Hari ini, tanggal 20 Mei, aku mati di tempat aku dan Haris dulu membuat janji cinta, kepalaku terhantam kabin bianglala.Aku dan anakku meninggal bersama.Sementara itu, suamiku, Haris, sedang asyik berpelukan dan berciuman dengan Lea di dalam kabin itu."Pak Haris, kalau aku nggak banyak bergerak, apa dia ...."Aku melayang di udara, melihat Lea melekat erat dalam pelukan Haris, sepertinya sangat menyesal.Aku berbisik di telinganya terus-menerus, "Ini semua karena kamu. Karena kamu terus bergerak, kabin bianglala jatuh. Kalau bukan karena kamu, aku nggak mungkin mati!"Sayangnya, dia nggak bisa mendengarku."Bukan salahmu, Lea. Dia memang bernasib buruk. Kalau bukan kita, pasti ada orang lain yang duduk di kabin itu, dan dia tetap akan mati."Haris memeluk Lea erat-erat, seolah-olah takut aku tiba-tiba hidup kembali dan menakuti mereka."Pak Haris, aku takut.""Jangan lihat. Ayo kita pergi dari sini."Haris menggendong Lea dan menekan kepala gadis itu ke dadanya.Namun, Lea masih sem
Baca selengkapnya