Share

BAB 27: Perubahan Arini

Author: LeeNaGie
last update Last Updated: 2024-12-20 22:56:39

Brandon

“Ibu ke mana?” tanya Brandon kepada sekretaris Iin. Pria itu sekarang berada di depan ruangan istrinya.

Wajah sekretaris Arini tampak tegang. “Ibu … ada meeting dadakan, Pak.”

Kepala Brandon bergerak sedikit ke kiri. Matanya menyipit melihat sekretaris tersebut. “Meeting dadakan? Kamu kenapa tidak ikut?” selidiknya curiga.

Brandon tahu jadwal istrinya. Arini selalu memberi kabar saat ada meeting dadakan, tapi sekarang tidak ada kabar apa-apa darinya.

“I-iya, Pak. Tadi saya sedang ada kerjaan, jadi tidak bisa ikut Ibu.”

“Meeting di mana?”

“Di … luar, Pak,” sahut perempuan itu gugup.

“Sudah lama?”

“Sekitar dua jam yang lalu, Pak.”

Bran mengangguk pelan. “Saya tunggu di dalam aja.”

Tanpa menunggu respons dari sekretaris itu, Brandon beranjak masuk ke ruangan Arini. Dia berusaha meredam rasa penasaran, karena tidak ingin salah berbicara dengan sang Istri nanti. Pria itu memilih duduk di sofa panjang menanti kedatangan Iin.

Lima menit kemudian, Bran mengeluarkan ponsel. Tidak ada s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 28: Melepaskan Tangis

    AriniPagi hari Arini menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan rumah sebelum berangkat kerja. Selesai menunaikan salat Subuh, ia sudah bergerak ke dapur membuatkan masakan yang disukai oleh suami, anak-anak dan mertuanya. Wanita itu mulai menuliskan resep makanan kesukaan mereka semua di dalam sebuah buku, karena khawatir jika suatu saat nanti lupa.Brandon hanya bisa mengamati perubahan sikap istrinya sejak kemarin, hingga saat ini ketika berada di dalam mobil. Dia memilih diam dan menunggu hingga Arini mau berbagi cerita.“Nanti siang mau makan di mana, In?” tanya Bran sambil menggenggam jemari istrinya dengan tangan kiri. Pandangannya beralih beberapa detik ke samping kiri, kemudian fokus lagi melihat jalan.“Terserah kamu aja,” jawab Iin singkat.“Makan Tteokbokki mau nggak? Udah lama ‘kan nggak makan masakan Korea,” saran Brandon.“Boleh,” sahut wanita itu singkat.Arini terus memandang sebelah kiri jalan sembari mengingat kosa kata seperti yang dianjurkan oleh dokter. Dia meng

    Last Updated : 2024-12-22
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 29: Ke Mana Harus Kucari?

    BrandonBrandon mondar-mandir di dalam ruangan Arini. Dia mencoba menghubunginya tidak ada jawaban. Sekretaris juga mengatakan wanita itu sedang ada urusan mendadak tanpa tahu ke mana perginya.“In, kamu ke mana sih?” desah Brandon saat tidak mendapatkan jawaban.Pria itu telah menunggu kedatangan Arini sejak satu jam yang lalu, tepatnya sepuluh menit menjelang makan siang. Hingga saat ini Iin belum juga kembali.Pandangan Bran beredar di seluruh sisi ruangan, termasuk meja kerja Arini untuk mencari petunjuk. Sayang tidak ada satu pun yang didapatkan. Pikiran Brandon mulai ke mana-mana.Nggak mungkin Iin aneh-aneh. Jangan mikir macam-macam deh, sangkal hatinya.Bran menarik napas singkat, lalu mengembuskannya perlahan. Dia menekan tombol tiga dalam wakttu yang lama. Tak lama kemudian, terdengar suara lembut dari seberang sana.“Kenapa, Bran?” sahut Lisa setelah menerima panggilan.“Ma, Iin … ada di rumah nggak?” tanya Brandon hati-hati.“Tidak ada. Bukannya sedang bekerja?” jawab Lisa

    Last Updated : 2024-12-23
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 30: Mengenang Masa Lalu

    Arini dan BrandonArini menatap nanar langit yang mulai berganti warna. Perlahan biru terang yang dihiasi awan putih berubah menjadi jingga. Pantulan kerlip sinar matahari, kini tak lagi sebanyak pertama ia datang beberapa jam yang lalu.“Gue harus gimana, Bran?” lirihnya kembali terisak.Mata cokelatnya tertutup rapat mencoba merasakan kehadiran Brandon di sampingnya. Bulir bening yang sempat hilang, kini kembali mengalir di pipi.“Maaf gue nggak bisa cerita tentang ini sama lo,” gumamnya lagi dengan dada yang terasa sesak.Iin menangkup kedua telapak tangan di depan wajah masih menangis. Dia melepaskan semua yang terasa di sana sejak tadi. Tak peduli lagi jika mata semakin merah dan bengkak. Hidung juga menampilkan semburat warna tomat di bagian puncak.Beberapa menit kemudian, hatinya kembali tenang. Kelopak mata lebar dengan bulu mata lentik di bagian ujung tertutup sesaat. Ketika terbuka lagi, manik cokelat itu bergerak mengitari sisi pinggir pantai yang didatangi banyak orang un

    Last Updated : 2024-12-24
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 31: Kegalauan Alyssa

    AlyssaAl melihat gedung-gedung yang menghias sisi kiri jalan menuju sekolah. Sejak tadi pagi gadis itu tidak banyak berbicara. Dia masih memikirkan berbagai kemungkinan lain mengenai keberadaan Brandon di Poris.Setelah merenungi gelagat Brandon tadi malam, Al bisa menarik sebuah kesimpulan. Raut panik dan khawatir yang terpancar di paras pria itu ketika Arini pergi, tidak seperti dibuat-buat. Dia benar-benar cemas.“Tumben diam aja, Dek? Biasanya berisik,” ejek El melihat adiknya diam.Alyssa menggelengkan kepala pelan. “Entar aja deh bahasnya.”El memilih diam setelah mengedipkan mata. Dia tahu apa yang akan mereka diskusikan nanti hanya bisa dikonsumsi berdua saja.Kedua remaja tersebut kembali hening hingga mobil berhenti sempurna di depan pagar besi tinggi berwarna putih itu.“Bang,” panggil Al begitu mereka berjalan memasuki pekarangan sekolah.“Ya. Gimana, Dek?” Langkah El berhenti.“Menurut Abang, tadi malam Papi lagi sandiwara atau beneran khawatir nggak sih?”El mengangkat

    Last Updated : 2024-12-25
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 32: Pengalaman Terburuk Alyssa

    AlyssaAl duduk di atas tempat tidur sambil memeluk lutut yang ditekuk. Hampir dua jam dia memikirkan apakah akan pergi atau tidak? Jika pergi alasan apa yang akan diberikan kepada kedua orang tua, kakek nenek dan El?Netra hitam kecilnya bergerak melihat jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 16.00, artinya satu jam lagi Arini dan Brandon pulang dari kantor. Dia hanya memiliki waktu satu jam untuk bersiap-siap jika memang memutuskan untuk pergi.Gadis itu langsung berdiri dan bergegas ke kamar mandi. Ya, pada akhirnya dia memutuskan untuk pergi memenuhi undangan geng Jelita. Al tahu persis risiko yang dihadapi nanti, jika Brandon tahu.Sepuluh menit kemudian, Al keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan baju kaus ketat, dipadu dengan celana jeans. Setelah memasangkan kerudung, gadis itu langsung melapisi kaus dengan jaket denim.Perlahan pintu kamar terbuka, Al memantau keadaan dulu khawatir El keluar dari kamar. Setelah memastikan keadaan aman, gadis itu segera turun ke bawah. Langkahny

    Last Updated : 2024-12-26
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 33: Aku yang Tidak Pantas Untukmu

    Arini dan BrandonSeluruh keluarga Harun berkumpul di ruang tamu. Mereka duduk di sofa menanti Al pulang. Arini duduk di sofa memegang ponsel. Berkali-kali ia coba menghubungi putrinya, tapi tidak sekalipun mendapatkan jawaban.Brandon mondar-mandir di dalam rumah. Pikirannya tidak tenang setelah El tidak menemukan Al di kamar menjelang waktu makan malam. Dia meminta putranya menghubungi teman-teman Alyssa, sayangnya tidak seorangpun yang tahu keberadaan gadis itu.“Al beneran nggak cerita apa-apa sama kamu sore ini mau ke mana?” tanya Arini lagi entah ke berapa kali.“Beneran, Mi. Al nggak cerita apa-apa,” jawab El setengah jujur. Tidak mungkin juga adiknya pergi dengan geng Jelita, karena Al tidak bercerita apa-apa lagi tentang mereka belakangan ini.“Kok bisa nggak tahu sih adik kamu pergi?” timpal Bran gusar.“Tadi pulang sekolah aku kecapean banget, jadi tiduran di kamar. Pulang salat Ashar dari masjid juga balik ke kamar lagi.” Meski malas, tapi El masih menjawab pertanyaan ayah

    Last Updated : 2024-12-28
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 34: Menyingkap Rahasia

    BrandonBrandon duduk bersandar sambil memangku tangan. Pandangannya menatap nanar ke luar jendela. Pikiran berkelana memikirkan keganjilan yang terjadi tadi malam. Terasa sesuatu yang absurd ketika Arini berteriak.“Iin kayak nggak kenal sama aku,” gumamnya sambil menggosok dagu yang ditumbuhi rambut tipis.Dia mencoba mengingat kembali keanehan yang terjadi dua bulan belakangan. Mulai dari Arini yang sering pergi tanpa izin hingga pertemuan mereka di Ancol beberapa hari yang lalu.“Apa yang kamu sembunyikan dari aku, In?” desisnya lagi.Desahan pelan keluar dari sela bibir ketika sadar banyak hal yang terjadi belakangan ini. Belum lagi perubahan sikap dari kedua anak-anaknya.“Apa mungkin Iin stress mikirin anak-anak? Ditambah lagi kerjaan sedang banyak,” duga Brandon.Pria itu kemudian berdiri dan beranjak menuju pintu. Dia memutuskan berkunjung ke ruangan Iin di lantai sepuluh.“Pak Habib,” panggil Bran setelah berada di luar ruangan.“Ya, Pak?” sahut pria paruh baya yang setia me

    Last Updated : 2025-01-01
  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 35: Mengendalikan Hati

    AlyssaSeorang gadis berkerudung sedang bersandar di dinding seberang kelas XI-B. Dia menunggu penghuni kelas tersebut keluar pada jam istirahat. Al mendongakkan kepala ketika melihat siswa yang ada di kelas tersebut keluar satu per satu. Senyuman terbit di wajahnya ketika seorang pemuda muncul dari sela pintu bercat abu-abu tersebut.“Lho, Dek. Ngapain di sini?” Tanpa disadari, El berdiri tepat di hadapan Al.“Eh, Bang,” sahutnya terkejut.“Lagi cari siapa sih?” selidik El dengan raut wajah bingung, sedetik kemudian seringai jail menghiasi wajah tampannya. “Lagi cari Fatih ya?”Al menundukkan kepala pelan sambil meremas kedua daun tangan di depan dada.“Kamu … pacaran sama Fatih?” El menatap usil adiknya.“Eh, siapa yang pacaran? Enggak kok,” balas Al kembali melihat ke tempat Fatih berdiri.“Ngaku a—”Al langsung menutup mulut kakaknya saat melihat Fatih beranjak menuju tangga.“Nanti aja ngobrolnya. Aku harus ke sana dulu,” pungkas Alyssa meninggalkan El yang kesal karena dibekap b

    Last Updated : 2025-01-04

Latest chapter

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 50: Still Like Just Married

    ElfarehzaEl tersenyum melihat Arini yang masih berkutat dengan papan Scrabble. Sejak lima belas menit yang lalu wanita itu memikirkan bagaimana menyusun abjad menjadi sebuah kata.“Payung,” ujar El menukar letak huruf Y dan G yang salah.Arini menoleh ke arah El dengan kening berkerut.“Payung, Mami. Yang biasa kita pakai lagi hujan.”Wanita paruh baya itu mengangguk cepat, kemudian kembali lagi melihat papan Scrabble.“Sekarang mainnya udah dulu ya, Mi. Ada yang mau aku ceritakan sama Mami.” El memegang lengan sang Ibu kemudian membantunya duduk di sofa.Arini melihat putranya dengan tersenyum samar. Sejak beberapa bulan terakhir ini, dia mengalami penurunan dalam mengucapkan kosa kata. Iin memilih banyak diam dan mendengar cerita El dan Bran, termasuk Al yang baru menikah lima bulan yang lalu.“Mami masih ingat nggak dulu aku pernah cerita tentang perempuan yang disu

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 49: The Wedding Day

    Arini dan BrandonDua tahun berlalu setelah Brandon mengetahui apa yang terjadi antara Arini dan Farzan. Sejak saat itu, Farzan jarang pulang ke rumah. Hubungannya dengan sang Kakak tidak lagi sebaik dulu.Ketika ingatan membaik, Iin menanyakan kenapa Farzan tidak berkunjung? Bran mengatakan adiknya sedang sibuk dengan pekerjaan, sehingga hanya bisa datang satu kali dalam sebulan. Selama berada di kediaman keluarga Harun, Farzan hanya berinteraksi sekedarnya dengan Arini.Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi Alyssa. Tepat satu bulan lalu, Alfatih datang melamar bersama dengan kedua orang tua. Pria itu menunaikan janji untuk menikahi Al empat tahun setelah hari pertama kunjungannya ke Menteng Dalam.Selama empat tahun nyaris tidak ada komunikasi secara langsung yang terjalin antara Alyssa dan Fatih. Keduanya hanya mendapatkan kabar melalui kedua kakak masing-masing. Mereka terkesan sedikit kuno, tapi begitulah Fatih yang memegan

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 48: Pengakuan Farzan

    BrandonSejak tadi pikiran Brandon tidak tenang. Dia menduga kemungkinan yang terjadi antara Arini dan Farzan dua tahun silam. Pria itu tidak bisa marah dengan Iin, karena penyakit yang dideritanya. Apalagi saat itu sang Istri juga pernah salah mengenali putranya sendiri.Selepas salat Isya, Brandon meminta Arini tidur terlebih dahulu. Dia memutuskan untuk menunggu Farzan datang. Hari ini adiknya pulang ke Menteng Dalam.Setelah lulus dari Zurich, Farzan memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan tempatnya bekerja di daerah Cikarang. Pemuda itu baru bisa pulang ke Menteng Dalam setiap akhir minggu.Brandon menggoyang-goyangkan tangan di depan wajah Arini untuk memastikan apakah telah tidur atau belum? Perlahan-lahan, dia turun dari tempat tidur lalu bergerak ke luar kamar.Farzan pasti udah di rumah. Aku harus menanyakan langsung apa yang sebenarnya terjadi, batin Brandon tidak tenang.Langkah pria itu terus berlanjut menuju kamar adiknya yang berada di lantai dua. Bran melihat pi

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 47: Pengakuan Arini

    AriniDua tahun kemudian“Ayo, Mi. Coba sambung lagi kata-katanya,” cetus Al menyemangati Arini.Gadis itu sedang bermain scrabble di ruang keluarga bersama dengan El dan Arini, sembari menunggu Brandon pulang kantor. Mereka sekarang menyusun kosa kata dalam bahasa Indonesia.Arini berpikir lama agar bisa membentuk satu kata yang pas dengan kepingan huruf yang sudah tersusun. Dia mengambil huruf C, kemudian huruf T. Setelah diletakkan huruf ketiga, Iin tersenyum puas.El dan Al saling berpandangan saat membaca huruf tersebut tertukar tempat sehingga tidak bisa dibaca dengan benar.“Huruf T ditaruh sebelah sini, Mi.” Al meletakkan huruf T di samping huruf N. “Nah ini masih kurang G.”Setelah dibenarkan posisinya, baru terbentuk satu kata ‘Canting’.Begitulah perkembangan penyakit Arini sekarang. Kemampuan menyusun kata dan kalimat mulai mengalami penurunan. Dia sering lupa dengan ejaan kata. Bukan hanya itu, terkadang Iin tidak bisa menyusun kalimat yang seharusnya.“Mami besok mau aku

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 46: Perasaan yang Terdalam

    AriniDua bulan kemudianSelama dua bulan ini Brandon dan kedua anak-anaknya lebih banyak meluangkan waktu bersama dengan Arini. Banyak hal yang dilakukan mereka ketika waktu senggang, salah satunya bermain Scrabble dan mengisi buku TTS. Sudah banyak buku TTS yang telah diisi Iin. Untungnya kegiatan tersebut bisa memperlambat menurunnya kemampuan berbahasa wanita itu.Rencana jalan-jalan ke Swiss terpaksa dibatalkan, karena kondisi kesehatan Arini. Bran khawatir jika istrinya pergi dan tersesat sendirian di negeri orang. Dia bisa saja mengendap-endap pergi tanpa sepetahuan Bran.“Abang Farzan kok lama banget ya, Mi? Bukannya udah sampai Jakarta siang ini?” celetuk Al melihat tak sabar ke arah jam dinding.Arini mengangkat bahu, lalu mengambil ponsel. Dia menghubungi adik kesayangannya.“Halo, Kakak Cantik.” Terdengar suara bariton Farzan dari ujung telepon.Wanita itu tergelak mendengar pujian yang selalu dilontarkan adiknya. “Kamu udah di mana, Dek? Ada yang dari tadi ngedumel terus

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 45: Keberanian Mengutarakan Niat Mulia

    AlyssaPandangan netra hitam Alyssa bergerak menyapu taman belakang sekolah. Ada beberapa siswa duduk santai di sana sambil bercengkerama. Beberapa di antara mereka lesehan di atas rumput hijau yang bersih dan segar, sebagian lain duduk di kursi seperti dirinya dan Fatih sekarang.“Makasih udah mau ngobrol, Kak,” ucap Al memecah keheningan. Dia menoleh sekilas sambil mengulas senyum.“Pasti ada hal penting yang mau kamu bicarakan ya?” tebak Fatih to the point. Selama ini mereka hanya berkomunikasi jika ada hal penting yang ingin dibahas.Al mengangguk pelan, kemudian mengalihkan pandangan lurus ke depan. Dia berpikir beberapa detik sebelum mengutarakan maksudnya mengajak Fatih berbicara.“Mami dan Papi … mau ketemu sama, Kakak,” ungkap Al hati-hati.“Katanya mau ucapin terima kasih karena udah tolong aku waktu itu,” sambung Al cepat antisipasi jika Fatih salah paham.Pemuda itu tertawa pelan membuat kening Al berkerut.“Oke. Mau ketemu kapan?” sahutnya santai tanpa beban.Al semakin d

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 44: Pengakuan

    Brandon dan AriniArini sedang memandang suaminya yang masih tertidur lelap. Dia memeluk erat Brandon, lalu memberi kecupan di dada bidang itu.“Maaf udah ngerepotin kamu akhir-akhir ini, Bran. Aku mulai lupa banyak hal, tapi kamu yang sering ingetin,” bisik Arini mendongakkan kepala.Dia tersenyum ketika ingat Bran tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. Dua hari yang lalu Iin sempat lupa mematikan kompor ketika memasak di dapur. Alhasil sekarang Brandon melarang dirinya membuatkan makanan.“Aku ‘kan udah bilang akan jadi pengingat saat kamu lupa, Sayang,” gumam Bran dengan mata tertutup.“Kamu udah bangun ya?”Brandon mengangguk, lalu mengangkat tubuh ramping itu ke atas sehingga kepala mereka sejajar. Netra sayunya perlahan terbuka. Senyum lembut tergambar di parasnya.“Hari ini kita jalan-jalan yuk! Ajak anak-anak sekalian,” usul Brandon.“Mau jalan-jalan ke mana?”“Ke puncak? Anak-anak juga udah selesai ujian ‘kan?”“Udah. Tapi Al katanya mau ngomong sama kita.” Arini menarik n

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 43: Will Always by Her Side

    BrandonEmpat pasang mata kini melihat Bran dengan saksama. Mereka menanti penjelasan dari pria itu. Sejak berada di rumah singgah tadi, Lisa, Sandy, El dan Al menahan diri untuk tidak bertanya apapun.“Bisa jelaskan apa yang terjadi, Bran?” pinta Lisa dengan tatapan menuntut.Sandy, El dan Al berbagi sorot mata yang sama dengan Lisa.Brandon menarik napas berat, kemudian mengangguk. “Nanti kita bicara. Sekarang mau ajak Iin tidur dulu.”“Janji ya, Pi,” harap Al.“Papi janji akan ke sini lagi setelah Mami tidur,” sahut Brandon kemudian beranjak dari ruang keluarga menuju kamar.Pria itu melihat Iin terduduk di pinggir kasur sambil menumpu kening dengan kedua tangan. Wanita itu sadar apa yang terjadi di rumah singgah tadi sore bisa menimbulkan kecurigaan anak-anak dan juga mertuanya.“Kenapa aku sampai kayak tadi, Bran? Harusnya nggak begitu, ‘kan?” sesal Iin menatap sendu.Raut wajahnya tampak kacau, karena tidak ingin ada yang tahu tentang penyakitnya.Brandon langsung memeluk istrin

  • Just Married (Trilogi Just Seri-3)   BAB 42: Kepingan yang Mulai Hilang

    Brandon dan AriniUltah pernikahanBeberapa jam menjelang pesta ulang tahun pernikahan Brandon dan Arini diadakan, seluruh keluarga Harun bersiap-siap berangkat ke tempat tujuan. Bran meminta Al, El dan Kakek Neneknya untuk berangkat terlebih dahulu ke Poris.“Kamu berangkat pake mobil sama Nenek Kakek. Motor tinggal di rumah aja,” ujar Brandon pagi tadi.Motor? Yup! Brandon akhirnya membelikan motor Honda CBR keluaran terbaru untuk El. Jangan ditanyakan lagi bagaimana bahagianya anak itu saat diajak pergi ke dealer motor dua hari yang lalu. Pemuda itu tak menyangka kalau Bran bisa berubah pikiran.“Mami kamu yang bujuk Papi agar belikan motor ini. Sebenarnya Papi ingin belikan waktu kembali dari Raja Ampat, tapi nggak jadi karena keduluan Kakek,” ungkap Bran saat mereka berada di dealer.Kembali lagi ke pagi tadi.“Ya udah. Nanti ada teman-teman El yang ikut juga, Pi. Sekalian katanya ngumpul di sini.”“Oke. Papi nanti minta supir antarkan. Perlu berapa mobil?”“Dua aja cukup, Pi. Ng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status