Semua Bab Tuan CEO, Istri Cacatmu Genius: Bab 11 - Bab 20

28 Bab

Bab.11

“Lisa, bagaimana kalau kamu juga ikut Bibi ke kota. Kamu bisa bersekolah di sana juga.”Gia menawarkan Lisa agar turut serta. Gadis kecil yang selalu menjadi temannya, kini sudah beranjak dewasa. Akan tetapi, Lisa menggelengkan kepalanya.“Terima kasih tawarannya, Bibi Gia. Aku menghargainya, tetapi aku tak bisa meninggalkan Desa ini. Aku harus menjaga ibuku,” jawab Lisa dengan tatapan tulus.Ya, gadis itu hanya tinggal bersama ibunya. Lisa pasti tak akan tega meninggalkan ibunya seorang diri. Namun Lisa hingga ke stasiun, membantu membawakan bawaannya.Gadis itu tak hanya dekat dengan Gia, Lisa juga dekat dengan si kembar. Keduanya bahkan memeluk Lisa erat dan penuh kasih sayang. “Kalian tidak boleh nakal dan harus menjaga Ibu kalian, mengerti!” nasehatnya pada si kembar.“Tentu saja, Kak Lisa,” jawab keduanya kompak.Gia tersenyum. Charlie dan Claire seolah memiliki kakak yang begitu menyayangi keduanya. Kemudian Gia berpamitan untuk terkahir kalinya pada Lisa, Nenek Nesa dan Kakek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab.12

“Argh ... sial!” Lelaki itu memekik keras.Lemparan Claire tepat menghantam bagian belakang kepala lelaki itu. Plastik yang berisi air sabun pecah dengan bunyi plop. Cairannya langsung membasahi pakaian mahal lelaki itu dan meninggalkan buih sabun. Aroma sabun yang menusuk hidung langsung meresap ke setiap serat kainnya"Berani sekali kau!" Lelaki itu menyeringai sinis, seraya menyeka percikan air sabun yang mengenai wajahnya.“Maafkan saya, Tuan,” ucap Pengawal itu pada tuannya. “Dia adalah anak nakal ... sejak tadi mengganggu di sekitar sini.”Pengawal itu langsung bertindak. Dengan gerakan cekatan, dia menangkap Claire yang masih tertawa puas. Gadis kecil itu terlalu sibuk menikmati hasil perbuatannya hingga lengah. Tangan besar pengawal itu menjambak bagian belakang pakaiannya, menariknya seperti seekor anak kucing yang tertangkap basah.“Lepaskan aku!” teriak Claire, mencoba meronta. Tangannya mencakar kasar, tetapi pengawal itu sama sekali tak terpengaruh. Tenaganya lebih kuat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab.13

“Kalian dari mana saja? Ibu hampir menghubungi petugas keamanan untuk membantu menemukan kalian.” Suara Gia hampir memekik keras. Dia mendapati kedua anak kembarnya berlari dengan napas tersengal-sengal di hadapannya. Keduanya bahkan langsung menunduk menyadari ibunya marah. Sesekali Claire menoleh ke belakang, membuah Gia menatapnya curiga.“Claire, apa yang kamu lakukan? Kamu tak membuat keributan, bukan?” tanya Gia menyelidik.“Tentu saja tidak, Bu!” jawab Claire langsung. Ia lantas menoleh pada saudaranya. “Benarkan, Charlie?” tanyanya meminta bantuan.Charlie mengangguk. “Claire dan aku tak melakukan apa pun.Gia menghela napas panjang. Tentu saja ia mendengar keributan di peron dalam sana. Dia sangat mengenal tingkah kedua anaknya. Terutama Claire yang selalu banyak ingin tahu, tetapi lebih sering menimbulkan kerusakan besar karena sifat tersebut saat di Desa.Bahkan Gia pernah mendapatkan laporan itu saat keduanya ikut ke pelabuhan. Walaupun akhirnya Claire bisa menyelesaikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab.14

Gia tersentak. Namun, lampu merah sudah menyala dan bus mulai berjalan. Saat Gia menoleh ke luar jendela, kendaraan yang ditakutkan si kembar sudah melaju lebih dulu.Wajah si Kembar langsung menghela napas lega bersamaan, tetapi rasa cemasnya belum berakhir. Sadar, ibu mereka pasti akan mencecar. “Charlie, apa yang kalian sembunyikan?” tanya Gia menyelidik sesuai dugaan keduanya.Hanya Charlie yang mudah untuk diselidik oleh Gia. Tatapan wanita bermata bulat itu tajam. Charlie menggelengkan kepalanya seraya melirik saudarinya.“Tidak ada yang kami sembunyikan, Bu. Sungguh!” seru Claire menolong saudaranya.Gia memilih menyudahinya. Terminal pemberhentian bus sudah terlihat. Lebih baik bersiap dan tak perlu memperpanjang perdebatan.Anak-anaknya pasti lelah dan dia tak ingin membebaninya. Keduanya patut merasa lega dan langsung menurut saat diminta untuk bergegas turun dari bus. Kemudian Gia memesan taksi dan menuju montel untuk tempat sementara mereka.“Kalian tak keberatan ‘kan ting
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab.15

“Ini adalah tempat untuk kalian bersekolah nanti. Suka?” tanya Gia setelah berada di hadapan gedung sekolah yang tampak megah dan berkualitas.“Tentu saja, Bu. Apapun yang Ibu berikan, kami tak akan meragukannya,” jawab Charlie terdengar bijak.Sontak saja Gia tertawa kecil. Dia tersenyum puas, kedua anaknya memang tak pernah protes. “Baiklah, kalian akan mulai bersekolah minggu depan dan setelah ini kita akan mencari beberapa perlengkapan untuk kalian sekolah nanti,” ucap Gia penuh semangat.Kemudian Gia meminta si Kembar untuk menunggu sebentar di ruang tunggu, dia harus melengkapi administrasi pembayaran sekolah mereka. Tentu saja keduanya tak keberatan. Setelah memastikan keduanya tak membuat masalah dengan rasa penasarannya yang selalu tinggi, Gia langsung bergegas bangkit.“Ibu tunggu!” seru Charlie menghentikan langkah kaki ibunya. Gia menoleh dan memberikan tatapan penuh tanya. Charlie tersenyum tipis berusaha menyembunyikan wajah cemas. “Aku boleh meminta ponselku? Pasti bos
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab.16

Identitas dari ID card Gia yang diunggah Charlie, secara otomatis terekam dalam server beberapa perusahaan penyedia layanan trading. Hal itu pun terdeteksi dengan beberapa perusahaan yang mengenali kemampuan Gia, termasuk perusahaan Ray. Lelaki itu bahkan langsung bangun dari kursi kerjanya dan menatap anak buahnya dengan tatapan tak percaya.“Kamu yakin?” tanya Ray memastikan.“100 persen yakin, Tuan. Bahkan kami berhasil menemukan lokasi IP-nya,” jawab pria itu yakin.Senyuman Ray langsung mengembang sempurna. “Bawa aku ke tempatnya!” perintahnya.Pria itu mengangguk dan segera bergegas keluar diikuti langkah Ray. Kaki jenjangnya melangkah lebih cepat, menunjukkan dia sedang terburu dan tatapannya tajam. Napasnya memburu, tak sabar bertemu dengan wanita yang sudah pernah dihancurkan hatinya.Kedua tangannya mengepal, mengendalikan gejolak dalam jiwanya. Setelah bertahun-tahun mencari keberadaannya, akhirnya dia menemukan Gia. Rasa senang, cemas dan lega menjadi satu.“Pastikan kalia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab.17

Wajah Charlie dan Claire panik. Tangan Gia langsung bergerak cepat membuka isi pesan tersebut dengan napas cemas yang memburu. Napasnya langsung berhembus rendah dan wajahnya berubah lega.“Pesan dari sekolah, info verifikasi pendaftaran kalian sudah diterima,” ucap Gia dengan nada lemas, tetapi lega.“Ibu, aku punya ide,” seru Claire langsung menarik fokus ibu dan saudaranya.Tatapan Claire tertuju pada mobil truk pengangkut sampah yang baru saja memasuki gerbang samping. Sontak saja keduanya mengikuti tatapan gadis kecil itu, tetapi ekspresi keduanya seolah menolak arti tatapan Claire. “Claire, itu bukan ide yang baik,” ucap Charlie protes.“Bukan itu! Lihat mobil di sebelahnya!” seru Claire tertuju pada mobil sedan samping truk sampah. Sebelum mereka bertanya, Claire langsung berseru agar mereka segera mengikutinya. “Kita harus cepat, sebelum truk itu berangkat!” katanya memberi aba-aba.Gia tak ingin banyak tanya, lebih baik mengikuti ide putrinya, walaupun ada keraguan. Charlie
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab.18

“Tuan, saya mendapat laporan ... sinyal lokasi tempat Nona Gia menghilang.”Ray yang baru saja keluar dari dalam mobil dan tengah memandang gedung sekolah, langsung tersentak. Tangannya refleks melepaskan kaca mata hitamnya dan menatap pria di sampingnya. Sontak saja pria itu menunduk, sadar Ray menunjukkan wajah kesal.“Maafkan saya, Tuan. Saya akan memastikan mereka bekerja dengan benar,” ucap pria itu menunjukkan kesungguhannya.“Cari juga ke dalam sekolah itu!” perintah Ray tegas dan lugas.Tangannya mengepal kuat, menyembunyikan rasa kesal dan marahnya. Harapan yang semula tinggi, perlahan memudar. Namun, ia tahu dan yakin pasti bisa menemukan Gia.“Wah, siapa ini? Raymond Anderson?” Sebuah suara mengganggu fokus Ray. Lelaki itu langsung memutar tubuhnya. Seorang pria yang tak kalah gagah darinya, dengan setelan jas mahal dan berkelas. Dia tersenyum sinis pada Ray. Indera penglihatan Ray memindai sekeliling tempatnya berada. Deretan mobil berbaris di sana dan ia yakin, mereka m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab.19

“Mm ... mungkin Anda mendengar kekacauan tadi. Maaf, Tuan itu adalah kesalahan kecil ... tapi, kami sudah menanganinya,” jelas Mike Jordan, Kepala yayasan.Sontak saja Ray mengerutkan dahinya. “Kekacauan tadi?” tanyanya penasaran.Mike menggigit bibir bawahnya. Tampaknya dia menyadari salah mengartikan tujuan Ray. Akan tetapi, dia tak akan bisa menghindar.Tatapan Ray memberikan penuntutan. Mike sudah senang saat mendengar seorang pengusaha muda mau berdonasi pada yayasannya. Itu adalah bentuk dukungan agar yayasan tersebut berkembang.“Beberapa saat lalu, truk sampah yang bertugas mengangkut ... melakukan kesalahan kecil. Sepertinya ada sampah yang berbahaya sebelumnya dan terjadi ledakan kecil saat terparkir di sini,” jelas Mike hati-hati agar Ray tak salah paham. “Kebetulan di sebelahnya seorang wanita sedang mendaftarkan anaknya di sini, tetapi karena ledakan itu mengenai kendaraannya ... wanita itu marah dan pergi setelah menuntut ganti rugi.”Ray terkesiap. Dia ingat dengan jelas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab.20

Gia terdiam seribu bahasa. Ia menyadari kesalahan yang baru saja dilakukannya. Akal dan pikirannya bekerja lebih cemas, mencari jawaban yang menurutnya paling tepat. Sebuah jawaban yang tak akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Gia tersenyum tipis setelah yakin menemukan jawaban yang menurutnya tepat. Dia lantas menggenggam tangan mungil Claire. Gadis kecil tampaknya yang paling penasaran dibandingkan Charlie.“Kamu pasti penasaran tentang siapa ayahmu, ya?” Suara Gia terdengar lembut dan penuh perhatian.“Aku juga penasaran,” seru Charlie, seakan tak ingin diabaikan.Gia pun menoleh dan memberikan senyuman hangat pada keduanya. Dia meraih tangan mungil Charlie dan menumpangkannya di atas tangannya serta Claire. “Baiklah, Ibu akan menceritakan tentang ayah kalian, tetapi setelah ini ... kalian harus berjanji, jangan mencoba mencari tahu tentangnya dan ikuti semua perintahku. Mengerti!” ujarnya tegas.Keduanya mengangguk setuju. Gia menghela napas panjang nan berat. Ada pera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status