Setibanya di rumah orang tua Laras. Laura turun dari mobil Bian dengan muka ditekuk dan tidak memanyunkan bibirnya bak bebek. Gadis itu berjalan dengan cukup cepat, tetapi masih bisa dikejar oleh Bian. "Di dalam, kamu jangan ngomong yang macem-macem, ya," kata Bian sedikit mengancam. Laura melirik sinis kemudian melanjutkan langkahnya makin cepat. Ia membuka pintu dan langsung masuk ke dalam rumah dengan mood yang buruk. "Laura pulang," ujar gadis itu terdengar lemah. Sang Ibu pun langsung membalas, "Tumben lemes gitu. Biasanya teriak-teriak."Laura tidak menjawab, biarlah kedatangan Bian yang menjawab semuanya. Seolah Tuhan maha mengetahui isi hati manusia, tidak lama kemudian Bian pun muncul dengan postur tubuh gagahnya. Namun, Laura justru malah berdecak sebal. Seakan ia memiliki dendam kepada pria itu. "Loh, ada Bian juga. Kalian datang barengan?" tanya sang Ibu keheranan karena waktu yang berdekatan. Bian tersenyum hangat. "Iya, Bu. Tadi saya ketemu Laura di jalan, jadi bi
Last Updated : 2024-12-29 Read more