“Naya?? “ panggil Mas Dimas, membuat aku menoleh padanya. “Ya? “ Ia tertawa getir dan menatapku dengan mata berkaca-kaca. “Entah ucapan apa yang tepat aku katakan padamu, mengucapkan selamat karena kita telah bercerai atau apa, aku ngak tahu, “ ucapnya sambil tertawa kecil. “Terima kasih atas semua yang telah kamu berikan Mas, baik itu kasih sayang walaupun hanya sekejap, uang, kemewahan, juga luka yang sempat kau torehkan. Aku lega akhirnya aku bisa bercerai denganmu, walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatiku, aku masih mencintai kamu, Mas, “ ucapku dengan perasaan yang campur aduk, seolah kata-kata ini keluar dari hati. Aku hanya tak ingin lagi bersitegang dengan Mas Dimas di saat terakhir begini. Tak ku pungkiri ada rasa sedih di hati ini, namun ini adalah jalan takdir yang harus aku pilih. “Boleh aku memelukmu untuk terakhir kalinya? “ Pinta Mas Dimas dengan suara serak. Aku tersenyum dan mengangguk. Mas Dimas memelukku erat dan mengusap punggungku lembut. “Maafkan aku
Last Updated : 2025-03-20 Read more