Semua Bab Berandal Misterius Itu Suamiku: Bab 101 - Bab 110

113 Bab

Part 101

“Nanti aku mau beli jam tangan,” sambung Viza.Lagi-lagi Vikram tersenyum. “Aku ke toilet dulu.”Vikram meninggalkan meja, melangkah pergi.“Rasanya nggak masuk akal. Vikram kerap berbagi hartanya ke orang yang nggak mampu, tapi kok dia malah makin kay4.” Mones tersenyum. “Ya nggak hatus smsua hartanya dikasih ke orang kan? Dia juga berhak membahagiakan istrinya dengan menggunakan sebagian hartanya. Dia bukan orang tamak kok. Dia selalu bersyukur setiap kali mendapat rejeki dengan berbahai cara.”“Mungkin sikapku tadi sudah membuat Mas Vikram jadi nggak nyaman. Dia merasa kalau aku menganggapnya boros dan nggak mau berbagi. Sampai-sampai Mas Vikram membuktikan hal ini ke aku.” Viza menatap sayu.“Nggak gitu juga, Viza. Vikram hanya ingin menunjukkan ke kamu kegiatan apa saja yang sudah dia lakukan, sehingga kami nyaman saat belanja dengan nominal besar.”Viza mengangguk paham. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Tentang surat kaleng itu.“Mones, aku melihatmu sebagai orang baik, aku mau ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Part 102

“Kalau begitu biar aku sampaikan ke Vikram biar supaya ambil tindakan,” ucap Mones. “Nggak usah. Aku tahu pelakunya orang-orang terdekat, kok.” “Tapi belum tahu kan?” “Sebentar lagi tahu,” sahut Viza. “Kamu benar, hanya orang terdekat Vikram yang tahu masalah ini dan berkhianat. Tapi ingat, bukan cuma aku orang terdekat Vikram. Ada Leo, Mbok Parmi, juga para asisten rumah tangga lainnya. Kemudian Bu Fairuz. Mereka semua tahu permasalahan di hidup Vikram.” “Mereka nggak punya nyali besar untuk hal ini. Mereka hanya orang kecil. Apa lagi ibu. Ibu nggak akan menghancurkan kebahagiaan anaknya.” “Jadi kamu masih curiga sama aku?” tanya Mones. “Kamu suka sama Mas Vikram kan?” Viza menatap tegas. Muka Mones tampak berubah, sedikit gusar, kikuk. Tatapan matanya tak pasti. “Aku tahu kamu suka sama Mas Vikram.” Viza menegaskan lagi. “Atas dasar apa kamu bilang begitu?” Mones mengusap hidung, meneguk minum. Jelas terlihat dia salah tingkah dan bingung menentukan sikap. “Kita sama-sama
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Part 103

Runa melangkah lemas memasuki rumah sambil membawa sebuah amplop putih. Ia menyusuri ruangan, mencari Mulan, dan ia menemukan ibunya di belakang rumah sedang menjemur baju.“Kok, sudah pulang?” Mulan mengelapkan tangannya yang basah ke baju yang lusuh. Ia sudah tak punya u-ang untuk membeli pakaian bagus. Runa menghempas duduk ke teras tanpa peduli celananya menjadi kotor oleh debu. Tatapannya tertuju ke tetes-tetes air yang terus menetes dari pakaian yang dijemur.Mulan tidak hanya mencuci baju miliknya sendiri, tapi juga mencuci baju milik Runa dan Johan. Pekerjaan rumah diurus olehnya yang seharian beraad di rumah, sedangkan Runa dan Johan bekerja.“Mesin cuci rusak. Nggak nyala lagi. Mau benerin juga nggak bisa, nggak ada uang,” jelas Mulan mengikuti arah pandang Runa. “Kamu ngapain jam segini udah pulang kerja?”“Bu, aku diskors sebulan. Gil4 ngak tuh? Sebulan loh, nggak tanggung-tanggung lagi.”“Loh, jadi g4ji nggak jalan selama diskors?” kejut Mulan.Runa menggeleng lemah. “T
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Part 104

“Kita salah lawan, Bu. Lagian, Mas Vikram berbuat hal itu juga karena membalaskan perilaku bapak dan ibu,” ucap Runa.Deringan ponsel menghentikan pembicaraan mereka. “Leo nelepon, Bu.” Runa menatap nomer yang tertera di layar.“Ya udah, jawab!”Runa beberapa kali menggeser tombol hijau tapi tombol tak kunjung tergeser.“Duuu… ini hape ngeselin banget. Entah apanya yang kena, layarnya payah banget digeser. Ampun deh.” Runa kesal semdiri. Hape nya sudah mulai sakit-sakitan. Mau diperbaiki juga tak punya uang, beli baru apa lagi. Kalau pun ada uang, tentu lebih diutamakan untuk keperluan makan.Setelah berjuang menggeser layar, barulah tombol tergeser.“Runa, aku tidak bisa banyak ngomong, waktuku tidak banyak karena sebentar lagi mau antarin bos pergi. Mas Vikram minta supaya kita nikah. Jadi siapkan semuanya secepatnya,” ucap Leo di seberang tanpa berbasa-basi.“Nikah?”“Kamu tidak mau nikah sama aku, bapaknya anak di kandunganmu?”“I iya… mau gimana lagi. Dari pada nggak dinikahin j
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Part 105

Jari lentik Viza membuka kertas dari dalam amplop. Pelan, ia mulai membaca deretan demi deretan tulisan yang tertera di sana.Beberapa kali ia tersandung dan hampir menelungkup akibat pandangan mata fokus pada bacaan sedangkan kaki terus berjalan. Kalau sekali lagi ia kesandung, pasti bakalan mencium lantai. Sekilas pandangan Viza mengedar ke sekitar mencari kursi, namun tak satu pun kursi berada di dekatnya. Rumah terlalu luas. Viza perlu berjalan cukup jauh untuk sampai ke kursi yang ada di kejauhan sana.Alhasil, Viza memilih ngejeprok saja duduk di lantai sekenanya. Matanya jeli membaca kata demi kata.(Ini surat kedua. Viza Shanum Azalia, tujuanku baik, yaitu mau kasih tahu kamu tentang apa yang kamu tidak ketahui supaya kamu bisa tahu mana yang sungguh-sungguh teman dan mana yang musuh dalam selimut.Tapi ini tergantung padamu, mau percaya atau tidak. Yang jelas, semua yang aku sampaikan ke kamu, sudah kamu buktikan bahwa itu benar bukan? Tidak perlu kamu tahu siapa aku, yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Part 106

Vikram cepat melipat laptop. Juga mengemas kertas-kertas di meja dan membalikkannya hingga kertas-kertas itu di posisi menelungkup. Gerakannya sangat cepat, terburu-buru sekali sampai Viza tak sempat melihat isi kertas. Aneh, kenapa kertas-kertas itu hanrus dibalikkan? Sepertinya Vikram sedang menyembunyikan isi kertas dari Viza. “Ada apa kamu kemari, Viza?” Vikram bangkit berdiri. “Aku mau… aku pinjam laptopmu, Mas!” Viza segera mendekat pada Vikram namun kalah cepat. Vikram sudah lebih dulu meninggalkan kursi. Pria itu langsung merengkuh pundak Viza. “Kita harus secepatnya ke acara pernikahan Leo. Hari ini dia menikah.” Vikram merangkul Viza keluar ruangan. Viza sempat menoleh ke meja, ada kertas yang terjatuh di bawah meja. Sedikit ujung kertas kelihatan di pandangan mata Viza. Benar, itu adalah desain gambar untuk kartu undangan pernikahan. Sayangnya gambar wajah wanita di foto itu tak kelihatan. Hanya tanpa wajah Vikram di dalam konsep gambar itu. Benarkah itu wuju
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Part 107

Di luar, orang-orang terdengar sibuk sekali. Bukan sibuk rewang karena memang tak ada kenduri seperti yang sering dilakukan orang-orang saat ada hajatan, namun sibuk ngerumpi dan menggosip. Antara satu mulut dan mulut lain saling sahut. “Udah selesai belum sih, Bu? Dari tadi dandanin mulu, lama banget sih?” Runa pegel duduk di kursi dengah muka ditowel-towel oleh peralatan make up seadanya. “Sebentar.” “Cepetan, Bu. Aku pegel nih.” “Ini hidungmu jendol, bibir juga mmeble. Bedaknya jadi ketebelan di hidungmu.” Runa mnegambil kaca, menatap pantulan wajahnya. “Aaaaaaaaaa……” jerit Runa membahana. “Runa!” Mulan menabok mulut Runa pakai kipas tangan, membuat Runa kaget dan membungkam. “Jerit sembarangan aja! Bikin kaget jabang bayik!” Pintu kamar terbuka, kepala beberapa orang tetamgga menyembul. “Ada apa, Runa? Kok teriak?” tetangga melontar pertanyaan. “Nggak ada apa-apa.” Mulan mendekati pintu. “Maaf ya Jeng, ini ruangan privasi.” Mulan menutup pintu dan menguncinya. “Ibu ken
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Part 108

Mobil mewah warna silver membuat warga menatap bengong. Mereka bertanya-tanya, siapa tamu yang datang menggunakan mobil mewah itu. Dan mereka dibikin tercengang saat melihat sosok yang keluar dari mobil. Viza. Bahkan wanita itu keluar dari mobil dengan pintu yang dibukakan oleh pengawal. Tampak pula pengawal berapakaian hitam itu membungkuk sopan pada Viza. Dia terlihat sebagai wanita terhormat.Buset. Penampilan Viza menjadi perhatian semua orang. Fokus semua mata mengarah pada wanita itu. Gaun lengan panjang mewah warna abu-abu dipadu sendal heels tinggi warna senada, jilbab kekinian menyempurnakan tampilannya. Sangat berkelas. Hampir saja semua mata terkecoh dan tak mengenal Viza jika saja tak memperhatikan secara seksama. Menyusul Vikram yang keluar dengan tampilan yang tak kalah mencemgangkan, stelan jas warna abu-abu seakan couple-an dengan warna baju Viza. Sebenarnya ada drama menarik di balik pakaian yang mereka kenakan. Itu adalah baju baru. Iya, baru dibeli di perjalanan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Part 109

“Kebetulan hari ini supir saya menikah. Jadi saya menghadiri pernikahannya bersama istri,” ucap Vikram sembari menepuk pundak Leo. Yang ditepuk mengangguk. “Terima kasih Mas Vikram sudah bersedia hadir,” balas Leo menunduk sopan. “Silakan dilanjutkan acaranya!” ucap Vikram. Segera penghulu memulai akad nikah. Acara benar-benar tidak khidmat, semua orang sibuk bergunjing, membicarakan tentang Mulan yang ternyata mendapatkan menantu seorang supir. Sedangkan nasib Viza berubah seratus delapan puluh derajat, langsung tajir. Sosok Vikram yang dulu terlihat sebagai berandalan, kini datang dengan status yang berbeda, dia bahkan mampu menaikkan derajat sang istri. “Walah walah, rupanya suaminya si Runa cuma supir. Lah kemarin nyokapnya sibuk koar koar ke sana sini kalau calon mantunya kay4.” “Lah malah yang kay4 itu rupanya suaminya Viza. Si abang ganteng yang jagoan kemarin itu loh.” “Iya. Suara ngajinya juga bagus. Beruntung banget ya Viza?” “Kemarin dateng padahal wujudnya bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Part 110

Mulan menelan saliva. “Vikram, kamu boleh membalaskan sakit hati Ibumu kepada kami, tapi kamu tahu kan kalau dia itu bukan ibu kandungmu, lalu kenapa sampai harus semarah ini kepadaku?”“Masih ingat bagaimana hidup Viza selama puluhan tahun bersama ibu kan?” Vikram balik tanya, membuat Mulan seperti kena skak.“Mm maksudmu… kamu mau membalaskan perbuatan ibu ke Viza?” Tatapan Mulan kemudian tertuju ke wajah Viza. “Mengadu apa saja kamu ke Vikram?”Viza diam membisu, lebih karena tak ingin banyak bicara alias malas. Sudah terlalu lama ia menelan rasa lelah, tak ingin lagi menambah rasa lelah itu.“Jangan salahkan Viza. Dia sama sekali tidak mengadu apa pun padaku, aku punya mata-mata akurat. Mones itu mata-mataku. Dia melaporkan semua kejadian yang terjadi di rumah ini kepadaku,” ucap Vikram. “Sebentar lagi penghuni baru rumah ini akan datang, ibu tolong cepat berkemas.”“Jadi kamu mengusir ibu?” Mulan menatap Vikram penuh permohonan.Hanya senyum simpul yang ditunjukkan oleh Vikram.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status