Home / Urban / 30 Hari Menggapai Cinta / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of 30 Hari Menggapai Cinta: Chapter 31 - Chapter 40

45 Chapters

Rencana Wahyu

April yang saat itu mendengar perkataan Wahyu langsung mengatupkan bibir. Perempuan itu tidak menyangka jika Wahyu berencana untuk membawa dirinya ke hadapan keluarga inti.Meskipun merasa belum siap, tetapi April mencoba untuk tidak mengutarakan. Bibir April masih bungkam, tidak mengucap sepatah katapun. Bahkan di dalam dada, April merasakan debaran jantung yang cukup kuat.Bukannya tidak sadar, tetapi April cukup tahu bagaimana kondisi antara dia dengan keluarga Wahyu. Keluarga inti pria di depannya benar-benar menolak untuk menyetujui hubungan di antara mereka berdua.April mengerutkan kening, dia tidak menyangka jika Wahyu kekasihnya akan mengajak untuk bertemu dengan keluarga. Tentu saja ini membuat April heran dengan keputusan Wahyu yang dia rasa janggal.“Kamu ingin membawaku ke hadapan keluargamu?” tanya April.Seketika Wahyu menunjukkan anggukan kecil setelah mendapat pertanyaan dari April. Senyum di bibir Wahyu merekah, seolah menunjukkan keyakinan dalam benak.Tetapi berbed
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Momen bersama Bapak

Di bawah langit biru yang masih cerah, pandangan April sayu. Tatapan matanya tertuju kepada nisan yang bertuliskan nama ibu. Meskipun demikian, April mencoba untuk tegar. Dia menahan air mata agar tidak terjatuh dari kedua matanya.April mengusap nisan ibu sebelum dia beranjak pergi. Setelah merasa sedikit lega, perempuan itu akhirnya berdiri dan mulai berjalan meninggalkan pemakaman.Masih dengan berjalan kaki, April memutuskan untuk langsung pulang ke toko kain. Tetapi di pertengahan dia di jalan pulang, April melihat kedai yang menjajakan aneka kue ringan.April memutuskan untuk mampir sebentar di sana. Kedai tersebut sedang dikunjungi oleh beberapa pengunjung, meski tidak seberapa ramai.Setelah memasuki kedai, April dapat melihat kue ringan kesukaan bapak. April mengambil dua putu ayu dan tiga tusuk bola aci. April lekas membayarnya ke pemilik kedai, dan mendapatkan kembalian untuk kue ringan yang dibeli.Tak ada lagi yang ingin diambil, akhirnya April berencana untuk lekas menin
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Kedatangan Wahyu Menjemput April

Bapak mengangguk-angguk pelan. Rasanya nyaman sekali seolah tidak ada momen istimewa yang bisa dihabiskan bersama selain dengan puteri semata wayang.Bapak menoleh kepada April, menyadari bahwa anak perempuannya masih mengingat peristiwa dua puluh tahun yang lalu. Seakan-akan tersentuh bahwa April sudah tumbuh sebesar ini menjadi perempuan yang sudah dewasa, tanpa didampingi sang ibu.“Ya, bapak bersyukur kamu bisa tumbuh dengan baik. Setelah kematian ibu, bapak terasa harus kuat berjuang sendiri membesarkan kamu,” kata bapak.Bibir April tertutup rapat, tidak ada niat baginya untuk membalas ucapan bapak. Tetapi satu yang perlu diingat bahwa kue ringan yang mereka makan bersama sudah habis.“Aku akan ke dapur sebentar, bapak. Kubuatkan minuman hangat untuk bapak,” kata April.“Boleh-boleh saja. Bapak tidak keberatan kamu buatkan teh hangat itu,” kata bapak, membalas ringan ucapan April.Setelahnya, April berdiri dan beranjak menuju ke dapur yang ada di bagian belakang toko kain. Sesam
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Sebelum Bertemu Keluarga Wahyu

Seketika sampai di dalam kamar, April lekas melangkah menuju lemari pakaian. Sebelum membukanya, April berdiri mematung. Dia menarik napas dan mengembuskannya perlahan.April mencoba untuk mengumpulkan keberanian di dalam diri. Selain itu, dia juga berusaha untuk menenangkan diri. Sama sekali tidak pernah dia sangka bahwa Wahyu serius untuk mengajaknya bertemu dengan keluarga.Tidak bisa dibayangkan olehnya jika nanti sampai bertemu dengan keluarga Wahyu. April sudah bergidik untuk saat ini. Belum saja nyalinya besar, dia sudah membayangkan wajah Yanuar jika bertemu dirinya nanti.April menggeleng kuat-kuat untuk menepis pikiran buruknya yang sudah terlanjur ke mana-mana. Tanpa dia ingin, akhirnya April memutuskan untuk mengarahkan pandangannya ke lemari pakaian yang belum dia buka.“Baiklah, kita coba untuk saat ini. Mulai dari detik ini, aku harus bisa meyakinkan mereka bahwa aku layak untuk menjadi kekasih Wahyu,” kata April.Napasnya sesak menjadi tidak beraturan ketika April beru
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Di Hadapan Pihak Keluarga

Wahyu tidak memberi balasan untuk ucapan yang baru saja April katakan. Tetapi pandangan matanya tidak juga tertuju kepada kekasih yang saat ini sedang menenangkan diri.“Sepertinya aku akan mencoba untuk menerima diriku jika nanti keluargamu tidak menerimaku,” kata April, menyambung ucapannya.Imbuhan kata dari April seolah tidak membuat hati Wahyu tersentuh. Wajahnya masih terlihat tegas, pandangannya masih terkesan kaku. Wahyu seperti enggan untuk menoleh sedikit saja kepada April.“Tenangkan dirimu dulu saja. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja,” kata Wahyu.Balasan kata yang terdengar sederhana, sangat singkat jika dihitung dari perasaan cemas yang dirasakan April. Tetapi apa boleh buat, hanya itu saja yang keluar dari bibir Wahyu.“Setenang apapun aku, jika itu berkaitan dengan hubungan asmara yang kita jalani, aku akan tetap bereaksi,” kata April, mengungkapkan perasaan keberatan yang dia rasakan.“Sudahlah, jangan terlalu serius begitu. Kamu bisa santai,” kata Wahyu.Setelah
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

Negosiasi Hubungan

Belum sampai April meredakan kegugupan dalam hatinya, dia sudah melihat bahwa Yanuar menunjukkan wajah masam. Cenderung tidak menyukai jawaban yang dikatakan oleh April.“Benarkah demikian? Apa kamu sudah siap dengan konsekuensi yang akan kamu ambil jika meneruskan hubungan kalian berdua,” kata Yanuar.Bukan main-main tatapan mata Yanuar kepada April. Seakan-akan tegas menunjukkan ada rasa tidak suka dalam ucapan yang dikatakan oleh April.Sedari awal, Yanuar memang tidak menyetujui hubungan asmara yang dijalani April dengan Wahyu. Karena itulah, orang yang paling pertama menentang jalinan kasih antara putra sulungnya dengan April adalah Yanuar.Yanuar masih memandang kepada April. Perempuan yang duduk di sebelah Wahyu itu seakan-akan menegarkan diri untuk memandang kepada Yanuar, ibu kandung Wahyu.“Kalau kamu sudah siap, sebaiknya kamu lanjutkan pilihanmu itu. Tetapi aku akan berikan kesempatan bagimu untuk berpikir ulang,” kata Yanuar, menyambung kalimatnya.“Aku yakin aku bisa mem
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

Akhirnya Disetujui

Begitu mendengar perkataan Yanuar, April tertegun. Wajahnya menjadi tegang, tak lebih karena ada hal yang membuatnya menjadi was-was. Yanuar berkata demikian bukan untuk menakuti April terhadap hubungan asmara yang mereka jalani.Tetapi Yanuar bilang demikian agar April dan Wahyu bersiap diri untuk menanggung risiko demi mempertahankan hubungan mereka.Yanuar menyadari tidak ada sahutan dari April maupun Wahyu. Karenanya, dia segera mengalihkan pandangannya kepada April.Perempuan itu terlihat pucat saat ini. Pandangan matanya terlihat tidak lagi sesegar sebelumnya. Mungkin saja, Yanuar menebak bahwa April takut terhadap ucapannya.“Kamu jangan salah paham dengan apa yang kukatakan. Terutama kamu, perempuan yang menjadi pasangan dari Wahyu. Aku bilang begitu agar kalian siap dengan apapun yang akan terjadi nanti,” kata Yanuar, menjelaskan maksud perkataannya.Yanuar berhenti berkata. Tidak lagi mencoba untuk menyambung kalimat yang akan keluar di bibir. Yanuar masih mengarahkan pandan
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

Bahagia Bersama

Setelah mendengar ucapan papa, Wahyu terlihat begitu lega. Terasa membahagiakan baginya untuk mendengar bahwa hubungannya dengan April disetujui kedua orang tuanya.Izin dari papa dan mama-lah yang diinginkan Wahyu dari dulu. Tiada perasaan yang tak bahagia begitu Wahyu mendapatkan apa yang dia inginkan sejak lama. Sekarang hatinya menjadi lebih ringan.Senyuman jelas tampak di raut muka pria muda itu. Sorot matanya berbinar cerah seperti pancaran kegembiraan yang terasa di dalam hati.“Papa mengizinkan agar aku memacari April, Pa?” tanya Wahyu.“Ya, kalian boleh memiliki ikatan secara resmi bersama. Asalkan tidak meninggalkan kewajibanmu sebagai seorang pimpinan di perusahaan kita,” kata Yuarta.“Aku senang sekali mendengarnya. Tidak menyangka jika papa akhirnya memberikan izin untuk kami berdua,” kata Wahyu.Yanuar melihat putra sulungnya tersenyum senang. Kebahagiaan yang terlihat di wajahnya seolah tidak bisa dibendung maupun ditahan lagi. Wahyu memang cukup gembira saat ini.“Ber
last updateLast Updated : 2025-04-07
Read more

Merayakan Kebahagiaan Berdua

Setelah mendengar ucapan Yanuar, April tidak lagi memberi balasan. Bibir merah mudanya itu tertutup rapat, seakan-akan tidak ingin bicara lagi.Tetapi meskipun begitu, pandangan April tertuju kepada ibu kandung Wahyu. Perempuan yang sudah menginjak sekitar usia lima puluhan itu rupanya terlihat tidak nyaman.April mengerti kegundahan yang dirasakan oleh Yanuar, karenanya dia tidak ingin banyak bicara lagi sekarang. Lebih baik April mengarahkan perhatian kepada aneka kue ringan yang ada di atas meja tamu.“Bagaimana mungkin pemilik toko kain itu menyetujui hubungan kalian berdua? Bukankah dia mengerti bahwa antara kita telah menjadi rekan bisnis, rasanya janggal jika membolehkan anak-anak kita berpacaran,” kata Yanuar.Seketika April melebarkan senyuman. Terlihat sekali jika April tetap bersikap tenang meskipun Yanuar menunjukkan rasa keheranan akan keputusan bapaknya.“Bapak tahu kalau aku dan Wahyu saling mencintai. Wahyu sendiri-lah yang meminta izin agar bisa menjadi pasanganku kep
last updateLast Updated : 2025-04-10
Read more

Keintiman yang Menenangkan

Begitu senang Wahyu mendengar ucapan April. Akhirnya kekasihnya itu mau menemaninya untuk pergi menuju restoran iglo. Bukan main girangnya karena Wahyu merasa ada wanita kesayangannya yang mau mendampinginya.Bibir Wahyu melengkungkan senyuman. Tiada terkira kebahagiaannya kali ini. Selain restu yang akhirnya mereka dapatkan, dia juga berhasil mempertahankan hubungan mesra dengan April.Wanita yang sudah membuat Wahyu jatuh cinta. Belum pernah laki-laki muda itu merasakan cinta seindah ini, tentu April telah membawa kebahagiaan sendiri di hati Wahyu.Setelah memandang pada binar mata April yang terlihat begitu jernih, Wahyu melenyapkan senyuman. Wahyu tidak lagi mengarahkan pandangan kepada April, melainkan beralih pandang kepada papa dan mama.“Kalau kalian mau merayakannya sekarang, sebaiknya segera pergi. Terlalu lama, akan semakin larut malam,” kata Yanuar, coba memberikan saran.“Itulah yang ingin aku katakan pada kalian. Aku dan kekasihku ingin pamit sebentar dari sini. Kami aka
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status