Semua Bab Penjaga Keamanan yang Tiada Tanding: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Roger menjalani hidup dengan sangat nyaman.Setelah itu, Levi bersama Yoana dan Jeni keluar karena mereka akan pergi makan bersama.Yoana sengaja menelepon Roger, memberitahunya bahwa hari ini tidak perlu menjemputnya, dia bisa bebas beraktivitas.Roger tahu bahwa Levi adalah seorang ahli bela diri, jadi dia merasa tenang. Tidak ada urusan lainnya, jadi dia ingin bermain saja di kantor hingga jam pulang kerja, lalu pergi menjemput Hania.Gedung Danau Berlian.Mereka bertiga baru saja keluar dari gedung, belum sempat naik mobil tiba-tiba sebuah mobil Audi datang.Mobil Audi itu berhenti mendadak di hadapan mereka.Kemudian, pintu mobil terbuka.Yoana merasakan debaran jantung, firasat buruk perlahan menyelimuti dirinya, dia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk.Setelah pintu mobil terbuka, orang pertama yang turun adalah pria dengan mata satu.Tono dengan sangat hormat membuka pintu belakang mobil.Dari pintu belakang, seorang pria berusia sekitar tiga puluhan turun dengan cepat.Pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 32

Tono tidak bisa menghindar, dadanya terhantam pukulan, langsung terpelanting jauh, memuntahkan darah segar, tidak bisa bangkit lagiLevi kemudian tertawa sinis, lalu menatap Hansel.Perseteruan ini sudah terjadi, mulai hari ini tidak perlu lagi ragu-ragu. Dia menatap Hansel, melipat tangan dan berkata, "Silakan."Hansel tetap menatap Levi dengan dingin, tanpa menunjukkan reaksi sedikit pun.Levi merasa sedikit cemas dengan tatapan Hansel, dia menggertakkan giginya, lalu berteriak keras dan tubuhnya bergerak dengan kecepatan luar biasa.Langkah besar dia ayunkan, langsung mengarah ke pukulan cepat setengah langkah.Pukulan setengah langkah Levi sangat sempurna, itu adalah jurus andalannya.Terasa hembusan angin kencang.Tubuhnya berayun, pukulan seperti busur besar yang putus, kekuatan luncurnya melontar dan pukulannya langsung menyambar ke dada dan perut Hansel. Pukulan itu mengandung kekuatan arus listrik berputar yang sangat kuat.Hansel tetap berdiri di tempat, tidak bergerak sediki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 33

Hania melihat Roger yang datang seperti pahlawan turun dari langit, hatinya pun ikut berdebar-debar. Meskipun dia tidak mahir dalam ilmu bela diri, dia bisa melihat bahwa Hansel yang datang ini adalah seorang ahli bela diri yang hebat.Siapa pun tidak bisa menghentikan Hansel. Namun pada saat itu, Roger muncul dengan satu pukulan membuat musuh langsung terdorong mundur.Keperkasaan pahlawan seperti ini membuat Hania teringat akan impian masa kecilnya, ketika dia selalu membayangkan seorang pahlawan besar muncul di sampingnya.Pada saat ini, Hania memandang Roger dengan pandangan yang berbeda, bahkan bisa dibilang dengan sedikit kekaguman.Namun, suasana di sekitar mereka sangat tegang. Hania menahan napas dan tetap fokus.Pada saat itu, Roger tidak seperti biasanya yang bersikap santai. Dia berdiri dengan tenang seperti gunung yang kokoh. Roger menatap Hansel dengan tajam. Lalu, matanya beralih ke Tono yang berusaha bangkit. Roger tertawa sinis dan berkata, "Tono, sepertinya kamu sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 34

Dia tidak bisa tidak heran, kemampuan Roger yang luar biasa seperti itu bagaimana bisa tiba-tiba muncul di PT. Linara Desain.Jeni berkata, "Kami juga nggak terlalu tahu latar belakangnya, dia sebelumnya bekerja sebagai satpam di perusahaan kita. Kemudian Tono datang untuk membuat masalah, dia yang turun tangan menyelamatkan kami. Jadi kami memintanya untuk menjadi sopir dan pengawal kami.""Orang ini pasti ada sesuatu," kata Levi dengan cepat.Meskipun Levi baru saja diselamatkan oleh Roger, dia merasa tidak nyaman dengan Roger. Karena, dia awalnya menganggap Roger hanya seorang satpam biasa. Namun satpam ini ternyata memiliki kualifikasi yang dianggap serius oleh Hansel.Levi ingat benar tatapan dingin yang diberikan Hansel padanya.Selain itu, alasan Levi merasa ada yang tidak beres dengan Roger bukan hanya karena dia tidak menyukai Roger. Kemampuan Roger yang luar biasa, tapi dia rela menjalani pekerjaan biasa sebagai satpam. Itu sangat mencurigakan.Yoana dan Jeni saling bertukar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 35

Jeni pun terdiam, beberapa saat kemudian barulah dia berkata, "Aku rasa nggak, tapi dia memang banyak hal mencurigakan."Yoana menghela napas pelan, lalu menutup telepon.Dia kemudian berdiri dan memutuskan mencari Roger.Roger pulang dengan berjalan kaki. Mulai hari ini, dia benar-benar merasa tidak nyaman untuk mengendarai mobil Yoana lagi.Di bawah pancaran cahaya senja yang kian memudar, bayangan punggung Roger tampak sedikit lunglai. Dia pasti merasa gelisah. Tak lain lagi, kegelisahan itu jelas karena kecurigaan Yoana dan Jeni.Tepat saat itu, teleponnya berdering. Rupanya, itu panggilan dari Hania.Roger langsung mengangkatnya. Dia mengulas senyum penuh antusias dan berkata, "Hania, kenapa mencariku?""Aku mau traktir kamu makan malam," jawab Hania.Roger tertegun sejenak, kemudian berkata, "Malam ini?""Iya!" balas Hania.Secara naluriah, Roger ingin menolak. Dia benar-benar tidak ingin berinteraksi dengan siapa pun saat ini. Itu sebabnya dia berkata, "Nggak bisa kalau malam in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 36

Tidak diragukan lagi, Nindi pasti sudah menyelidiki latar belakang Roger. Karena itu dia tahu setiap gerak-geriknya dengan begitu detail.Roger merasa heran dibuatnya. Apa yang wanita ini inginkan darinya?Dia bangkit, kemudian melangkah untuk membuka pintu.Begitu pintu terbuka, Roger melihat sosok Nindi yang anggun tengah berdiri di sana. Dia mengenakan kaos olahraga putih dengan rambut diikat ekor kuda, tampak begitu memesona.Roger tanpa sadar memandangi keseluruhan tubuhnya.Nindi berkata sambil mengernyit, "Aku sudah tahu siapa kamu, jadi hentikan tatapan kurang ajarmu itu!"Roger tersenyum kecut, kemudian langsung bertanya, "Mau ngapain malam-malam begini menemuiku? Sepertinya kita nggak seakrab itu.""Ayo bicara," jawab Nindi."Kalau bicaranya soal cinta-cintaan, aku nggak begitu tertarik," balas Roger.Nindi menghela napas, lalu berkata dengan agak putus asa, "Masuklah ke mobil. Aku akan traktir kamu minum."Roger pun menjawab, "Ini sudah larut, aku nggak mau pergi. Aku takut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 37

Melihat Roger yang enggan berbicara, membuat Nindi terdiam, tanpa berani bertanya lagi.Roger membawa Nindi ke jalanan bar yang menghadap ke laut.Keduanya memasuki sebuah bar secara acak. Bar ini adalah tipikal bar pertunjukan, di mana musik metal berdentum keras. Para pria serta wanita di lantai dansa pun bergerak liar dengan begitu hebohnya.Roger secara naluriah merasa darahnya bergejolak. Dia bahkan ingin bergabung dan mengambil keuntungan dari suasana itu. Namun, dia merasa sedikit sungkan oleh kehadiran Nindi.Mereka memilih tempat di sudut untuk duduk. Nindi memesan segelas koktail enigma, sementara Roger memilih bir dingin.Mata Roger terus menatap para wanita lainnya. Sesekali, dia mengirim ciuman udara. Namun sayangnya, penampilannya yang kurang modis membuatnya diabaikan oleh para wanita itu.Tak lama kemudian, minuman mereka tiba. Nindi mengangkat gelas dan berkata, "Ayo, kita bersulang."Roger pun mengangkat gelasnya.Setelah itu, Nindi berkata, "Dari yang kudengar, belak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 38

Roger pun membalas, "Tapi ini bukan transaksi yang menguntungkan. Kalau aku berhasil mengalahkan Hansel, para murid Akademi Lagoya pasti bakal sangat marah padaku. Mereka semua pasti membenciku. Kalau kamu dekat denganku, apa mereka nggak akan menaruh dendam padamu juga?"Nindi berkata dengan tegas , "Nggak ada alasan khusus. Bagiku, uang cuma benda duniawi. Kamulah yang menarik perhatianku, sesederhana itu keadaannya."Roger mengangkat gelasnya dan berkata, "Ayo bersulang."Seusai minum, Roger berpamitan kepada Nindi. Saat hendak pergi, Roger melakukan hal yang membuat Nindi hanya bisa menggelengkan-gelengkan kepala, "Bukankah kamu yang ajak aku minum? Kalau begitu, kamulah yang harus bayar!" ujar Roger.Nindi tersenyum kecut.Roger kemudian keluar dari bar, memanggil taksi dan langsung pulang ke rumah.Keesokan paginya, Roger merasa kesulitan karena tidak punya mobil lagi. Setelah terbiasa punya kendaraan, tiba-tiba kehilangan terasa begitu sepi dan hampa.Saat ini, Roger merasa tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 39

"Kamu bisa masak? Jangan bakar rumahku ya!" Hania sedikit khawatir.Roger tersenyum, dia berkata, "Jangan remehkanku, aku bisa menghadiri perjamuan mewah, terampil di dapur, bahkan bisa mengalahkan preman. Ditambah lagi aku juga bisa mengendarai motor, Ferrari dan mengendalikan pesawat tempur!""Sudahlah, jangan membual lagi, aku tunggu hasil masakanmu ya!" Hania merasa gombalan Roger semakin menjadi-jadi.Sebenarnya Hania sudah terbiasa dengan gombalan dan sifat narsis Roger.Roger merasa senang, dia tersenyum, berbalik badan dan berjalan ke dapur.Hania menunggu selama setengah jam di ruang tamu sambil mendengarkan suara dari dapur. Pada akhirnya dia memutuskan untuk melihat-lihat.Sesampai di dapur, Hania melihat Roger sedang memakai celemek sambil memotong sayuran.Entah mengapa mata Hania memerah saat melihat pemandangan seperti itu.Roger menoleh dan melihat Hania. Dia bingung mengapa wanita itu menangis."Hania, kenapa kamu menangis lagi? Apa aku sudah berbuat salah? Jangan mara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 40

Keesokan paginya, Roger menerima telepon dari Hania. Wanita itu berkata, "Aku akan datang ke pertandinganmu hari ini." Roger terkejut, dia berkata, "Sebaiknya kamu nggak ke sana, mungkin akan ada seseorang yang mati, apa kamu yakin akan menonton pertandingannya?"Hania langsung gemetaran, dia tiba-tiba berkata, "Aku akan menemuimu sekarang juga."Roger terdiam, apalagi saat ini Hania langsung menutup teleponnya.Hania mengendarai mobilnya dan tiba dengan cepat. Hari ini dia mengenakan atasan dan rok berwarna krem. Dia terlihat sangat cantik dan memesona. Roger juga sudah memakai pakaian lengkap. Dia mengenakan jubah putih lengkap dengan kancingnya seperti yang biasa dikenakan ahli bela diri di film-film laga."Kenapa kamu pakai baju seperti itu?" tanya Hania dengan heran.Roger tersenyum tipis dan berkata, "Pakaian ini ringan, nyaman dipakai dan membuatku bebas bergerak. Hanya dengan menggerakkan lengan baju ini saja, aku bisa melukai seseorang!" Selagi berbicara, dia mengayunkan lenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status