Home / Rumah Tangga / Menyusui Bayi Dokter Tampan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Menyusui Bayi Dokter Tampan : Chapter 31 - Chapter 40

48 Chapters

Nggak Mau Rujuk

Bab 31Ingin rasanya aku tertawa sekeras-kerasnya. Setelah apa yang ia lakukan selama ini kepadaku, menyakitiku dengan begitu dalam, sampai membuatku enggan bergaul dengan banyak orang. Bahkan aku tidak berani pulang ke rumah keluargaku, karena mbak Rosa dan mbak Yuna membeberkan bukti-bukti palsu itu ke hadapan mereka. Aku sudah mendapatkan citra buruk di mata keluarga besarku. Memang aku tidak pernah berzina, tetapi apa aku kuasa untuk membuktikan bahwa semua itu tidak benar?Tidak ada bukti ataupun saksi yang menyatakan jika aku tidak pernah berbuat asusila. Aku terpojok dan lemah.Lalu sekarang setelah setahun berlalu, ia ingin rujuk kembali? Hei....Apakah pria ini tidak berkaca? Apakah di rumahnya tidak ada cermin? Bukannya dia sudah membuangku, seharusnya pantang baginya untuk memungut sesuatu yang sudah ia buang? Bener nggak, pemirsa?"Aku sudah punya kehidupan sendiri, Mas. Dan itu nggak ada sangkut pautnya denganmu. Aku lebih bahagia sekarang meski tanpa kamu. Aku beb
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bertengkar Lagi

Bab 32Keenan tidak pernah menyangka akan bisa bertemu lagi dengan Alifa setelah lelah ia mencari, bahkan ia sempat datang ke rumah pribadi dokter Aariz, tapi hasilnya nihil. Keenan melupakan jika rumah sakit ini merupakan milik dokter Aariz, jadi wajar saja jika Alifa ada disini.Rika melahirkan di RSIA Hermina. Sebagai seorang atasan, dia merasa perlu menjenguk. Tidak ada masalah dengan Rika. Dia baik-baik saja dan terlihat bahagia. Kunjungan Keenan hari ini sekaligus menerima pernyataan resign dari Rika.Keenan bisa memahami, apalagi saat suami Rika mengatakan jika mereka akan segera pindah ke luar negeri, karena suami Rika di mutasikan perusahaan ke Dubai.Tak ada yang bisa memaksakan pilihan, apalagi sekarang sudah ada Donita yang akan menggantikan Rika sebagai sekretaris. Hubungan mereka sangat baik seperti sahabat, dengan suaminya pun Keenan kenal baik dan mereka saling percaya."Semua orang yang aku temui menutupi informasi di mana tempat tinggal Alifa, tapi ternyata aku malah
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Nggak Ada Uang Receh

Bab 33"Jangan halangi aku! Lepas, El." Keenan mengibaskan tangan Eliana dengan kasar. Dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya itu."Mas, jangan pergi! Kita masih bisa bicara baik-baik!"Keenan membuka kaca jendela mobil dan melongokkan kepalanya. "Memangnya kamu bisa diajak diajak bicara baik-baik? Bukannya tadi kamu sudah bilang jika kamu nggak bisa diajak diskusi soal perusahaan?""Aku butuh tempat untuk menampung semua bebanku. Aku butuh partner diskusi yang baik, yang bukannya cuma bisa menyalahkan. Kalau kamu nggak bisa, biar malam ini aku menginap di apartemen Donita. Setidaknya dia lebih pintar daripada kamu!""Asal kamu tahu, El. Aku sedang pusing. Aku panik. Kalau proyek ini sampai gagal, aku akan kehilangan uang miliaran." Pria itu mengepalkan tangannya ke atas. Geram sekali dengan sikap istrinya yang tak juga mau mengerti situasi yang tengah ia alami saat ini."Dan kamu tahu, itu uang miliaran berasal dari mana?!" Mata pria itu berkilat-kilat. "Aku
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Seandainya....

Bab 34"Nggak percaya dengan cinta?" Keenan langsung ternganga. Dia baru dengar, ada orang yang tidak percaya dengan adanya cinta. Dia mencintai Alifa dan tak pernah bisa melupakan wanita itu, meski Alifa sudah berkhianat."Entahlah, Pak. Di luar negeri sana, saya banyak melihat hubungan yang konon katanya berlandaskan dengan cinta, tapi ternyata akhirnya sangat mengenaskan. Banyak pasangan yang tidak terikat dengan pernikahan. Mereka hidup bersama dan mendewakan cinta, tapi banyak yang mengakhiri hubungan tidak dengan cara baik-baik, bahkan tidak jarang harus menghilangkan nyawa salah satu diantara mereka. Ini mengerikan. Saya berpikir apa yang bisa diharapkan dari sebuah cinta?""Saya pun tidak suka dengan pernikahan. Apa yang diharapkan dari seorang perempuan yang menukar tubuhnya dengan biaya hidup dari seorang lelaki, walaupun katanya ini nafkah. Toh pada kenyataannya, terkadang wanita harus membiayai dirinya sendiri dan juga anak-anak, padahal katanya urusan uang adalah urusan
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 35

Bab 35 Rencana? Apa yang sudah mereka rencanakan untukku dan dokter Aariz? Kepalaku sontak berdenyut-denyut Hanya sepenggal yang bisa kudengar, karena setelah itu suara mereka terdengar sangat pelan, seperti berbisik-bisik. Aku tidak lagi bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Mereka hanya menyebutkan jika aku tidak menyadari jika Gibran itu mirip denganku. Ini adalah orang yang kedua yang menyatakan hal yang serupa sebelumnya. Naira sudah mengatakan itu, tapi jika aku lihat lagi, Gibran sepertinya malah lebih mirip dengan dokter Aariz. Atau mungkin karena mereka sama-sama laki-laki? Lagi pula memang wajar jika Gibran mirip dengan dokter Aariz, karena dia adalah ayah kandungnya. Aku menunda niatku untuk pergi ke kantin, dan memilih duduk di bangku di depan sebuah ruang perawatan, yang mana ruangan itu kosong, sehingga tidak ada aktivitas sama sekali di ruangan itu. "Tidak mungkin. Tidak mungkin Gibran itu mirip denganku. Dia hanya anak susuan dan aku bukanlah anak
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 36

Bab 36Sejak malam itu, Keenan selalu menginap di apartemen Donita. Dia nyaris tidak pernah pulang, apalagi selama ini dia merasa hambar setiap kali memeluk dan menggendong Sherina, putrinya. Bukan maksud ia mengabaikan Sherina, tapi Keenan mementingkan menyelesaikan urusan di perusahaan terlebih dahulu, dan orang yang bisa diajak bicara hanya Donita.Malam itu mereka benar-benar tidur. Tidur satu ranjang, tapi tidak melakukan apapun. Keenan hanya menggenggam tangan Donita, tidak ada yang lain. Bahkan mereka memberi pembatas berupa sebuah guling.Keenan tidak perduli dengan pandangan Donita yang mungkin menganggap dia sebagai bos yang mesum, tapi Keenan benar-benar butuh Donita yang bisa dan mau mendengar semua ceritanya.Dia sudah angkat tangan dengan Eliana.Selama beberapa hari ini, hubungan mereka tak lagi seperti bawahan dengan atasan, tetapi lebih seperti seorang sahabat. Malam sudah semakin larut, tetapi Donita masih sibuk dengan pekerjaannya."Daripada Bapak hanya fokus denga
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 37

Bab 37"Bagus ya, sekarang kamu sudah pintar cari selingan...""Kalau iya, memangnya kenapa?" Kepalanya tegak lurus menatap istrinya. "Kamu pikir, hanya kamu wanita yang paling cantik, hah? Aku bisa beli sepuluh orang cewek kayak kamu!" Keenan sudah sangat muak. Perilaku istrinya sudah tak bisa lagi di tolerir. Eliana memang tak selingkuh, tapi sikapnya sangat buruk, bukan cuma pada dirinya, tapi terlebih pada darah daging mereka. Benar kata Donita, sebaiknya dia bercerai saja dari Eliana. Dia masih sanggup mengurus Sherina sendirian. Lagi pula, ada Eliana atau tidak, tetap saja Eliana tidak menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Sherina tetap kekurangan kasih sayang seorang ibu.Lalu apalagi yang harus ia pertimbangkan?Nafkah batin pun tak ia dapatkan. Bukan karena Eliana tak mau, tapi dia yang sudah tidak lagi bernafsu dengan wanita itu."Katakan kepadaku, siapa wanita itu?!" Perempuan itu langsung meradang. Ini membuatnya terkejut. Apa jangan-jangan wanita selingkuhan Keenan
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 38

Bab 38"Apa yang ingin kamu sampaikan pagi ini?"Ketika Keenan memasuki ruang kerjanya, ternyata sudah ada yang menunggu di tempat ini, alih-alih menemukan keberadaan Donita atau sarapan pagi yang ia inginkan."Ibu Alifa bekerja sebagai ibu susu bayinya Dokter Aariz," jawab pria itu. Posisi mereka yang berhadapan membuat Aryan tidak perlu berbicara keras."Saya tahu. Tapi masalahnya, kenapa Alifa sampai bekerja sebagai ibu susu? Itu artinya dia punya ASI, kan?" Analisa pria itu sembari menatap dalam orang yang ia sewa ini.Aryan dia tugaskan untuk memata-matai Alifa yang memang hampir setiap hari berada di RSIA Hermina."Itulah fakta baru yang akan saya sampaikan, Pak. Ternyata Ibu Alifa pernah melahirkan, tapi sehari setelah melahirkan, bayinya meninggal.""Melahirkan?" Seketika Keenan merasakan dadanya sesak, dan sedikit sakit.Pria itu spontan memegangi dadanya, berusaha untuk meredakan debar di jantungnya. Apa yang sedang terjadi padanya? Kenapa tubuhnya bereaksi hebat setelah me
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 39

Bab 39"Pakaikan jaket, topi, dan kaos kaki si Adek. Kita akan jalan-jalan setelah ini," titah dokter Aariz kepadaku. Hari sudah hampir petang, dan kami bersiap-siap untuk pulang. Sejak menyatakan ingin dekat dengan putranya, dokter Aariz memutuskan untuk mengubah jadwal praktek. Jika sebelumnya dia praktek dari petang sampai malam, sekarang dia praktek dari jam 15.00 sampai jam 17.30, sisanya baru diteruskan oleh dokter lain.Aku merasa sangat bersyukur, karena kedekatan itu membuat kondisi emosional dokter Aariz menjadi lebih baik. Dia tidak lagi mirip seperti kulkas berjalan, sebutan yang selalu disematkan oleh bu Wardah dan Atta kepada pria itu.Kini ia terlihat lebih hangat dan ramah pada semua orang. Keramahan yang asli, bukan sekedar mentaati kode etik profesi.Kami keluar dari rumah sakit tepat pukul enam petang. Pria itu memilih menyetir mobilnya sendiri. Aku duduk di sampingnya. Ketika menengok ke atas, cakrawala sudah mulai gelap dengan sapuan warna jingga di ufuk sebelah
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 40

Bab 40"Ah, tidak. Lupakanlah. Aku juga sedang bercanda. Mengapa kalian terlihat begitu ramai, sampai melupakan ada yang sedang cemberut di sana, tuh?!" Pria itu menunjuk sang kakak yang duduk bersandar di sofa. Pria itu sudah melepas jas putih miliknya dan menyandarkan di sofa pula."Siapa yang cemberut? Aku hanya sedikit lelah. Kamu pikir menghadapi pasien dengan segala macam wataknya itu urusan gampang?!""Resiko pekerjaan itu, Mas. Mas sendiri kan yang memilih menjadi seorang dokter? Gara-gara Mas memilih menjadi seorang dokter, akibatnya akulah yang kebagian tugas mengelola perusahaan Papa...." Atta mulai mengoceh, seperti biasanya ia menjahili sang kakak."Sok sibuk kamu! Kamu hanya kebagian mengurus Hotel Permata, sementara perusahaan yang lain, sudah ada orang kepercayaan Papa yang mengurus. Gitu saja kok mengeluh?!""Habis Mas duluan yang mengeluh....""Saya bukan mengeluh, wahai Attalarich El Fata." Pria itu memanggil nama panjang adiknya lantaran sedikit kesal. "Aku hanya i
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status