Rafael terbangun dari tidurnya dengan napas terengah-engah, keringat dingin membasahi pelipisnya. Mimpi yang selalu datang setiap malam, tadi kembali menghantuinya—mimpi tentang hari ketika ayahnya dibunuh. Rafael sangat mengingat dengan jelas setiap detik didalam mimpi itu, yang membuat pikiran tak karuan. Dia berusaha mengalihkan pikirannya, tetapi bayangan wajah ayahnya, penuh luka dan darah, terus mengganggu ketenangannya. Dia tidak bisa melupakan setiap mimpi itu, dan kini, mimpinya menjadi pengingat betapa berbahayanya jalan yang telah ia pilih.Setelah menghabiskan beberapa jam tanpa tidur, Rafael memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur. Pagi ini, dia merasa ada sesuatu yang harus dia lakukan. Keluarganya, meski sudah hancur, masih menyimpan kenangan yang berharga. Dia harus menggali lebih dalam, mencari tahu siapa ayahnya sebenarnya dan apa yang telah dilakukannya selama ini dalam organisasi tersebut.Rafael berjalan menuju ruang kerja ayahnya. Ruangan itu dipenuhi deng
Last Updated : 2024-12-21 Read more