All Chapters of AIB YANG TERUNGKAP DI HARI PEMAKAMAN SUAMIKU: Chapter 11 - Chapter 20

37 Chapters

11

Keesokan harinya. Kusambut pagi dengan menunaikan dua rakaat salat subuh, lalu memanjangkan doa semoga Tuhan meringankan sedikit beban yang ada di hidupku.Kulipat mukena lalu meletakkannya ke dekat kaca rias, lalu kubuka jendela kamar untuk membiarkan hawa pagi berebut masuk menukar udara tertutup yang ada di dalam kamar. Pagi ini, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, rencananya aku akan langsung ke pasar untuk membeli bahan-bahan kue, lalu kembali ke rumah untuk mengolah bahan tersebut kemudian menjualnya sore hingga malam nanti.*Pukul delapan aku kembali dari pasar, membuka pintu pagar lalu masuk ke rumah dengan keranjang belanjaan penuh. Kubongkar barang barang yang sudah kubeli untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlupakan. Kucuci tangan lalu menyiapkan bahan untuk membuat adonan, tapi, baru saja menuangkan terigu, tiba tiba pintu rumahku diketuk dengan ketukan keras."Astaghfirullah, siapa itu, ketukannya kasar sekali seperti seorang rentenir yang hendak menagih hu
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

12

Tidak mau anakku menyaksikan semua kekacauan yang dibuat Mbak Dwi di dalam rumah ini, aku segera memutuskan untuk bangkit dan membereskan kembali lemari dan pakaian yang berserakan.Kususun baju dan juga gamisku yang tadi diinjak-injak olehnya, tak terasa air mata ini kembali tumpah, aku tak mengira bahwa diriku akan lemah dan serapuh ini. Tidak ada yang bisa kulakukan untuk membela diri karena tahu bahwa diriku bersalah di matanya, aku adalah orang kedua yang kemudian dia anggap sebagai pengganggu dan perusak.Sebenarnya, kalau kuperhatikan rumah tangga Mas Har dan Mbak Dwi baik baik saja. Mas Har tidak terlalu sering mengeluhkan tingkah istrinya, dia hanya bilang bahwa Mbak Dwi boros dan susah diatur tapi Mas Haryadi tidak pernah berniat untuk menceraikan istrinya. Jadi mengapa ia begitu memusuhiku, haruskah aku meminta bantuan kepolisian agar bisa melindungi diri dan anakku. Akankah polisi mau membantu untuk melindungiku dari Mbak Dwiana, di sisi lain aku juga sadar bahwa Mbak Dwi
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

13

Sudah kudapatkan surat pengantar untuk kepengurusan kartu keluarga dan akte kelahiran Alisa. Oleh karena itu pagi ini aku berinisiatif untuk segera pergi ke Disdukcapil untuk mengurus semuanya.Dengan diantar tukang ojek aku sampai di tempat itu lalu mengambil nomor antri dan menunggu di kursi yang disediakan. Sembari menunggu, kubuka ponsel lalu memeriksa pesan dan apa saja yang kemungkinan belum Kuperiksa. Sesaaat aku terdiam, menatap wallpaper bergambar Mas Har lengkap dengan seragam dinas dan kacamata hitam. Dia nampak tampan dan gagah sekali layaknya ksatria dan pria sejati. Tiba tiba kerinduan melesak dari dasar hatiku, membuat sudut mata ini basah karena masih ingin menghabiskan waktu dengannya."Tak kusangka bahwa waktu kami sangat singkat." Kuusap netra sebelum orang orang yang duduk di sekitarku memperhatikan.Lepas dari foto Mas Haryadi, aku beralih ke foto putri tunggalku yang terdapat banyak di galeri. Kubelai layar ponsel sambil memperhatikan Alisa yang manis dan tulu
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

14

Mendapatkan tertawaan dan hinaan orang orang aku segera bangun dan membenahi tas serta pakaianku yang kotor. Ingin sekali kujambak wanita itu dan kucakar wajahnya tapi aku tahu itu bukan pilihan terbaik saat ini. Aku tidak mau orang orang yang sudah mencibirku dengan sebutan pelakor tambah menghina diri ini karena berani memberikan perlawanan."Terima kasih atas semua penghinaan yang Mbak berikan, saya ikhlas menerimanya dan semoga ini menjadi pahala kesabaran saya. Tentang siapa yang salah dan berdosa biar itu di mata tuhan saja," balasku sambil mengemasi tas dan pergi begitu saja.Huuuu ....Orang orang menyoraki dan mencibir, bahkan ada yang merekam kejadian ini dengan ponsel. Aku tahu mungkin setelah hari ini kami akan viral, aku sudah pasrah dengan keadaan. "Biarlah tidak mengapa aku yang disakiti, asal Alisa anakku baik baik saja," gumamku.Kulangkahkan kaki meninggalkan tempat itu dengan perasaan remuk redam dan malu sekali, kunaiki ojek dengan iringan pandang kebencian semua
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

15

Aku disuruh menunggu di sebuah ruang tamu besar dengan sofa melingkar yang terbuat dari kulit mahal dan sebuah meja besar dari akar kayu yang tebal, mungkin kayu jati. Di depanku ada sebuah lemari besar yang berpintu kaca dan berisi piagam, piala, serta pajangan-pajangan mewah.Kuedarkan pandanganku pada keindahan lukisan dan interior rumah pengacara handal itu. Aku mengagumi setiap karya seni yang ada di sana, lukisan besar, patung, ukiran yang dipahat di lemari serta ... tiba tiba aku tersentak setelah seseorang membuka pintu."Silakan masuk, kita tinggal menunggu orang tua Pak Haryadi," ucap pria itu dengan sopan pada wanita bertas mewah dan memakai gelang gelang emas di tangannya yang mulus."Memangnya siapa yang sudah datang?""Ibu Sari."Wanita itu masuk dan seketika memasang wajah benci mendalamnya, dia mendelik sambil memicingkan mata dengan penuh tatapan curiga. Intinya, dia benar benar gerah dengan kehadiranku, aku bisa menyimaknya."Kok ada dia?""Beliau juga tercatat sebag
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

16

"Ini pasti salah, mana mungkin jatah untuk istri muda lebih besar dari jatah untuk istri tua aku bisa menghitung total dana investasi yang diberikan berikut rumah dan 250 gram emas, sungguh angka yang begitu besar Pak," protes Mbak Dwi tidak terima."Itu adalah keputusan dan keinginan Pak Haryadi, saya sebagai pengacara hanya bertindak sebagai pelaksana dan tidak bisa mengganggu gugat apa yang tertulis di dalam sana.""Aku yakin Mas Haryadi sedang Mabuk ketika menuliskannya," gumam Mbak Dwi dengan geramnya."Sudahlah, Mami, jangan bikin keributan di sini," ujar anaknya."Aku benar benar tidak terima, aku akan membalas wanita licik ini," desisnya sambil menjauh dari ruangan itu.Kini, tinggallah aku bersama Pak pengacara, kami saling berpandangan dengan perasaan masing masing."Saya tidak menyangka suami saya meninggalkan begitu banyak aset," ungkapku lirih."Itu bagian dan rezeki anda, jangan menolaknya," jawab pengacara itu."Setahuku, Mas Har tidak punya apa apa, hidup Kami sederhan
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

17

Setelah dipikir dan ditimbang dengan teliti, terlalu mudah bagi masa Akbar jika aku hanya mengajukan gugatan perceraian dan semuanya berakhir. Terlalu muda untuknya tanpa dia mengalami kerugian apapun, setelah palu perceraian diketuk dia akan kembali kepada istrinya dan aku akan sendiri mengurus bayi ini tanpa bantuan siapapun.Aku harus membuat seseorang mengganti kerugian moral dan materiilku, aku juga akan balas dendam pada wanita yang sudah menghancurkan pernikahan dan mimpi indah tentang hidup bahagia, bersama anak kami. Aku akan membuat Lisa menderita.Karena sama sekali tidak mengenal latar belakang dan seluk beluk wanita itu, aku mencoba membuka akun sosial medianya dan menelusuri, kira-kira dia sering berada dimana alamat rumahnya dan komunitas apa yang kerap dia kunjungi untuk membaur dan menghabiskan waktu, aku ingin mencari kelemahan dan sisi buruk wanita itu, aku yakin akan menemukannya, karena setiap orang punya pasti punya aib yang disembunyikan.Satu-satunya cara un
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

18

Sudah cukup aku tidak boleh lemah. Mbak Dwiana sudah sering sekali menyakiti diri ini dan membuatku tersiksa, aku tidak bisa terus membiarkannya menari diatas penderitaan dan menginjak harga diri.Sore itu juga, dengan penampilan compang-camping dan meski diperhatikan oleh beberapa orang di atas bis, aku tidak tidak peduli lagi. Di sinilah aku sekarang ... berdiri di depan gerbang rumah pak pengacara sambil memegangi 2 keranjang kue, dengan wajah yang sudah lebam bekas tamparan dan pakaian yang robek bekas kejahilan para preman.Kupencet bel, benda itu berdentang, bahkan terdengar olehku yang berdiri di luar ruang gerbang. Tiit. Bunyi monitor menyala lalu ada sahutan di depan sana."Siapa?""Ini saya Pak, susi.""Oh baiklah, sebentar Mbak Susi," jawabnya. Tidak lama kemudian pintu gerbang bergeser dan seorang pelayan menyuruhku untuk masuk dan menemui bosnya."Oh, apakah yang telah terjadi pada ibu susi sampai seperti ini?""Sebenarnya saya bingung harus datang ke sini terlebih dah
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

19

Kutinggalkan rumah maduku dengan segala langkah yang kubuat secepat mungkin. Aku tidak mau anak anak Mbak Dwi melihat dan turut campur urusan kami orang dewasa. Biarlah keributan ini hanya terjadi antara istri ayah mereka saja. Tidak perlu menjalar ke anak anak.*Ada kalanya poligami dilakukan bukan karena seorang istri tidak baik mengurusi suaminya, tapi karena sifat dan jiwa petualang dari lelaki itulah yang membuat dia tidak bisa berlabuh hanya pada satu hati saja. Namun semua itu tidak bisa dipukul rata, kadang ketidak-puasan hasrat, perselisihan tanpa ujung dan ketidak-cocokan membuat seseorang mencari pelampiasan dan hiburan. Aku sendiri tak tahu suamiku berada dari golongan yang mana, golongan iseng atau memang tidak bahagia dengan istrinya, tapi yang pasti, ia jujur tentang kebahagiaannya bersama denganku. Dia bilang menemukan kepuasan tersendiri saat berbagi kasih denganku."Tidakkah kamu merasa takut pada istrimu, Mas?" tanyaku ketika kami berselimut dalam kain yang sama
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

20

"Tidak ibu, saya akan mengelola sendiri hak anak saya. Saya akan mengaturnya dengan baik dan hemat, saya akan menjadikan uang itu sebagai modal berdagang dan tabungan. Saya akan baik baik saja," jawabku."Aku hanya merasa jika kau merasa ragu atau tidak aman tentang semua itu kau bisa menitipkan kepadaku sehingga istri Haryadi tidak mengecewakan hidupmu dan memerasmu."Untuk beberapa saat aku terdiam, sedikit tak percaya karena ternyata beliau sangat peduli meski aku hanya wanita kedua dalam hidup anaknya. Aku tercengang sekaligus lega setidaknya satu orang hendak membela dan melindungi kami. Tapi di sisi lain, aku juga tetap berpuasa pada jangan-jangan itu hanya trik untuk menguasai apa yang kami miliki lalu setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, kami akan dibuang ke jalanan."Sebaiknya, segera pergi ke bank untuk mengurus semuanya dan pastikan anda sebagai pemegang hak pengelolaan warisan," ucap adik Mas Haryadi."Iya, jika uang tersebut sudah diwariskan padaku, tentu
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status