Semua Bab Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Dia menatap pria itu dan berkata dengan tenang, "Paman Burso akan segera tiba, lalu nanti bakal ada perawat ke sini. Kalau butuh apa-apa, minta tolong perawat panggilkan aku.""Aku berangkat kerja dulu, aku sudah telat."Dia buru-buru keluar.Dia membuka pintu kamar rawat dan menabrak Steven yang hendak mendorong pintu masuk.Pria itu mengenakan jas putih dan lembut. Dia menatapnya dengan mata lembut dan berkata, "Aku dengar dari direktur bahwa luka Antonio terbuka dan dia mengalami demam tinggi tadi malam. Jadi aku datang untuk jenguk.""Yah, begini, aku tidak punya cukup waktu." Leila berkata dengan tergesa-gesa dan lari.Steven mengawasinya keluar.Kemudian dia masuk ke kamar rawat dan berjalan langsung ke tempat tidur Antonio, khawatir dengan kondisi sepupunya.Saat dia hendak pergi, Steven pun berkata, "Antonio, kamu harusnya bisa lihat kalau Leila benar-benar gadis yang baik.""Dia polos dan baik hati, seorang dokter yang hebat.""Kalau dia nggak menikah denganmu, dia bisa menjal
Baca selengkapnya

Bab 32

"Aku balik sekarang juga."Telepon itu langsung ditutup.Leila pun memandangi ponselnya. Apa Antonio marah?"Pak, tolong kembali ke rumah sakit."Sopir taksi memutar balik di persimpangan dan mengemudikan mobilnya kembali ke rumah sakit.Leila datang ke kamar rawat Antonio. Begitu dia membuka pintu dan masuk, dia melihat seorang pria duduk di ranjang rumah sakit dengan wajah muram.Burso juga ada di sini."Nyonya Muda Leila.""Ya."Ada yang salah dengan suasana di kamar rawat.Leila tahu bahwa dia salah.Matanya tertuju pada lemari di samping ranjang rumah sakit, di mana ada kotak makanan terbuka, "Paman Burso, apakah kamu membawa ini dari rumah? Apa Niah yang membuatnya?"Burso mengangguk, "Benar, Nyonya Muda."Leila berjalan mendekat.Dia berdiri di samping ranjang rumah sakit dan menatap pria dengan pipi cemberut, "An .... Tuan Muda Antonio, apakah kamu lapar? Aku sudah bekerja sepanjang hari dan aku sangat lapar. Kita makan dulu, ya?""Aku suapi, ya?"Antonio dengan enggan berkata
Baca selengkapnya

Bab 33

Burso mengangguk, "Siang tadi Nyonya Muda Leila 'kan nggak datang, tapi Tuan Muda dengar kalau Nyonya Muda sampai nggak sempat makan saking sibuknya. Tuan Muda akhirnya memintaku untuk mengantarkan makanan ke kantor Nyonya Muda."Leila melirik Antonio."Makasih, Paman Burso. Kotak makanannya ada di ruanganku, sebentar lagi kuambilkan."Dia meninggalkan kamar rawat dan segera kembali ke kantornya untuk mengambil kotak makan siang terisolasi, "Maaf, Paman Burso, aku nggak tahu Paman yang memberikan makanan ini, jadi belum kumakan.""Nggak apa-apa," jawab Burso sambil tersenyum dengan tulus.Dia pergi dengan kotak makan siangnya.Kemudian cuma Antonio dan Leila yang tersisa di kamar rawat.Kamar rawat VIP itu terdiri dari satu kamar tidur dan dapur kecil. Kamar mandi basah dan keringnya terpisah.Leila mencuci wajah Antonio, menggosok giginya dan menyekanya hingga bersih. Dia lalu membantu merendam kaki Antonio, dan membaringkannya kembali ke atas ranjang rumah sakit.Leila juga mandi dan
Baca selengkapnya

Bab 34

Jelas-jelas Celine mengatakan semuanya sudah beres saat Leila mabuk, tetapi kedua preman itu malah tidak menghubungi mereka. Saat Celine menemui mereka, ternyata mereka sudah terkapar dengan kondisi babak belur. Mereka bahkan nyaris mati kedinginan setelah dibiarkan di gang semalaman.Mereka justru berbalik mengancam Celine untuk membayar pengobatan mereka!"Ayah, jangan khawatir.""Aku akan menemui Antonio dan memintanya mencarikan solusinya."Jadi pada hari ini, Sarah datang lagi ke kamar rawat Antonio."Antonio, maafkan aku. Aku sibuk syuting selama dua hari ini, jadi nggak sempat menjengukmu. Gimana kabarmu? Apa kamu merasa jauh lebih baik? Masih ada yang terasa sakit?"Sarah tampak lembut dan penuh perhatian.Dia duduk dan mengisi gelas minum Antonio, lalu mengupas buah-buahan untuk disuapkan kepada Antonio.Kemudian saat dia melihat bekas gigitan di leher Antonio, tatapan menyeramkan tiba-tiba muncul di matanya dan suaranya naik sedikit lebih tinggi, "Antonio, lehermu kenapa?"Su
Baca selengkapnya

Bab 35

Sarah berkata dengan penuh pengertian, "Aku paham kenapa Leila ingin menolong nenekku, aku juga rela ibuku mendonorkan ginjalnya untuk menyelamatkan nenek, tapi aku juga paham dilema yang ibuku rasakan.""Lagian, hubungan ibuku dengan nenekku nggak begitu akur. Ibuku bahkan rela berbakti sebagai menantu, tapi dia nggak mau kalau sampai harus bertaruh nyawa demi mendonorkan ginjalnya.""Kebetulan lagi adikku yang laki-laki akan sekolah ke luar negeri."Sarah menjelaskan Paula yang kabur ke luar negeri dengan selogis mungkin.Dia pun melanjutkan, "Leila pasti nggak sabar, jadi dia pulang dan bertengkar hebat dengan ayahku. Dia memaksa ayahku untuk meminta ibuku pulang dalam waktu tiga hari.""Kalau nggak, dia akan membeberkan semuanya.""Leila bilang kalau dia membeberkan tentang ibuku yang menolak menyelamatkan mertuanya, perusahaan ayahku dan karirku sebagai seorang bintang pasti terdampak .... Aku ini 'kan figur publik ....""Antonio, ibuku cuma takut," kata Sarah. "Ibuku memang nggak
Baca selengkapnya

Bab 36

Dia menatap pria itu, "Paula-lah yang menawarkan akan mendonorkan ginjalnya pada nenek, itulah kenapa aku setuju menikah denganmu untuk menggantikan Sarah. Jadi, dia harus menepati janjinya.""Lagian, nggak gampang menemukan ginjal yang cocok."Suara Leila terdengar gemetar ketakutan, "Kalau Paula nggak jadi mendonor, nenek nggak akan selamat, dia nggak punya waktu nunggu sumber ginjal lain yang cocok.""Brak!" Pintu kamar rawat pun dibanting.Leila pergi.Dia tidak muncul lagi di depan Antonio malam itu atau keesokan harinya.Di hari ketiga, Leila menerima telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa neneknya bisa dioperasi.Dia langsung izin kerja, mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan apartemen. Di taksi, tiba-tiba Leila terpikir apa mungkin Paula sudah pulang? Atau Antonio menggunakan cara tertentu sehingga Sarah menemukan sumber ginjal lain yang cocok dalam waktu sesingkat itu?Yang jelas, Belinda bisa selamat.Di rumah sakit.Paula akhirnya bisa menelepon.Dia langsung me
Baca selengkapnya

Bab 37

Paula tercengang.Dia baru saja hendak mengatakan sesuatu ....Saat Sarah kembali melanjutkan, "Masa Ibu mau Leila bongkar semuanya? Kalau ketahuan orang-orang, reputasi Ibu gimana? Terus aku dan ayah gimana?""Ibu pernah mikirin konsekuensinya nggak?"Sudah tidak ada jalan lagi.Paula cuma bisa menatap tajam ke arah Leila dan menggeram, "Kalau tahu begini jadinya, harusnya waktu kamu masih kecil, kucekik kamu sampai mati! Harusnya aku nggak biarin kamu hidup!"Leila sepertinya sudah terbiasa dengan kutukan seperti itu.Dia cuma menatap Paula dengan dingin dan mendengar dengan tenang. Dia hanya ingin memastikan Paula akan mendonorkan ginjalnya dan sehingga neneknya bisa dioperasi hari ini.Daris dan dua pengawal menemaninya sepanjang proses.Sarah juga ada di sana. Dia menemani Paula ganti baju rumah sakit dan melihat Paula berbaring di ranjang rumah sakit, lalu didorong ke ruang operasi bersama dengan Belinda.Lampu ruang operasi menyala.Leila berdiri di luar, menunggu dengan gugup.
Baca selengkapnya

Bab 38

Antonio hanya mengiakan dengan singkat.Leila menatapnya, "Tenang saja, aku pasti akan menyembuhkan matamu secepat mungkin! Aku menunda akupunktur sebelumnya karena masalah Nenek, tapi aku nggak akan melakukannya lagi.""Ya."Sikap Antonio masih dingin.Leila terus berkata, "Kita nggak akan cerai sampai matamu sembuh. Kamu boleh menikah dengan siapa pun, tapi jangan menikah dengan Sarah.""Aku bukannya lagi menjelek-jelekkan dia.""Tapi, aku tulus mengatakan hal ini karena kamu sudah membantuku kali ini. Sarah itu benar-benar nggak pantas buatmu! Dia nggak menyukaimu yang buta dan pincang, tapi dia juga nggak mau kehilangan semua sponsor yang kamu berikan kepadanya ...."Ekspresi Antonio langsung berubah menjadi muram.Auranya juga menjadi dingin.Tepat pada saat itu, Burso pun berjalan menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, makan malam sudah siap." Niah memang sudah menyiapkan makan malam.Leila segera berlari ke belakang kursi roda Antonio dan menyahut, "Ayo, biar kudorong
Baca selengkapnya

Bab 39

Leila tidak bisa mengatakan bahwa Antonio tidak menyukainya. Dia tidak menyentuhnya dalam keadaan seperti itu dan cuma membawanya ke kamar mandi untuk memandikannya dengan air dingin, bukan? Itu akan sangat memalukan baginya.Tapi tanpa berkata apa-apa, Niah kembali salah paham.Tepat saat Leila sedang bertanya-tanya haruskah dia menjaga citranya atau tidak, Niah pun berkata, "Walaupun kalian belum malam pertama, tetap saja kalian harus tidur bareng! Kalian 'kan suami-istri, masa tidurnya terpisah?"Leila sontak terdiam.Bagaimana dia harus menjelaskan?Dia akhirnya hanya bisa melihat ke arah Antonio lagi.Sayangnya, pria itu buta dan sama sekali tidak tahu tatapan Leila kepadanya.Niah melanjutkan, "Tuan Muda, setelah aku mengeluarkan barang bawaan Nyonya Muda Leila, aku nggak sengaja merusak kunci pintu kamar tamu. Kunci pintu kamar tamu yang lain juga rusak, kami belum sempat memperbaikinya."Leila sontak terdiam.Kebetulan macam apa ini?Tidak mungkin ada yang percaya ini hanya keb
Baca selengkapnya

Bab 40

"Paman Burso dan Bibi Niah nggak punya anak. Mereka dan Kakek sama-sama membesarkanku dan berkorban banyak buatku. Mereka bertiga adalah anggota keluarga yang penting banget buatku.""Leila, kamu juga sekarang keluargaku setelah akta nikah kita keluar."Ucapan tentang keluarga ini membuat Leila merasa tercekat.Sebelum berusia 18 tahun, dia adalah putri kesayangan Keluarga Anara. Namun, saat dia berusia 18 tahun, Sarah kembali dan Leila perlahan-lahan kehilangan keluarganya.Orang tuanya tidak menginginkannya dan memutuskan hubungan mereka dengannya.Satu-satunya keluarga yang Leila miliki adalah neneknya yang menderita penyakit Alzheimer.Leila punya neneknya, gurunya dan rekan-rekan seperguruannya.Sekarang, suami yang dia nikahi untuk menyelamatkan neneknya justru memberitahunya bahwa Leila adalah bagian dari keluarganya."Leila, ayo kita coba.""Sekarang 'kan kita sudah jadi suami istri, ayo kita coba jalani bahtera rumah tangga ini dengan rukun. Kita nggak akan bercerai sampai mat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status