Setelah beberapa jam berlalu, segelas frozen martini telah habis. Wahyu merasa lega untuk menghabiskan malam minggu bersama Anara. Dia menoleh dan melihat ke arah jam tangan, tak terasa jika waktu sudah berubah.Jarum jam di pergelangan tangannya menunjukkan sembilan malam. Wahyu menoleh kepada Anara, dan menyadari bahwa sekretaris pribadinya masih duduk tegak di samping.“Apa kamu mau pulang sekarang?” tanya Wahyu.Anara menoleh kepada Wahyu. Pandangan matanya masih jernih menunjukkan bahwa dia saat ini masih belum mengantuk. Anara melebarkan senyum di bibirnya.“Saya sih belum mengantuk, Pak. Belum terlalu ingin pulang. Tapi jika Bapak ingin mengantarkan saya pulang saat ini, maka saya tidak keberatan,” kata Anara.“Kalau begitu, lebih baik aku antar kamu pulang sekarang. Hari akan semakin larut, aku takut jika kamu sampai di rumah terlalu malam,” kata Wahyu.“Baik, Pak,” kata Anara, dia memberikan balasan untuk pemimpin mudanya.Ketika Wahyu berdiri, Anara ikut berdiri. Wahyu berja
Last Updated : 2025-02-06 Read more