Home / Rumah Tangga / PETAKA MADU BARU / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of PETAKA MADU BARU: Chapter 21 - Chapter 30

35 Chapters

21

Siang hari aku kembali dari rumah mertua, ku buka pintu kalau mengedarkan pandanganku pada rumah yang memiliki banyak jendela kaca dan desain interior kayu klasih yang dibuat sehangat mungkin. Ada sofa besar, karpet bulu di ruang keluarga sebuah perapian dan TV besar melengkapi suasana kami membangun kebahagiaan keluarga.Kututup kembali pintu, suaranya menggema, memantul ke dinding merefleksikan suasana yang memiliki sensasi ketakutan tersendiri. Semuanya sepi dan kesepian itu terasa menusuk di dalam dada ini. Pukul 12 lewat dua puluh siang anak-anak belum kembali dari sekolah mereka, jadi kuputuskan untuk pergi berwudhu dan membentangkan sajadah menunaikan salat zuhur.Selepas salat, banyak kuucapkan istigfar dan doa memohon pengampunan atas sikapku pagi tadi pada dua pasangan pengantin baru yang berbahagia.Sebenarnya dari lubuk hati terdalam aku bukanlah tipe wanita kejam dan suka cari masalah seperti tadi, tapi tidak tahu mengapa, hati ini tergerak untuk membalaskan dendam d
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

22

Setelah berbicara padaku akhirnya Mas haris memutuskan untuk tidak bermalam di sini. Ia pulang dengan wajah yang putus asa setelah menerima penolakanku untuk kembali ke rumahnya."Apakah hatimu sudah begitu dingin Laila?""Bukan dingin tapi membeku, bayangkan aku harus merelakan suamiku dan menyaksikan secara langsung bagaimanakah Dian bermesraan dan membagi senyuman. Kau pikir menorehkan luka tidak akan menimbulkan bekas selama-lamanya?""Apa yang harus aku lakukan untuk menebus itu?""Tidak ada Yang ada hanyalah perbaikilah keadaan agar tidak semakin rumit dan keluarga kita hancur.""Mengapa kamu harus memberitahu ibu tentang pernikahan Ayah di saat-saat yang tidak tepat semacam ini?""Aku tidak memberitahunya, tapi mainan yang kebetulan memutar video tersebut dan ibu menyaksikannya.""Mengapa kamu tidak mencegah hal itu terjadi?" tanyanya sambil memicingkan mata."Pikirkan dan nilai saja aku sekehendak hatimu, melihat tatapan matamu aku tahu kau sedang sinis dan menyalahkanku," teb
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

23

Mobil ambulance meluncur membelah jalan dengan sirine yang berbunyi, aku dan adelia duduk bersebelahan sedang kedua iparku duduk di hadapan Ibu.Sesampainya di UGD ibu diturunkan dan langsung di bawah ke ruang tindakan, setelah diberi pertolongan, ibu sadar dan langsung muntah-muntah tak karuan, Adelia kusuruh mengambil baskom untuk menadah isi perut ibu, sedang aku membantunya duduk sambil memijit tengkuk dan mengusap keringatnya.Adelia yang tajs sanggup dengan bau asam dari muntahan ibu langsung kabur ke toilet sambil menahan mualnya."Ish, dasar manja, dan sok jadi tuan putri," sungutku sambil mengalihkan pandangan pada dua anak ibu yang lain."Apa yang kalian tunggu, ayo pegangkan baskom itu," suruhku kesal."Ba-baik, Mbak," jawab mereka gugup.Setelah dokter memasangkan infus dan oksigen, aku menyelimuti tubuh ibu dan duduk di dekatnya.Lamat-lamat ibu membuka mata dan mengerjap, menatapku dengan tatapan sayu lalu beralih pada Adelia dan kedua anaknya."Adelia sini kamu, dekat i
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

24

Seolah mendapat durian runtuh, aku begitu gembira dan merasa memenangkan jackpot besar. Dari gestur wajah ibu dia nampak kecewa sekaligus malu padaku, sedang Mas Haris terlihat tidak enak begitu pun Adelia yang nampak tak kalah malu."Wah, Ibu, Menantu kesayangan Ibu sudah membohongi ibu, aku ucapkan selamat," ujarku sambil tertawa."Aku tidak menipu ibu, aku juga tidak tahu bahwa ini akan terjadi.""Jangan berbohong Adelia orang yang keguguran tidak akan segar bugar sepertimu melainkan merasa kesakitan dan lemas, juga pendarahan," balasku."Ini hanya flek biasa Mbak bisa jadi aku belum merasakan sakitnya," sanggahnya."Baiklah terserah kamu saja aku tidak akan memaksakan dirimu untuk mengaku. Hal yang sebenarnya juga akan terungkap," jawabku santai."Tolong hentikan ucapanmu Laila, aku sedang sakit dan butuh istirahat.""Tentu Ibu aku pun juga akan pergi dari sini, tubuh tidak perlu merasa tidak enak kepada Adelia karena menjaga ibu, wanita itu baik-baik saja," lanjutku sambil mengem
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

25

"Kamu enak ya, udah bebas dari mertuamu," ujar seorang Ibu yang dulu bertetangga dengan kami."Dia masih menggangguku meski kami sudah berjauhan," jawab kepada wanita itu yang kebetulan berbelanja di pasar yang sama denganku."Kabar yang kudengar dia sedang sakit, Apakah kamu menjenguk dan mengurusnya?""Tentu ibu, aku menjenguk dan mengurusnya.""Ngapain? dia juga sudah jahat sama kamu, kalau aku sih, malas,"ujarnya sambil menarik sudut bibirnya."Apa boleh buat Bu, namanya juga mertua," balasku sambil tersenyum."Tuh, kan, ujung-ujungnya kamu juga yang urus dia," gumamnya."Alhamdulillah, Masih diberi kesempatan untuk bisa mengurus orang lain," balasku sambil berpamitan.Wanita yang sejak dulu hobi bergosip itu terlihat tidak senang dengan jawabanku, lagian dia sengaja memancing dan mencari-cari pembicaraan agar dia bisa menyebarkannya ke tetangga komplek Ibu mertua.Sesampainya di rumah kubongkar belanjaan, lalu menyusunnya ke dalam keranjang dan mengaturnya di lemari.Sebagian say
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

26

Setelah insiden semalam pagi-pagi sekali Mas Haris datang dan langsung masuk ke dalam rumah. Aku yang saat itu sedang menyapu dan mempersiapkan anak-anak ke sekolah langsung kaget mendapatinya sudah berdiri di depanku."Astagfirullah Mas, kalau masuk bilang salam dulu.""Maaf," jawabnya sambil langsung memelukku."Hei ada apa kamu?" ujarku sambil berusaha melepas rangkulannya."Aku mohon maaf atas semua yang terjadi selama ini. Aku menyesal sekali," gumamnya pelan."Menyesal sudah menikah lagi atau menyesal karena sudah berbuat tidak adil?""Semuanya.""Bagus, lalu apa setelah ini? Setelah kamu minta maaf, lalu apa yang akan kamu lakukan?"Iya membuka telapak tanganku lalu memberikan sebentuk cincin ke dalamnya. Aku mengernyit heran sedang dia memberi isyarat agar aku menerima benda itu."Apa ini?""Hadiah dariku dan ibu," jawabnya singkat."Kamu dan ibumu sepakat untuk memberiku sebuah cincin?""Iya, itu adalah cincin warisan dari nenek dulu yang dia berikan kepada ibu, dan ibu ingin
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

27

"Tidak elok rasanya mengatakan kalimat itu kepada ibu," ujarnya yang 2 jam kemudian menelponku."Tidak juga elok menekan seorang menantu yang tidak berdaya untuk menandatangani persetujuan agar dia bersedia dimadu, apalagi aku hanya anak yatim yang miskin. Aku ingin kembali bertanya apakah itu adalah perbuatan yang elok?""Astaghfirullahaladzim, tidak kuduga kau menyimpan dendam begitu lama.""Jangan salah Mas, kesabaran itu ada batasnya, Apa kalian pikir orang yang selalu diam saja adalah orang yang bodoh dan selalu mau dipelintir begitu saja?""Bukan begitu, aku hanya tidak mengira bahwa istriku yang penuh bakti dan cinta adalah wanita pendendam yang ketika membalaskan sakit hati ia akan memukul telak dengan parah?""Iya betul, itu adalah aku, dan apakah kamu pikir setelah ayah menikah dan ibu sakit semuanya akan selesai? aku akan merasa terpuaskan?""Kuharap, iya Laila," jawabnya."Jawabannya tidak, aku bahkan belum balas dendam kepadamu.""Apa yang kau rencanakan untukku, aku adal
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

28

"Apa?" Dia terkejut bukan kepalang "Iya, aku sudah lelah berjuang jadi orang yang selalu melayani keluargamu, mulai hari ini aku ingin lepas dan membuka lembaran baru hidupku. Jangan menemui aku lagi," ungkapku sambil menahan air mata. Di depan semua orang, para pengunjung pantai."Teganya kamu mengatakan itu, harusnya kita duduk bicara sebagai keluarga.""Bagian mana yang kau sebut keluarga, selama ini ita hanya berpura-pura jadi keluarga, dan sebenarnya kita sudah saling menyakiti sejak lama. Aku lelah jadi wanita yang selalu dirugikan namun juga diandalkan dari segi tenaga, dan aku bukan sapi perah!" jawabku membalikkan badan.Kukemasi tikar piknik dan makanan lalu mengajak anak anak pulang tanpa memperdulikannya."Kok, cepat banget pulang," tanya Naila."Kita ada masalah," jawabku sambil menggenggam tangannya."Papa ada apa ini?" Tanya Naina.Suamiku tiba tiba datang dan menyergap Naina dari genggaman tanganku emgan maksud merebutnya."Aku akan membawa anakku pulang," ujarnya de
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

29

Semakin dipikirkan semakin galau, semakin sulit melepas dan menerima takdir. Di titik kebimbangan, aku putuskan untuk berhenti berfikir dan mengambil keputusan final bahwa selepas kepindahan ini aku pun harus mengajukan gugatan perceraian.Mobil pick up pesananku datang, kunaikkan barang ke sana, sementara supir mengangkat barang barang besar "Kabur ke mana kamu?" Tiba-tiba seorang wanita dengan sorot mata berkilat berdiri dihadapanku matanya terlihat sembab kurasa wanita itu baru saja kembali dari kantor polisi dan langsung mampir ke rumahku.""Mau pergi kemanapun aku mau kenapa kau bertanya, Adelia?""Kau ingin mencuci tanganmu setelah berhasil melukai suamiku?""Jangan lupa bahwa orang yang kau sebut suami adalah suamiku juga," desisku geram."Tapi kok sudah melukai nya dasar wanita jahat!" geramnya "Oh, jadi kau mau aku juga melakukan hal yang sama denganmu?"ujarku sambil melirik nya bergantian dengan batu bata yang disusun sebagai taman mini depan rumah.Wanita itu terlihat b
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

30

Selagi aku sedang memberi keterangan tiba tiba adik ipar dan madu jahatku merangsek ke ruang pemeriksaan dan menyela keterangan dan kuberikan."Apa katanya? tidak benar jika dia mengatakan bahwa Mas Haris yang jahat, selama ini hanya dia yang melawan dan bersikap semaunya." "Alhamdulillah, kebetulan sekali, inilah orang-orang yang suka sekali mengintimidasi saya di sana mereka menyuruh saya tanpa mengenal waktu dan keadaan, mereka memperlakukan saya dengan sangat tidak manusiawi," barat ku yang tak ingin kehilangan kesempatan untuk mempermalukan mereka."Wanita ini hanya playing victim, Pak. Dialah wanita yang paling kembang isi dalam keluarga kami dan dia adalah orang yang paling melawan terhadap ibu mertua," sela adelia."Dan wanita ini adalah sumber kemarahan ibu mertua saya dia selalu mengadu dan menjelek-jelekkan sehingga membuat ibu mertua murka dan bersikap kasar kepada saya," jawabku tak mau kalah."Keterlaluan!" Adelia berteriak."Lihat sikat mereka lihat jika mereka bahkan
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status