All Chapters of Kubawa Maduku dalam Kesengsaraan: Chapter 11 - Chapter 20

29 Chapters

Part 10 B

“Kalau masih mau melakukan kekerasan, saya akan panggil polisi. Perbuatan Anda sudah saya rekam,” ucap Mas Hanan tenang.“Kamu jangan ikut campur!” Mas Angga mengacungkan jari telunjuk tepat di depan wajah Mas Hanan.“Jelas saya ikut campur. Ada wanita lemah yang terancam keselamatannya. Jadi, pergi atau saya panggil polisi?”“Aku akan datang lagi nanti malam, Safira!” Mas Angga yang kesal berlalu pergi.Aku menangis tersedu-sedu. Mas Hanan memintaku membuka pintu rumah. Ia lalu membuatkan segelas teh hangat, nasi dan menyuruhku minum obat. Ah, beginikah rasanya diperlakukan sebagai ratu dalam rumah tangga?“Terima kasih, Mas sudah menolongku.”“Aku teringat adik perempuanku. Aku membayangkan jika dia ada di posisimu.”“Senang rasanya yang menjadi adik Mas Hanan. Andai aku punya kakak, pasti tidak akan seperti ini. Aku tidak ada tempat untuk bersandar atau mengadu. Ibu juga seorang janda. Kami jauh dari keluarga. Pergi ke tempat ini agar jauh dari Mas Angga, tapi ternyata dia menemuka
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Part 11 A

Part 11“Mas Hanan, benarkah ini kamu, Mas? Mas, aku dimana? Dan lelaki jahat itu, dia kemana?” Setelah benar-benar sadar, aku bertanya kembali.“Jangan bertanya dulu, lebih baik kamu istirahat, yang penting kamu sudah berada di tempat yang aman sekarang dan suami kamu, dia tidak akan kesini lagi.”Aku menangis dan hendak memeluk Mas Hanan karena merasa butuh sandaran.“Jangan, Safira! Aku bukan muhrim kamu. Tunggu sebentar! Aku akan panggil Mbak Salamah. Dia ada di luar.”Ucapan Mas Hanan membuatku malu. Ya Allah, aku ingin menjadi yang halal untuknya. Agar bisa berlindung di balik punggungnya yang kekar. Sungguh ya Allah, aku rela jika ditkadirkan menjadi selir, asal lelaki yang menjadi suamiku adalah Mas Hanan.“Mbak Safira sudah bangun? Ya Allah, untung saja kami datang tepat waktu sehingga Mbak Safira bisa diselamatkan.” Mbak Salamah datang sambil mengusap kepalaku lembut.“Mbak Salamah ikut ke rumahku?”“Iya, Mbak. Pak Hanan menelpon Abi dan mengajak kerumah kamu. Pintu depan te
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Part 11 B

Di rumah Mbak Salamah ternyata sudah ada tamu yang datang. Aku terlambat berangkat karena harus mengantarkan Nayma ke tempat les menari. Akhirnya memilih pintu belakang agar tidak melewati para tamu itu.Sampai dapur langsung disambut senyuman oleh istri dari guruku itu. setelah basa-basi sebentar, Mbak Salamah lalu berucap, “Mbak Safira, waktunya sudah tiba. Orang yang akan meminang Mbak Safira, sudah siap untuk menampakkan diri.”Jantung ini mendadak berdegup kencang. Mas Hanan memesan snack untuk menjadi donatur, apa dia kenal dengan sosok yang akan meminangku? Ya Allah, bagaimana caraku untuk menolak?“Tetapi dia sudah beristri. Mbak Safira akan dijadikan istri kedua,” kata Mbak Salamah lagi. “Tak mengapa, Mbak Safira, berpoligami tidak dilarang dalam agama kita. Terlebih jika janda yang akan dinikahi adalah Mbak Safira yang sangat butuh perlindungan dari seorang lelaki. Dia mapan, tampan, dan juga, ah tidak bisa diungkapkan lagi pokokknya. Sepertinya Mbak Safira mau. Tapi, orang i
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Part 12 A

Part 12POV Felicia“Mama ....”Panggilan dari Abizar membuatku terbangun. Mas Hanan tidur di samping anak semata wayang kami. Aku memegang kening Abizar, panasnya sudah turun.“Iya, Sayang. Mama di sini, kenapa? Ingin minum?” tanyaku lembut.“Aku ingin tidur sama Mama di sofa,” kata Abizar.“Baiklah, ayo, kita turun,” ajakku.Abizar kupapah berjalan, karena tidak mungkin aku mengangkat tubuhnya sambil membawa infus. Hati masih tidak ingin membangunkan Mas Hanan.“Mama, kalau aku sudah sembuh, ajak liburan sama Papa juga, ya?” kata Abizar saat sudah berbaring di atas sofa.“Iya, mau piknik kemana maunya Abi?”“Ke gunung Bromo, Ma. Aku ingin naik mobil jeep. Nanti kita bertiga saja, tidak usah bawa sopir.”“Iya, Sayang, yang penting Abi sembuh dulu, ya?”“Mama, kapan Mama mau ajak aku ke rumah Oma? Kapan Oma main ke rumah kita, Ma? Teman-temanku punya Oma dan Opa baik banget, kenapa Oma dan Opa aku tidak baik sama aku?”“Karena Mama pernah melakukan kesalahan besar dan mereka belum bis
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Part 12 B

Jika toko itu diberikan pada Harun, kita jangan terlalu percaya pada orang lain.“Tidak perlu melakukan semua itu, Mas! Abi hanya meminta waktumu saja. Dia sangat kesepian karena keluarga dia hanya kamu dan aku saja. Tetap jalankan toko seperti biasa, aku yang akan mengubah kebiasaanku,” ucapku memberi keputusan.“Maksud kamu, Felic?” tanya Mas Hanan.“Jika kamu tidak pulang maka ....” Aku menggantung kalimat yang ku ucapkan.“Maka kamu yang akan kesana?” Mas Hanan langsung paham.“Iya, kamu keberatan?” tanyaku memastikan.“Ah, tidak sama sekali, Felic. Kamu bebas datang kapanpun kamu mau. Toko itu milik kamu, aku hanya ditugaskan kamu untuk mengembangkan saja. Jika kamu mau mengurusnya sendiri juga aku dengan senang hati akan hanya membantu saja. Kalau begitu, apa butiknya saja yang kamu tutup?”“Gampang, Mas, bisa diatur. Itu urusanku.”“Felic, terima kasih sudah mau hidup denganku, mengangkat derajatku dari pemuda miskin hingga menjadi seperti saat ini. Aku sangat berhutang budi pad
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Part 13 A

Part 13POV HananAku menghentikan mobil ke tepi jalan setelah meninggalkan rumah dalam jarak lima kilometer. Hidungku menghirup udara banyak-banyak. Rasanya seperti menahan napas berhari-hari selama bersama Felicia. Kepala kusandarkan pada sandaran kursi sambil memejamkan mata dengan tangan masih memegang setir mobil. Untungnya Safira bisa dikondisikan. Pada malam pertama Abizar di rumah sakit, aku sudah mewanti-wanti dia untuk tidak menghubungi sebelum ku telepon. Nomernya juga sudah ku hapus dari kontak, pesan dan daftar panggilan.Hati ini menyadari jika sudah berbuat salah yang teramat besar pada Felicia. Dia wanita yang cerdas dan kuat. Jika mengetahui aku telah menghianati, ia pasti akan membuat sebuah tindakan yang aku sendiri tidak memprediksi. Berpisah dengan orang tuanya saja, dia mampu melewati apalagi meninggalkanku.Tak terasa bulir bening jatuh dari pipi. Ya Allah, kenapa harus dipertemukan dengan Safira? Dari awal perkenalan kami, aku sudah menghindar karena Safira ter
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Part 13 B

Aku membuka mata, ternyata benar, Safira datang ke toko. Entah kenapa begitu cemas, takut kalau dia akan menyapaku layaknya suami istri. Ah dia sepertinya sedang mengecek apakah aku sudah kembali apa belum. Safira sangat cantik hari ini. Dia memakai gamis yang belum pernah aku lihat. Wajahnya dipoles riasan tipis dan memakai kacamata D frame dengan lensa setengah gelap.“Ada toilet gak, Mas?” tanya Safira pada Harun.“Adanya di rumah, Bu,” jawab Harun.Apa dia sedang memberi kode padaku untuk berbincang?“Di rumah belakang?”“Iya, tapi nggak ada orang.” Harun sepertinya ragu mempersilakan orang lain masuk rumah sendirian. “Semua pelayan sibuk, Mbak lihat sendiri ‘kan, toko ramai? Jadi tidak ada yang bisa mengantar.”“Gimana ya, Mas, udah kebelet nih.”“Pak Hanan, apa Pak Hanan mau ke dalam rumah?” tanya Harun padaku.“Ya sudah gak papa, aku antar,” kataku sambil berdiri.Safira berjalan di belakangku.“Kok gak bilang kalau sudah pulang?” Ketika sampai di dalam rumah, Safira langsung be
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Part 14 A

Part 14“Pak Hanan mau pulang?” tanya Harun ketika aku sudah bersiap pulang ke rumah Safira. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam.Aku memang mempunyai rumah pribadi yang lain dan lebih sering tinggal di sana daripada di toko rumah dekat toko.“Iya.”“Tumben, Pak, biasanya menginap di sini kalau sedang pesan barang banyak.”“Aku agak pusing kepalanya, Harun. Nungguin Abizar sering tidak tidur. Tadi pagi berangkat nyetir sendiri, sampai sini langsung bekerja, rasanya perlu istirahat di tempat yang sepi. Kamu urus saja semuanya, ya?”“Iya, Pak,” jawab Harun sambil mengangguk.Aku langsung masuk mobil menuju rumah Safira. Nayma rupanya sudah menunggu di teras rumah sambil main boneka. Gadis kecil itu berdiri malu-malu. Aku mendekatinya meski jujur saja, rasa sayang padanya belum ada dalam hati. Yang ada hanyalah sedikit perasaan kasihan akan nasib yang diderita.“Salim sama Ayah! Kenapa malu gitu?” Safira langsung muncul dari balik pintu.“Sudah makan?” Aku bertanya.Nayma menggele
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Part 14B

“Tidak ada sesuatu yang instan, Safira. Aku minta maaf karena sudah membuat kamu terluka. Aku lelah sekali. Abizar sakit, Felicia mulai curiga dengan perubahanku. Aku butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang. Aku masih belajar menjadi seorang lelaki yang mempunyai dua istri. Jika kamu mau menyalahkanku kenapa menikahi kamu, sekarang aku balik bertanya, Safira. Kenapa saat kamu didatangi mantan suamimu, akulah orang yang kamu panggil dan mintai tolong? Kenapa tidak orang lain saja? Kamu ikut menciptakan situasi dimana aku harus punya rasa iba sama kamu.”Safira berhenti menangis.“Aku mengambilmu dengan cara yang halal. Kita belum terlalu saling kenal sifat masing-masing. Kamu punya anak, aku siap menerima, tetapi untuk menjadi dekat layaknya ayah dan anak, semua butuh proses Safira. Jujur saja, saat melihat Abizar sakit, aku merasa menyesal sudah menghianati Felicia.”“Iya, Mas, aku memang tidak berarti apa-apa bagi kamu. Apalagi Nayma, aku sudah sadar diri kok, Ma
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Part 15 A

Part 15Hari kedua aku masih sibuk berbelanja. Harun berkali-kali tertangkap sedang menatap lama ke arahku, tapi saat aku memandangnya, langsung berpaling ke arah lain. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia kenal dekat dengan Felicia. Beberapa karyawan laki-laki yang rumahnya jauh, memang tidur di kamar belakang. Sedangkan Harun, hanya kadang-kadang saja ketika banyak barang baru yang datang dan mengharuskan lembur.Kenapa harus takut? Aku memang biasa pulang ke rumah lain selain yang ada di toko.“Harun, kita harus lembur sampai besok untuk belanjaan. Lusa aku sudah janji mau ajak Abizar ke Bromo. Sepertinya paling cepat di sana empat atau lima hari, tergantung Abizar nanti maunya bagaimana. Jadi, kamu tahu ya apa yang harus dilakukan? Insya Allah stok untuk satu minggu kedepan aman. Oh iya, pembukuan yang belum disetorkan pada Felicia, kirim sama aku ya!” Untuk menghentikan aktivitas Harun yang sering mencuri pandang, aku berkata demikian.“Baik, Pak. Mau dikirim kapan?”“Kalau kamu sudah i
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status