"Jangan cegah aku lagi, Mi, aku benar benar sudah muak, dia yang menyebabkan kita terus bertengkar!" teriak Mba Dwi menggila."Diam, sudah cukup, tindakanmu ini sudah mengarah ke tindakan kekerasan dan kriminal." Ibu dan Widhi mencoba menolong dan membangunkanku. Kuraih Alisa lalu merangkul anakku yang gemetar ketakutan melihat Mbak Dwiana murka."Aku tidak mengusiknya sama sekali, dari mana anggapan bahwa akulah pelaku pengrusakan kaca dan lain sebagainya, aku hanya diam di rumah bersama anakku, perlu apa aku akan merepotkan diri ini!""Tidak ada yang lebih berani darimu dalam hal ini Dwiana. Lagipula susi tidak punya musuh sama sekali, kau tidak bisa terus mengusiknya lantaran kecemburuan dan dengki.""Cih, buat apa dengki dengan orang yang tidak selevel denganku. Maaf ya, aku akan pergi.""Kalau memang tidak level, lalu, kedatanganmu kemari untuk apa?""Untuk memberinya tamparan dan menyadarkan bahwa aku tidak mengusiknya. Jangan bawa bawa diriku lagi, karena aku sudah benci.""Ka
Last Updated : 2025-02-12 Read more