Home / Rumah Tangga / SESAL SANG MANTAN / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of SESAL SANG MANTAN: Chapter 21 - Chapter 30

44 Chapters

21. Menantu Serba Salah

“Astaghfirullah, Bu. Masuk dan duduk dulu sini, Bu. Hati-hati lho nanti Ibu kena serangan lagi kalau marah-marah begitu. Ingat tensinya, Bu.” Bu Hana malah fokus pada kondisi Bu Ine karena melihat kondisi sang besan yang mukanya memerah dnegan mata membeliak penuh amarah. Bahkan dada sang tamu tampak naik turun pertanda kesulitan napas. Ia juga memperhatikan wanita yang menemaninya tampak tergopoh menghalangi Bu Ine untuk mengamuk tapi tak punya daya untuk itu.“Bu Hana juga apa nggak bisa nasihatin Ranti? Jangan semena-mena dengan Irwan! Irwan menanggung kehidupanku dan bagaimana nasib kami kalau dia sampai dipecat dari pekerjaannya selama ini, Ranti? Kamu mau tanggung jawab atas kami?” lanjut Bu Ine tak peduli pada kekhawatiran sang mantan besan.“Ya Allah, ini ada apa, Ranti? Kamu melakukan apa sama Irwan? Astaga Ibu nggak ngerti, ayo sini masuk dulu, Bu. Biar kubikinin minum.” Bu Hana tetap membujuk sang besan karena bagaimanapun, naluri kemanusiaannya kasihan kepada tamu yang kea
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

22. Butuh Didengar

Ranti terdiam sejenak, menikmati percakapan ringan yang mengalir antara dirinya dan Jodi. Suasana di kamar terasa lebih tenang, meskipun di luar sana masih ada keruwetan dalam hidupnya yang belum selesai. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya setelah kejadian tadi bersama Bu Ine yang begitu menguras emosinya. "Jadi, kamu beneran lagi gak sibuk, Jod?" tanya Ranti sambil menatap keluar jendela, melihat cuaca yang mendung. Ia merasa sedikit canggung, meskipun sebelumnya mereka sudah cukup akrab. Tapi percakapan kali ini terasa berbeda. Ada semacam ketegangan ringan yang tak bisa ia pungkiri."Udah free kalau jam segini. Kenapa? Kamu butuh teman ngobrol? Yaudah curhat aja, siapa tau aku bisa bantu, kan? Kita ini temen lama, Ran. Kalau kamu ada masalah aku pasti bantu asal mampu," jawab Jodi serius.Ranti terkejut. Meskipun ia baru saja berbicara dengan Jodi beberapa menit, pria itu sudah bisa membaca suasana hatinya. Kadang ia merasa Jodi ini seperti detektif, bisa
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

23. Kalang Kabut

Semakin hari semakin menipis uang tabungan Irwan. Padahal dia masih harus membayar fee pengacara untuk melawan Dewi dan juga memenuhi semua kebutuhan dirinya dan Bu Ine. Ia pun terus-menerus mencari lowongan kerja di mana tak membutuhkan surat pengalaman. Susah, karena yang ada tentu saja hanya pekerjaan kelas bawah yang tak sebanding dengan jabatannya sebelum itu.“Ayolah, Arman. Kita sudah lama berkawan, kamu masa’ nggak percaya sama kemampuan aku?” Irwan sedikit memaksa temannya yang adalah manager HRD di sebuah perusahaan produsen parfum.“Duh, maaf sekali lagi, Bro. Tapi ini bukan soal aku percaya atau nggak sama kemampuan kamu, ya. Aku tahu banget kamu udah banyak pengalaman, tapi aturan perusahaan sini udah gitu. Wajib ada surat rekomendasi dari perusahaan sebelumnya kalau mau rekrut personil berpengalaman. Soalnya ini juga termasuk untuk penilaian attitude sih,” jelas temannya yang dipanggil Arman.“Tapi kan kamu manager HRD, Man, apa nggak bisa ngakalin dikit gitu kek biar bi
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

24. Pengkhianatan

Setelah berjalan melalui lorong panjang dengan karpet tebal dan dekorasi yang megah, Irwan akhirnya sampai di depan pintu ruang direktur. Sekretaris tersebut mengetuk pintu, kemudian membuka pintu dengan hormat.“Pak Anji, ada tamu yang ingin bertemu,” ujarnya, dan Irwan pun melangkah masuk.Di balik meja besar yang terbuat dari kayu ek berwarna cokelat tua, duduk seorang pria paruh baya yang tampak tenang. Wajahnya tegas, namun ada kesan ramah yang tergambar dari senyum tipis yang ia tunjukkan saat Irwan masuk. Anji, sang direktur, adalah sosok yang dikenal sangat cerdas dan memiliki insting bisnis yang tajam. Sudah bertahun-tahun ia memimpin perusahaan Ekomoda ini, dan meski tampak kalem, di balik itu semua ia selalu menjaga daya saing perusahaan dengan sangat hati-hati.“Silakan duduk, Pak Irwan. Saya dengar Anda membawa informasi penting,” ucap Anji sambil mengarahkan tangannya ke kursi di depan meja. “Apa yang bisa saya bantu?”Irwan menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

25. Sidang Awal

Sementara itu, setelah lama menanti, masa untuk persidangan awal proses perceraian Ranti dan Irwan pun tiba. Ranti sudah diwanti-wanti oleh Dewi untuk tak membuka mulutnya terlalu banyak di sidang nanti.“Nanti aku saja yang melakukan semuanya, oke. Kamu paling cukup jawab seperlunya ketika keteranganmu diminta oleh hakim atau jaksa. Selebihnya biar aku yang handle,” titah Dewi tegas. Dan Ranti hanya mengangguk pasrah.Jodi sebenarnya juga menawarkan untuk hadir sebagai support menemani keluarga Ranti, tetapi tentu saja Ranti menolak halus. Perkara itu adalah hal pribadinya dan ia tak mau kalau terlalu banyak orang yang ikut campur. Berita yang beredar di sodial medianya waktu itu saja sudah cukup membuatnya malu tanpa perlu mengungkap juga isi persidangannya di depan orang yang tidak berkepentingan langsung dalam hal itu.Tapi Jodi di belakang layar sangat banyak membantu Dewi untuk memperoleh bukti-bukti penyelewengan Irwan dari Ranti baik perkara gaji maupun perkara perselingkuhann
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

26. Cekcok

Setelah persidangan yang memanas, ruang sidang terasa seperti ruang hening setelah ledakan. Debat, bukti-bukti, dan argumen yang diajukan Dewi berhasil memberikan pukulan telak kepada Irwan, namun keputusan mediasi dari hakim membuat semuanya masih abu-abu. Saat sidang berakhir, suasana di luar ruang sidang berubah menjadi tegang. Bu Ine tampaknya sudah siap dengan segala bentuk makian untuk diluapkan. Sementara itu, Ranti dan Dewi berjalan dengan tenang, meskipun masih ada banyak hal yang harus mereka hadapi.Irwan dan Bu Ine segera berjalan cepat, seperti orang yang ingin segera mencapai Ranti. Dengan wajah masam, ia tampak dikuasai amarah. Hatinya kesal setengah mati bukan hanya karena kekalahan yang tak bisa mereka elakkan, tetapi juga karena dirinya merasa dipermalukan di hadapan orang banyak. Ia tidak peduli dengan seberapa kuat bukti-bukti yang dimiliki oleh Dewi. Yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana inginnya ia memaki Dewi dan juga Ranti untuk memulihkan harga diri.Irwa
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

27. Mediasi yang Gagal

Tiga hari setelahnya, sebuah mediasi dijadwalkan untuk mencari solusi damai atas perceraian Ranti dan Irwan. Sebuah upaya yang diharapkan bisa meredakan ketegangan dan membawa mereka menuju jalan yang lebih baik, meskipun semua pihak tahu bahwa proses ini kemungkinan tidak akan berjalan mulus. Ranti dan Dewi tiba di ruang mediasi dengan suasana hati yang jauh dari lega. Ranti terlihat tenang, meski jelas ada bekas luka emosional yang masih mengganggu. Dewi, di sisi lain, tampak serius, siap menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul.Irwan dan Bu Ine datang bersama pengacara mereka. Irwan terlihat lebih lemah daripada sebelumnya. Langkahnya masih terhuyung, seakan tidak percaya bahwa segala sesuatunya bisa berubah secepat ini. Di sampingnya, Bu Ine tampak lebih garang dari sebelumnya, penuh kemarahan yang tampaknya belum juga reda. Mereka duduk berhadapan dengan Ranti dan Dewi, memulai sesi mediasi dengan setertib mungkin.Mediator membuka sesi dengan suara tenang, mencoba menena
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

28. Nasib Sang Pelakor

“Ke mana aja sih kamu, Irwan? Kenapa susah sekali dihubungi sekarang? Kamu menghindari aku, ya?” Mona langsung melabrak Irwan begitu ia melihat pria itu turun dari mobilnya bersama Bu Ine. Ia bahkan mengabaikan keberadaan sang ibu dari Irwan tanpa menyapanya terlebih dulu.Berhari-hari belakangan teleponnya diabaikan oleh Irwan hingga akhirnya ia nekat mendatangi rumah Bu Ine. Rasa kesalnya karena seoah dirinya dibuang begitu saja setelah semua keributan dan musibah yang mereka alami berdua membuatnya kehilangan rasa takut pada Bu Ine.“Aku sibuk, Mona. Aku akan menghubungimu kalau sudah beres semua urusan. Jangan menggangguku dulu untuk sementara waktu,” jawab Irwan dengan nada satar seolah tanpa rasa bersalah sama sekali. Sejujurnya ia memang butuh menjauh dulu dari Mona sebab setiap kali bertemu, ia hanya semakin dibuat kesal dan kusut pikiran dengan segala omelan dan tuntutan absurd dari kekasih haramnya itu.“Heh, pelakor! Cukup sudah kamu bikin hancur kehidupan anak saya, ya. Ja
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

29. Single and Happy

Disclaimer: bab ini bukan untuk mendukung para single untuk tetap bertahan sendiri, ya. Menikah adalah penyempurna ibadah, jadi tetap harus kita usahakan untuk mencari jalan pernikahan dengan pria yang baik akhlak serta bertanggung jawab. Author doain semoga pembaca semua yang sudah menikah rumah tangganya bahagia dan sejahtera, samawa till jannah, serta yang masih single segera bertemu jodoh terbaik dunia akhiratnya, tentunya yang bukan seperti Irwan, aamiin Ya Robbal alamiin_________________________________________ Pagi itu Ranti berniat jogging di Minggu pagi. Meskipun bukan karyawan kantoran, tapi dia suka jogging di hari Minggu saja sebab banyak juga tetangga sejawat yang melakukannya. Ia suka berlari kecil dengan para tetangga yang meskipun jarang mengobrol sebelumnya ternyata juga ramah dan suka bertegur sapa. Meski hanya sekeliling kompleks perumahan dan berakhir di area taman, yang penting sudah memenuhi jatah wajib olahraga mengeluarkan keringat untuk menjaga bentuk tu
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

30. Bersinar Setelah Ditinggal

Ranti memutuskan untuk lebih fokus pada usaha yang sedang dirintis. Usaha distro yang ia mulai dengan bantuan Jodi memang memerlukan perhatian ekstra, namun ia menikmatinya. Setiap pagi, ia berangkat ke tempat usaha tersebut untuk memantau segala sesuatunya, memastikan stok baju selalu tersedia dan tata letak di toko terlihat menarik. Tidak hanya itu, Ranti juga aktif mengelola penjualan online, memasarkan produk melalui marketplace, serta membuat strategi promosi untuk mengundang lebih banyak pelanggan datang ke outlet offline.Di sisi lain, proses perceraian dengan Irwan memang tinggal menunggu beberapa keputusan administratif, tetapi hari-hari menjelang sidang itu tetap mempengaruhi perasaannya. Ada rasa lega tentu saja, setidaknya setelah ini ia akan sepenuhnya lepas urusan sama sekali dari Irwan. Ia merasa seolah semuanya sudah usai, kenangan baik maupun buruknya selama menikah dengan Irwan hendak ditenggelamkannya dalam palung ingatan. Ia bertekad bahwa hari-hari yang ia jalani
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status