan Anggi!Tangan besar Luis mulai menempel di samping wajah si gadis. Namun, baru saja disentuh, dia bagai terkejut parah saja, raut wajahnya kelihatan ketakutan. “Jangan, Wulan! Wulan!”“Gigi! Gigi ….” Luis merasa kaget. Dia segera menenangkan gadis di dalam pelukannya. “Ada saya di sini. Jangan takut! Kamu jangan takut,” ucap Luis dengan nada ringa
Magbasa pa

Bab 89

Jangan bergerak ….Jika begitu, Anggi pun akan terus bersandar di dalam pelukan Luis? Apa dia akan merasa kebas lantaran ditimpa?“Gigi,” ucap si pria di dalam kegelapan. “Meskipun bukan kamu, aku tetap akan bermusuhan dengan Keluarga Bangsawan Aneksasi. Jadi, sejak kamu menikah denganku, kamu sudah menjadi satu kesatuan denganku. Kamu nggak usah khawatir akan merepotkanku.”Sepertinya Luis merasa gugup. Tangan besar yang menempel di pundak Anggi terasa agak gemetar.Anggi sedikit mengangguk. Luis memang tidak akur dengan Keluarga Bangsawan Aneksasi. Sepertinya tanpa perlu hasutan Anggi, Luis memang tidak memiliki kesan yang bagus terhadap Keluarga Bangsawan Aneksasi.“Mulai sekarang, saya sudah nggak punya keluarga lagi, selain Pangeran.” Suara Anggi terdengar manja. Saking manjanya, hati Luis pun terasa memanas.Hanya dia?Ucapan itu terdengar sangat berat.Luis telah mengingatnya. Dia akan melindungi gadis di dalam pelukannya, tidak akan mengecewakan Anggi untuk selamanya. “Oke.”Ta
Magbasa pa

Bab 90

Kening Dika berkerut. Dia mengajak Torus untuk lebih menjauh, lalu berbisik, “Orang lain memang nggak tahu, memangnya kita nggak jelas? Orang-orang di luar sana mengatakan alat vital Pangeran terluka, nggak bisa memiliki keturunan. Pangeran telah mengalami luka di wajahnya. Kedua kakinya juga sudah lumpuh selama bertahun-tahun tanpa ada tanda-tanda pemulihan.”“Ditambah lagi, dia belum memiliki keturunan. Para pejabat baik yang mengetahui situasi sebenarnya maupun yang nggak tahu, kebanyakan sudah memilih berpihak pada Keluarga Bangsawan Aneksasi.”Torus mengernyitkan alisnya. “Aku juga sadar akan hal itu.”Dika kelihatan serius, tidak sedikit pun berniat bergosip tentang urusan pribadi majikannya. Dia berkata dengan tegas, “Dulu, Pangeran nggak pernah melirik sedikit pun para wanita cantik yang mendekatinya. Sulit untuk bisa memiliki seorang penerus di kediaman ini, tapi berbeda dengan sekarang.”Dika berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan penuh keyakinan, “Perlakuan Pangeran berbe
Magbasa pa
PREV
1
...
67891011
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status