Cewek supel, ramah, polos, pintar, baik. Itu sederet sifat sempurna yang Aya bangun selama ini. Sifat yang selama ini diketahui teman-temannya. Sifat yang ia tunjukkan demi menutupi sisi lain hidup Aya. Tawa yang menutupi kantong mata karena kelelahan parttime, senyum yang menutupi air mata yang Aya tumpahkan tiap malam karena kangen dengan almarhum Papa, sampai tubuh ceking yang terus ia paksa untuk kerja ini-itu demi menutupi utang keluarga.Aya tidak pernah menyalahan siapa pun untuk hidup yang ia jalani sekarang. Menjadi bagian hidup Ibu dan Adel yang awalnya orang asing baginya. Jadi penjual roti di sekolah sampai jadi pengajar les, semuanya dia lakoni. Dan walaupun sebenarnya Aya nggak suka, dia nggak protes ketika akhirnya terpaksa menjadi penyanyi di bar. Hanya menyanyi. Asalkan nggak ada yang tahu, asalkan Ibu, Adel dan teman-temannya nggak tahu, itu nggak masalah buatnya. Sungguh!Ah, mungkin ada satu lagi. Satu orang lagi yan
Last Updated : 2025-01-17 Read more