Inara sempat tertegun dengan pertanyaan Damian, tetapi dengan cepat tersenyum kecil seolah-olah tidak terjadi apa-apa. “Tidak. Tadi, dia hanya tanya aku sibuk atau tidak malam ini,” katanya berbohong. Damian hanya mengangguk kecil. Tentu saja tidak percaya sepenuhnya dengan jawaban itu. Terlebih, dia merasa tatapan Inara terlihat seperti ada tekanan yang berusaha disembunyikan. “Oh, iya, Mas. Udah malam, aku dan Alma pulang dulu. Kamu tidak apa-apa ditinggal?” tanya Inara. “Tidak apa-apa, Ra. Ada Bibi. Dan, sebentar lagi Andrew dan sepupuku datang. Andaipun, aku menahanmu tetap di sini, kami pasti keberatan,” kekeh Damian sambil tersenyum kecil menggoda Inara. “Hm. Obatmu aku berikan ke Bibi. Sudah aku jelaskan juga penggunaannya.” Inara bangkit, mengambil gelas bekas minum Damian dan menyimpannya ke tempat cucian piring. “Kamu jangan banyak gerak dulu. Kalau bisa, besok tidak usah ke kantor dulu.” “Hm. Terima kasih sudah peduli padaku,” lirih Damian. “Jangan katakan itu.
Last Updated : 2025-04-21 Read more