All Chapters of Sang CEO Menyesal Setelah Memilih Cinta Pertama: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Melihat Tiffany sudah berdiri sendiri, Simon yang hendak turun ke danau itu langsung meraih pergelangan tangan Tiffany dengan kuat, ekspresinya dingin.Dengan satu tarikan pelan, dia menarik Tiffany keluar dari danau buatan itu.Dia melepaskan jaket Tiffany dengan cepat dan menyelimuti tubuh Tiffany dengan jaketnya sendiri untuk melindungi Tiffany dari angin malam.Tiffany kembali diselimuti oleh hawa Simon, sehingga dia ingin meronta."Kamu masih saja berulah, ya?" kata Simon.Simon merangkul pinggang Tiffany dan menarik Tiffany ke dalam pelukannya. Dia menunduk dan menatap Tiffany sambil bertanya, "Kamu mau cuti sakit di hari kedua kamu bekerja?"Tiffany seketika terdiam.Simon menggendong Tiffany dan berjalan ke luar.Di cuaca seperti ini, tidak ada orang di taman bunga.Namun, tetap ada orang yang lalu-lalang di depan pintu.Tiffany tidak ingin dilihat oleh orang lain, jadi dia mengulurkan tangannya dan menarik jas luarnya Simon untuk menutupi wajahnya sendiri.Melihat gerakan ini,
Read more

Bab 62

Simon menatap bibir Tiffany dengan tatapan dingin. Melihat bibir Tiffany yang sudah tidak berwarna, dia pun melepaskan tangannya."Jangan lihat!" seru Tiffany sambil menatap Simon dengan tatapan dingin."Huh."Simon tertawa dengan pelan sambil menatap Tiffany yang serius dengan tatapan usil.Tatapan itu jelas-jelas sedang mengatakan bahwa dia sudah pernah melihat dan menyentuh seluruh bagian tubuh Tiffany.Jadi, mengapa dia tidak boleh melihat tubuh Tiffany?Tiffany tidak mengucapkan apa pun dan hanya menatap Simon.Saat Simon berbalik, Tiffany baru mulai melepaskan celananya yang basah.Awalnya, dia masih melirik ke arah Simon.Melihat Simon membelakangi dirinya, dia baru melepaskan celananya dengan tenang.Celananya menempel dengan kulitnya, sehingga Tiffany harus membungkuk dan melepaskan celananya dengan kuat.Jaketnya pun jatuh dari bahunya.Namun, dia tidak menyadari bahwa bayangannya terpantul di jendela mobil.Meskipun bayangannya kabur, Simon mengenali tubuh Tiffany dengan jel
Read more

Bab 63

Dia tahu bahwa hari itu, Simon tidak menepati janjinya dengan Sierra, jadi Sierra tidak bertemu dengan ayahnya.Oleh karena itu, gambar ini hanyalah imajinasi Sierra.Setiap goresan di gambar ini seperti pisau yang menyayat hatinya Tiffany.Makin besar ekspektasi Sierra, Tiffany pun merasa makin sedih.Tiffany tidak bisa menahan diri dari memikirkan betapa kecewanya Sierra saat ayahnya tidak datang setelah dia menunggu selama belasan jam di bawah terpaan angin yang dingin.Sebelum Sierra meninggal, dia malah melihat ayah yang sudah dia tunggu-tunggu menemani Aurora ke taman hiburan.Betapa sedihnya perasaan putri kesayangan Tiffany pada saat itu?Air mata seketika mengaburkan penglihatan Tiffany dan jatuh membasahi wajahnya....Setelah memasak sup hangat, Simon naik ke lantai atas, tetapi dia tidak menemukan Tiffany di kamar utama.Melihat cahaya dari celah pintu kamarnya Sierra, Simon pun berjalan ke arah itu.Dia mendorong pintu dan berjalan masuk ke kamar itu.Dia melihat Tiffany y
Read more

Bab 64

Simon merasa agak sedih.Dia berkata dengan suara serak, "Maaf."Dia tidak menyangka bahwa Sierra akan begitu menantikan hal sepele seperti pergi ke taman hiburan.Mendengar Simon meminta maaf dengan suara serak, Tiffany memejamkan matanya.Sesaat kemudian, dia membuka matanya dan menoleh secara perlahan. Dia menatap mata Simon yang agak merah dengan matanya yang merah dan bengkak, tatapannya penuh kebencian. "Maaf? Simon, permintaan maafmu nggak berguna!"Simon menatap Tiffany yang lepas kendali atas emosinya.Dia mengingat bahwa kesempatan ini didapatkan Tiffany dengan berlutut dan memohon padanya.Dia sebenarnya tidak punya waktu karena Aurora harus menjalani operasi dan anak itu merasa ketakutan.Dia sudah berjanji pada Aurora bahwa dia akan terus menemani Aurora sebelum operasi itu dimulai.Saat Tiffany mengungkit hal ini, Simon langsung menolaknya.Tak disangka, Tiffany langsung berlutut dan memohon padanya.Akhirnya, dia menyetujui permintaan ini.Namun, dia tetap saja mengingka
Read more

Bab 65

Melihat Tiffany akhirnya menyerah, ekspresi Simon menjadi lebih lembut."Baiklah."Simon langsung berdiri dan menarik Tiffany sambil berjalan keluar dengan tidak sabar.Keduanya langsung berjalan ke garasi dan naik ke mobil."Alamat," kata Simon sambil memasangkan sabuk pengaman Tiffany."Biar aku yang tunjukkan jalannya," kata Tiffany.Tiffany takut jika dia menyebutkan alamat pemakaman itu, Simon akan mengatakan bahwa dia sudah menggila, seperti beberapa kali sebelumnya."Baiklah."Suasana hati Simon sedang baik karena dia akan bertemu dengan Sierra, jadi dia tidak perhitungan soal hal sepele ini.Mobil melaju keluar dari garasi.Kedua orang di dalam mobil tidak banyak bicara, keduanya tenggelam dalam emosi masing-masing.Tiffany tetap menatap lurus ke depan sambil mengarahkan jalan dengan sungguh-sungguh.Di tengah jalan, ponselnya Simon tiba-tiba berdering.Ada panggilan masuk dari Michelle.Mendengar nada dering yang familier ini, tubuh Tiffany jelas-jelas menegang, tatapannya lan
Read more

Bab 66

Michelle sudah menangis hingga matanya merah dan bengkak. Dia terus memohon. "Lepaskan dulu putriku. Kalau ada masalah, kita bisa membicarakannya dengan baik. Putriku nggak bersalah. Kumohon, jangan lukai dia! Kumohon!"Supaya pria itu melepaskan Aurora, Michelle tiba-tiba bersujud tiga kali pada pria itu di hadapan Simon.Dia bersujud dengan sangat kuat, seperti orang yang tidak bisa merasakan rasa sakit, sehingga keningnya berdarah.Ekspresi Simon berubah drastis. Dia melemparkan Tiffany ke satu sisi dan berjalan cepat ke dalam.Tiffany yang memang sedang pusing tidak berdiri dengan baik dan langsung jatuh terduduk di lantai.Dia bersandar di dinding sambil menenangkan dirinya untuk sesaat, lalu menahan rasa pusing itu dan mengangkat kepalanya.Dari sudut pandangnya, dia kebetulan bisa melihat sisi samping wajahnya Michelle.Saat Michelle mengangkat kepalanya setelah bersujud, Michelle seperti melirik sekilas ke pria yang menyandera Aurora.Tatapan itu tidak terlihat ketakutan, juga
Read more

Bab 67

Begitu Simon mengucapkan kata-kata ini, terdengar deru mobil dari luar.Vincent dan Connor berjalan masuk dengan terburu-buru.Begitu mereka berjalan masuk, Connor langsung melihat Tiffany yang masih terduduk di lantai.Tiffany terlihat kurang sehat.Saat Connor hendak berjongkok untuk memeriksa kondisi Tiffany ...."Sini, Rora terluka."Dia malah mendengar suara Simon yang dingin.Tiffany mengangkat kepalanya dan menatap mata pria yang kesal itu.Ekspresi Simon seperti menunjukkan bahwa Tiffany adalah orang yang tidak penting, jadi dia sama sekali tidak memedulikan Tiffany!Orang yang lebih penting adalah Aurora!Gerakan Connor seketika terhenti. Dia melirik Tiffany sekilas, lalu berbalik dan mengambil kotak obat dari tangannya Vincent. Kemudian, dia melangkah menghampiri Simon dan yang lainnya.Dia berjongkok di samping sofa dan mengobati luka di lengan Aurora."Tuan Simon, tenang saja. Lukanya nggak parah. Saya akan menjahit luka di lengan Rora dulu, ya."Aurora masih sangat kecil,
Read more

Bab 68

"Aku tahu aku sudah bersalah di kompetisi perhiasan itu. Aku bisa mengerti kalau kamu marah dan nggak puas. Kalau kamu mau melampiaskan amarahmu, kamu bisa menyerang aku. Kenapa kamu sengaja membocorkan masalah ini pada orang seekstrem ini? Kenapa kamu harus menghasutnya agar dia menyakiti aku dan Rora?""Hari ini, kalau bukan karena Simon menerima panggilanku dan datang tepat waktu, aku dan Rora sepertinya sudah mati di tangan orang ini. Tiffany, kamu begitu membenci aku dan Rora, ya?"Tiffany menepis tangan Michelle dan bertanya dengan dingin, "Buktinya?""Bukti? Masih perlu bukti? Tadi malam, di Restoran Wonders, saat kamu sengaja mengungkit hal itu di hadapan Simon, hanya ada kita bertiga di tempat itu. Jadi, siapa lagi kalau bukan kamu?"Michelle menuduh Tiffany dengan matanya yang merah.Dia yakin bahwa Simon yang sangat mencintai dirinya pasti akan lebih memilih dia daripada Tiffany."Bukannya masih ada kamu, ya?" kata Tiffany dengan sinis.Michelle seketika tampak terkejut. Dia
Read more

Bab 69

Dia membentuk citra seorang ibu yang menyayangi putrinya, tetapi terpaksa untuk berkompromi.Michelle berkata, "Aku hanya ingin mengakhiri masalah ini baik-baik. Asalkan kamu mengakui kesalahanmu, aku bisa menganggap bahwa hal ini nggak pernah terjadi ...."Namun, Tiffany langsung menyela dengan sinis, "Michelle, kamu harus dapat penghargaan akting, deh."Dia berpikir, 'Dia benar-benar pandai akting, ya.'Dia menyela ucapan Michelle dengan kesal, "Sudah selesai akting, belum? Pertanyaanku tetap sama, mana buktinya?"Dia tidak melakukan hal ini.Dia yakin Michelle tidak akan bisa mengeluarkan bukti apa pun.Michelle hanya berani memfitnah Tiffany seperti ini karena Simon selalu membela dirinya.Michelle tampak terpojok. Dengan sepasang matanya yang memerah, dia berseru, "Baiklah! Kamu mau buktinya, 'kan?"Seusai berbicara, Michelle menerjang ke arah pria yang terbaring di atas lantai dengan emosi yang tidak terkendali.Dia berlutut di lantai dan mencengkeram kerah baju pria itu untuk me
Read more

Bab 70

Michelle melirik sekilas ke arah Simon.Dia takut hati Simon akan terguncang karena ketenangan Tiffany, jadi dia terus menyiram minyak tanah di api dan mengucapkan kata-kata yang menyerang titik lemahnya Simon."Tiffany, kamu benar-benar menakutkan. Bagaimana kamu bisa melakukan hal yang begitu menakutkan? Apakah karena Nenek sudah pulang dan ada yang mendukungmu, makanya kamu kira kamu bisa bertindak sesukamu?" kata Michelle.Wajah Michelle sudah basah karena air mata, tubuhnya juga terhuyung-huyung.Saat dia menatap Tiffany, dia seperti akan remuk.Ekspresinya seakan-akan mengatakan bahwa buktinya sudah jelas, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan pada Tiffany.Seusai berbicara, dia menatap Simon, ekspresi pria ini sangat dingin.Michelle pun berpikir, 'Simon sudah benar-benar murka. Tiffany pasti akan celaka!''Kali ini, kalau Tiffany ditahan, dia nggak akan keluar lagi dengan selamat.'Saat Michelle menunduk, kekejaman melintas di tatapannya.Namun, sebelum mereka bisa melapork
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status