Home / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Dekapan Dingin Suami Panas: Chapter 201 - Chapter 210

232 Chapters

201. Kamu dan Aku Dalam Undangan

"Kak Ethan, lihat ini." Alana menunjukkan berita yang beredar di internet pada suaminya. Dia mendongak pada Ethan, masih memeluk pria itu dengan satu tangan. "Ekhm." Ethan berdehem sejenak, menetralkan debaran jantung. Ini pertama kalinya Alana memeluknya dan dia merasa sangat gugup. Sial! Ethan kemudian menatap pada layar HP, lalu meraih ponsel istrinya. Ethan membaca berita yang ada di sana, rahangnya langsung mengatup karena tak suka ada yang mengusik istrinya. Cih, sepertinya aktor ini sudah bosan mendapatkan hidup tenang. "Humm. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan membereskan masalah ini," ucap Ethan, tiba-tiba menggendong Alana lalu membawa istrinya ke ranjang. Dia mendudukkan Alana di pinggir ranjang lalu mengambil handuk–membantu Alana untuk mengeringkan rambut. Alana yang masih belum puas dengan tanggapan Ethan langsung memperlihatkan postingannya. "Aku sengaja post ini supaya fans dia nggak asal asbun di sosial media. Tapi-- coba Kakak lihat komentar ini, masa aku dibil
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

202. Sang Mantan

"Sejak awal aku hanya ingin menikahi mu, Alana," ucap Ethan, menegakkan kepala tetapi tetap memeluk Alana."Ta-tapi … kabur? Pengantin Kakak kabur kan?" tanya Alana. Jantungnya terus berdebar kencang sehingga dia gugup setengah mati. Selain karena fakta kalau namanya lah yang ada di undangan ini, juga karena perlakuan Ethan sekarang. Pria ini memeluknya erat dan juga kadang mendaratkan ciuman di leher Alana. Meski sudah melakukan hubungan suami istri, tetapi Alana tetap gugup bila mendapat sentuhan dari Ethan. Alana masih tak terbiasa!"Itu hanya drama, Darling," jawab Ethan santai, berkata serak dan dengan nada berat yang sangat seksi di pendengaran, "agar kau tidak menolak menikah denganmu. Semua orang bekerja sama.""A-apa?" Alana langsung menikah je arah Ethan, bahkan memutar posisi duduk supaya bisa melihat wajah suaminya, "berarti Mommy dan Daddyku-- kalian semua menipuku?" "Aku memberimu undangan. Kenapa tak kau lihat, heh?!" Ethan menyunguingkan smirk tipis. Bug'Alana lan
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

203. Mantan Mengejar

"Kau semakin cantik, Alana," ucap seorang pria yang duduk di sebelah Alana. Alana tersenyum tipis pada pria itu, "terimakasih, Hendru," jawab Alana seadanya. "Sekarang kau menjadi aktris terkenal. Kau semakin sukses," ucap Hendru, pria yang pernah menjalin hubungan dengan Alana. Dia mantan Alana saat awal kuliah, tetapi putus karena pria ini selingkuh dengan sahabat Alana sendiri. Setelah kejadian itu Alana tidak berani memiliki sahabat lagi, dia juga tidak berpacaran. Hendru adalah kesalahan bagi Alana, karena berpacaran dengan pria itu membuat Alana mendapat amukan daddynya. Percayalah, jika bukan karena mommynya, mungkin Alana sudah menjadi gelandangan! Daddynya saat itu mengamuk dan mengusirnya dari rumah. Untung ada mommynya! Namun, meskipun begitu cinta pertama punya tempat tersendiri, punya kenangan manis yang tak terlupakan. "Benar sekali," jawab Alana manis, "bagaimana dengan kamu?" "Aku sudah menjabat menjadi Manager di sebuah perusahaan ternama. Kau tahu perusahaan
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

204. Kacamata Hitam

"Alana, aku akan mengantarmu pulang." Hendru berhasil mengejar Alana, menghadang perempuan itu lalu mencekal tangannya–menariknya ke arah mobilnya. Alana melepas kasar tangan Hendru yang mencekal pergelangan tangannya. "Maaf, tetapi aku punya kendaraan sendiri," ucap Alana cepat, menatap berang pada Hendru. Apa-apaan pria ini?! Memangnya kapan Alana setuju diantar pulang olehnya? Cih, pemaksa! "Ini sudah sangat malam, tidak baik seorang perempuan pulang sendirian, Alana. Ayo, aku akan mengantarmu," ucap Hendru, meraih tangan Alana dan menariknya ke arah mobilnya. Namun, lagi-lagi Alana melepas tangan Hendru yang mencekal tangannya. Hal tersebut bersamaan dengan munculnya Salwa. Perempuan itu mendekat ke arah Hendru, langsung memeluk lengan pria itu. "Alana, aku tahu aku salah karena merebut Hendru darimu. Tetapi kumohon, jangan merampas Hendru dariku. Aku sudah meminta maaf padamu dan sebaiknya kenangan buruk dimasa lalu kita lupakan saja," ucap Salwa dengan nada pelan da
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

205. Bukan Jatuh cinta

"Kau terlambat pulang," ucap Ethan, melangkah mendekat pada istrinya. Dia terus mengikis jarak hingga tubuhnya benar-benar menghimpit tubuh kecil Alana–di antara tubuhnya dan meja di belakang tubuh Alana. Satu tangan Ethan dilingkarkan di pinggang Alana, kemudian satu lagi menyentuh pipi Alana–membelainya lembut dan sensual secara bersamaan. "Aku-- aku tadi … naik taksi dan-- ma-macet, Kak," jawab Alana gugup, tangannya berada di dada Ethan–menahan tubuh pria itu agar tidak merapat dengan tubuhnya lagi. Wajah Ethan memang datar, tetapi aura pria ini sangat mengerikan dan menusuk. Ditambah tatapan Ethan yang berat dan tertuju padanya, membuat Alana merinding dan tersudutkan. Yang Alana tahu, pria ini memang marah, tetapi dia menahan diri. Mungkin! "Senang bertemu mantan?" tanya Ethan tiba-tiba, nadanya berat tetapi terkesan menyindir. Bola mata Alana melebar, reflek mendongak dan menatap panik pada Ethan. Dia menggeleng kepala, membantah perkataan Ethan yang menyebutnya se
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

206. Ancaman Mantan dan Ethan

"Cari tahu siapa orang yang mengirim pesan itu padaku, Luke."Alana terbangun karena mendengar suara Ethan. Matanya langsung mencari-cari sumber suara tersebut–menemukan Ethan berdiri menghadap balkon kamar, hanya mengenakan celana panjang dari piyama. Alana meneguk saliva secara susah payah, menatap punggung Ethan yang terlihat lebar dan kokoh. Wow! Punggung pria ini saja sangat tampan dan menggoda. Ditambah ada bekas cakaran dekat pundak–punggung atas sebelah kanan, Alana merasa tubuh suaminya yang berbentuk keripik segitiga tersebut semakin terlihat sangat seksi dan panas. Pagi-pagi sarapan?! Tidak! Pagi-pagi Alana ngemil punggung lebar sang suami. Cuci mata yang sangat indah dan teramat berfaedah. Senyuman Alana pudar, memicingkan mata melihat bekas cakaran di punggung suaminya. Alana langsung menatap kuku sendiri, langsung panik karena sepertinya itu ulah Alana. Di-dia yang mencakar Ethan tadi malam! Alana langsung membalik tubuh, memilih membelakangi Ethan. Astaga! Bagaiman
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

207. Kecemburuan

Hari ini Alana shooting kembali. Seperti biasa, Ethan mengantarnya ke lokasi shooting dan berjanji akan datang saat jam makan siang. Hal yang Alana syukuri dari Ethan, pria itu tidak lama-lama marah. Tadi malam pria itu menghukumnya, dan saat sarapan mereka kembali baikan. Pria itu kembali perhatian dan bersikap lembut padanya. Ethan benar-benar tipe suami idaman bagi Alana. Marah sebentar dan sangat hangat! E-eh, maksud Alana, dia suka pria yang marah hanya sebentar. Ah, sudahlah. Ethan memang tipenya, kalau saja pria itu bukan bagian dari Azam. Saat siang, Alana masih shooting untuk melakukan adegan aksi. Cukup memakan waktu karena adegan tersebut sedikit berbahaya dan harus berhati-hati. Sama seperti Alana, Abizar juga masih sibuk. Abizar sangat menggemaskan dan tampan saat melakonkan perannya. Warna rambut yang putih, cocok pada Abizar. Sikapnya juga jauh berbeda ketika memerankan peran di anak rambut putih–dia terlihat tenang dan cool, berbeda dengan aslinya yang sangat pec
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

208. Sebuah Keanehan

"Untukku mana?" tanya Alana pelan, menatap berang bercampur sebal pada Ethan. Dia juga menatap sinis pada Abizar. 'Kemarin uang jajanku yang dia rampok, sekarang air minumku. Dasar!' batin Alana, memperhatikan Abizar yang sedang enak-enak minum. Ethan tak menjawab, tetapi menoleh ke arah Hendru–isyarat agar Alana meminta minum pada pria itu saja. "Oke, Kak, oke. Cukup tahu!" sebal Alana, menghentakkan kaki lalu beranjak dari sana. Namun, Ethan langsung menyeru. Dia yang menyuruh dia yang panik. "Kau mau kemana?" tanya Ethan cepat, menurunkan Abizar dari pangkuannya kemudian menarik Alana untuk duduk. "Kee mee kemene!" nyinyir Alana sangat pelan, saking kesalnya dengan Ethan yang tak memberinya air minum. 'Panik kan kamu?!' batin Alana, menatap berang dan cemberut pada Ethan. Pria ini menyuruhnya meminta air minum pada Hendru, tetapi giliran Alana melangkah–padahal baru satu langkah, pria ini langsung ketar ketir. "Aku mau minta minum ke Pak Rico," sebal Alana. Diam-diam Luk
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

209. Si Tengil yang Perhatian

Alana mengamati Ethan yang menarik tisu. Entah kenapa hati Alana gelisah dan tak enak. Padahal– bukankah wajar jika Ethan mengambilkan tisu pada Tia? Tisu ada di dekat Ethan, dan Tia ketumpahan air minum. Namun, tetap saja hati Alana nyut-nyutan. Tu-tunggu! Dia sedang tak cemburu kan? "Terimakasih--" Melihat Ethan mengambil tisu, Tia segera mengulurkan tangan untuk menerima tusi dari Ethan. Dia juga berniat berterima kasih. Akan tetapi …-"Lap lengan bajumu, Alana," ucap Ethan, menyerahkan tisu pada istrinya. Dengan bingung dan kikuk, Alana menerima tisu pemberian Ethan. Bibirnya yang awalnya melengkung tipis ke bawah, perlahan melengkung ke atas. Akan tetapi Alana buru-buru menahan diri untuk tak tersenyum. Dia tidak boleh, bisa-bisa Ethan melihat lalu kepedean lagi. "U-untuk apa?" Alana mengangkat tisu, bertanya pada Ethan apa gunanya pria itu memberikannya tisu. Bukankah yang terkena tumpahan itu Tia? Ethan tak menjawab akan tetapi menatap ke arah lengan baju istrinya. Hal te
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

210. Siasat yang Kurang Tepat

"Tia, kamu belum pulang?" tanya Alana pada managernya tersebut. Tia menatap Alana lalu menggelengkan kepala, "aku sudah empat kali memesan taksi, tetapi supirnya selalu menolak, Princess. Hari ini aku nggak bawa mobil karena … mobilku rusak, sedang diperbaiki di bengkel." "Ouh." Alana ber oh ria, "kalau begitu ikut pulang denganku saja." "Ummm … yaudah, Princess. Tapi … nanti aku turun dihotel saja yah. Soalnya ini sudah kemalaman," ucap Tia. Alana menaikkan kedua alis karena kurang setuju Tia menginap di hotel. Ini memang sudah sangat malam, dan baru-baru ini Tia pindah di sebuah kos-kosan–supaya lebih dekat ke lokasi shooting. Namun, kekurangan dari kos tersebut adalah menberlakukan jam malam. Di mana pagar kos akan ditutup tepat di jam 11 malam. Jika ada yang masih di luar di jam seperti itu, maka dia harus terima resiko. Kos tersebut kos yang dihuni oleh para mahasiswa, boleh untuk yang bekerja. Tetapi karena kebanyakan mahasiswa, maka diberlakukan jam malam supaya anak-ana
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more
PREV
1
...
192021222324
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status