Viera mengerjap kaget. Dia bahkan tidak pernah memikirkan Felix dengan cara seperti itu. "Bukan, Pa. Bukan Felix. Viera hanya... berbicara hipotesis."Papa memandang Viera dengan tatapan menyelidik, seolah mencari kebenaran di balik kata-katanya. "Hipotesis," ulangnya pelan, tidak sepenuhnya yakin. "Baiklah. Tapi ingat, Viera, komitmen bukan hanya soal perasaan. Ini soal tanggung jawab, soal kehormatan keluarga.""Apa itu artinya perasaan tidak penting, Pa?" tanya Viera pelan.Papa terdiam sejenak. "Perasaan penting," jawabnya akhirnya. "Tapi perasaan bisa berubah, bisa tumbuh seiring waktu. Apa yang kamu rasakan sekarang mungkin berbeda dengan yang kamu rasakan lima tahun ke depan. Tapi tanggung jawab keluarga? Itu tetap. Tidak akan berubah."Viera mengangguk pelan, meski hatinya masih berkecamuk. "Jadi menurut Papa, Viera... harus tetap melanjutkanpernikahan ini? Dengan Ian?""Papa pikir itu yang terbaik, sayang," Papa menjawab, meremas lembut tangan Viera. "Ian pemuda baik, dari ke
Last Updated : 2025-03-04 Read more