Home / Romansa / Bisu Karena Cinta / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bisu Karena Cinta: Chapter 11 - Chapter 20

27 Chapters

Bab 11: Masa Lalu

Wanita tua itu menyeringai, senyumnya penuh dengan arti yang tak dapat dijelaskan. Dengan tatapan tajam yang seolah bisa menembus jiwa, dia mendekatkan wajahnya ke Isabella dan berbisik, "Aku tahu apa yang sedang kamu rencanakan, dan aku tahu bagaimana cara kamu bisa mendapatkannya".Isabella mengernyitkan dahinya. Ia menatap wanita tua itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Wanita itu berpakaian lusuh dan memakai jubah yang menutupi sebagian wajahnya. Isabella tak menghiraukan wanita itu dan hendak untuk berlalu pergi."Kamu ingin Elliot kembali padamu kan?"Mendengar hal itu, Isabella menghentikan langkahnya. Ia kembali menatap wanita itu dengan ekspresi sedikit terkejut. Bagaimana bisa wanita tua yang tidak ia kenal bisa tahu mengenai keretakan hubungannya dengan Elliot?"Apa yang bisa kamu lakukan untukku, wanita tua?"Wanita itu tersenyum menyeringai, dan tiba-tiba bola kristal di tangannya mengeluarkan cahaya, "Aku bisa melakukan apapun yang kau mau, asal ada imbalannya"-Sele
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 12: Jejak Dendam di Antara kita

"Selene... dia adalah duyung bersuara indah yang memberikan kedamaian di dasar laut"Mendengar hal itu, Isabella sedikit tersedak ketika menyeruput tehnya. "Uhuk... Selene adalah duyung?!"Tangan wanita tua itu bergerak mengambil cangkir teh di depannya dan menyeruputnya hingga habis."Dia menjadi bisu karena melakukan perjanjian dengan penyihir agar bisa menjadi manusia"Kini semuanya mulai terasa masuk akal, Selene yang tiba-tiba muncul di pesisir pantai dengan keadaan tak bisa bicara dan tak tahu apa-apa mengenai dunia manusia. Isabella tertawa puas, sekarang dia tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.-Selene duduk di dapur rumah Bibi Elina, memandang rempah-rempah yang tersebar di meja. Dengan sedikit ragu-ragu, karena masih belajar, dia memotong bahan-bahan untuk hidangan makan malam nanti.Dia mengangkat pisau, memotong cabai merah dengan hati-hati, kemudian menaburkannya ke dalam panci. Dia masih ingat betapa sulitnya hidup di dunia manusia, jauh dari lautan tempat dia dil
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 13: Kenangan yang Tersembunyi

Apa maksudnya dengan mengatakan bahwa Elliot punya dendam terhadap kaum duyung? Bagaimana mungkin Elliot, pria yang selama ini ia idam-idamkan, memiliki perasaan seperti itu?Namun, meskipun hatinya dipenuhi kebingungan, Selene tahu satu hal pasti, Isabella tidak akan mengatakan hal seperti itu tanpa alasan. Ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang mungkin Selene sendiri belum tahu.Ketika dia kembali ke dapur, Bibi Elina baru saja pulang. Wajahnya tampak lelah, namun dia selalu menyambut Selene dengan senyum hangat, yang membuat suasana hati Selene sedikit lebih tenang."Bibi, tadi Isabella datang," kata Selene dengan gerakan tangan, mencoba menjelaskan meskipun dia tidak bisa berbicara.Bibi Elina mengangguk, menaruh tas belanjaan di atas meja. "Ah, dia pasti ingin memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana untuk pernikahannya nanti," jawab Bibi dengan nada yang tidak terlalu serius. "Tapi ada apa denganmu, Selene? Sepertinya kamu kelihatan bin
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 14: Di Ambang Dua Dunia

"Selene", suara Frederick terdengar dalam keheningan lautan yang hanya terdengar deburan ombak,  "Aku tahu ini sulit untukmu. Tapi aku datang untuk memintamu kembali."Selene terpaku dan jantungnya yang berdegup kencang. Kenangan-kenangan lama mulai bermunculan dalam pikirannya, kenangan tentang rumahnya yang ada di kedalaman laut, dunia yang pernah dia tinggalkan demi dunia manusia.Frederick berenang mendekat, meskipun ada jarak di antara mereka, tapi entah kenapa, Selene merasa seperti dia bisa merasakan setiap detak jantung makhluk itu."Kehidupanmu di daratan... tidak mudah, bukan?" lanjutnya, suaranya begitu lembut namun penuh makna. "Aku mengerti bahwa kau merasakan kesulitan, kesendirian yang dalam. Laut... laut selalu menjadi tempat yang menyembuhkanmu, tempat kita semua berasal."Selene tertunduk lesu, matanya menatap permukaan laut yang kini memperlihatkan pantulan wajahnya yang kusut. Perasaannya terhadap Elliot masih begitu kuat, namun a
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 15: Harapan

Mata birunya yang kini berkaca-kaca, perlahan mulai mengeluarkan air mata dan mengalir melewati kedua pipi Selene yang seputih susu. Kedua tangan kecilnya bergerak mengusap air matanya, berusaha agar tetap tegar.Elliot yang melihat itu, langsung menggenggam kedua bahu kecil Selene. Menatapnya khawatir dengan posisi agak membungkuk untuk mensejajarkan tubuhnya dengan gadis yang lebih pendek darinya itu."Selene, maafkan aku! Apa aku tadi memegangmu terlalu kuat hingga membuatmu sakit?", Elliot gelagapan sedikit panik. Bukannya tenang, air matanya malah semakin deras.Setelah tenang, Selene berpamitan pada Elliot. Pemuda itu menawarkan diri untuk mengantarnya, namun Selene bersikeras menolaknya dan memilih untuk pulang sendiri.-Gadis berambut pirang itu meringkuk di atas tempat tidurnya. Matanya menatap kosong ke arah dinding kamarnya."Selene, apa kau baik-baik saja?"Suara Bibi Elina terdengar dari balik pintu disertai dengan suara ketukan, ingin memastikan keadaan gadis itu. Karen
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 16: Identitas Selene

Bagaikan petir di siang bolong, Elliot dan Selene terkejut bukan main mendengar ucapan Bibi Elina.“Isabella bilang dia ingin merayakan kedatangan Selene ke sini”, lanjut Bibi Elina dengan girang, “Ini adalah momen yang langka, jadi kita harus menjamunya dengan sangat baik!”Selene menelan ludahnya sendiri, tak sanggup membayangkan tekanan apa lagi yang akan ia terima dari Isabella yang angkuh itu. Sedangkan Elliot? Entahlah dia bingung, namun hatinya kini lebih memilih gadis cantik di sampingnya sekarang.Mungkin dengan makan malam bersama nanti, Elliot bisa lebih memastikan perasaannya dan memutuskan keputusan selanjutnya.-Berbagai hidangan mewah kini telah tersaji di atas meja, dari mulai hidangan pembuka, utama dan penutup. Tak lupa berbagai jenis buah-buahan pun ada.Di ruang makan yang menyambung ke dapur itu, hanya ada Selene dan Bibi Elina. Sang Bibi tengah mengelap piring dan sendok yang hendak mereka gunakan untuk makan malam nanti.“Selene, cepat ganti pakaianmu, aku sudah
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 17: Pilihan Elliot

Bab 17: Pilihan ElliotMelihat tulisan itu ditunjukkan kepadanya, membuat Elliiot bingung.“Apa maksudmu? Perkataannya pasti hanya kebohongan belaka”, elaknya.Selene kembali menulis, ‘Jawab saja! Iya atau tidak?’Elliot terdiam, tak mampun untuk menjawab. Namun sepertinya Selene tahu jawabannya.Gadis itu pun melengos pergi. Elliot sempat menarik tangannya namun ditepis oleh Selene. Gadis itu kini kembali mengurung diri di kamarnya.-Bibi Elina yang kecewa dengan acara jamuan makan malam itu kini tengah membereskannya sendirian, Elliot sudah pulang beberapa saat yang lalu. Namun ia berusaha untuk tetap tegar.Setelah selesai dengan tugasnya di dapur, ia pun hendak menemui Selene di kamarnya. Ia ketuk pintu kamar gadis itu dan memanggilnya dengan lembut.“Selene, apakah aku boleh masuk?”Tak ada isyarat apapun dari Selene. Namun pintunya yang tidak terkunci menandakan bahwa Selene memperbolehkannya untuk masuk. I
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 18: Kepergian Selene

Sudah seminggu berlalu sejak kepergian Selene, ia merasa hampa dan kesepian. Ia bingung dengan perasaannya, di satu sisi dia tak ingin kehilangan Selene namun di sisi lain dia membenci duyung.“Elliot, sudah lama aku tidak melihatmu, apa kau baik-baik saja?”, tanya seorang pria yang lebih tua dari Elliot, Sean, dia adalah nelayan yang terkadang melaut bersama Elliot. Sean mendekati Elliot yang tengah duduk di kursi depan sebuah bar.Elliot hanya menatap Sean tanpa menjawabnya, lalu meminum habis segelas besar bir di atas meja. Lalu ia mengangkat tangannya dan memanggil pelayan, untuk meminta tambahan segelas bir lagi.Sean menghentikan tangan Elliot yang hendak meminum kembali segelas bir di tangannya. “Berhenti Elliot, sepertinya kau sudah terlalu banyak minum”Elliot menepis tangan temannya itu dan kembali meneguk minuman beralkohol itu. Sean mendengus kesal, melihat tingkah rekan kerjanya yang kini sudah mulai mabuk berat dan tidak mau dibantu.
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 19: Tak Mungkin Bersatu

Malam itu, Selene, seorang putri duyung bersuara indah tengah duduk di atas batu di pesisir pantai. Dirinya sedang mengenang kehidupan sebagai manusia yang pernah ia jalani seminggu yang lalu.Kini kakinya sudah kembali menjadi ekor duyung, dan tentu saja suaranya pun sudah kembali seperti semula. Semua itu berkat Nerissa, sang ratu duyung, yang membantunya mendapatkan kembali kehidupannya sebagai seorang putri duyung.Malam tampak begitu sepi ditemani dengan hembusan angin malam yang dingin. Namun kedua iris birunya itu menangkap sesosok manusia yang sangat familiar baginya.Pakaiannya terlihat sangat berantakan dengan kumis dan jenggot yang sepertinya sudah lama tidak dicukur. Ia berjalan gontai dengan muka memerah. Sepertinya pemuda itu sedang tidak baik-baik saja.Selene tadinya hendak kembali ke lautan, namun perkataan pemuda itu, Elliot, membuatnya mengurungkan niatnya.“Sepertinya aku mulai berhalusinasi lagi… Selene, walaupun k
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 20: Tanggung Jawab

“Karena aku sudah mengandung janinnya Elliot”Selene terdiam sejenak, wajahnya pucat pasi. Dia seperti tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.Tubuhnya terasa lemas, hingga ia gunakan batu besar di belakangnya sebagai sandaran.“Jangan pernah mengharapkan kedatangannya sekarang, karena dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia perbuat”, lanjut Isabella lalu berlalu pergi.-Dua jam sebelumnya, Frederick yang memperhatikan Selene dari jauh mulai merasa khawatir. Di satu sisi ia khawatir Selene akan bersedih jika Elliot tidak datang, tapi di sisi lain ia akan merasa sangat bersyukur jika Elliot tidak datang dan Selene menyerah dengan cintanya.Kemudian duyung itu berenang pergi ke arah lain. Frederick pergi ke arah selatan, berkebalikan dengan posisi Selene sekarang yang berada di utara. Dan tak disangka-sangka, di sana ada Elliot yang tengah duduk melamun sambil memegang sebotol minuman di tangannya.Kin
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status