Brandon“Ibu ke mana?” tanya Brandon kepada sekretaris Iin. Pria itu sekarang berada di depan ruangan istrinya.Wajah sekretaris Arini tampak tegang. “Ibu … ada meeting dadakan, Pak.”Kepala Brandon bergerak sedikit ke kiri. Matanya menyipit melihat sekretaris tersebut. “Meeting dadakan? Kamu kenapa tidak ikut?” selidiknya curiga.Brandon tahu jadwal istrinya. Arini selalu memberi kabar saat ada meeting dadakan, tapi sekarang tidak ada kabar apa-apa darinya.“I-iya, Pak. Tadi saya sedang ada kerjaan, jadi tidak bisa ikut Ibu.”“Meeting di mana?”“Di … luar, Pak,” sahut perempuan itu gugup.“Sudah lama?”“Sekitar dua jam yang lalu, Pak.”Bran mengangguk pelan. “Saya tunggu di dalam aja.”Tanpa menunggu respons dari sekretaris itu, Brandon beranjak masuk ke ruangan Arini. Dia berusaha meredam rasa penasaran, karena tidak ingin salah berbicara dengan sang Istri nanti. Pria itu memilih duduk di sofa panjang menanti kedatangan Iin.Lima menit kemudian, Bran mengeluarkan ponsel. Tidak ada s
Terakhir Diperbarui : 2024-12-20 Baca selengkapnya