“Kenapa? Ada yang salah sama wajahku ya?” tanya Aya polos begitu sadar kalau cowok di depannya menatapnya lama. Adit bahkan nggak bereaksi saat Aya mengulurkan gula-gula kapas padanya.Hembusan napas Adit keluar. “Jangan ngomong kayak gitu ke gue. Terserah lo mau ngomong ke siapapun, tapi jangan ke gue!!”“Why?” “Karena lo nggak tahu, di mana titik ketika kata-kata lo membuat gue….” Adit melengos. Nyebelin banget sih nih anak.“Membuat kamu….?” Bisa menatap lo lebih dari seorang temen.“Udahlah!! Lupain!!!” Adit menyambar gula-gula dari tangan Aya. Dihela napasnya dalam-dalam. Gue positif gilaaa! “Nyobain Kora-kora yuk! Let’s break our adrenalin!”Aya tersenyum sumringah. “Serius?!!”Apa ya…Adit juga nggak tahu kenapa dia punya ide untuk jalan-jalan—jalan-jalan dalam arti yang sebenarnya—sebagai bentuk permintaan maafnya kemarin. Dia nggak minat sebenarnya, apalagi cuma berdua dengan Aya. Salah-salah dikira mereka lagi pacaran pula. Tapi ide jalan-jalan itu lebih baik ketimbang cu
Last Updated : 2025-02-06 Read more