All Chapters of Pahitnya Cinta: Mengandung Benih CEO Dingin: Chapter 51 - Chapter 60

113 Chapters

Chapter 51

“Baiklah, aku duluan.” Karena tidak ingin berdebat terlalu lama, Marcell akhirnya mengalah dan mulai angkat suara untuk menjawab pertanyaan Mervyn. “Paman, sebenarnya kamu baru saja mengajukan pertanyaan retoris. Dari pertanyaan Paman, jawabannya tentu saja; pernah.”Marcell lalu menambahkan, “Memangnya siapa anak yang tidak merasa sedih jika hidup tanpa figur seorang ayah? Tapi, beruntungnya, aku dan Michelle mempunyai ibu yang luar biasa hebat dan kuat seperti Mami, sehingga dengan ada ataupun tanpa adanya sosok ayah, itu bukan lagi menjadi masalah bagi kami.”Mervyn hanya diam sambil mendengarkan dengan serius.“Paman lihat sendiri, ‘kan? Kami tumbuh besar, sehat dan kuat. Kami juga selalu bahagia bersama Mami,” pungkas Marcell, seolah menegaskan bahwa kehilangan seorang ayah sejak masih di dalam kandungan, bukanlah hal yang perlu disesali dalam hidup.Mervyn mengangguk paham. “Itu bagus!” ucapnya seraya tersenyum getir, membayangkan sebesar apa perjuangan Mireya hingga mampu mendi
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Chapter 52

Pertanyaan itu membuat Mervyn terkejut. Dia mengernyitkan dahi, merasakan kekakuan yang mencekam.Meskipun secara biologis Mervyn memang ayah kandung Marcell dan Michelle, tetapi hubungan antara dia dan Mireya tidak cukup kuat untuk menjustifikasi hal seperti itu.Tidak ada status pernikahan antara Mervyn dan Mireya. Jadi, jika mereka berada dalam satu rumah meskipun hanya semalam saja, itu pasti akan menimbulkan tanda tanya besar bagi warga sekitar.Mervyn tidak ingin hal seperti itu terjadi dan mengganggu kenyamanan yang selama ini telah Mireya bangun bertahun-tahun di rumahnya.Mervyn merasa sedikit canggung, tidak tahu bagaimana seharusnya menjawab pertanyaan yang sekilas tampak sederhana bagi anak-anak, tetapi sebenarnya penuh dengan lapisan perasaan dan situasi yang rumit.“Uhm ... anak-anak?” Mervyn bicara dengan suara lembut dan berpikir, “Meskipun Papi adalah ayah kandung kalian, tapi ... Papi dan Mami tidak memiliki hubungan yang sah. Jadi, ada batasan antara Papi dan Mami y
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Chapter 53

Julian berdiri di depan pintu, matanya terfokus pada Mireya yang baru saja membukakan pintu.Senyum tipis di wajah Julian langsung memudar saat dia melihat pria yang berdiri di samping Mireya.“Mervyn ...?”Julian mengerutkan dahi. Tiba-tiba, kenangan beberapa waktu lalu langsung berputar memenuhi kepala.Saat itu, di sudut lorong perusahaan, setelah menjalani rapat bisnis dengan perusahaan Mervyn, Julian tak sengaja melihat Mervyn berusaha membangun interaksi yang cukup serius dengan Mireya—seolah ada sesuatu yang lebih dari sebatas profesional kerja.Ada ketegangan di antara mereka, yang sempat membuat Julian curiga bahwa sebenarnya Mervyn adalah ayah kandung dari Marcell dan Michelle. Akan tetapi, saat itu Mireya sama sekali tidak menjawab keraguannya.Kini, dengan berdirinya Mervyn di sini, Julian semakin yakin dengan kecurigaan yang dia pendam.Di sisi lain, Mervyn juga merasakan sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan.Masih segar dalam ingatan Mervyn, ketika Rayyan menginformasika
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Chapter 54

Kehadiran Lisa dan Sarah di dalam ruang tamu apartemennya, membuat Mervyn cukup terkejut dan bingung.Kenapa mereka tiba-tiba ada di ruang tamu apartemennya tanpa memberi kabar terlebih dahulu?“Ada beberapa hal yang ingin Ibu tanyakan padamu, Mervyn,” ucap Sarah seraya mengelus punggung Lisa—seolah sedang berusaha menenangkannya.Saat dia menatap Lisa dan memperhatikannya lebih serius, Mervyn baru menyadari kalau gadis itu terlihat seperti sedang menangis.Mervyn kembali melirik ke arah ibunya, lalu bertanya dengan suara dingin, “Apa?”“Ibu sudah mendengar semua cerita dari Lisa, tentang wanita yang tidak sengaja bertemu dengan kamu di mall,” ujar Sarah, terlihat menahan amarah. “Sekarang katakan dengan jujur, siapa wanita itu?!” desaknya, tidak ingin mendengar penyangkalan apa pun.Mervyn hanya sedikit mengerutkan kening saat mendengar itu. Namun, tak ada sedikit pun ekspresi takut di wajahnya. Dia hanya memandang Sarah dan Lisa dengan wajah dingin.“Apa urusannya dengan kalian kala
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Chapter 55

Sarah tercengang mendengar informasi yang diberikan oleh Lisa. “Maksud kamu apa? Bagaimana bisa Mervyn memiliki anak dengan wanita yang ... bahkan, Tante saja baru tahu kalau mereka pernah saling terikat di masa lalu,” ujarnya. “Kalau kamu tidak bercerita, sampai sekarang mungkin Tante tidak akan pernah tahu siapa itu Mireya.”Lisa menepis sejenak air mata yang bergumul di pelupuk mata. Tangannya mengeluarkan amplop putih dari dalam tas dan menunjukkannya pada Sarah. “Tante bisa lihat sendiri buktinya,” ucapnya dengan suara bergetar. “Pada awalnya, aku juga tidak menyangka, tetapi begitulah kenyataannya.”Sarah mengambil amplop tersebut dengan tangan gemetar. Dia langsung membukanya bersama emosi yang bercampur aduk di rongga dada.Wanita itu mengeluarkan isi di dalam amplop yang menampilkan foto ketika Mervyn sedang berada di rumah sakit bersama kedua anak kembarnya.Mervyn berjalan di lorong sambil menggendong Marcell yang tertidur di bahunya, sementara Michelle berjalan bergandenga
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Chapter 56

“Maaf ...” ucap Mervyn seraya mengalihkan tatapan dari tubuh indah Mireya yang berlekuk sempurna.“Aku sudah tidak melihatnya lagi,” sambung pria itu dengan nada gugup yang berusaha dia sembunyikan.Usai memastikan kalau Mervyn benar-benar sudah menjaga pandangan, tanpa banyak basa-basi, Mireya pun bergegas meninggalkan lokasi menuju ke kamar pribadinya.“Kenapa dia bisa ada di sana? Seharusnya dia tidak boleh masuk ke rumah orang sembarangan!” gumam Mireya sambil mengetuk-ngetuk keningnya sendiri.Dia merasa sangat malu, bodoh sekaligus marah sekarang.“Walaupun dia adalah ayah dari kedua anakku, tapi bukan berarti dia bisa bertindak semaunya di sini. Apa dia pikir rumah ini adalah miliknya?!”Mireya mengunci diri di dalam kamar dan bersandar di belakang pintu. Satu tangannya menyentuh dada, merasakan debar kencang yang tidak terkendali dari dasar jantungnya.Di sisi lain, Mervyn merasa tenggorokannya semakin kering setelah dia tak sengaja melihat Mireya dengan penampilan yang menuru
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Chapter 57

Mervyn terbungkam beberapa detik ketika Mireya menawarkannya kopi. Itu mungkin hanya tawaran biasa dan tak berarti apa-apa bagi orang lain, tetapi ... entah kenapa, sesuatu di balik rongga dada Mervyn seketika menjadi hangat saat mendengarnya.Ada getaran samar yang menggelitik perut seperti kupu-kupu, lalu perlahan naik dan menjalar hingga ke ulu hati.Padahal, sebagai nyonya rumah, wajar jika Mireya menawarkan kopi, ‘kan?Mencoba bersikap tenang, kali ini Mervyn memandang Mireya seraya mengangguk kecil. “Boleh,” ujarnya.Mireya berjalan menuju pantry, mengambil panci kecil, disi dengan sedikit air dan merebusnya di atas kompor yang telah dinyalakan.Sambil menunggu air matang, Mireya menyibukkan diri dengan menyiapkan bubuk kopi, gula dan cangkir.“Kamu suka kopi yang manis atau dengan sedikit gula?” tanya Mireya.“Sedikit gula, tapi dicampur dengan satu sendok krimer,” kata Mervyn.Mireya mengangguk paham. Setelah mencampurkan semua bahan ke dalam cangkir sesuai permintaan Mervyn,
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Chapter 58

Mireya terdiam sesaat, merasa pipinya memanas ketika Mervyn menatapnya dengan penuh perhatian, sambil mengajukan satu kalimat tanya yang cukup mengejutkan. Cemburu, katanya? Mervyn tampak tenang saat mengatakan itu, tapi bagi Mireya, pertanyaan itu berhasil menyentuh ruang tersembunyi dalam hatinya. “Bukan begitu,” jawab Mireya buru-buru, berusaha menenangkan diri. “Aku hanya khawatir dia salah paham.” Meskipun nadanya terkesan biasa, tetapi jauh di lubuk hatinya, ada keraguan yang sulit diungkapkan. “Aku pikir, kamu sepertinya sudah punya hubungan khusus dengan dia,” lanjut wanita itu dengan suara serak yang mencerminkan kebingungan. Mervyn mengernyit, lalu mencoba menjelaskan, “Mireya, jangan berpikir terlalu jauh. Itu tidak seperti yang kamu pikirkan.” Ucapan Mervyn masih belum cukup untuk menenangkan hati Mireya yang mulai terombang-ambing. Bagaimana kalau Mervyn sedang berbohong dan sebenarnya memang sudah memiliki pasangan? Mungkin wanita itu adalah bagian dari hi
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Chapter 59

“Ya, saya sendiri,” jawab Mireya dengan wajah bingung dan penasaran, kenapa wanita asing di hadapannya bisa tahu nama lengkapnya? “Maaf, Anda siapa, ya? Dan ada perlu apa?”Sungguh, Mireya sama sekali tidak mengenal siapa wanita itu. Bahkan seingatnya, sejak memutuskan pindah kota, dia juga tidak pernah terlibat masalah dengan siapa pun di sini.Wanita itu menatap lurus-lurus wajah Mireya, lalu mengatakan, “Aku Sarah, ibu kandung Mervyn ....”Mireya lantas membulatkan mata. Kaget. Ada urusan apa ibu kandung Mervyn menemuinya sepagi ini? Apa mungkin Mervyn telah menceritakan tentang Marcell dan Michelle kepada wanita di hadapannya sekarang?“Halo! Salam kenal,” ucap Mireya dengan membungkukkan sedikit badannya. “Ayo masuk dulu!” ajaknya.Sarah tidak menjawab, tetapi juga tidak menolak tawaran Mireya. Dia mengekor di belakang dengan langkah angkuh dan penuh percaya diri.Sesampainya di ruang tamu, Mireya menyuruh Sarah duduk dengan sopan.“Nyonya Sarah, minuman apa yang Anda suka? Saya
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Chapter 60

Mireya berdiri di ambang pintu kamar, tubuhnya gemetar, tak mampu menghalangi beberapa orang suruhan Sarah yang mulai menggeledah seisi rumahnya dengan kasar.Dalam beberapa detik, mereka berhasil menemukan Marcell dan Michelle yang tengah bersembunyi di sudut kamar.Anak-anak itu tampak ketakutan, dengan mata yang seakan memohon agar Mireya bisa menyelamatkan mereka.Saat itu, jantung Mireya seakan berhenti berdetak. Lirih, namun penuh dengan kepanikan, dia berusaha mendekati anak-anaknya.“Anak-anakku mau dibawa ke mana? Kembalikan mereka, aku mohon!” Suara Mireya pecah, dan air mata mulai membasahi pipinya.Lengan tangannya meronta, ingin menggenggam kedua anaknya. Namun, dua orang suruhan Sarah menahannya dengan cengkraman kuat yang tidak dapat dihindari.“Lepaskan! Jangan bawa pergi anak-anakku!” pekik wanita itu.Mireya merasa tubuhnya tak berarti apa-apa dibandingkan kekuatan dua pria dewasa. Setiap upaya yang dia lakukan untuk bergerak hanya terasa semakin sia-sia.Di dalam ka
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status