Home / Young Adult / Kalau Cinta Kejar Aku! / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kalau Cinta Kejar Aku!: Chapter 11 - Chapter 20

34 Chapters

Salah Kira

Berdasarkan hasil dari kelas gabungan beberapa hari lalu, bu Rahma yang memang ditugaskan untuk mencari bibit unggul siswa siswi berprestasi akhirnya memilih beberapa kandidat yang akan mengikuti kompetisi bahasa Inggris bulan depan. Rumor mengatakan, akan ada empat kandidat yang diacak sesuai dengan urutan prestasinya di sekolah selama dua semester ke belakang. Itu berarti akan ada empat rival abadi yang bolak-balik jadi langganan rangking satu terbaik di sekolah. "Bulan depan ada kompetisi bahasa Inggris. Ada empat orang yang akan dibawa untuk mewakili sekolah. Campuran dari kelas IPA dan IPS. Ada dua orang yang dipilih dari kelas ini tapi enggak tahu siapa," teriak Mia. Entah dari siapa ia mendapat bocoran itu. Suasana kelas yang semula sepi menjadi ramai seperti dalam pasar. Bagas tak menghiraukannya. Ia sibuk menulis rangkuman pelajaran tadi pagi. Elsa menoleh ke belakang, lalu bertanya pada Bagas," Pasti kamu yang terpilih." "Kata siapa
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Sok Menolak

Setelah mendengarkan panjang lebar apa yang tengah dibahas oleh bu Rahma, kini keempat siswa siswi itu kembali ke kelas masing-masing. Bagas dan Elsa berjalan beriringan sembari bercerita tentang rencana mereka berdua yang akan belajar bersama untuk menghadapi ujian tes. Elsa yang paling bersemangat, Bagas hanya mengangguk. Ia sangat mengagumi antusias dan semangat pantang menyerah Elsa. “Kita undang Serly juga. Ke perpustakaan kota, bagaimana?” ajak Elsa yang diangguki oleh Bagas. Elsa menghentikan langkahnya tiba-tiba, Bagas yang berjalan di sebelahnya ikut berhenti. “Kenapa?” “Bagaimana dengan Elvano? Kita ajak juga?” tanya Elsa bingung. “Menurut kamu? Kita bikin tugas itu berempat dan butuh kontribusi dia juga.” Tepat saat mereka berdiskusi, Elvano berjalan melewatinya dengan langkah pelan yang sengaja dibuatnya. Gaya sombong terlihat dari caranya melirik Bagas dan Elsa yang menatapnya diam-diam. Elvano berhenti sejenak lalu bert
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Siapa Suruh Terlambat?

Sudah pukul dua belas siang. Elsa dan Bagas serta Serly sudah sejak dua jam lalu datang dan duduk sembari mencari bahan untuk pembuatan makalah yang mereka perlukan. Elsa sudah menemukan dua buku tambahan, Bagas bahkan sudah merangkul sebagian sedangkan Fina sibuk mencatat tulisan kasarnya ke dalam laptop yang ia bawa. Mereka hampir melupakan satu anggota yang belum datang. Bagas melirik arlojinya. Sudah pukul setengah dua siang, sudah waktunya makan siang. Elsa dan Fina belum beranjak dari duduknya. Mereka masih serius berdiskusi tanpa memperhatikan sekitarnya. Serly menepuk perlahan bahu Bagas hingga ia menoleh, "Ada apa?" "Makan siang yuk. Di bawah aja. Kayaknya ada menu yang enak tadi," ajak Serly. Bagas mencolek Elsa yang masih sibuk mengetik. "Ke bawah yuk. Serly ngajak makan." "Eh, sudah jam dua ya? Nanti kita balik lagi atau enggak?" tanya Elsa. "Kamu kalau mau nunggu si Vano ya enggak apa-apa. Biar aku pu
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bos Sepihak

Elsa tak bisa tidur malam ini. Di kepalanya selalu terngiang-ngiang pertengkaran antara Bagas dan Elvano yang membuat keduanya hampir saja terluka. Elvano memang pemarah, tapi Bagas juga mudah terpancing oleh ucapan kasar pria itu. Elsa jadi merasa bersalah pada mereka. Andai saja ia tak memilih tempat yang jauh, mungkin tak akan terjadi pertengkaran itu.Pagi harinya, Elsa berangkat lebih awal. Ia mengingat lagi tantangan yang dilontarkan Bagas pada Elvano untuk bermain basket untuk menentukan tempat kemana lagi mereka akan mencari referensi untuk tugas artikel yang akan diserahkan ke bu Rahma bulan depan.Elsa terburu-buru berangkat lebih awal dari biasanya. Ia duduk di lapangan basket menunggu kedua orang itu datang. Bagas katanya ada pertemuan di ruang OSIS pagi ini sedangkan Elvano belum datang. Karena menunggu cukup lama, terpaksa Elsa kembali lagi ke kelas menunggu jam kedua pelajaran."Dari mana aja, Sa?" tegur Mia yang sedang asik mengobrol dengan
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Curahan Perasaan Dengan Ancaman

Elvano mengajak kedua temannya ke atap sekolah hanya untuk menemaninya duduk diam menatap langit. Dua jam pelajaran terakhir dihabiskan ketiganya hanya untuk bersenang-senang. Ken dan Niko tentunya sangat senang. Mereka berdua malah sibuk berselancar mencari teman di dunia maya sedangkan Elvano lebih senang melamun.Membayangkan betapa bahagianya Elsa dan Bagas tadi pagi, membuat hati Elvano mendadak kesal dan marah tak terbendung. Entahlah, sebenarnya apa yang dirasakan Elvano saat ini ada hubungannya dengan status antara dirinya dan Elsa."Kalian berdua, bagaimana persiapannya kalau misalnya dijodohkan sejak kecil? Maksud gue, kalau dipaksa tunangan gitu?" tanya Elvano dengan wajah serius pada kedua temannya. Ken yang sedang menenggak minuman jadi tersedak. Sedangkan Niko mendadak tak bisa bicara. Mereka berdua akhirnya saling pandang satu sama lain. "Ck. Gue nanya malah pada diem lo semua," kesal Elvano. "Lo dijodohin?" Elvano tak menjawab. Kedua temannya saling bertatapan. "Kal
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Perasaan Yang Aneh

"Minggir!" Elvano menepis bahu siswa yang menghalangi jalannya menuju ke dalam kelas. Sejak kemarin mood dia hilang karena ulah Bagas dan Elsa. Taruhan basket yang ia mainkan bersama Bagas nyatanya tak cukup membuat hatinya lega. Ada sesuatu yang janggal memenuhi pikirannya saat ini. "Elsa!" Teriakan Elvano membuat Elsa yang berdiri empat langkah darinya menoleh tiba-tiba. Tatapannya datar lalu alisnya menukik. Melihat reaksi Elsa, Elvano berjalan menghampiri bermaksud ingin menyapanya. "Hai.." Dahi Elsa berkerut. Mata dingin Elsa membuat Elvano canggung dan emosi sesaat tapi berhasil diredakannya. "Makan siang bareng gue," ujarnya tiba-tiba. Elsa tersentak kaget. Hampir saja buku yang sedang dibawanya jatuh. "Kepala lo enggak abis kejedot, kan?" tanya Elsa yang dibalas kekehan Elvano. "Enggak. Salah kalau gue ngajak makan siang?" Elsa tak merespon. Ia terus berjalan menuju kelasnya l
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Tragedi Basket

Elsa mendengus. Pagi hari yang cerah seharusnya bisa membuat hatinya juga cerah. Nyatanya tidak. Dua lembar tulisan di mading dan meja kelasnya cukup membuat kepalanya pusing. Isi tulisan di lembaran itu sangat aneh, pikir Elsa. "Dari siapa?" tanya Mia yang baru saja datang. Hari ini ia tak terlambat lagi seperti minggu kemarin. Ini berkat Elsa yang memberikan tips bangun pagi padanya. "Enggak tahu. Ada dua nih." Elsa menunjukkan dua lembar kertas berisikan kalimat rayuan. Mia membacanya lalu tertawa terpingkal-pingkal. Elsa mendelik. Ia merebut kembali kertas itu lalu menyimpannya di dalam buku diary yang selalu ia bawa. "Jangan-jangan selama ini ada orang yang suka sama kamu," ujar Mia yang sepertinya tahu akan sesuatu. Elsa memicingkan matanya. Ia tahu jika insting Mia itu bisa dipercaya. Sudah berkali-kali ia menebak tingkah laku aneh seseorang dan semuanya tepat. Elsa memusatkan pandangannya pada Mia yang berpura-pura tak mengetahui apapun. Mia menoleh lalu mencubit pipi El
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Degup Jantung

Elvano merasakan degupan tak nyaman dengan jantungnya. Pertemuan tatapan mata antara ia dan Elsa baru pertama kali dilakukannya tadi saat mereka tak sengaja terjatuh. Biasanya Elvano langsung memutus tatapan itu, tapi apa yang dilakukannya tadi sungguh aneh sekali."Gue kenapa sih?" Elvano mendengus kesal. Tangannya mengusak kasar rambut hingga berantakan. "Bro!" Ken menepuk bahu Elvano. "Tadi lo kenapa?" Elvano menggelengkan kepalanya. "Udah temuin Elsa di UKS belum?""Ada siapa di sana?" tanya Elvano cemas."Temennya yang cerewet itu sih. Minta maaf gih." Niko melempar kaleng minuman pada Ken lalu mengopernya pada Elvano. "Enggak ada salahnya lo minta maaf duluan. Jangan gengsi. Lagian, lo kok kayak cowok yang lagi cemburu sama ceweknya sih?" terka Niko. "Apa jangan-jangan itu cewek yang lo bilang kemarin?" Niko dan Ken terbelalak saat baru sadar kalau tingkah Elvano berbeda beberapa hari ini. Dia sering uring-uringan tak jelas hanya karena Elsa berdekatan dengan Bagas."Lo cemb
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Kukis Spesial

Elvano membuang semua kertas yang sudah ditulisnya dengan tinta hitam. Kata-kata yang indah sudah ia tuangkan tapi tak satupun membuatnya puas. Rencananya, Elvano akan meminta maaf pada Elsa tapi ia bingung dengan cara apa yang paling tepat. "Apa seperti waktu itu? Ah, tidak." Elvano terus berpikir sambil menggumam. "Coklat?" "Bunga?" "Atau kue?" Elvano mengacak-acak rambutnya hingga tak berbentuk. Kesal, ia membanting pensil dan beralih merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya. "Susah juga minta maaf," tuturnya kesal. Sekali lagi Elvano berpikir keras hingga akhirnya ia menemukan ide. "Bagaimana kalau menyanyikan lagu untuknya?" Jika sudah bunyi seperti ini, biasanya Elvano akan membutuhkan dua sahabatnya untuk dimintai pendapat. Terutama Ken, yang idenya paling brilian diantara mereka bertiga. Elvano mencari ponsel yang dimatikannya sejak sore tadi. Saat ia buka, puluhan pesan masuk secara beruntun ke dalam ponselnya. Dari sekian banyak pesan, ia malah tertarik membuk
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Ada Pengganggu

Baru saja keduanya duduk setelah kepergian Aksa ke lantai bawah, tiba-tiba saja pintu diketuk dari luar. Elsa dan Elvano sama menoleh ke arah yang sama. "Non," panggil si bibi."Kenapa, Bi?" Elsa mempersilakan bibi membuka pintu kamar sementara ia dan Elvano masih duduk diam di tempat masing-masing."Non, ada temannya di bawah. Bibi suruh masuk atau—" "Suruh ke atas saja." Elvano mengerutkan dahinya. Teman? Siapa teman Elsa yang berani datang kemari? "Pasti si Bagas," cibir Elvano. Entah mengapa dirinya kesal begitu mengingat nama itu. Masih teringat jelas bagaimana pria itu mengkhawatirkan keadaan Elsa yang terjatuh kemarin. Sungguh sangat membuatnya muak. Pintu pun dibuka lagi dari luar. Tampak Bagas dan Mia yang datang membawa bungkusan makanan dari sebuah toko kue. Elvano menatap keduanya dengan tatapan tak suka. Terutama Bagas, sungguh sangat merusak harinya bersama Elsa. "Loh, kenapa ada—"
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status