All Chapters of Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO: Chapter 311 - Chapter 319

319 Chapters

311. Di Hadapan Nama Dirgantara

Ruang keluarga utama di rumah besar keluarga Dirgantara malam itu terasa seperti ruang sidang. Sofa-sofa mahal berjajar mengelilingi perapian mati, lampu gantung kristal menyala terang, dan aroma teh melati mengisi udara. Tapi tak ada yang menyentuh cangkir mereka. Semua terlalu sibuk menahan emosi.Jasmine duduk di kursi sebelah kanan, mengenakan gaun biru tua yang sopan namun tetap anggun. Di sisinya, Noah duduk dengan rahang mengeras. Di seberang mereka, Zora duduk dengan tangan bersilang dan mata tajam seperti panah. Tak jauh darinya, pengacara pribadi keluarga berdiri sambil memegang beberapa berkas.Dan di pusat ruangan itu, duduklah Dursilla Dirgantara, mengenakan setelan hitam dengan bros zamrud tua di dada. Usianya sudah lanjut, tapi matanya masih tajam, menusuk seperti sinar X yang mampu menelanjangi rahasia terdalam seseorang.Ia menatap Jasmine lama sebelum membuka suara."Kau anak Sylvia Wijaya?""Ya, Bu." Jasmine menatapnya lurus. "Nama ibu saya Sylvia, dan ayah saya ada
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

312. Hasil yang Memecah Keluarga

Tiga hari berlalu sejak pertemuan tegang di ruang keluarga Dirgantara. Selama itu pula, rumah besar itu seperti ditelan keheningan. Tidak ada jamuan sore. Tidak ada denting gelas. Bahkan suara burung pun terasa enggan berkicau di halaman depan.Semua menunggu.Hasil tes DNA Jasmine telah selesai.Noah menjemput berkas itu langsung dari laboratorium rumah sakit milik keluarga, tanpa perantara. Ia menyerahkannya ke tangan Dursilla pagi itu, tanpa satu kata pun.Dan kini, pagi di ruang utama kembali dipenuhi wajah-wajah tegang. Jasmine duduk di kursi yang sama, mengenakan blouse lembut berwarna salem dan celana panjang hitam. Di sisinya, Noah mendampingi dengan tatapan tak tergoyahkan. Zora berdiri di belakang kursi Dursilla, menyilangkan tangan di depan dada, dan pengacara keluarga berdiri di dekat pintu, memegang salinan dokumen.Dursilla membuka amplop tebal dengan tangan bergetar halus. Matanya menyapu hasil tes halaman demi halaman, sampai akhirnya berhenti pada bagian bawah.Ia men
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

313. Luka yang Terbuka, Jalan yang Ditempuh

Hening menyelimuti ruang tamu utama rumah keluarga Dirgantara setelah Dursilla menyatakan bahwa Jasmine diakui sebagai bagian dari keluarga. Namun, tidak semua pihak menerima pernyataan itu dengan lapang dada.Zora berdiri di sudut ruangan. Tatapannya menusuk ke arah Jasmine. Wajahnya merah padam karena murka yang ditahan.“Kau pikir hanya dengan mengaku sebagai anak dari Ardian Jorse, kau bisa menyingkirkan semua yang sudah kupertahankan selama ini?” desis Zora, suaranya rendah tapi bergetar.Jasmine menatapnya datar. Ia tak mau lagi menghabiskan tenaga untuk membalas dengan amarah. Di sisi lain ruangan, Noah berdiri dengan rahang mengeras, menatap Zora tajam."Zora," ucap Noah dengan nada tegas, "aku sudah mengajukan cerai sejak berbulan-bulan lalu. Dan kamu tahu itu."Zora mendengus. "Tapi aku juga berhak melawan, Noah. Kau pikir aku akan tinggal diam saat wanita ini merebut semuanya?""Kau menunda proses hukum, mengajukan banding, memanipulasi media, bahkan memperalat anak kami unt
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

314. Akhir dari Kekuasaan Palsu

Tiga hari setelah Dursilla secara terbuka mengakui Jasmine sebagai cucunya, dan Noah kembali mempertegas posisi Jasmine sebagai istri sahnya, dunia maya kembali bergetar.Kanal gosip ternama, yang sebelumnya menjadi senjata diam Zora, merilis konten baru:"Pewaris Palsu? Benarkah Jasmine Ayu hanyalah anak angkat yang memalsukan dokumen demi mendapatkan warisan Jorse Corp?"Video berdurasi tujuh menit itu menyajikan potongan-potongan gambar lama, tangkapan layar kabur, serta narasi yang menyudutkan. Tak ada bukti konkret, tapi cukup untuk memanaskan emosi publik yang mudah tersulut.Zora bermain licik. Lagi.Namun kali ini, Jasmine tidak bereaksi dengan tangis atau pelarian.“Kita akan gugat mereka,” ucap Jasmine tegas di ruang rapat bersama tim hukum dan media.Kiara, pengacara andalannya, mengangguk. “Tim digital forensik kita sudah mengumpulkan bukti bahwa Zora membayar pihak media tersebut melalui rekening tidak resmi milik Juan. Ini cukup untuk menjerat mereka dengan pencemaran na
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

315. Teh Pagi tanpa Pusing

Cahaya matahari menyusup lembut melalui celah tirai kamar, memandikan ranjang besar berbalut linen putih dengan kehangatan pagi. Jasmine terbangun lebih dulu. Ia membuka mata perlahan, lalu menoleh ke sisi lain tempat tidur.Di sana, Noah masih tertidur pulas. Nafasnya tenang, dada pria itu naik turun dengan ritme yang menenangkan. Di lengan kirinya, guling sudah direbut dan dipeluk erat—kebiasaan tidur yang tak berubah sejak mereka mulai berbagi ranjang secara utuh, bukan karena kontrak, tapi karena cinta yang tumbuh di antara luka.Jasmine tersenyum kecil. Matanya beralih ke tempat tidur bayi di dekat jendela.Bayi kecil mereka sudah terbangun, menggeliat pelan sambil memainkan jari-jarinya. Tatapannya jernih dan polos, seolah tak peduli dunia pernah begitu kejam pada ibunya."Selamat pagi, malaikat kecil Mama," bisik Jasmine sambil mengangkat bayi itu ke dadanya.Didekapnya sang bayi dengan lembut, dan untuk pertama kalinya sejak semua badai reda, Jasmine merasa... damai. Benar-ben
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

316. Jejak Lama, Ancaman Baru

“Perjanjian yang ditandatangani oleh seseorang yang sekarang sudah dinyatakan bersalah secara hukum, tidak punya legitimasi dalam struktur kami.”Ia berjalan ke meja panjang, mengambil dokumen merger, lalu dengan tenang menyobeknya jadi dua.“Mulai hari ini, semua jejak masa lalu yang mencemari Jorse Corp akan disapu bersih. Termasuk kamu, Pak Werner, kalau masih berniat mempermainkan nama ayahku.”Ruang rapat hening.Lalu satu per satu, anggota dewan mulai mengetuk meja sebagai tanda dukungan. Pak Werner mengepalkan tangannya, tapi tidak berkata apa-apa.Malamnya, Jasmine dan Noah duduk di balkon rumah. Bayi mereka sudah tertidur pulas di kamar, ditemani pengasuh. Di bawah langit berbintang, mereka berbagi secangkir teh hangat.“Ini hari yang panjang,” gumam Jasmine.“Tapi kau melaluinya dengan luar biasa,” sahut Noah. “Kau tahu? Setiap kali kau berdiri di ruang rapat, aku melihat Sylvia dan Ardian ada di belakangmu.”Jasmine tersenyum kecil, lalu menoleh ke arah pria yang kini tak h
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

317. Regal Holdings bukan perusahaan biasa.

Ia masuk perlahan, debu menyambut langkahnya. Di dalam laci lemari tua, ia menemukan kotak kayu yang pernah disebut neneknya sebagai tempat warisan kenangan.Di dalamnya, tersimpan surat-surat, foto tua, dan satu catatan yang menggetarkan hati Jasmine.“Kalau suatu hari Jasmine membaca ini, berarti aku sudah tiada. Ayah dan ibumu adalah orang baik, tapi terlalu percaya pada beberapa nama besar. Leonhart Vasmer adalah salah satunya. Dia pernah mencoba memeras ayahmu. Gagal. Tapi dia bersumpah akan merebut semuanya, kalau bukan lewat kekuatan, maka lewat waktu.”Jasmine menutup catatan itu dengan tangan bergetar.Ia menatap dinding rumah tua itu, seolah berharap roh neneknya muncul memberi nasihat.“Jadi ini... alasan mengapa kalian selalu terlihat resah di akhir hidup kalian?” bisiknya.***Keesokan paginya, Jasmine mengumpulkan tim hukum dan direktur strategi Jorse Corp. Di ruang rapat oval, ia berdiri memaparkan rencana.“Kita akan buat rencana pertahanan strategis. Pertama, kita bat
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

318. Kode yang Terkunci, Pintu yang Terbuka

"Mereka bisa saja memakai nama baru, struktur baru. Tapi motifnya tetap sama," ujar Evan. "Dan jika kita tidak bongkar sekarang, mereka bisa menyusup lebih dalam ke dalam dewan."Jasmine mengangguk. "Aku ingin kalian bentuk tim investigasi internal. Rahasiakan. Kita beri nama proyek ini: Project V. Hanya kita berlima yang tahu.""Kalau begitu, izinkan aku pakai jaringan audit independen di luar negeri yang pernah bekerja sama denganku," kata Andrew. "Kami bisa lacak pemilik sebenarnya dari akun-akun pendanaan Levara.""Dan aku akan siapkan narasi komunikasi seandainya berita ini bocor ke media," tambah Dira. "Kita tak bisa biarkan opini publik dimanfaatkan lagi."Kiara menutup map rapat. "Dan aku akan siapkan jalur hukum untuk memblokir akumulasi saham di atas lima persen dalam waktu 72 jam. Kalau mereka melanggar, kita bisa tarik ke pengadilan internasional."Jasmine berdiri. Aura kepemimpinannya begitu nyata hingga tak perlu suara tinggi.
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

319. Suara dari Bayang-Bayang

Sementara itu, Jasmine sedang berada di ruang pertemuan media, menerima tamu dari redaksi besar majalah bisnis nasional yang ingin mengangkat profilnya sebagai pemimpin perempuan inspiratif.Wawancara berjalan mulus. Jasmine tetap anggun, percaya diri, dan tak memberi celah untuk pertanyaan yang terlalu pribadi. Tapi begitu acara selesai, Dira masuk ke ruangan sambil membawa ponsel dengan layar menyala."Ini darurat. Mereka menemukan nama Gunawan Prasetya di sistem. Dia masih aktif dan punya akses pengadaan."Wajah Jasmine menegang. Ia segera bangkit dan meninggalkan ruang media, diikuti oleh Dira.Di ruang kendali, Jasmine masuk bersama Kiara dan Andrew. Evan segera menunjukkan hasil temuannya."Gunawan mengarahkan pengalihan dana dari akun strategis menuju entitas bernama Verde Nova, yang secara legal masih tercatat sebagai mitra logistik. Tapi kalau dilacak lebih dalam, Verde Nova adalah anak perusahaan dari Levara Group."Jasmine mengepalkan tangan. "Itu artinya mereka sudah mulai
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more
PREV
1
...
272829303132
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status