Semua Bab BERLIAN YANG DICAMPAKKAN : Bab 31 - Bab 40

60 Bab

Bab 31

"Seharusnya kamu melawan. Kamu udah menyandang nama Bathara, jadi jangan diam aja seperti tadi," omel Elang dengan wajah ditekuk dan alis menukik.Luna menghela nafas lelah. "Aku cuma nggak mau semakin menjadi pusat perhatian, Mas. Udahlah biarin aja. Toh habis ini aku lepas dari keluarga itu."Rasanya Luna ingin segera pergi dan menjauh. Tidak lagi berhubungan dengan keluarga Wisnuwardhana. Dia tidak berharap akan dibela oleh Kakek Ageng atau Pak Brama. Tidak. Orang-orang seperti mereka tidak sepenuhnya tulus.Pasti ada sesuatu yang membuat Kakek Ageng begitu baik padanya yang tidak punya apa-apa dan hanyalah anak seorang satpam. Hidup ini tidak seperti dongeng Cinderella. Terlalu omong kosong."Aku mau ke toilet dulu, Mas. Maaf, gara-gara aku, kamu jadi melupakan tugas kamu dan meninggalkan Kak Ajeng," ucap Luna merasa tak enak.Belum apa-apa, dia sudah merepotkan orang yang baru dikenalnya."Kamu balik aja ke aula. Jangan sampai Kak Ajeng marah dan memecat kamu," paksanya sambil me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 32

Tak ada yang tahu bahwa Luna sedang dibawa oleh seorang pria asing berpakaian serba hitam dan mengenakan penutup kepala. Renata menatap Luna dengan seringai sinis. "Ternyata semudah itu menyingkirkan dia." Renata mendengkus. "Kalingga benar-benar nggak peduli sama dia. Padahal seharusnya ada banyak pengawal yang menjaga si jalang itu." "Kamu nggak ikut?" tanya pria itu. "Nggak. Aku harus memperbaiki penampilanku dan kembali ke pesta. Aku nggak mau Kalingga dan yang lain curiga. Cepetan kamu bawa dia ke tempat yang udah aku siapin." Renata mengusir pria itu dan bergegas memperbaiki penampilannya yang berantakan. Dia mengutuk Luna berkali-kali karena penampilannya benar-benar sangat kacau. "Seharusnya wanita tua itu menyingkirkan dia waktu masih lumpuh. Ck! Merepotkan sekali. Katanya mau menculik Luna. Mana buktinya? Nyatanya tetap aku yang berhasil," gerutu Renata sambil memoleskan bedak untuk menutupi luka bekas cakaran Luna yang terasa perih. Renata mendesis. "Sialan emang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 33

Suasana pesta begitu meriah meskipun tadi sempat kacau karena ibunya dan Renata membuat ulah yang jujur saja sangat memalukan. Tapi siapa yang berani mengolok-olok keluarga Wisnuwardhana secara terang-terangan? Mereka justru menjilat keluarganya demi bisa mendapatkan kerjasama yang menguntungkan.Beruntung pihak personalia bisa membuat suasana ulang tahun menjadi hidup dan santai. Mereka melupakan peristiwa tadi dengan cepat. Atau mungkin menyimpannya untuk sementara."Pak! Pak, gawat," seru Dewi di antara kerumunan tamu yang sebagian besar adalah karyawan BAS.Sekretaris kepercayaannya yang begitu setia dan patuh padanya itu menghampiri Kalingga dengan wajah panik dan pucat. Keringat membanjiri pelipis dan dahi wanita itu."Ada apa? Ada masalah dengan pestanya?" tanyanya sambil mengamati sekeliling aula. Tidak ada yang aneh."Pak, Bu Renata menyerang Bu Luna di toilet lantai satu. Ada banyak darah berceceran. Saya mau mendekat takut, soalnya banyak orang berpakaian serba hitam di lob
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 34

Malam semakin larut, namun jumlah kendaraan yang terparkir di sekitar gedung BAS masih belum berkurang. Semua karyawan selalu menyambut dengan sukacita acara ulang tahun perusahaan yang sudah pasti meriah dan seru.Kakek Ageng menatap beberapa karyawan Security Black yang sedang membereskan orang-orang suruhan Bu Devi dalam diam."Haruskah kita menyapa mereka, Tuan?" tanya Fandi, asisten pribadinya."Tidak perlu," jawab Kakek Ageng dengan gestur santai."Tapi mereka masuk ke wilayah perusahaan tanpa ijin," bantah Fandi.Kakek Ageng terkekeh kecil. Karyawan dari perusahaan keamanan asal Amerika Serikat itu memang benar-benar cekatan. Banyak yang memiliki wajah bule dan Asia Timur, membuat Kakek Ageng kagum dengan kinerja mereka.Semua orang tahu bagaimana kinerja orang-orang di negara ini. Gampang disuap, kurang disiplin, dan cenderung pemalas. Apalagi generasi muda. Sungguh sangat disayangkan. Padahal Security Black bisa dijadikan sebagai lahan empuk untuk mencari nafkah bagi penduduk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 35

Di sebuah rumah mewah di Washington DC, seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda, terlihat gelisah setelah menerima pesan dari orang yang sangat tidak dia harapkan.Dia menggigit bibir bawahnya dengan mata berkaca-kaca. Di satu sisi, dia bahagia karena akhirnya anaknya ditemukan. Tapi di sisi lain, dia takut karena anak dari mantan kekasihnya juga mengetahui di mana keberadaan putrinya, Luna Andreeva Wilson.Tidak perlu tes DNA untuk memastikan bahwa Luna adalah putrinya. Wajah Luna persis seperti wajahnya ketika masih remaja dulu.Tak berapa lama kemudian, sebuah pesan kembali masuk. Berisi foto Luna dengan gaun berwarna hitam di sebuah pesta. Foto itu diambil dari tangkapan layar dalam sebuah video di tiktak.[Aleksei Volkov : Kenapa menyembunyikan tunanganku, Mama? Bukankah kamu egois?]Lena Andreeva, wanita itu, melempar ponselnya sambil memekik ketakutan. Tidak boleh! Anak itu tidak boleh menemukan putrinya. Putri yang sengaja dibuat hilang oleh s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 36

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam ketika Fandi mengetuk pintu ruang kerja Kakek Ageng. Setelah mendapatkan telepon dari Noah Wilson, Kakek Ageng memutuskan untuk pulang kembali ke mansion dan menyerahkan acara pesta pada Brama, Anton, dan Danu.Waktunya tidak untuk dibuang dengan percuma. Anak buahnya yang tersebar di mana-mana melaporkan semua tentang tingkah laku Devi selama dia tinggal ke luar negeri. Termasuk skandal memalukan yang diam-diam dilakukan oleh perempuan jalang itu."Kurang ajar!""Maaf, Tuan?""Kenapa bisa kecolongan selama puluhan tahun?" bentak Kakek Ageng pada seseorang di seberang telepon.Fandi yang mengira bahwa dirinya yang dimarahi langsung menghela nafas lega."Kali ini kumaafkan. Lanjutkan tugasmu."Kakek Ageng membanting ponselnya ke atas meja dengan wajah memerah dan bahu naik turun dengan cepat. Devi memang sudah keterlaluan dan bertindak kelewat batas. Selama ini dia tidak terlalu memperhatikan perempuan jalang itu karena dia pikir Brama sudah menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 37

Kalingga memilih untuk pulang ke mansion setelah acara ulang tahun perusahaan selesai. Bukan karena dia ingin menemui Renata. Perempuan itu justru pulang ke rumahnya sendiri karena besok adalah acara pernikahan mereka.Dia mendengkus. Menikah? Kalingga benar-benar menyesal kenapa dulu sempat jatuh cinta pada perempuan itu. Setelah mengetahui bahwa wanita itu melukai Luna, dia berubah membenci Renata."Aku harus memberi perhitungan padanya setelah ini."Kalingga hendak menaiki tangga menuju ke lantai dua, namun dia mendengar percakapan dua orang berbeda gender. Keningnya berkerut. Suara itu berasal dari ruang kerja Kakek Ageng yang pintunya terbuka sedikit.Penasaran, dia segera mendekati ruang kerja itu. Siapa gerangan yang datang ke ruang kerja kakeknya tengah malam begini? Padahal biasanya pria tua itu melarang semua orang kecuali Fandi dan Purwo untuk masuk ke sana.Kalingga berdiri dalam diam di depan pintu, sempat mengintip dan melihat ibunya duduk dengan wajah berang.Percakapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 38

"I love you, Luna. Mommy always love you no matter what happens. Please don't hate me when you know the truth. We never meant to hurt you."Luna membuka matanya dengan tubuh terasa lemah dan sakit. Sekujur tubuhnya seperti baru saja dipukuli oleh banyak orang. Bagian tengkuknya terasa sakit, sehingga dia merintih ketika menggerakkannya."Are you okay?"Kening Luna mengernyit ketika mendengar suara asing itu, namun dia merasa seperti dejavu. Dia sering mendengar kata-kata itu dulu, tapi kapan? Ayah dan ibunya tidak mengerti bahasa inggris."Akan kupanggilkan dokter."Luna masih sibuk dengan pikirannya sendiri ketika tubuhnya diperiksa. Mimpi itu...dia sering bermimpi tentang seorang wanita berambut brunette, hitam agak kecoklatan, dengan mata berwarna coklat.Wanita yang sangat cantik dan bukan orang Indonesia. Seperti orang dari daerah Eropa, tapi dia tidak tahu dari negara mana. Kenapa wanita itu selalu hadir dalam mimpinya? Siapa dia? Kenapa wanita itu terus bersedih?"Kamu harus me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 39

Tidak ada yang mengetahui tentang tanda lahirnya kecuali ayah dan ibunya. Bahkan Sofia sekalipun tidak tahu tentang hal itu. Bagaimana bisa seorang pria asing mengetahui di mana letak tanda lahirnya dan bentuknya seperti apa?"Kamu alergi terhadap nanas, benci dengan pisang, dan golongan darahmu adalah AB negatif. Sama denganku dan ayah kita. Benar-benar menyebalkan, kan?" Nathan tertawa getir.Luna menelan ludahnya dengan susah payah. Seperti ada yang menyangkut di tenggorokannya. "Kamu sangat membenci warna kuning dan makanan lembek seperti bubur. Kamu akan selalu muntah jika memakannya."Air mata Luna tiba-tiba mengalir dengan deras. Merasakan rasa hangat yang aneh namun familiar. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang hal itu karena dia menyembunyikannya. Takut dianggap aneh. Apalagi hidup di negara ini, di mana orang-orang menyukai bubur ayam. "Aku sering bermimpi buruk tentangmu. Memikirkan bagaimana nasibmu di luar sana? Apakah kamu hidup dengan nyaman? Atau jangan-jangan kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 40

Senyum Renata tidak pernah lepas dari bibirnya sejak membuka mata di pagi hari. Jantungnya berdebar dan hatinya begitu bahagia. Akhirnya setelah penantian selama bertahun-tahun lamanya, Kalingga akan berada dalam genggamannya.Sejak kecil, orangtuanya sudah mendoktrinnya untuk mendapatkan Kalingga bagaimanapun caranya. Terserah jika dia bersenang-senang dengan laki-laki lain, asalkan tidak ketahuan dan suami sahnya tetaplah Kalingga.Dia awalnya berpikir bahwa kehadiran Luna mengacaukan segalanya. Tapi ayahnya memberikan ide gila. Dia harus bisa menjebak Kalingga dengan cara hamil.Renata tahu betul Kalingga tidak mau melakukan seks bebas. Meskipun dia sempat jumawa ketika pria itu bilang bahwa hubungan intimnya dengan Luna sambil membayangkan dirinya, tapi tetap saja Kalingga menolaknya ketika dia sengaja mencium pria itu di depan Luna waktu di mansion dulu."Anda terlihat cantik sekali, Nona," puji MUA setelah menyelesaikan riasan di wajahnya.Renata tersenyum semakin lebar. Tentu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status