Home / Rumah Tangga / Pesona Istri 200 Juta / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pesona Istri 200 Juta: Chapter 11 - Chapter 20

57 Chapters

Kamu Adalah Milikku

Milla dan Jonathan turun dari dalam mobil, mereka langsung menuju cafe yang baru saja selesai dibangun. Tempatnya lebih luas dan besar, padahal tempat ini hanya cabang. Sepertinya Jonathan akan memerlukan banyak pegawai baru di tempat ini, letaknya yang strategis membuat Milla yakin kalau cafe ini akan selalu ramai pengunjung.Milla berkeliling seorang diri, sementara Jonathan sibuk berbincang dengan salah seorang pekerja disana. Tak disangka, Milla bertemu dengan teman lama. Namanya Iqbal, teman sekelas waktu SMA dulu. Milla tak menyangka murid paling pintar dan tampan di sekolahnha akan terdampar menjadi tukang bangunan."Milla?" Iqbal ternganga melihat temannya ada di sana."Iqbal? Kamu....?" Milla pura-pura terkejut."Seperti yang kamu lihat, ini pekerjaanku sekarang," ucap Iqbal dengan wajah sedikit malu."Nggak apa-apa, yang penting bisa menghasilkan uang halal. Apa lagi sekarang cari kerja kan susah," Milla memberi semangat secara tidak langsung."Sedang apa kamu disini?" tanya
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Tiba-Tiba Unboxing

Milla membuka mata, segera dia menoleh ke arah samping dan mendapati suaminya masih tertidur lelap. Milla membuka selimut yang menutupi tubuhnya, pakaiannya masih lengkap, semalam pria itu tidak melakukan sesuatu padanya.Milla berjalan lemas menuju kamar mandi, dia berdiri di depan wastafel sambil bercermin. Wajahnya nampak lebih cerah dari biasanya, mungkin karena tidurnya lelap semalam. Dan.... Apa itu? Milla melihat ada dua tanda merah di leher bagian depan."Ini kok bentuknya seperti.... Ah, sial. Pak Jonathan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!" umpat Milla kesal. Gadis itu yakin dua tanda merah yang menempel di lehernya adalah ulah dari suaminya.Haruskah Milla protes pada Jonathan? Tapi yang dilakukan olehnya bukanlah sebuah kesalahan. Mereka pasangan suami istri dan Jonathan pria normal. Wajar jika dia menginginkan sesuatu dari Milla tanpa perlu bertanya terlebih dahulu.Milla keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan s
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Curhat

Suasana rumah besar itu nampak sepi, seluruh penghuninya memiliki acara di luar kecuali Milla. Merasa jenuh, Milla mengajak Sonia bertemu di tempat favorit mereka nongkrong. Kebetulan hari ini adalah jatah Sonia libur, mereka bisa bertemu sekalian bertukar cerita. Usai pamit pada penjaga rumah, Milla pergi menuju taman kota dengan menaiki taxi. Tidak perlu waktu lama untuk tiba di tempat tujuan, tiga puluh menit kemudian Milla telah sampai dan langsung mencari keberadaan Sonia. "Milla!" panggil Sonia. Gadis itu melambaikan tangan kanannya sementara tangan kirinya sibuk memegangi semangkuk bakso. Sonia menunggu Milla di bangku taman, sejajar dengan gerobak bakso milik Mang Ujang langganan mereka. Cukup lama Milla dan Sonia tidak nongkrong di tempat itu, tepatnya sejak adik Milla sakit lalu Milla harus menghemat pengeluaran untuk jajan. "Udah lama nunggunya?" "Belum kok. Mau bakso?" "Mau lah," "Eh, kirain. Udah jadi Nyonya nggak doyan makan bakso lagi," "Jangan gitu dong,
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Pria Penggoda

Tidak ada yang lebih enak dari bersantai mendengarkan musik sambil minum ice kopi. Milla sibuk menggoyangkan badannya mengikuti alunan lagu pop yang mengalun merdu dari mp3 ponselnya.Dari jauh, Jonathan memperhatikan tingkah lucu istri kecilnya. Sejatinya Milla adalah gadis remaja yang masih ingin bebas dan bersenang senang dengan teman seusianya. Tapi gadis itu malah terperangkap dalam sangkar emas milik Jonathan.Dari luar, Milla sama sekali tidak pernah mengeluh tentang kehidupannya saat ini. Tapi dari dalam, tidak ada yang tau apa yang sedang dia pikirkan dan dia keluhkan selain dirinya sendiri. Jonathan menarik nafas panjang, dia harus bisa memperlakukan Milla dengan baik dan memberikan kenyamanan."Berhenti membuat gerakan aneh seperti pulu-pulu, kamu membuat aku geli!" seloroh Jonathan sambil membalik lembar koran yang sedang dibaca olehnya."Pulu-pulu kata anda? Ini gerakan tari terbaru yang sedang viral dikalangan anak muda. Ah, saya lupa. Anda mana tau, anda kan sudah tua,"
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Kencan?

Milla tengah sibuk merapihkan mainan milik Cantika putri sambungnya, tiba-tiba Jonathan datang menghampirinya dengan mengenakan setelan kaos, jaket dan celana jeans panjang. Sebuah topi yang dia kenakan menambah pesona dari mantan duda berusia tua itu. Dia nampak lebih muda daripada usianya dengan penampilannya kini.Milla ternganga sesaat, lalu mencoba mengumpulkan kesadarannya kembali. Dia tidak boleh menunjukan ketertarikannya pada sang suami, atau penyakit narsis yang dimiliki pria itu kambuh."Ayo kita pergi," ajak Jonathan."Kemana?" Milla penasaran."Kencan, aku ingin menghabiskan banyak waktu berdua denganmu hari ini,""Hah?""Letakan mainan itu, biar Bibi yang membereskannya nanti. Ayo ikut aku!""Iya, baiklah."Milla tidak bertanya kemana mereka akan pergi, dia lebih suka diam daripada banyak mengobrol dengan suaminya. Melihat tampilan Jonathan yang seperti itu, Milla sudah bisa menebak kemana mereka akan berkencan. Kalau tidak ke mall yang nongkrong di cafe, dan ternyata te
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Keluarga Cemara

Lasmi dan Yudi sejak tadi berdiri di depan pintu rumah, mereka selalu memperhatikan jika ada mobil lewat. Kedatangan Milla dan Jonathan sangat ditunggu tunggu oleh sepasang anak dan Ibu itu, lama tak bertemu membuat mereka saling merindu.Tepat pukul 10.00 pagi, Milla, suami dan anaknya tiba di rumah Lasmi. Mereka turun dari mobil sambil menenteng banyak barang bawaan. Ada makanan, mainan sampai pakaian baru.Milla langsung berlari dan menjatuhkan tubuhnya dalam dekapan Lasmi. Dia menangis, seumur umur baru kali ini dia berpisah lama dengan Ibu tercintanya."Bagaimana kabarmu Nak?" Lasmi menatap putrinya dengan tatapan sendu."Baik,Bu. Kalian semua bagaimana?" tanya Milla balik."Baik juga Nak," ucap Lasmi."Ayo masuk, Ibu sudah masak enak buat makan kalian semua," lanjut Lasmi sambil mengukir senyum.Milla menggandeng Cantika, Jonathan mengekor di belakang. Jonathan merasa canggung memasuki rumah Ibu mertuanya, padahal itu bukan kali pertama Jonathan berkunjung ke rumah Milla.Jonath
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Minta Cucu

Tengah malam, Milla pindah ke kamar suaminya. Dia melihat pria itu sedang melamun sambil menatap langit-langit kamar. Entah apa yang sedang dia pikirkan, yang jelas raut wajahnya melukiskan kalau dia sedang tidak baik saja. Milla menyibak selimut yang dipakai suaminya, dia ikut masuk ke dalam selimut dan menyandarkan kepalanya pada bahu Jonathan. Jonathan meringis, baru kali ini wanita itu mau mengambil inisiatif untuk mendekatkan diri padanya. "Apa yang sedang Bapak pikirkan?" tanya Milla penasaran. "Aku sedang memikirkan Renata, mantan istriku. Dia sudah kembali dari luar negri, aku yakin dia akan muncul untuk mengganggu kehidupanku lagi," sahut Jonathan jujur. "kenapa dia mengganggu kehidupan Bapak? Apa dia masih suka sama Bapak?" "Iya, dia masih suka padaku," "Oh...." Milla cemburu. Dia merasa dadanya sesak karena di serang oleh rasa cemburu. "Kok Oh? kamu nggak cemburu?" tebak Jonathan. "Buat apa cemburu? Toh Bapak pria yang setia," "Tau dari mana kalau aku pria
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Sania Dan Iqbal

Renata kembali membuat kekacauan di rumahnya, dia mengamuk karena hari ini tidak bisa menemui Jonathan. Bahkan pria itu menyuruh asistennya untuk mengusirnya dengan cara kasar. Sehina itu kah Renata di mata Jonathan? Sampai-sampai pria itu tidak sudi bertemu dengan Renata. "Berhentilah mengjar pria yang sudah beristri itu Renata!" bentak Ruben Ayah dari Renata. Dia merasa jengah dengan kelakuan putrinya yang sudah mirip dengan orang gila. "Nggak bisa Ayah, dia harus menjadi milikku!" "Sadarlah Renata, dari dulu sampai sekarang apa yang kamu lakukan hanya menyakiti dirimu sendiri. Tinggal menunggu waktu saja Jonathan akan memasukan mu ke dalam penjara," "Aku nggak takut Ayah, aku rela masuk ke dalam penjara karena mengejar-ngejar dia," "Isi kepalamu memang sudah geser Renata, di dunia ini ada banyak pria tampan dan kaya selain Jonathan yang bisa kamu dapatkan tanpa melakukan apapun. Tapi kamu malah lebih memilih bersusah payah seperti ini, wanita bodoh!" "Terserah Ayah mau b
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Alex dan Renata

Ting... Tong...Bell rumah berbunyi, Alex yang sudah bersiap untuk naik ke atas kasur langsung turun untuk membuka pintu. Waktu telah menunjukan pukul 21.30 malam, orang gila mana yang datang bertamu di jam istirahat seperti sekarang ini?Semoga saja tamu yang datang membawa berita penting, atau menyangkut dengan perusahaan, kalau tidak Jonathan pasti akan marah dan Alex akan kena imbasnya."Hallo, Alex. Kita bertemu lagi," Renata melambaikan tangan dan melempar senyum pada Alex."Maaf, Nona. Ini sudah malam, kediaman ini udah nggak terima tamu lagi,""Aku baru saja datang, dan kamu sudah mau ngusir aku? Jahat sekali!" ucap Renata kesal."Bukan begitu, tapi Bos Alex dan istrinya sudah tidur. Tolong jangan buat keributan di tempat ini,""Aku nggak peduli, pokoknya aku mau ketemu sama Jonathan sekarang juga!"Renata merangsak masuk ke dalam ruangan, Alex menahannya dengan merentangkan kedua tangannya. Dia mencium aroma alkohol pada pakaian Renata, jelas sekali kalau wanita gila itu seda
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Kepergian Maya

Nasib seseorang tidak ada yang tau. Bagaimana dia akan lahir, bagaimana jalan hidupnya, dan kapan dia akan meninggal dunia. Sore itu, kediaman Jonathan ramai oleh Isak tangis keluarga. Maya meninggal dunia beberapa menit setelah mengalami kejang tiba-tiba. Jonathan sangat terpukul, begitu juga dengan Milla.Tubuh Milla terasa lemas tak bertenaga, baru tadi pagi wanita tua itu menitipkan Jonathan padanya, siapa sangka itu adalah pesan terakhir Maya untuknya. Sesayang itu Maya pada putranya, hingga menjelang ajal hanya Jonathan yang ada dalam hati dan pikirannya.Beberapa tamu mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa. Tetangga, rekan kerja, rekan bisnis, semua hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.Milla terus menangis melihat ekspresi wajah suaminya yang begitu datar dan dingin, pria itu diam seperti patung seolah belum siap kehilangan Ibunya. Siapa sih yang mau ditinggal mati oleh orang tuanya? Terlebih dia adalah keluarga kita satu-satunya."Kak," Yudi mencengkram len
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status