Semua Bab Ternyata Pecundang yang Diusir Adalah Raja Demon: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Dia yakin bahwa dirinya akan menjadi tokoh utama wanita.Dia berdiri di hadapan sutradara, lalu mulai berakting dengan tenang.Setelah Winny mengucapkan dua dialog ...."Sudah, turunlah," kata sutradara dengan kesal.Winny tertegun.Dia baru mengucapkan dua dialog ....Dia adalah Winny, apa kemampuan aktingnya seburuk itu?Apa otak sutradara ini bermasalah?"Sutradara, apa aktingku bermasalah?" tanya Winny dengan nada dingin."Terlalu berlebihan, aktingmu biasa saja. Entah bagaimana kamu bisa menjadi artis papan atas," kata sutradara dengan ekspresi muram.Wajah Winny memerah, sekujur tubuhnya gemetaran.Ini adalah komentar terburuk yang pernah dia dengarkan sejak berkecimpung di industri hiburan.Tidak ada seorang pun yang berani mengomentari kemampuan aktingnya."Sutradara, aku meragukan penilaianmu. Aku adalah artis yang pernah memenangkan Penghargaan Emas, bisa-bisanya kamu mengatakan aktingku buruk?" kata Winny dengan marah."Sejak kapan Penghargaan Emas yang dinominasikan berdasa
Baca selengkapnya

Bab 32

"Kenapa seperti ini? Kenapa?"Di ruang ganti, Winny kembali melampiaskan amarahnya.Kali ini, dia merendahkan diri untuk mengikuti audisi, tetapi dia malah dipermalukan.Dia bukan hanya diabaikan dan dihina oleh sutradara, tetapi juga kalah bersaing dengan seseorang yang baru terjun ke industri hiburan, seseorang yang belum pernah mendapatkan peran pendukung.Dia begitu sombong, bagaimana mungkin bisa menerima kenyataan ini?Mengingat ucapan Levin sebelum pergi, amarahnya kembali membara."Dalam waktu tiga bulan, kamu akan menjadi artis papan bawah, bahkan nggak ada yang mau menerimamu menjadi pemeran figuran.""Aku pernah memenangkan Penghargaan Emas, bagaimana mungkin nggak diterima menjadi pemeran figuran? Nggak mungkin!" gumam Winny dengan tegas."Kamu yang namanya Winny?"Terdengar suatu suara.Winny terkejut, dia baru menyadari ada orang lain di dalam ruang ganti."Siapa kamu?" tanya Winny dengan waspada."Geng Perta, Utusan Maut," jawab pria itu dengan nada dingin.Winny tertegu
Baca selengkapnya

Bab 33

Levin tersenyum tipis."Benar, akulah pelakunya," jawab Levin dengan tenang.Utusan Maut menyipitkan matanya.Winny tertegun.Mereka tidak menyangka Levin akan mengaku dengan lugas."Bagaimana bisa?" tanya Utusan Maut."Membunuh mereka, lalu menenggelamkan kapal. Sangat sederhana," jawab Levin sambil tersenyum.Senyumannya sangat santai, seolah-olah ini hanyalah sesuatu yang mudah.Utusan Maut kembali menyipitkan mata."Ada lebih dari dua ratus orang di kapal itu, kamu bunuh semuanya? Kamu kira siapa dirimu? Manusia super?" Winny menyindirnya.Di mata Keluarga Narta, Levin hanyalah seorang pecundang yang tidak kompeten.Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal yang begitu menggemparkan?Winny menatapnya dengan ekspresi menghina."Bagaimana membunuh mereka? Bagaimana menenggelamkan kapal?" tanya Utusan Maut dengan ekspresi muram."Kamu bisa tanyakan pada mereka," jawab Levin dengan tenang.Utusan Maut tertegun."Levin, beraninya kamu! Bisa-bisanya nggak menghormati Utusan Maut!" seru Wi
Baca selengkapnya

Bab 34

Markas Geng Perta terletak di sebelah Barat Kota Narsana.Ketika helikopter mendarat di luar markas Geng Perta, Levin langsung melempar Winny keluar dari helikopter sehingga sekujur tubuh Winny pun kotor."Gila! Dasar gila!" seru Winny dengan kesal.Setelah membunuh Utusan Maut, Levin memaksanya naik ke helikopter dan membawanya datang ke markas Geng Perta.Geng Perta mendominasi wilayah ini, markas mereka dipenuhi dengan master tak terkalahkan ....Beraninya Levin berbuat seperti ini?Jangan-jangan, Levin ingin melawan musuh sendirian!"Siapa?"Para anggota Geng Perta bergegas mendekat dan mengarahkan senjata ke mereka.Winny mengangkat tangannya dengan ketakutan."Dia adalah Levin, orang yang membunuh Pak Yohan dan Utusan Maut. Cepat tangkap dia!" kata Winny dengan ketakutan."Apa? Dia membunuh Utusan Maut?" Anggota Geng Perta tercengang.Utusan Maut adalah pasukan unggul Geng Perta yang sangat kuat. Bagaimana mungkin terbunuh begitu saja?"Lancang, pantas dibunuh!" Belasan pistol di
Baca selengkapnya

Bab 35

Markas Geng Perta hancur!Seolah-olah ada gelombang maut yang menghancurkan tempat ini.Tembok di sekeliling runtuh dan segerombolan orang masuk."Bum bum ...."Terdengar suara dari atas, para anggota Geng Perta ketakutan dan kebingungan.Namun, mereka segera mengerti.Cahaya menerangi seisi tempat. Ternyata atap markas utama terangkat dan tergantung di udara.Di tengah langit, helikopter yang tak terhitung jumlahnya mengangkat atap markas Geng perta.Kemudian, puluhan pesawat tempur mengambang di atas kepala anggota Geng Perta dan mengarahkan senjata ke bawah."Bum!"Tiba-tiba, muncul laras meriam. Setelah dilihat dengan jelas, ternyata terdapat sederetan tank yang berbaris rapi di belakang Levin. Semua laras meriam diarahkan ke para petinggi Geng Perta.Melalui celah kecil, orang-orang dapat melihat beberapa kapal perang berlabuh dan bersiaga di sungai yang terletak di luar markas Geng Perta.Baik dari segi daratan, lautan maupun udara, Geng Perta dikepung."Ini, ini ...."Para petin
Baca selengkapnya

Bab 36

Dia adalah sosok yang seharusnya disanjung oleh Keluarga Narta ...."Levin, kamu sungguh pandai menyembunyikan sesuatu!" kata Winny sambil menggertakkan gigi.Kalau Levin menunjukkan sisinya yang hebat, siapa yang akan mengusirnya? Semuanya akan menyanjungnya.Namun, Winny tidak menyesal. Dia hanya berpikir bahwa Levin gila.Jelas-jelas, dia memiliki status yang begitu penting, bisa-bisanya menyamar menjadi pecundang!"Winny, apa kamu tahu aku mendirikan Demon buat Keluarga Narta?" Levin tersenyum sinis. "Ketika aku hendak menyerahkannya ke Keluarga Narta, kalian malah mengusirku dari Keluarga Narta!"Winny membelalakkan matanya, pupilnya bergetar.Maksud Levin, mereka-lah yang melepaskan kesempatan untuk memiliki organisasi nomor satu di dunia?Akhirnya, Winny menyesal. Rasa penyesalannya ini sangat mendalam.Kalau Keluarga Narta mengendalikan Demon ....Winny tidak berani membayangkan betapa mulianya Keluarga Narta."Raja, Raja Demon ...." Ketua Geng Perta menangkupkan tangan pada Le
Baca selengkapnya

Bab 37

Winny yang sudah menggila diantar kembali ke rumah Keluarga Narta.Melihat Winny kembali dengan rambut acak-acakan dan pakaian berdebu, para saudara perempuan Keluarga Narta kaget."Kak Winny, ada apa denganmu? Apa yang terjadi?" Mereka segera mendekati Winny."Kak Winny, ada apa denganmu? Yuvi mengerutkan kening. "Kamu itu artis papan atas. Kalau ada wartawan yang memotret penampilanmu ini, kamu pasti bakal viral dan merusak reputasi Keluarga Narta."Pandangan Winny kosong, dia tidak menanggapi Yuvi."Salah ... kita salah ..." gumam Winny."Salah apaan? Apa salah kita?" Para kakak beradik Keluarga Narta kebingungan."Kita nggak seharusnya mengusir Levin, kita salah ..." kata Winny dengan linglung."Diam!" Ekspresi Yuvi berubah dingin."Winny, apa kamu gila? Beraninya mempertanyakan keputusanku! Kita nggak salah!" tegur Yuvi."Orang-orang ... semuanya ... mati ...." Winny tiba-tiba menangis, dia tampak sangat ketakutan. "Semuanya dibunuh olehnya, sangat mengerikan!""Kak Winny, apa mak
Baca selengkapnya

Bab 38

"Pak Charles, bolehkah kita bertemu? Aku ingin bicara denganmu ..." kata Sindy."Kalau begitu, datanglah ke Hotel Yuanda," kata orang di ujung lain telepon dengan nada main-main.Sindy tidak berani menunda, dia langsung berkendara menuju Hotel Yuanda.Sesampainya di sana, dia langsung naik lift dan pergi ke ruangan yang disebutkan oleh Charles.Di ruangan pribadi itu, seorang pemuda duduk di sofa, didampingi oleh dua pengawal dan hidangan lezat.Di tengah perjalanan, Sindy memberi tahu Levin bahwa orang yang akan mereka temui adalah Charles Kartono, tuan muda Keluarga Kartono, sebuah keluarga besar di Kota Narsana. Di usianya yang masih muda, dia sudah diberikan berbagai tanggung jawab.Soal pasokan material, dialah yang berinteraksi dengan Sindy.Melihat Sindy masuk, Charles langsung tersenyum.Namun, ketika melihat Levin yang mendampingi Sindy, ekspresinya berubah muram."Pak Charles, maaf sudah membuatmu menunggu ...." Sindy langsung meminta maaf, sikapnya sangat sopan.Charles mena
Baca selengkapnya

Bab 39

Kedua pengawal Charles berjalan ke arah Levin.Sebelum Charles mengambil alih bisnis keluarga, dia adalah seorang pemuda yang suka berfoya-foya dan mengandalkan Keluarga Kartono untuk bertindak semena-mena.Dia menyewa kedua pengawal ini dengan harga tinggi. Beberapa tahun ini, kedua pengawal ini banyak menangani orang yang menyinggungnya.Charles sama sekali tidak menganggap serius asisten biasa seperti Levin. Setelah memerintahkan pengawalnya, dia bahkan tidak melihat ekspresi Levin.Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesap seteguk anggur. Namun, sebelum dia menelan anggur itu ...."Buk buk ...."Terdengar dua suara hantaman.Dia mengangkat matanya sambil tersenyum dingin, tetapi dia tiba-tiba tercengang.Kedua pengawal yang disewa dengan harga tinggi terhempas ke belakang dan terkapar di kedua sisi sofa."Apa?"Charles mengerutkan kening sambil menatap Levin dengan kaget."Hmph, hebat juga kamu ..." kata Charles dengan ekspresi muram.Charles meletakkan gelas anggur, lalu bertanya
Baca selengkapnya

Bab 40

Charles berteriak kesakitan."Mau katakan?""Mau tahu? Mimpi!" seru Charles.Levin kembali menginjak lengannya.Kedua lengannya patah, Charles hampir mati kesakitan.Kebenciannya terhadap Levin pun sudah mencapai puncak.Melihat adegan ini, hati Sindy berdebar kencang.Bahkan ketika Keluarga Tandio berada di masa kejayaan pun, mereka tidak dapat bersaing dengan Keluarga Kartono dan tidak sanggup menyinggung Keluarga Kartono.Levin melukai Charles seperti ini, dia mungkin tidak akan bisa melindungi Levin."Masih nggak mau katakan? Ya sudah."Melihat Charles begitu gigih, ekspresi Levin berubah muram, dia mengangkat kakinya untuk menginjak kaki kiri Charles.Sebelum Charles bersuara, dia sudah menginjak kaki kanan Charles.Sekarang, keempat anggota tubuh Charles patah.Namun, Levin sama sekali tidak mengasihaninya.Dia tidak akan mengasihani siapa pun yang berniat buruk pada Sindy!"Kukatakan ... kukatakan ...."Akhirnya, Charles menyerah. Dia berteriak dengan bercucuran keringat dingin.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status