All Chapters of Pesona Istri 200 Juta: Chapter 21 - Chapter 30

Hari demi hari terlewati, kehidupan keluarga besar Jonathan kembali seperti biasanya. Lasmi dan Yudi juga telah kembali ke kota mereka tinggal.Untuk mengobati rasa rindu pada sosok Ibu mertuanya, Milla berinisiatif untuk beres-beres kamar pribadi milik Maria. Mulai dari kasur, lemari pakaian, sampai kamar mandi. Semua dia bersihkan dan bereskan. Dia tak peduli walau asisten rumah tangga melarangnya, tidak ada yang bisa menghalangi niatnya untuk mencari cara mengobati rindunya pada wanita tua itu.Milla mengambil sebuah album berisi foto-foto Jonathan waktu kecil. Disana ada sosok pria dan wanita yang terlihat muda, ceria dan menawan. Mereka adalah orangtua dari Jonathan, Maria dan suami bulenya. Sekarang Milla tau kenapa suaminya sangat tampan, ternyata menuruni gen Ayah kandungnya.Lelah membersihkan kamar, Milla berbaring sebentar diatas kasur mendiang Maria. Menghirup aroma tubuh Maria yang tertinggal disana. Ada bau balsem, obat-obatan tertinggal disana. Dua hal yang tidak bisa d

Tiba di rumah, Milla berlari menuju kamar putri sambungnya. Perasaanya campur aduk, sedih, cemas dan khawatir. Nyatanya Cantika malah dalam keadaan baik-baik saja, dia baru pulang dari sekolah dan sedang minum pop ice satu cup. Milla menoleh ke arah Jonathan, dia marah karena telah di tipu mentah-mentah oleh pria itu. Milla menarik telinga suaminya kuat dan membawanya keluar dari kamar Cantika. "Tega sekali Bapak menipuku lagi?" "Kalau nggak begitu kamu nggak mau pulang," "Aku benci Bapak!" Milla hendak berlalu, tapi Jonathan buru-buru mendekap wanita itu dari belakang. "Dengarkan penjelasanku," "Baik, aku akan mendengarkan penjelasan Bapak, tapi sebaiknya cepat, aku nggak punya waktu," "Aku dijebak oleh Renata saat itu, dia memberiku minuman dengan obat. Dia mengancamku dan minta dinikahi, tapi aku nggak mau. Untungnya aku punya bukti rekaman cctv dan mengancamnya balik akan melaporkan perbuatannya ke polisi. Dia bisa sedikit tenang, tapi dia masih mengejar-ngejar aku

Lasmi dan Yudi datang berkunjung ke rumah Milla. Lasmi ingin tau kabar terbaru dari Milla pasca dia kabur dari Jonathan beberapa hari lalu setelah bertengkar hebat. Lasmi ingin tau, apakah keadaan rumah tangga mereka juga baik-baik saja saat ini.Lasmi membawa makanan kesukaan Milla, dia memasaknya sendiri. Milla menyambut keluarganya dengan pelukan hangat, dan langsung menggiring mereka masuk ke ruang tengah.Melihat kedatangan Yudi, Cantika langsung melempar mainnya ke sembarang arah. Dia berlari menghampiri Yudi dan menyeretnya pergi ke halaman belakang "Apa-apaan ini? Baru datang sudah diseret saja," keluh Yudi."Ayo ajari aku menendang bola Om," rengek gadis kecil itu manja."Hah? Nggak salah? Kamu mau belajar main bola?" Yudi kaget. Karena biasanya anak perempuan tidak suka main bola, mereka hanya suka main boneka, masak-masakan, atau BP (bongkar pasang) Barby."Iya, aku mau belajar main bola. Di sekolah, cuma aku yang nggak bisa main bola. Aku sering diejek oleh teman-teman pr

Hampir tiga hari kamarnya Yudi mencari keberadaan Cantika, hasilnya nihil. Cantika seperti sedang bersembunyi di sarang semut, sulit sekali untuk diendus.Lulus SMA, Yudi memutuskan untuk kuliah kedokteran di luar negri. Yudi sempat berjanji pada Cantika akan selalu rutin menelfonnya, memberinya kabar, dan menjadi teman curhatnya dalam segala hal. Tapi akhirnya Yudi tak bisa menepati janji, kesibukannya dalam dunia kampus membuatnya kurang memperhatikan keponakan sambungnya itu.Jangankan telfon, mengirim pesan pun hanya beberapa kali dalam seminggu. Yudi merasa Cantika menjauh darinya, mungkin karena tidak mau mengganggu aktifitas Yudi. Cantika tak lagi mau membagikan kisah kesehariannya di sekolah, setelah lulus pun dia tak cerita pindah ke kota mana dan bekerja di mana.Klang....Bunyi pesan masuk dari Tante Sonia, teman baik almarhum Milla Kakak Yudi. Yudi mendapatkan nomor Sonia dari satpam yang bekerja di Cafe milik Jonathan."Dia pindah ke kota x, dia menyewa ruko berlantai tig

Yudi turun dari lantai atas, dia terlihat tampan mengenakan setelan kemeja dan sepatu berwarna senada. Aurel sampai lupa berkedip, Fadil cemburu melihat istrinya menatap pria lain sampai seperti itu.Tak hanya Fadil yang cemburu, Cantika juga cemburu melihat Yudi tampil ganteng di hari pertamanya bekerja di RS. Pertamini. Jelas akan banyak perawat, dokter wanita atau pengunjung rumah sakit itu yang tertarik pada Yudi."Bagaimana bisa aku move on darinya? Tiap hari ketemu, tiap hari dia semakin terlihat mempesona di mataku," lirih Cantika."Aku berangkat kerja dulu, jaga dirimu baik-baik. Jangan keluyuran ke luar kalau aku belum pulang," pesan Yudi."Memangnya siapa dia? Kenapa berlagak seperti suamiku," gerutu Cantika kesal.Aurel mencubit pinggang Cantika, dia tertawa melihat gadis itu terus menerus menggerutu. Entah mengapa Aurel punya firasat kalau dua manusia itu berjodoh, hanya waktu saja yang belum mengizinkan mereka untuk bersatu."Jangan sembarangan mencubitku, sakit tau!" Can