“Kita salah lawan, Bu. Lagian, Mas Vikram berbuat hal itu juga karena membalaskan perilaku bapak dan ibu,” ucap Runa.Deringan ponsel menghentikan pembicaraan mereka. “Leo nelepon, Bu.” Runa menatap nomer yang tertera di layar.“Ya udah, jawab!”Runa beberapa kali menggeser tombol hijau tapi tombol tak kunjung tergeser.“Duuu… ini hape ngeselin banget. Entah apanya yang kena, layarnya payah banget digeser. Ampun deh.” Runa kesal semdiri. Hape nya sudah mulai sakit-sakitan. Mau diperbaiki juga tak punya uang, beli baru apa lagi. Kalau pun ada uang, tentu lebih diutamakan untuk keperluan makan.Setelah berjuang menggeser layar, barulah tombol tergeser.“Runa, aku tidak bisa banyak ngomong, waktuku tidak banyak karena sebentar lagi mau antarin bos pergi. Mas Vikram minta supaya kita nikah. Jadi siapkan semuanya secepatnya,” ucap Leo di seberang tanpa berbasa-basi.“Nikah?”“Kamu tidak mau nikah sama aku, bapaknya anak di kandunganmu?”“I iya… mau gimana lagi. Dari pada nggak dinikahin j
Terakhir Diperbarui : 2025-02-17 Baca selengkapnya