Sementara itu.Sarah mengenakan gaun yang dirancang khusus dan riasan yang indah. Dia menuruti permintaan fotografer untuk tersenyum dengan memukau dan berpose."Bagus.""Bagus!"Usai pemotretan, sang fotografer langsung tersenyum dan memuji, "Kak Sarah memang hebat, bahkan lebih baik daripada model profesional. Pemotretannya selesai dengan begitu lancar.""Foto-foto ini indah sekali, bahkan nggak usah diedit. Cukup pilih salah satu saja sebagai sampul majalah.""Ah, bisa saja," sahut Sarah sambil tersenyum.Asistennya pun menghampiri, lalu berkata, "Kak Sarah, ponsel Kakak berdering, semuanya telepon dari Pak Faldo. Mungkin dia mencari Kakak karena ada urusan mendesak?"Sarah sepertinya tahu apa yang sedang terjadi.Dia mengambil ponselnya dan keluar dari studio, lalu menelepon Faldo. "Kenapa, Ayah? Kok meneleponku terus?""Dasar jalang nggak tahu malu satu itu! Berani-beraninya dia!" maki Faldo. "Dia ke sini membuat keributan, bahkan mengancam meminta ibumu pulang!""Kalau nggak, dia
Baca selengkapnya