Semua Bab Ditinggal Suami, Dinikahi CEO: Bab 61 - Bab 70

94 Bab

Bab 61. Pintu yang Sama

"Ya, aku datang ke sini untuk menyetujui pernikahan di antara kita …, aku setuju bila tak ada kontrak," ucap Hana dengan suara yang sedikit bergetar, namun matanya tetap menatap Rey dengan penuh keyakinan.Rey menyeringai kecil, ekspresi khasnya yang selalu penuh dengan godaan dan kepercayaan diri. "Jadi kau ingin bebas tanpa batasan?" godanya dengan nada sengaja dibuat lebih rendah, seolah ingin menguji reaksi Hana.Wajah Hana seketika memerah, jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya. "Ah, maksudku bukan ke arah sana, Rey!" sergahnya buru-buru, mencoba meredam panas yang mulai menjalar ke wajahnya.Rey tidak langsung menanggapi. Ia justru menyingkirkan meja kecil di antara mereka, lalu perlahan mendekat, tubuhnya condong ke depan, mendekatkan wajahnya ke arah Hana."Ke arah mana yang kau maksud?" bisiknya tepat di telinga Hana, suaranya dalam dan menggelitik, membuat bulu kuduknya berdiri. "Bukankah kita sedang membicarakan pernikahan tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

Bab 62. Sleting

Dalam mata terpejamnya, Hana merasakan sentuhan hangat di tangannya, juga hembusan napas yang begitu dekat. Sensasi itu terasa begitu nyata hingga perlahan kelopak matanya terbuka.Samar, ia melihat sosok di depannya. Pandangannya masih kabur karena baru terbangun, tapi begitu kesadarannya pulih, ia segera menarik diri, melepaskan tangannya dari genggaman Rey dengan kaget.“Rey? Bagaimana kau bisa ada di kamarku?” suaranya setengah panik, alisnya berkerut dalam.Rey tetap tenang, tubuhnya masih berbaring santai di sampingnya. “Aku menunggumu bangun. Ibumu dan kakekku sudah lebih dulu sarapan,” jawabnya santai, seolah tidak ada yang aneh dengan situasi ini.Hana menghela napas panjang, menunduk sambil mengusap wajahnya yang masih terasa kantuk. “Huft… Kau kan bisa menunggu di sofa, kenapa harus berbaring di sampingku?” keluhnya, lalu menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.Gerakan sederhana itu menarik perhatian Rey. Ia menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 63. Menginginkannya

Hana mendesis pelan sambil memejamkan mata, mencoba mengendalikan debaran jantungnya yang tak teratur. Tangannya mengepal di atas wastafel, berusaha menahan diri agar tidak terbawa suasana aneh yang diciptakan Rey. Tapi rasa panas yang merayap di kulitnya akibat sentuhan Rey terlalu sulit untuk diabaikan.Dengan cepat, ia membuka mata dan berbalik menghadap Rey."Cukup! Terima kasih!" katanya tegas, suaranya terdengar lebih tinggi dari biasanya.Tanpa pikir panjang, Hana mendorong pelan dada Rey, mencoba menciptakan jarak di antara mereka. Namun, bukannya menjauh, Rey tetap berdiri di tempatnya. Tubuhnya yang tegap seperti batu besar yang sulit digeser.Tatapan Rey yang tajam menatapnya lurus-lurus. Kemudian, tanpa peringatan, ia menangkap tangan Hana yang menempel di dadanya. Dengan gerakan yang lembut namun tegas, ia menarik tangan itu dan mendekatkan wajahnya ke arah Hana.“Jangan sungkan meminta tolong pada calon suamimu ini,” ucapnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 64. Nyonya Harrington

Setelah hari yang penuh haru dan sejarah dalam hidupnya, Hana kembali menjalani rutinitasnya sebagai pegawai training di Astroha Entertainment.Seolah tidak ada yang berubah, ia kembali ke posisinya yang dulu, bekerja di antara karyawan lainnya. Namun, pagi ini terasa berbeda.Baru saja tiba di gedung, Hana melangkah dari lobi menuju lift, namun sesuatu yang tidak biasa terjadi. Semua orang yang ia lewati menundukkan kepala, memberi hormat dengan penuh penghormatan.Bukan sekadar sapaan biasa antar rekan kerja, tapi lebih seperti sikap hormat yang ditujukan pada seseorang dengan status yang lebih tinggi.Hana melirik sekeliling, merasa janggal dengan perlakuan ini. Dengan terpaksa, ia pun membalas mereka dengan sopan, meski dalam hati bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.Ketika ia sampai di depan lift, ia bertemu dengan Bastian yang tengah bersandar di dinding sambil melirik jam tangannya."Bas!" Hana langsung mendekatinya den
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 65. Merepotkan lagi

Hana duduk di kursi rotan di teras rumah mungilnya, tangannya menopang dagu sementara matanya menerawang jauh. Sepulang kerja, pikirannya tak kunjung tenang. Udara sore yang mulai beranjak malam terasa sejuk, tetapi hatinya masih dipenuhi kebimbangan.Lauren datang menghampiri, membawa nampan berisi dua cangkir teh manis yang mengepul hangat. Ia meletakkannya di meja kecil di antara mereka, lalu duduk di kursi di sebelah Hana."Bu ..., sebenarnya aku tidak yakin dengan pernikahan ini ..., bagaimana menurut Ibu tentang Rey?" tanya Hana dengan suara lirih, menatap cangkir tehnya yang masih beruap.Lauren menghela napas pelan sebelum menanggapi. Ia menatap putrinya dengan penuh kasih sayang, lalu mengelus pundaknya dengan lembut."Ibu mengerti, ini pasti sulit untukmu. Kalau menurut ibu, Rey pria yang baik, hanya saja dia kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Itu yang membuatnya terlihat begitu dingin. Pria seperti dia sebenarnya t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Bab 66. Mabuk

Rey berjalan ke kamar tidurnya sambil tetap menggendong Hana. Wanita itu mulai menggeliat sedikit, bibirnya bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi kelopak matanya terlalu berat untuk terbuka.Rey menatap wajah Hana yang tertidur dengan nafas teratur. Ia menghela napas pelan, lalu tanpa banyak suara, membaringkan Hana di ranjangnya.Menatapnya dalam diam.Satu tangannya tanpa sadar bergerak, mengusap perlahan anak rambut di dahi Hana."Selalu saja merepotkan …" gumamnya, meski di dalam hatinya, ia sendiri tahu bahwa ia tidak keberatan dengan kerepotan ini.Hana menggeliat pelan di atas ranjang, matanya masih terpejam, tapi bibirnya bergerak menggumam, suaranya terdengar samar namun cukup jelas di telinga Rey."Hmmm, Rey ... Sentuhanmu itu ... Berbahaya ... Berhenti menggodaku!"Rey, yang sejak tadi menatapnya dalam diam, tersenyum tipis mendengar rengekan mabuknya. Ia tidak tahu harus tertawa atau justru tergoda o
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Bab 67. Pemangsa dan Predator

"Apakah kau mengerti, Hana ...? Kau telah mengacaukan seluruh pertahanan yang kubangun bertahun-tahun."Rey menatap Hana yang terbaring di bawahnya, napasnya memburu, matanya redup oleh ketertarikan yang tak pernah ia izinkan tumbuh. Namun malam ini, segalanya berbeda. Ada sesuatu yang menggema dalam dadanya, sesuatu yang selama ini ia hindari, namun kini terasa begitu nyata dalam genggamannya.Di bawah cahaya lampu temaram, Hana terlihat seperti ilusi yang menyesatkan. Mata itu, basah dan berbinar, seolah meminta jawaban yang bahkan Rey sendiri belum mengerti."Kau membuatku ingin menghancurkan batas-batas yang selama ini kujaga ..." suaranya lirih, nyaris terdengar seperti pengakuan dosa.Jari-jarinya menyusuri rahang Hana dengan kelembutan yang bertolak belakang dengan panas yang membakar dadanya.Sejak pertemuan pertama mereka, sebuah tabrakan yang tak disengaja, tangis yang diam-diam menggetarkan hati Rey, keputusasaan yang melukis w
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Bab 68. Butuh Validasi

Pagi itu, mentari menyelinap masuk melalui celah tirai, menyinari kekacauan yang tersisa dari malam sebelumnya.Hana perlahan membuka mata, merasa ada sesuatu yang berbeda. Dada bidang Rey yang hangat menjadi sandarannya, membuatnya membeku sejenak. Jantungnya berdetak tak karuan saat kesadaran menyergapnya perlahan.Matanya mengerjap, mengamati ruangan yang terasa asing namun begitu familiar. Dan saat pandangannya turun, jantungnya seolah berhenti berdetak.Selimut tebal membungkus tubuhnya, namun ia tahu dengan pasti, di balik kain itu, dirinya tak mengenakan sehelai benang pun.Panik. Itu satu-satunya kata yang dapat menggambarkan gejolak dalam dirinya.Hana melirik ke samping, melihat Rey yang masih terlelap, napasnya stabil, wajahnya tampak begitu damai seakan malam tadi bukanlah badai yang menghempaskan mereka ke pusaran hasrat yang tak terbendung.Berbeda dengan pertama kali ia terbangun di tempat ini. Saat itu, pakaian masih menempel di tubuhnya, ada jarak yang tetap menjaga k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Bab 69. Pengakuan tanpa Kata

Dalam kehangatan air di dalam bathtub ... suasana mencair.Uap tipis mengepul di sekeliling mereka, mengaburkan batas antara air dan udara, antara realitas dan keinginan yang tak terelakkan. Setiap gerakan kecil menyebabkan riak lembut di permukaan air, seakan mengiringi detak jantung mereka yang tak beraturan.Rey bersandar di sisi bathtub, tatapannya tak beranjak dari wajah Hana.Wanita itu duduk di depannya, kulitnya yang lembap berkilauan di bawah bias cahaya yang redup. Air yang hangat membungkus tubuh mereka, namun kehangatan sesungguhnya berasal dari sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih berbahaya dan sulit untuk dipadamkan."Katakan, Hana …" Suara Rey serak, seperti gumaman yang beresonansi di dalam dada. "Apa yang kau rasakan untukku?"Ia tidak terburu-buru, tidak memaksanya dengan sentuhan atau ciuman, tetapi dengan kehadiran di depan Hana, ia ingin keberadaannya terasa bukan hanya dalam pikiran Hana.Hana menatapnya.Sejenak, ia membiarkan dirinya tenggelam dalam kedalaman
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 70. Forget-Me-Not

Ruangan itu terasa suram. Meja jabatannya yang sudah usang tak lagi berkilau seperti saat pertama kali ia duduki bertahun-tahun lalu. Segalanya terasa basi, seperti dirinya yang tak lagi punya taring dalam dunia bisnis ini.Juna duduk di kursinya, jemarinya dengan malas mengetuk permukaan meja, sementara matanya terpaku pada layar ponselnya.Di sana, terpampang wajah Hana.Senyumnya. Sorot matanya. Segalanya tentang perempuan itu masih sama seperti dulu, masih memikat, masih mampu menusuk ke dalam hatinya tanpa ampun.Tapi kali ini, bukan rasa cinta manis yang memenuhi dadanya.Melainkan obsesi yang merayap seperti racun.Juna tersenyum kecil, senyum yang tidak seharusnya dimiliki seseorang yang waras. "Kau menghancurkanku sampai ke palung terdalam, tapi aku terima, Hana ... aku memang pantas mendapatkannya ... Dan kini... Begini ya rasanya mencintaimu? Aku rasanya gila ... Lebih gila lagi menginginkanmu."Suara itu liri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status