Mana mungkin seorang gadis yang sedang mabuk parah bisa mengedipkan mata dan menyuruhnya diam saja saat jelas-jelas sedang berada dalam bahaya?Di saat si pelayan sedang tertegun memikirkan kejadian itu, kedua preman itu sudah keluar dari bar bersama Leila.Celine juga keluar.Rencananya, kedua preman itu akan membawa Leila ke markas mereka .... Tentu saja mereka juga akan memotret dan memvideokan kebersamaan mereka dengan Leila.Setelah itu, semuanya akan disebarluaskan.Celine mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan, "Selesai. "Sarah yang sudah selesai syuting dan sedang dalam perjalanan kembali ke rumahnya pun sontak tersenyum saat membaca pesan dari Celine.Hahaha! Leila ingin merusak ketenarannya? Lihat saja, sebentar lagi justru Leila yang akan hancur sampai tidak bisa bangkit lagi!Begitu foto dan videonya tersebar, mana mungkin Keluarga Johen akan mempertahankan wanita yang sudah tercoreng? Jika Leila masih punya harga diri, dia harus bunuh diri.Membayangkan semua ini membu
Leila sangat paham dengan titik akupunktur tubuh manusia, susunan tulang dan lain sebagainya.Daris berani mengatakan bahwa jika Leila sadar dan tidak mabuk seperti ini, melepaskan lengan dan kaki orang lain semudah melepas mainan.Sekarang ....Daris menatap Leila yang masih menendangi kedua pria itu dengan penuh amarah. Leila memperlakukan kedua preman itu bagaikan samsak tinju. Benar-benar malang.Sudut mulut Daris pun sontak berkedut. Dia merasa Leila yang sedang mabuk itu sangat kuat dan tidak perlu khawatir akan ditindas."Nyonya Muda Leila."Saat Leila mendengar suara tersebut, dia akhirnya berhenti dan terus menendang orang tersebut. Dia menoleh dan menatap Daris dengan mata mabuk,"Daris?""Ya."Leila sepertinya mengenali Daris, tapi siapakah Daris? Kenapa dia merasa familier? Tapi otaknya, yang mati rasa karena alkohol, tidak dapat mengingatnya untuk beberapa saat.Tapi itu harusnya kenalan dan itu tidak akan menyakitinya."Pak Antonio sedang menunggumu di dalam mobil, ayo pe
Aduh, wanita ini ...."Pria tampan, tubuhmu dingin banget. Enak."Leila memegangi wajah Antonio dengan kedua tangannya. Pipinya sangat merah dan dia melihat kecantikan di depannya dengan mata mabuk, "Aku benar-benar ingin menciummu ...."Setelah itu, Leila benar-benar mencium Antonio.Antonio sontak terdiam.Dia menarik orang itu pergi.Tapi Leila selalu datang seperti gurita, memeluknya, menarik pakaiannya, mencium mulutnya dan menggigit jakunnya.Tubuh Antonio sontak mematung.Dia tampak agak menyedihkan.Daris akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dan bertanya, "Pak Antonio perlu kubantu?"Antonio tidak fokus, tetapi menoleh dengan tatapan yang sangat dingin dan menakutkan. Rasanya Daris ingin kabur saja. Lebih baik dia tidak berada di dalam mobil ini."Pak Antonio, jangan salah paham. Maksudku, apa Pak Antonio perlu kubantu untuk menarik Nyonya Muda Leila pergi? Atau ikat Nyonya Muda Leila terlebih dulu supaya dia nggak menyusahkan Pak Antonio begini. ""Pak Antonio 'kan habis oper
Antonio menggendong Leila ke kamar tidur utama dan menutup pintunya dengan kencang.Daris sontak ketakutan."Tuan Muda Antonio kenapa?" tanya Burso.Dia dan Niah melihat Daris mendorong kursi roda dan berjalan dengan cepat, jadi mereka mengikutinya untuk melihat. Lalu, mereka melihat Antonio menggendong Leila ke kamar tidur utama ....Daris berbalik.Ekspresi wajahnya tampak masih tegang, suaranya juga terdengar kaku. "Nyonya Muda Leila salah makan, jadi tadi Pak Antonio menggendongnya pulang. Harusnya sekarang lagi dinetralisir."Burso tercengang.Niah juga kaget.Kedua pasangan tua itu saling menatap dengan gembira. Namun, Niah sontak teringat sesuatu dan berkata, "Eh, nggak boleh .... Tuan Muda Antonio 'kan habis dioperasi ....""Burso, cepat ketuk pintunya dan hentikan mereka."Burso sontak terdiam.Dia dan Niah menyaksikan Antonio tumbuh dewasa. Meskipun mereka adalah pelayan yang merawat Antonio, Antonio menganggap mereka sebagai anggota keluarga dan begitu pula sebaliknya.Nam
Leila mengangkat kepalanya dan termangu menatap pipi yang begitu dekat dengannya.Deg! Deg! Deg!Jantungnya berdebar dengan kencang, persis seperti rusa ketakutan yang suka orang-orang bilang.Wajahnya tampak merah padam.Efek racun di dalam tubuhnya membuat hormonnya menguat. Bagi Leila, Antonio tampak begitu menggoda. Dia menelan ludahnya dengan gugup.Antonio pun melepaskan syal yang mengikat tangan Leila."Sudah."Setelah itu, Antonio menjauh dan berbalik badan, lalu berjalan pergi.Seandainya Antonio bergerak lebih lambat, sepertinya Leila bisa meraih pakaian pria itu dan menekannya ke dinding kamar mandi yang dingin, lalu melakukan ini dan itu.Leila tidak menyadari jemari kakinya bergelung dengan gelisah.Bahkan rasanya dia ingin mencium bibir Antonio.Cklek! Pintu kamar mandi pun tertutup.Wajah Leila menjadi makin merah, dia merasa sangat malu dengan insting dan imajinasinya.Dia langsung mengenyahkan semua niat itu dan segera mengeluarkan jarum akupunktur dari balik bajunya y
Dia jadi teringat gerayangan tangan mungil Leila sewaktu di mobil .... Bagaimana tubuh lembut wanita itu terjatuh ke dalam pelukannya .... Bagaimana Leila terus mengusap-usapkan tubuhnya selagi dipangku ...."Sudah."Leila mengangkat matanya.Dia melihat pipi pria itu merona dan bahkan akar telinganya pun memerah, "Tuan Muda Antonio, kenapa wajahmu begitu merah? Jangan bilang kamu demam karena lukamu terinfeksi?""Harusnya nggak sih.""Infeksi luka nggak mungkin secepat ini."Leila bergumam sendiri.Leila mengulurkan tangan dan menyentuh dahi pria itu dengan gelisah, "Agak panas, lebih baik kamu minum obat pereda demam dulu."Antonio hanya mengiakan dengan suara serak.Leila menemukan pil untuk mencegah masuk angin, menuangkan air hangat dan menyaksikan pria itu meminum obatnya.Lalu, saat Leila hendak pergi."Bantu aku mandi."Leila sontak terdiam.Dia menatap pria itu dan mencoba membujuknya, "Tuan Muda Antonio, kamu masih terluka. Kamu nggak seharusnya mandi."Antonio menyahut, "Ngg
Entah kenapa Leila jadi ingat belum lama ini dia sengaja memancing amarah Sarah dengan mengatakan akan membantu memandikan Antonio.Waktu itu, Leila berkata dengan angkuh, "Suamiku 'kan buta dan pincang, dia memang membutuhkan bantuan seseorang buat mandi."Jadi ....Namun, bukannya Antonio sudah berjanji kepada Sarah untuk tidak menyentuhnya? Ah, sudahlah. Buat apa juga dia pusing, tinggal memandikan Antonio saja. Itu bukan sesuatu yang sulit.Hehehe .... Lumayan, dia bisa memanjakan matanya dan menggerayangi tubuh Antonio. Dia hanya perlu menganggap Antonio seperti model dan memperlakukannya selayaknya pasien pada umumnya.Leila sebenarnya sedikit bersemangat untuk mencoba."Tunggu dulu."Leila menempelkan selotip tahan air di bagian luar kain kasa.Lalu, dia pergi ke kamar mandi bersama Antonio. Entah kenapa, dia jadi tidak tahu harus berbuat apa? Apa dia harus melepaskan pakaian Antonio juga? Mungkin tidak perlu?"Ahem."Leila terbatuk-batuk.Dia menatap pria itu dan berkata, "Kamu
Ujung hidungnya terasa panas.Tes, tes, tes .... Leila mimisan dan darahnya menetes ke lantai kamar mandi.Leila tidak menyadarinya.Dia hanya melihat Antonio tiba-tiba mundur selangkah dan langsung balik badan. Kepalanya ditolehkan ke samping. Antonio pun berujar dengan dingin, "Keluar.""Hah?""Bukannya tadi kamu minta aku memandikanmu?" tanya Leila."Kamu ini lagi memandikanku?" tanya Antonio dengan geram."Ya," jawab Leila sambil mengangguk.Dia 'kan memang membantunya mandi?Bukannya tadi Leila melakukan dengan serius dan sepenuh hati? Dia bahkan menggosok seluruh badan Antonio sampai bersih. Yah ... tentu Leila melakukannya sambil memuaskan hasrat kecilnya.Yaitu ...."Keluar sana."Antonio terdengar marah."Oh, oke."Leila meletakkan spons mandi, tapi sebelum pergi dia tidak lupa mengingatkan Antonio, "Hati-hati ya, jangan mandi lama-lama."Setelah itu Leila pergi, menutup pintu kamar mandi."Huft ...."Antonio itu menghela napas panjang yang terasa hangat.Setelah itu dia langs
Piamanya kembali turun dan menutupi bekas luka di perutnya.Dia akhirnya menyadari Antonio yang sedang menatap pinggang dan perutnya, jadi Leila mengikuti arah pandangan Antonio dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa? Ngapain ngelihatin perutku begitu?"Kemudian, Leila menyadari sesuatu.Matanya sontak menjadi berbinar. Dia tiba-tiba mendekati Antonio dan berkata, "Tuan Muda Antonio sudah bisa melihat sesuatu?"Leila memang bingung kenapa Antonio belum bisa melihat juga setelah pengobatannya. Obatnya memang merupakan produk setengah jadi, tetapi racun dalam darah Antonio jelas-jelas sudah tiada.Ternyata hari ini Antonio sudah bisa melihat?Sayangnya, Antonio malah menjawab, "Nggak."Antonio pun bangkit berdiri dan berjalan pergi.Ekspresinya terlihat muram dan auranya terasa dingin."Kenapa sih dia?" gumam Leila dengan bingung.Namun, dia juga tidak ambil pusing. Dia turun dari kasur, lalu berganti pakaian dan mandi.Antonio merajuk.Suasana hatinya sedang buruk! Saat dia dan Leila
Hari sudah sangat larut.Leila baru saja berbicara tentang perceraian dengan Antonio dan dia sudah memutuskan untuk bercerai, jadi tidak seharusnya dia tetap tidur di ranjang yang sama dengan Antonio, bukan?"Hmm .... Sekian hari sudah lewat, jadi harusnya pintu kamar tamu sudah selesai diperbaiki, 'kan?"Sebenarnya, Leila tahu bahwa pintu kamar tamu sama sekali tidak rusak.Ekspresi Antonio sontak menjadi lebih dingin, "Tanya saja pada Bibi Niah."Setelah itu, dia pergi mandi.Pintu kamar mandi tertutup.Tidak lama kemudian, terdengar suara gemercik air.Leila hanya diam mendengarkan suara air tanpa beranjak pergi.Masa dia mengusik Niah semalam ini untuk bertanya apakah pintu kamar tamu sudah diperbaiki? Sekalipun Leila bertanya, paling Niah akan mengatakan bahwa perbaikannya belum selesai, bukan?Jadi, haruskah Leila pergi bertanya?Leila berpikir sejenak, lalu akhirnya mengurungkan niatnya.Lagi pula, sudah lama sekali mereka tidur bersama. Mereka masih terikat pernikahan secara sa
Sarah mengepalkan tangannya dengan kuat sampai kukunya menancap ke telapak tangannya."Nggak ada yang boleh merebut kepunyaanku!" kata Sarah dengan geram. "Sekalipun itu barang cacat, nggak akan kubiarkan kamu bisa memilikinya, Leila!"Gara-gara Leila, Sarah harus dibesarkan di panti asuhan.Hmph! Selama sekian tahun hidup di panti asuhan, Sarah harus bersaing dengan anak-anak yang lebih besar untuk mendapatkan makanan dan pakaian. Setelah diadopsi, dia malah dipukuli dan dimarahi oleh orang tua angkatnya. Penderitaan Sarah selama ini gara-gara Leila.Sekarang, Sarah adalah putri kesayangan Keluarga Anara dan seorang aktris ternama.Dia bertekad untuk mempertahankan semua yang dia miliki dan menjadikan dirinya lebih baik lagi!Di Vila Marlon.Setelah Antonio meninggalkan rumah sakit, dia pergi untuk mengurus beberapa hal. Dia baru pulang saat hari sudah sangat larut.Namun, lampu di kamar tidur utama masih menyala.Antonio mendorong pintu hingga terbuka, lalu melihat Leila yang sedang
Mengingat kembali semua ini benar-benar terasa memalukan.Betapa bodoh dan polosnya Leila saat itu. Gara-gara Sarah dia tidak bisa berkutik, lalu akhirnya terperangkap dalam jebakan Sarah dan diusir.Namun, jika dipikir-pikir lagi, alasan utama kenapa metode tercela Sarah berhasil adalah karena orang tua angkatnya memang percaya dan mendukung putri kandung mereka.Hati manusia itu sesuatu yang paling kompleks.Sebelum ada Sarah, Leila-lah yang menjadi kesayangan orang tuanya.Namun, saat Leila berusia 18 tahun, terungkaplah fakta bahwa Leila bukan anak kandung Faldo dan Paula. Kemunculan Sarah yang tiba-tiba mengubah segalanya.Awalnya, Leila memang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi secara mendadak ini. Namun, sekarang dia sudah berdamai dengan masa lalu."Sekarang, kerabatku cuma Nenek.""Kalau Sarah ....""Aku sudah nggak ambil pusing dengan apa yang terjadi padaku gara-gara dia," kata Leila sambil menatap Antonio. "Yang berlalu biarkanlah berlalu. Tapi, aku nggak akan tingg
Dia segera memutar kursi rodanya dan naik lift ke bawah.Niah pun memanggil Burso.Leila juga berjalan ke bawah.Antonio sedikit mengernyit. Dia menatap Sarah yang tergeletak di atas lantai dengan kesan seolah-olah matanya masih belum bisa melihat, lalu bertanya, "Sarah, kamu baik-baik saja?"Sarah memang terjatuh dengan keras, tetapi dia tidak pingsan.Dia masih sadar.Dia menatap Leila yang berdiri tidak jauh dari situ, ekspresinya terlihat bingung dan polos. Dia bertanya dengan lemah, "Leila, kenapa sih kamu ingin menyakitiku seperti ini?""Apa karena kita berdebat? Aku 'kan cuma menceritakan apa yang terjadi saat itu. Apa itu sebabnya kamu jadi marah dan berniat membunuhku?""Kenapa kamu sejahat itu?"Leila seolah bisa melihat segalanya. Ini kejadian yang mirip.Empat tahun lalu, Sarah kembali ke Keluarga Anara. Meskipun dia adalah putri kandung dari Keluarga Anara, dia takut pada Leila yang sejak kecil dibesarkan oleh orang tua mereka.Jadi, suatu hari Sarah mulai berakting di dep
"Dasar jalang kamu, Leila!" umpat Sarah dengan sorot tatapan yang garang. "Kamu sudah merampas hidupku selama 18 tahun dan sekarang malah menggoda priaku juga?""Priamu?" cibir Leila sambil tersenyum. "Terus, kenapa kamu nggak mau menikah dengannya? Kalau saja waktu itu kamu mau menikah dengannya, mana mungkin aku mengacaukan hidupmu saat ini?""Sekarang aku sudah menikah dengannya, jadi dia suamiku! Kenapa memangnya?""Kamu!" Sarah benar-benar geram."Sarah, kalau kamu memang tulus menyukai Antonio, menikahlah dengannya sekarang juga. Aku bisa membantumu kok. Aku akan menceraikannya bahkan memamerkan kebaikan hatimu kepadanya.""Tapi, memangnya kamu berani menikah dengannya sekalipun aku sudah menceraikannya?""Hahaha! Kamu nggak suka padanya yang buta dan pincang, bahkan menolak menikahinya, tapi kamu juga yang nggak rela melepaskannya! Sarah, kamu sudah mendapatkan semua hal enak dalam hidupmu, tapi kamu masih ingin dipuja baik hati oleh orang lain?"Urat-urat di dahi Sarah langsung
"Tiga tahun lalu, aku berutang padamu.""Karena aku pernah berjanji akan bertanggung jawab padamu, makanya dulu aku bersedia menikah denganmu."Namun, itu dulu. Sekarang, perasaan Antonio untuk Sarah hanya sebatas tanggung jawab dan berutang. Dia akan memperlakukan Sarah sebagai anggota keluarga dan akan membantu wanita itu mencapai keinginannya untuk berdiri di puncak industri hiburan."Nggak, nggak. Nggak begini. Mana mungkin kamu nggak menyukaiku?"Sarah tidak dapat menerima kenyataan bahwa Antonio tidak menyukainya. Sorot tatapannya terlihat menyalang kesal. Dia tidak menangis, tetapi suaranya terdengar seperti sedang terisak.Dia terkesan seperti sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan segalanya, "Kamu nggak boleh menyukai adikku dan membiarkannya menjadi istrimu sungguhan! Dia nggak pantas mendapatkannya!""Antonio, kamu tahu nggak kalau adikku pernah punya hubungan yang nggak jelas dengan seorang pria tiga tahun lalu sampai hamil? Padahal waktu itu dia baru umur berapa
Dia baru saja menegur Sarah, tetapi Antonio malah menyuruhnya keluar? Bukankah sikap pria itu sama saja dengan menamparnya?"Oke, aku pergi!"Leila pun berjalan pergi dengan marah sambil membanting pintu agar tertutup.Sarah mengira dia sudah menang, seulas senyuman bangga tersungging di bibirnya. Seperti dugaannya, mana mungkin Antonio tidak membelanya?"Maaf, Antonio .... Aku juga nggak mau jadi kayak gini, tapi aku nggak bisa mengendalikan perasaanku. Kamu itu milikku! Kita sudah bersama sejak tiga tahun lalu, 'kan?""Aku ....""Kalau bukan karena aku sibuk bekerja, adikku nggak mungkin menggantikanku menikahimu ....""Aku cuma ingin mewujudkan impianku supaya aku punya status yang sepadan denganmu. Aku juga nggak tahu aku ini salah apa. Kenapa jadi begini?""Antonio, aku nggak mau melihat adikku merayumu .... Aku nggak rela kalian bersama ...."Sarah menangis dengan segenap jiwanya di depan Antonio yang buta.Padahal air matanya sudah kering, tetapi suaranya terdengar tercekat, sed
Tubuh Sarah sontak gemetar menahan tangis.Matanya tampak berkaca-kaca.Antonio sedang duduk di kursi roda dengan elegan, tetapi pipi dan telinganya tampak memerah. Jarinya yang lentik menyentuh bibir tipisnya, sensasi ciuman tadi masih terasa."Antonio ...."Sarah memanggilnya dengan suara tercekat.Namun, Antonio tidak menyahut, menjelaskan ataupun terlihat berniat membelanya. Sarah menggertakkan gigi dengan penuh kebencian! Ekspresinya terlihat sakit hati, matanya berkaca-kaca dan suaranya terdengar tercekat. "Aku benar-benar nggak menyangka akan jadi begini. Kupikir adikku cuma tinggal bersamamu untuk menggantikanku mengurusmu sementara waktu.""Ternyata ...."Sarah pun menangis tersedu-sedu.Antonio hanya melirik Sarah tanpa bereaksi apa-apa.Namun, Leila yang tidak tahan dengan sifat munafik orang pun langsung berkata, "Aku itu menggantikanmu menikahinya, aku ini istri sahnya. Sudah menjadi kewajibanku buat merawatnya.""Bukan cuma sandang, pangan dan papannya saja, tapi kebutuha