Semua Bab Nikah Kilat: Suami Cacatku Cium Aku: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11

Sambil bicara, Kris menggenggam tangan Leila.Leila refleks menghindar.Sorot tatapannya yang jijik terlihat dengan jelas. Leila menatap Kris dengan dingin. "Pergi, kalau nggak ...""Kalau nggak, apa?"Kris bertanya sambil tersenyum.Dia mendekat lagi dan mengangkat tangannya hendak menyentuh pipi Leila.Leila langsung menghindar dan balas menginjak kaki Kris kuat-kuat.Kris sontak menjerit kesakitan akibat diinjak oleh sepatu hak tinggi itu."Aaah!"Kris merasa sangat kesakitan.Leila menatap Kris yang kesakitan sambil menyeringai dan berkata, "Pak Kris, ini cuma peringatan. Kuharap kamu nggak cari gara-gara lagi denganku."Leila pun beranjak pergi.Namun, Kris memeluknya dari belakang."Dasar bajingan!" maki Leila."Dasar wanita jalang! Ngapain kamu pura-pura! Lihat saja gaunmu yang murahan ini! Barang mahal apa sih yang kamu punya, hah? Aku sudi menyentuhmu semata-mata karena kamu masih perawan!"Kris balas menyahut dengan sengit, pikirannya sudah dikuasai hawa nafsu.Tiba-tiba, ses
Baca selengkapnya

Bab 12

Dia mengangkat matanya yang kosong menatap semua orang sambil berkata, "Kakek akan baik-baik saja!"Semua sontak terdiam.Mereka terdiam selama beberapa detik.Kemudian, seseorang langsung berkata, "Ya, kami juga nggak mau kakekmu kenapa-kenapa, tapi gimana kalau sampai terjadi sesuatu?""Nggak akan ada 'kalau'!" bantah Antonio.Tangan kekarnya yang tergantung di kursi roda terkepal menahan emosi.Saat semua orang hendak menyanggah ucapannya, Antonio pun menyela dengan tegas, "Kalau kalian memang mampu, Kakek nggak akan menjadikan orang buta dan pincang sepertiku CEO, 'kan?""Itu sih karena Kakek sayangnya cuma sama kamu!" cibir Kris.Suasana kembali gaduh.Mereka merasa kata-kata saja kurang bisa menggambarkan keberatan mereka, jadi mereka juga berniat untuk menggunakan tindakan.Daris segera menahan mereka.Kris sangat benci dan iri terhadap Antonio. Sudah dari dulu dia berharap Antonio mati! Jadi, dia tiba-tiba menarik Antonio dari kursi roda ....Bruk! Antonio pun terjatuh ke atas
Baca selengkapnya

Bab 13

Antonio menatap Steven dengan pandangannya yang kosong. "Kalau aku melepasnya, terus apa? Kak Steven akan mengejarnya dan menikahinya, lalu dia terlibat dalam keluarga kita lagi?"Steven berkata, "Kita beda."Steven sama sekali tidak peduli dengan Keluarga Johen. Dia bisa tinggal bersama Leila di rumah mereka sendiri sambil menjalani hidup dengan bahagia. Mereka hanya perlu fokus pada minat bersama dalam bidang kedokteran."Jadi, Kak Steven juga menganggap aku sebagai pecundang buta dan pincang yang nggak pantas punya istri? Dia itu pengantin pengganti dari Keluarga Anara, tapi aku nggak layak mendapatkannya, benar?""Bukan begitu maksudku."Steven hendak menjelaskan lebih lanjut.Namun, Antonio menyelanya dengan dingin, "Kak Steven, yang penting Kakak ingat saja kalau sekarang Leila itu istriku. Perhatikan kata-kata dan tindak-tanduk Kakak, jangan sampai mempermalukannya ataupun Keluarga Johen!"Malam itu.Saat Antonio dan Leila kembali ke Vila Marlon, hari sudah gelap.Mereka kembali
Baca selengkapnya

Bab 14

Benar-benar menjijikkan.Jika memang mereka saling cinta, kenapa tidak mengurung diri saja? Kenapa harus menyeretnya ke dalam masalah?Sepuluh menit kemudian.Leila membawa koper ke bawah.Kopernya tidak terlalu besar karena hanya berisi beberapa potong pakaian. Itu koper yang dia bawa saat dia diantar sopir ke Vila Marlon."Leila."Sarah menghentikan Leila lagi.Matanya tertuju pada koper Leila. "Kok kamu bawa koper? Mau ke mana?"Antonio sontak mengernyit, ekspresinya juga menjadi lebih serius.Dia tidak mendengar Leila menjawab, melainkan bunyi koper diseret pergi saja. Antonio pun berujar dengan dingin, "Siapa yang mengizinkanmu pergi?"Leila tidak ingin mendengarkan.Namun, dia akhirnya berhenti melangkah dan menoleh menatap Antonio sambil menyahut, "Kenapa, Tuan Muda Antonio?"Antonio menyahut, "Kamu piama?""Tuan Muda Antonio, bukannya kamu sudah bersatu lagi dengan kekasihmu?" kata Leila sambil tersenyum. "Tentu saja aku akan pergi untuk memberi kalian kesempatan berduaan.""Te
Baca selengkapnya

Bab 15

Antonio benar-benar kaget.Daris melanjutkan, "Sekalipun ternyata nggak bisa, dia pasti bisa memperantarai kita dengan Dokter Ariel."Antonio sama sekali tidak menyangka Leila adalah murid Ariel Olan, si dokter ajaib.Antonio sudah buta selama tiga tahun dan tidak ada satu orang dokter pun yang bisa mengobatinya. Namun, katanya matanya bisa sembuh asalkan dia bisa menemukan Ariel.Selama tiga tahun ini, Antonio terus mencari Ariel tanpa membuahkan hasil. Ternyata Leila adalah murid Ariel!Pantas saja wanita itu bisa menyelamatkan Kakek!Antonio pun menelepon Leila lagi, "Cepat ke Vila Marlon."Leila tiba.Matahari sudah terbenam di cakrawala, sinarnya yang berwarna kemerahan terlihat sangat cantik.Antonio duduk di kursi rodanya sambil menatap matahari terbenam, dia terkesan seperti tokoh utama pria di sinetron. Matanya yang kosong memandang ke kejauhan, rasanya suasana di sekitarnya sepi ....Leila berjalan mendekat dan menyapa, "Tuan Muda Antonio."Antonio tidak berbicara. Aura sunyi
Baca selengkapnya

Bab 16

Leila memikirkan Sarah! Dia langsung membayangkan adegan Antonio dan Sarah bersandar, berpelukan dan berciuman. Tiba-tiba sekujur tubuhnya merinding.Leila gemetar."Meskipun aku ini masih istri Tuan Muda Antonio, aku fobia terhadap kuman! Aku nggak suka barang-barang yang sudah disentuh atau digunakan oleh orang lain!" elak Leila dengan dingin."Aku nggak mau sampai jadi nyamuk di antara Tuan Muda Antonio dan Sarah yang saling mencintai."Antonio sontak mengernyit. Mana pernah Sarah menyentuhnya?Ah, tetapi saat teringat kejadian tiga tahun lalu .... Pandangan Antonio pun menurun.Leila menatapnya dan berkata, "Aku tidur di kamar tamu saja, itu juga nggak akan memengaruhi proses pengobatan Tuan Muda Antonio."Antonio hanya terdiam.Dia akhirnya memberi tahu Niah, "Bersihkan kamar tamu di sebelah kamar tidur utama.""Baik."Niah pun naik ke atas dan segera merapikan kamar tamu.Leila masuk ke kamar tamu.Setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur dan segera tertidur.Di tengah malam
Baca selengkapnya

Bab 17

"Ngapain kamu pura-pura tidur?" tanya Leila dengan kaget.Dia ingin melepaskan tangannya, tetapi Antonio mencengkeramnya dengan erat.Antonio menatap Leila dengan mata kosong. Posisi mereka yang berdekatan membuat Antonio bisa mencium aroma familier itu lagi, yang benar-benar mirip dengan aroma gadis tiga tahun lalu itu."Apa kamu pernah ke lembah Gunung Sinon tiga tahun lalu?"Antonio yakin dia tidak salah! Tiga tahun lalu, Sarah-lah yang menyelamatkannya di lembah Gunung Sinon. Namun ...."Ya, pernah, kenapa?"Nada bicara Leila terdengar biasa saja, tetapi bagi Antonio, rasanya seperti tersambar petir.Tubuh Antonio sontak menegang. Dia mencengkeram tangan Leila dengan kuat dan nada bicaranya terdengar bersemangat. "Jawab, kapan kamu pergi ke lembah Gunung Sinon tiga tahun lalu itu?"Leila tidak mengerti kenapa Antonio begitu bersemangat. Dia berkata dengan tenang, "Rumah nenekku ada di dekat lembah Gunung Sinon, jadi aku sering pergi ke sana."Kemudian, dia belajar kedokteran dari g
Baca selengkapnya

Bab 18

"Kalau dia nggak boleh minum, boleh nggak bibirnya dibasahi dengan kapas? Aku nggak tega lihat dia tersiksa begini."Leila memperbolehkan. "Oke."Sarah mengambil kapas, lalu melirik ke tempat Sarah duduk. "Leila, boleh minggir sebentar?"Leila berdiri.Sarah menatap Leila, seolah berkata, "Cih! Untung kamu tahu diri."Sarah pun duduk dan membasahi kapas dengan air, lalu mengusapnya ke bibir Antonio dengan lembut. "Kalau boleh, aku lebih rela aku saja yang menanggung penderitaan ini.""Antonio, maaf. Jangankan gantiin kamu, aku bahkan nggak bisa menemanimu," kata Sarah dengan suara terisak."Aku ....""Brak!" Pintu kamar rawat dibanting dan Leila keluar dari kamar.Sarah pura-pura terkejut, "Adikku itu memang kurang pengertian. Sudah tahu kamu sakit, masa dia tutup pintunya nggak pelan-pelan?"Antonio tidak berkata apa-apa.Sarah pun tidak berkomentar lebih lanjut.Dia terus membasahi bibir Antonio sedikit demi sedikit dengan kapas sambil mengungkapkan kekhawatirannya.Kemudian, Sarah b
Baca selengkapnya

Bab 19

Antonio tidak berkata apa-apa.Leila juga tidak peduli.Leila menatap Antonio sambil mengatakan tujuan kedatangannya kali ini, "Aku 'kan sudah bilang mau bantuin pengobatan matamu, kebetulan sekarang kita di rumah sakit, peralatannya lengkap, jadi aku periksa kamu dulu."Leila menarik pergelangan tangan Antonio lalu memeriksa denyut nadinya.Kemudian dia mengambil darah Antonio dan membawanya ke laboratorium.Di laboratorium.Leila mengernyit serius.Hasil tes darah membuktikan Antonio buta karena keracunan biji anggrek bulan.Biji anggrek bulan sangat mirip dengan biji anggrek putih.Bedanya, biji anggrek putih memang digunakan dalam pengobatan sebagai obat mujarab yang langka.Biji anggrek bulan memang beracun, meski tidak menyebabkan kematian yang fatal, racunnya bisa mengakibatkan kebutaan.Jika tebakan Lilia benar, Antonio sudah ada tanda-tanda buta sebelum memakan biji itu dan setelah termakan, kebutaannya makin parah dan sulit disembuhkan.Kalau dilihat dari situasi sekarang, An
Baca selengkapnya

Bab 20

Tentu Belinda paham akan hal ini.Jika bukan karena dirinya sakit-sakitan dan membuat Leila jadi suka tidak bisa berpikir jernih, dia juga masih ingin hidup beberapa tahun lagi untuk menemani Leila lebih lama.Masalahnya, dia merepotkan! Dia juga tahu karakter Paula, dia tidak ingin mempermalukan Leila karena dirinya yang sudah tua dan berada di penghujung ajal ini.Leila menghibur neneknya, lalu meminta suster untuk merawatnya dengan baik.Setelah itu Leila langsung pergi ke rumah Keluarga Anara.Paula tidak ada di sana.Wanita yang berjanji akan mendonorkan ginjal pada neneknya asal dia menggantikan Sarah menikah, ternyata kemarin berangkat ke luar negeri untuk menemani putra bungsunya belajar di luar negeri.Mata Leila merah padam, dia menatap Faldo, "Bisa-bisanya ya kamu begini? Kenapa kamu memanjakan Ibu? Kenapa kamu dan Ibu sekejam ini?""Kamu 'kan sudah janji sama aku?""Ginjal Ibu bisa menyelamatkan nyawa Nenek! Meskipun Nenek bukan ibu kandungmu, dia membesarkanmu dan memberim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status