Usai dinas selama tiga bulan, aku membawa suplemen dari luar negeri untuk ibu mertuaku. Saat ini, perut ibu mertua sudah makin besar. Kali ini, aku pulang dengan membawa kabar gembira.Aku mau bercerai."Cerai?" Suamiku berkata dengan panik, "Kenapa, Sayang?" Suamiku tampak tidak tenang. "Apa ada perkataanku yang menyinggungmu?""Hah?" Aku pura-pura bodoh. "Apa maksudmu?" Suamiku bertanya, "Kenapa kamu minta cerai?""Dasar bodoh, kita cerai, lalu beli rumah," kataku."Apa?" Kali ini, suamiku terkejut dan bingung, tetapi juga merasa gembira."Apa kamu lupa kebijakan di negara kita? Ada pembatasan pembelian rumah," kataku."Benarkah?" tanya ibu mertuaku kepada Winda. Winda mengangguk.Ibu mertua berkata, "Kalau begitu, sebelum cerai, ganti nama kepemilikan rumah ini menjadi nama Alan."Niat ibu mertua terlihat jelas. Meskipun rumah ini bobrok, masih bernilai uang.Rumah ini adalah warisan orang tuaku, tidak akan kuberikan kepadanya.Aku berkata, "Sebenarnya, aku berencana membelikan ruma
Terakhir Diperbarui : 2024-12-11 Baca selengkapnya