Home / All / Perempuan dan Kuasanya / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Perempuan dan Kuasanya: Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Bab 11

Sandi mengirimkan pesan memohon ampun padaku saat hari sudah malam.Dia memohon agar aku mau mengembalikan uang 1,2 miliar itu padanya. Karena ibu mertuaku terkena serangan jantung.Sekarang dia sedang dirawat di rumah sakit.Usai membaca pesan tersebut, aku langsung menghapusnya dan memblokir nomor Sandi.Sandi lalu mencoba menghubungiku menggunakan ponsel kerabatnya yang lain.Suaranya di seberang telepon terdengar memelas.Dia menangis keras."Lina, kenapa kamu setega ini?""Asal kamu tahu, aku punya banyak cara yang bisa membuatmu menyerah!"Kemudian telepon pun terputus.Aku tahu apa maksud ucapan Sandi barusan.Dia mau mengunggah ulang videoku yang dia rekam secara diam-diam ke website itu lagi.Supaya aku kembali tersudutkan seperti di kehidupanku yang sebelumnya.Aku awalnya berencana menyudutkan Sandi menggunakan opini masyarakat.Agar dia merasakan siksaan seperti yang kurasakan di kehidupanku sebelumnya. Tersiksa dan putus asa karena kekerasan siber serta caci maki masyaraka
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 12

Seperti yang sudah kuduga. Tiga hari kemudian ....Videoku kembali tersebar secara daring.Sama seperti di kehidupanku yang sebelumnya. Informasi pribadiku juga ikut tersebar.Nomor telepon dan alamat rumahku juga tersebar.Tapi di kehidupanku sekarang, aku sudah tidak selemah dulu.Aku pasti akan menuntut semua orang yang sudah menindas dan menghinaku.Karena tindakan Sandi ini.Polisi segera melacak informasi dari video yang dipublikasikan Sandi.Mereka menyusup ke dalam jaringan orang-orang itu.Kemudian mengumpulkan cukup banyak bukti.Ternyata jaringan orang-orang itu sudah tersusun rapi.Para penjahat itu akhirnya berhasil diringkus sekaligus.Polisi memberitahuku.Kalau mereka menemukan bahwa bukan hanya aku yang jadi korban.Sindikat ini ternyata jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.Ada video gadis kecil yang baru berusia tiga hingga lima tahun, serta siswa yang masih belasan tahun.Bahkan nenek-nenek berusia tujuh puluh sampai delapan puluh tahun.Para penjahat ini ....
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 13

Agen properti menghubungiku dan bilang kalau ada yang tertarik dengan rumahku.Dan memintaku datang untuk tanda tangan kontrak.Aku pun mengiyakan dengan senang hati.Begitu rumahku sudah terjual, aku akan meninggalkan kota ini selamanya.Aku bergegas menuju ke kantor agen properti sambil bersenandung.Aku terkejut saat melihat siapa yang akan membeli rumahku.Ternyata, orang itu adalah Sandi yang kabur.Wajahnya sudah penuh jambang, tatapan matanya semerah darah.Aku pun segera berbalik dan hendak pergi begitu melihatnya.Tapi Sandi benar-benar seperti hewan liar yang sedang marah. Dia berlari ke arahku sambil memegang sebilah pisau."Lina, ini semua gara-gara kamu!""Ibuku sudah mati.""Aku juga dipenjara karenamu. Nggak akan kubiarkan kamu hidup tenang!"Agen properti yang melihat situasi jadi memburuk pun segera menelepon polisi.Aku juga segera menghindari serangan Sandi.Tapi pria itu tiba-tiba mengubah arah pisaunya.Pisau itu pun berhasil melukai lenganku.Darah mengalir keluar
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 14

Ayahku lalu terlihat berjalan masuk dari luar.Dia membawa kantong berisi buah durian.Dia bergegas menghampiriku begitu melihatku sudah siuman.Dia lalu menepuk lembut keningku, "Dasar kamu ini! Kenapa nggak mengabari Ayah dan Ibu kalau ada masalah sebesar ini?""Kamu ini bisanya membuat orang cemas saja!"Ibuku mengusap air mataku sambil melirik tidak suka pada ayah, kemudian mengomelinya, "Anakku baru bangun, kamu jangan malah memarahinya."Mata ayahku terlihat sedikit memerah, dan dia buru-buru balik badan.Dia mengusap wajahnya sambil berbalik, lalu meletakkan durian tadi di atas meja."Aku juga kasihan padanya. Kalau saja aku tahu Sandi itu seberengsek ini.""Aku pasti nggak akan merestui pernikahan mereka meskipun Lina akan membenciku!"Aku mengulurkan tangan untuk meraih lengan ayahku, "Ayah, sudahlah. Semuanya sudah berakhir sekarang.""Sandi sudah mati, semuanya sudah berakhir. Setelah ini hari-hari yang lebih cerah akan datang."Ayahku terlihat menaikkan alisnya.Lalu mengup
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 15

Setelah lukaku pulih.Aku memindahtangankan rumahku kepada agen properti sepenuhnya agar diurus.Sementara aku dan Renita kembali ke kampung halaman bersama ayah dan ibuku untuk menjalani hidup baru.Berita tentangku menjadi sorotan di media.Mereka bilang bahwa aku adalah orang pertama yang berani melawan ketidakadilan.Mengungkap kejahatan meskipun sempat mendapatkan cibiran masyarakat.Mereka menyebutku pahlawan.Tapi, satu hal yang ingin kukatakan pada mereka adalah.Bukan hanya aku.Mereka yang berani melawan kejahatan dan mengabaikan tanggapan miring orang-orang demi menegakkan keadilan.Juga merupakan seorang pahlawan.Kaum perempuan bukan lagi kaum lemah.Akan selalu ada yang berani maju untuk melakukan perlawanan.Dan kekuatan mereka jauh lebih besar daripada yang kamu bayangkan.Kami, kaum perempuan. Tidak akan membiarkan apa yang sudah kami perjuangkan, berubah menjadi bumerang bagi kami ataupun generasi berikutnya.
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status