Semua Bab Zero: Forgotten Lost (INDONESIA): Bab 21 - Bab 30

32 Bab

Volume 2 Chapter 9: Diskusi

Langit malam masih diselimuti oleh keheningan yang dingin ketika Fabio dan Rava bergerak dalam bayangan, menyusuri gang-gang sempit menuju penginapan tempat Thalysa berada. Langkah mereka hampir tak bersuara, seperti dua siluet yang menyatu dengan gelapnya malam. Meskipun mereka sekarang telah sepakat untuk bekerja sama, Fabio tidak bisa mengabaikan kewaspadaannya terhadap Rava, dan hal yang sama jelas terpancar dari tatapan Rava yang selalu meneliti lingkungan sekitarnya.Setibanya di penginapan, Fabio memimpin jalan menuju kamar Thalysa tanpa banyak bicara. Rava tetap di belakangnya, sikapnya tenang, tetapi jelas tidak santai. Mereka berdua tahu bahwa pertemuan ini tidak akan berjalan mulus, dan Fabio hanya bisa berharap bahwa Thalysa cukup rasional untuk mendengar penjelasannya sebelum bertindak gegabah.Begitu Fabio membuka pintu kamar dan melangkah masuk, segalanya terjadi begitu cepat. Dalam sekejap, bayangan melesat dari sudut ruangan, dan sebelum Rava sempat bereaksi, sebuah p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

Volume 2 Chapter 10: Rencana dan Eksekusi I

Mereka mulai merancang strategi untuk mengungkap kebenaran di balik kekacauan Ashenfield. Rava, yang memiliki akses ke dunia bawah tanah, ditugaskan untuk menyusup ke kelompok kriminal yang bekerja di bawah perintah bangsawan korup. Dengan reputasinya sebagai Assassin, ia bisa berpura-pura sebagai tentara bayaran yang mencari pekerjaan. Dari sana, ia bisa mengorek informasi tentang siapa yang benar-benar menarik tali di balik layar.Sementara itu, Fabio memanfaatkan reputasinya sebagai buronan untuk mendekati kelompok pemberontak yang aktif di Ashenfield. Ia berpura-pura mencari perlindungan dan ingin bergabung, berharap dapat menemukan siapa yang mengendalikan pergerakan mereka. Lebih dari itu, ia berencana mencari simbol-simbol rahasia atau tanda keberadaan kelompok Penghakim di dalam kota—jejak yang mungkin ditinggalkan oleh seseorang yang pernah bekerja dalam bayangan sejarah.Thalysa mengambil jalur yang berbeda. Dengan koneksinya sebagai Saint dan afiliasinya dengan kerajaan Tha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Volume 2 Chapter 11: Rencana dan Eksekusi II

Malam di Ashenfield diselimuti kabut tipis yang menggantung di jalanan batu, seolah menutupi kejahatan yang sedang terjadi di jantung kota. Fabio dan Rava bergerak cepat melalui lorong-lorong sempit, bayangan mereka menyatu dengan kegelapan. Mereka memiliki satu tujuan—menyelamatkan Thalysa sebelum ritual selesai."Kita harus masuk tanpa menimbulkan kecurigaan," bisik Rava, matanya tajam menatap bangunan besar yang berada di pusat distrik bangsawan. "Jika kita menerobos masuk dengan paksa, kita akan menghadapi terlalu banyak musuh."Fabio mengangguk. "Kita akan berpura-pura sebagai utusan dari salah satu faksi kriminal. Jika kita bisa meyakinkan mereka, kita bisa masuk lebih dalam sebelum mereka menyadari siapa kita sebenarnya."Mereka mengenakan jubah hitam lusuh yang biasa dipakai oleh para penghubung dunia kriminal di Ashenfield. Fabio memastikan pedangnya tersembunyi di bawah kain, sementara Rava menyelipkan belatinya di pergelangan tangan. Mereka berjalan ke gerbang utama dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Volume 2 Chapter 12: Akhir Konflik Ashenfield

Kabut pagi menyelimuti Ashenfield, membawa kesan tenang yang menipu. Meskipun pertempuran melawan Nyxaroth telah berakhir, perlawanan terhadap pasukan Thalos masih terasa di udara. Fabio menatap jalanan kota dari jendela penginapan mereka, matanya menyapu pemandangan rakyat yang masih enggan menerima kehadiran kerajaan. Bagi sebagian orang, Thalos tetaplah penjajah, bukan penyelamat. Sebuah opini yang terus dipupuk oleh mereka yang ingin mempertahankan kendali atas kota ini. Beberapa pemimpin lokal telah muncul—ada yang menerima kenyataan bahwa Thalos kini adalah sekutu mereka, ada yang ingin mempertahankan kemerdekaan penuh Ashenfield, dan ada yang masih setia kepada bangsawan korup yang bersembunyi di bayang-bayang. Fabio, Thalysa, dan pasukan Thalos tak tinggal diam. Informasi yang mereka peroleh menunjukkan bahwa sisa bangsawan korup yang masih bersembunyi terus berupaya untuk merebut kembali kendali mereka. Mereka menggerakkan jaringan kriminal lama, menyebarkan propaganda di an
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Catatan Pengumuman

Halo, para pembaca setia!Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan kalian terhadap Zero: Forgotten Lost. Perjalanan Fabio masih panjang, dan untuk memastikan cerita terus berkembang dengan kualitas terbaik, kami akan mengambil jeda beberapa hari sebelum melanjutkan ke Volume baru!Mohon bersabar, karena petualangan berikutnya akan semakin kelam, penuh misteri, dan pastinya lebih menegangkan. Jangan lupa untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru!Terima kasih atas kesabaran dan antusiasme kalian! Sampai jumpa di Volume selanjutnya!- Zeetsensei
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Volume 3 Chapter 0: Melanjutkan Perjalanan

Matahari baru saja merangkak naik di cakrawala ketika Fabio dan Thalysa meninggalkan Ashenfield. Kereta kuda yang mereka tumpangi berderak melewati jalan berbatu yang mengarah ke perbatasan. Udara masih mengandung sisa kehangatan dari perapian yang semalam menyala di dalam kota, seakan menggambarkan bara perlawanan yang masih tersisa di hati rakyatnya. Meskipun konflik telah berakhir, Ashenfield masih harus membangun kembali.Thalysa, dengan semangat khasnya, duduk dengan santai sambil mengamati pemandangan. "Akhirnya, kita bisa meninggalkan kota itu. Aku butuh udara segar. Kau tahu, Fabio, perjalanan ini bisa menjadi petualangan yang menyenangkan jika kau tidak terus-menerus cemberut seperti itu."Fabio, seperti biasa, tidak menanggapi. Ia hanya menatap keluar jendela, matanya mengamati bentangan tanah luas yang mulai berganti dari reruntuhan kota menuju ladang hijau yang tak tersentuh perang. Tidak ada lagi jalanan yang penuh debu dan bangunan yang hangus terbakar. Dunia di luar Ash
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Volume 3 Chapter 1: Saint Kerajaan

Perjalanan itu lebih sunyi dari yang ia kira.Kuda yang mereka tumpangi berjalan pelan di jalan tanah yang berliku, debu tipis terangkat di udara setiap kali tapal besi menghantam permukaan yang kering. Di sepanjang perjalanan, Thalysa membisu, matanya menatap ke depan, tetapi pikirannya tertinggal di desa yang baru saja mereka tinggalkan.Ia bisa masih mengingat suara tangisan pemuda itu, suaranya penuh luka, penuh kebencian yang ia lemparkan kepadanya."Kau seharusnya bisa menyelamatkannya! Kau seorang Saint! Bukankah itu yang kalian lakukan?!"Sihir penyembuhan Thalysa telah bekerja, tetapi ada batasan yang bahkan sihir tidak bisa lewati. Tubuh manusia bukanlah sesuatu yang bisa diperbaiki dengan mudah seperti tanah yang retak atau besi yang patah. Jika sesuatu telah melewati batasnya, tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain menerima bahwa kematian adalah akhir yang pasti. Namun, pemuda itu tidak peduli pada penjelasan apa pun. Dalam kesedihannya, ia mencari seseorang untuk disal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Volume 3 Chapter 2: Kemakmuran Kerajaan Valtor

Matahari mulai condong ke barat saat Fabio dan Thalysa akhirnya tiba di kota kecil di luar perbatasan Kerajaan Valtor. Udara terasa lebih sejuk dibandingkan perjalanan mereka sebelumnya, dan tidak ada tanda-tanda kehancuran atau ketegangan seperti yang mereka lihat di Ashenfield. Jalanan kota ini tersusun rapi, dengan bangunan-bangunan yang berdiri kokoh, pertanda bahwa wilayah ini jauh dari kemiskinan ataupun peperangan. Tidak ada rumah reyot, tidak ada jalan berlubang, dan lebih mengejutkan lagi, tidak ada seorang pun pengemis di sudut-sudut jalan.Thalysa yang biasanya tidak mudah terkejut, mendapati dirinya sedikit terdiam saat mereka melangkah melewati gerbang kota. Ia melihat sesuatu yang jarang ada di daerah-daerah di luar ibu kota—bagian informasi. Sebuah bangunan kecil dengan papan kayu yang tertulis jelas "Pusat Informasi Kota," berdiri megah di dekat alun-alun utama. Beberapa penduduk setempat tampak berdiskusi dengan para petugas di sana, mengajukan berbagai pertanyaan."Un
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Volume 3 Chapter 3: Kencan?

Matahari bersinar lembut di atas kota perbatasan yang ramai, menandakan hari yang cerah dan hangat. Udara di sini berbeda dari kota-kota yang pernah mereka lewati sebelumnya—lebih bersih, lebih segar, dan penuh dengan aroma roti panggang yang baru keluar dari oven, serta rempah-rempah yang bercampur dengan angin sepoi-sepoi.Fabio dan Thalysa berjalan di sepanjang jalan berbatu yang tertata rapi, melewati pedagang yang sibuk menawarkan barang dagangan mereka. Thalysa tampak lebih santai dari biasanya, sementara Fabio tetap dengan ekspresi dinginnya yang khas."Untung cuacanya cerah, ya," kata Thalysa dengan nada riang, menikmati sinar matahari yang menghangatkan kulitnya.Fabio melirik ke arahnya sebentar sebelum kembali memandang ke depan. “Hmmm,” gumamnya singkat, seolah mengakui pernyataan Thalysa tanpa memberikan pendapat lebih jauh.Thalysa membawa keranjang rotan kecil yang nanti akan digunakan untuk berbelanja beberapa kebutuhan mereka. Fabio, yang menyadari beban itu, melirikn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Volume 3 Chapter 4: Kaito Akio V

Pagi itu, matahari belum sepenuhnya naik ketika Fabio dan Thalysa meninggalkan penginapan mereka. Jalanan kota yang kemarin terasa ramai, kini masih dalam keadaan setengah terjaga—para pedagang baru saja mulai membuka lapak, para pekerja berjalan lambat menuju tempat mereka bekerja, dan angin pagi membawa udara sejuk yang kontras dengan panasnya siang nanti. Fabio menyesuaikan sabuk pedangnya, memastikan perlengkapannya tetap rapi sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke tempat di mana mereka akan bertemu dengan Kaito Akio V.“Dimana kita akan bertemu?” Fabio bertanya tanpa basa-basi.Thalysa, yang berjalan di sampingnya, menjawab dengan nada santai, “Di suatu mansion yang juga dijadikan sebagai gedung kedutaan Thalos di Valtor.”Fabio mengangguk, menerima jawaban itu tanpa banyak bertanya. Namun, setelah beberapa saat, ia menoleh kembali ke arah Thalysa. “Ngomong-ngomong, dimana mansionnya?”Thalysa melirik ke depan, lalu mengangkat tangannya untuk menunjuk ke arah ujung jalan. “Suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status