Jelas-jelas Celine mengatakan semuanya sudah beres saat Leila mabuk, tetapi kedua preman itu malah tidak menghubungi mereka. Saat Celine menemui mereka, ternyata mereka sudah terkapar dengan kondisi babak belur. Mereka bahkan nyaris mati kedinginan setelah dibiarkan di gang semalaman.Mereka justru berbalik mengancam Celine untuk membayar pengobatan mereka!"Ayah, jangan khawatir.""Aku akan menemui Antonio dan memintanya mencarikan solusinya."Jadi pada hari ini, Sarah datang lagi ke kamar rawat Antonio."Antonio, maafkan aku. Aku sibuk syuting selama dua hari ini, jadi nggak sempat menjengukmu. Gimana kabarmu? Apa kamu merasa jauh lebih baik? Masih ada yang terasa sakit?"Sarah tampak lembut dan penuh perhatian.Dia duduk dan mengisi gelas minum Antonio, lalu mengupas buah-buahan untuk disuapkan kepada Antonio.Kemudian saat dia melihat bekas gigitan di leher Antonio, tatapan menyeramkan tiba-tiba muncul di matanya dan suaranya naik sedikit lebih tinggi, "Antonio, lehermu kenapa?"Su
Sarah berkata dengan penuh pengertian, "Aku paham kenapa Leila ingin menolong nenekku, aku juga rela ibuku mendonorkan ginjalnya untuk menyelamatkan nenek, tapi aku juga paham dilema yang ibuku rasakan.""Lagian, hubungan ibuku dengan nenekku nggak begitu akur. Ibuku bahkan rela berbakti sebagai menantu, tapi dia nggak mau kalau sampai harus bertaruh nyawa demi mendonorkan ginjalnya.""Kebetulan lagi adikku yang laki-laki akan sekolah ke luar negeri."Sarah menjelaskan Paula yang kabur ke luar negeri dengan selogis mungkin.Dia pun melanjutkan, "Leila pasti nggak sabar, jadi dia pulang dan bertengkar hebat dengan ayahku. Dia memaksa ayahku untuk meminta ibuku pulang dalam waktu tiga hari.""Kalau nggak, dia akan membeberkan semuanya.""Leila bilang kalau dia membeberkan tentang ibuku yang menolak menyelamatkan mertuanya, perusahaan ayahku dan karirku sebagai seorang bintang pasti terdampak .... Aku ini 'kan figur publik ....""Antonio, ibuku cuma takut," kata Sarah. "Ibuku memang nggak
Dia menatap pria itu, "Paula-lah yang menawarkan akan mendonorkan ginjalnya pada nenek, itulah kenapa aku setuju menikah denganmu untuk menggantikan Sarah. Jadi, dia harus menepati janjinya.""Lagian, nggak gampang menemukan ginjal yang cocok."Suara Leila terdengar gemetar ketakutan, "Kalau Paula nggak jadi mendonor, nenek nggak akan selamat, dia nggak punya waktu nunggu sumber ginjal lain yang cocok.""Brak!" Pintu kamar rawat pun dibanting.Leila pergi.Dia tidak muncul lagi di depan Antonio malam itu atau keesokan harinya.Di hari ketiga, Leila menerima telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa neneknya bisa dioperasi.Dia langsung izin kerja, mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan apartemen. Di taksi, tiba-tiba Leila terpikir apa mungkin Paula sudah pulang? Atau Antonio menggunakan cara tertentu sehingga Sarah menemukan sumber ginjal lain yang cocok dalam waktu sesingkat itu?Yang jelas, Belinda bisa selamat.Di rumah sakit.Paula akhirnya bisa menelepon.Dia langsung me
Paula tercengang.Dia baru saja hendak mengatakan sesuatu ....Saat Sarah kembali melanjutkan, "Masa Ibu mau Leila bongkar semuanya? Kalau ketahuan orang-orang, reputasi Ibu gimana? Terus aku dan ayah gimana?""Ibu pernah mikirin konsekuensinya nggak?"Sudah tidak ada jalan lagi.Paula cuma bisa menatap tajam ke arah Leila dan menggeram, "Kalau tahu begini jadinya, harusnya waktu kamu masih kecil, kucekik kamu sampai mati! Harusnya aku nggak biarin kamu hidup!"Leila sepertinya sudah terbiasa dengan kutukan seperti itu.Dia cuma menatap Paula dengan dingin dan mendengar dengan tenang. Dia hanya ingin memastikan Paula akan mendonorkan ginjalnya dan sehingga neneknya bisa dioperasi hari ini.Daris dan dua pengawal menemaninya sepanjang proses.Sarah juga ada di sana. Dia menemani Paula ganti baju rumah sakit dan melihat Paula berbaring di ranjang rumah sakit, lalu didorong ke ruang operasi bersama dengan Belinda.Lampu ruang operasi menyala.Leila berdiri di luar, menunggu dengan gugup.
Antonio hanya mengiakan dengan singkat.Leila menatapnya, "Tenang saja, aku pasti akan menyembuhkan matamu secepat mungkin! Aku menunda akupunktur sebelumnya karena masalah Nenek, tapi aku nggak akan melakukannya lagi.""Ya."Sikap Antonio masih dingin.Leila terus berkata, "Kita nggak akan cerai sampai matamu sembuh. Kamu boleh menikah dengan siapa pun, tapi jangan menikah dengan Sarah.""Aku bukannya lagi menjelek-jelekkan dia.""Tapi, aku tulus mengatakan hal ini karena kamu sudah membantuku kali ini. Sarah itu benar-benar nggak pantas buatmu! Dia nggak menyukaimu yang buta dan pincang, tapi dia juga nggak mau kehilangan semua sponsor yang kamu berikan kepadanya ...."Ekspresi Antonio langsung berubah menjadi muram.Auranya juga menjadi dingin.Tepat pada saat itu, Burso pun berjalan menghampiri dan berkata, "Tuan Muda, Nyonya Muda, makan malam sudah siap." Niah memang sudah menyiapkan makan malam.Leila segera berlari ke belakang kursi roda Antonio dan menyahut, "Ayo, biar kudorong
Leila tidak bisa mengatakan bahwa Antonio tidak menyukainya. Dia tidak menyentuhnya dalam keadaan seperti itu dan cuma membawanya ke kamar mandi untuk memandikannya dengan air dingin, bukan? Itu akan sangat memalukan baginya.Tapi tanpa berkata apa-apa, Niah kembali salah paham.Tepat saat Leila sedang bertanya-tanya haruskah dia menjaga citranya atau tidak, Niah pun berkata, "Walaupun kalian belum malam pertama, tetap saja kalian harus tidur bareng! Kalian 'kan suami-istri, masa tidurnya terpisah?"Leila sontak terdiam.Bagaimana dia harus menjelaskan?Dia akhirnya hanya bisa melihat ke arah Antonio lagi.Sayangnya, pria itu buta dan sama sekali tidak tahu tatapan Leila kepadanya.Niah melanjutkan, "Tuan Muda, setelah aku mengeluarkan barang bawaan Nyonya Muda Leila, aku nggak sengaja merusak kunci pintu kamar tamu. Kunci pintu kamar tamu yang lain juga rusak, kami belum sempat memperbaikinya."Leila sontak terdiam.Kebetulan macam apa ini?Tidak mungkin ada yang percaya ini hanya keb
"Paman Burso dan Bibi Niah nggak punya anak. Mereka dan Kakek sama-sama membesarkanku dan berkorban banyak buatku. Mereka bertiga adalah anggota keluarga yang penting banget buatku.""Leila, kamu juga sekarang keluargaku setelah akta nikah kita keluar."Ucapan tentang keluarga ini membuat Leila merasa tercekat.Sebelum berusia 18 tahun, dia adalah putri kesayangan Keluarga Anara. Namun, saat dia berusia 18 tahun, Sarah kembali dan Leila perlahan-lahan kehilangan keluarganya.Orang tuanya tidak menginginkannya dan memutuskan hubungan mereka dengannya.Satu-satunya keluarga yang Leila miliki adalah neneknya yang menderita penyakit Alzheimer.Leila punya neneknya, gurunya dan rekan-rekan seperguruannya.Sekarang, suami yang dia nikahi untuk menyelamatkan neneknya justru memberitahunya bahwa Leila adalah bagian dari keluarganya."Leila, ayo kita coba.""Sekarang 'kan kita sudah jadi suami istri, ayo kita coba jalani bahtera rumah tangga ini dengan rukun. Kita nggak akan bercerai sampai mat
Tangan mungil Leila mencengkeram sudut selimut.Matanya terbuka lebar menatap langit-langit, napasnya bahkan tertahan.Tanpa melihat pun wajah tampan Antonio sudah terbayang dalam benaknya, serta tubuh sempurna Antonio yang terlihat saat tidak dibalut pakaian apa pun. Dadanya yang kekar, perutnya yang berotot, serta lekuk tubuhnya yang seksi ...."Tidur."Suara berat pria itu terdengar.Dia mencondongkan tubuh lebih dekat hingga menjulang di atas Leila, lalu mengulurkan tangannya ... dan mematikan lampu.Leila jadi bertanya-tanya dalam hati, Antonio ini benar-benar mampu atau tidak?Malam itu, Leila tertidur lebih dulu.Dia tetap tertidur dengan seenaknya dan selimut di antara mereka berdua tidak ada gunanya. Dia bahkan berbaring di atas Antonio sambil memeluk pria itu dengan erat.Leila ... juga mimpi indah sepanjang malam.Keesokan harinya.Ketika Leila sedang mandi, dia menatap bibir merahnya dan bertanya-tanya apakah itu benar-benar cuma mimpi? Kenapa dia merasa seperti habis diciu
Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila
Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa
Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang
Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg
Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep
"Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung
"Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa
Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed
Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha