"Ai!" Aisyah kembali mendongak, mata wanita itu basah dan sembab, ia usap dengan jari tangannya sendiri, lalu berkata, "Ada apa, Mas?" "Jangan menangis lagi, kumohon!" Aisyah mengangguk, ia raba wajah pria yang saat ini semakin membuat besar rasa cinta dan sayang di dalam jiwa dan hatinya, meskipun di tempat yang terhina. "O, ya, kamu sama siapa ke sini?" kata Bram mengalihkan kesedihan istrinya. "Sama Pak Leo, Mas!" jawab Aisyah lalu menoleh ke belakang. "Panggil Mas Leo aja, gak apa-apa kok, Ai. Permintaanku terlalu tidak tahu diri dengan semua kesedihan yang kuberikan untukmu!" "Mau sehina dan seburuk apa pun suamiku, selama permintaannya tidak melanggar norma-norma yang berlaku, maka aku wajib mematuhinya, Mas, kamu suamiku, syurgaku ada di kamu!" kata Aisyah lagi. Ia tahu saat ini kondisi mental suaminya sedang ada di titik terendahnya, maka dari itu, sebisa mungkin Aisyah mencoba untuk mengembalikan kepercayaan suaminya tersebut. Tak mudah memang, di balik s
Terakhir Diperbarui : 2025-02-12 Baca selengkapnya